Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 3 Patofisiologi :

- Sabrina Mutiara Rahmah


- Nurhayati Indah Lestari
- R. Arya Putra Pratama
- Siti Julaikha
- Vera Rahmawati
- Kiki Hemaliah Puteri
- Suci Lutfiah Aditya N.
Proses Peradangan
Proses Peradangan
 
• Reaksi Peradangan
Peradangan adalah reaksi vascular yang menimbulkan pengiriman cairan, zat zat yang terlarut, dan sel-sel dari
sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstisial di daerah cedera atau nekrosis.

• Gambaran Makroskopis Peradangan Akut


1. Rubor (Kemerahan)Rubor (kemerahan) merupakan hal pertama yang terlihat di daerah yang mengalami
peradangan.
2. Kalor (Panas)Kalor atau panas terjadi besamaan dengan kemerahan pada reaksi peradangan akut. Peningkatan
suhuhanya tampak pada bagian perofer atau tepi tubuh, seperti pada kulit.
3. Tumor (Bengkak)Pembengkakan merupakan hasil dari adanya edema, merupakan suatu akumulasi cairan di dalam
ronggaekstravaskuler yang merupakan bagian dari cairan eksudat dan dalam jumlah sedikit, kelompok selradang
yang masuk dalam daerah tersebut.
4. Dolor (Nyeri)Dolor (nyeri) pada suatu reaksi peradangan tampaknya di timbulkan dalam berbagai cara. Perubahan
Phatau konsentrasi lokal ion-ion tertentu dapat merangsang ujung-ujung syaraf.
5. Fungsio Laesa (perubahan fungsi)Fungsio laesa atau perubahan fungsi adalah reaksi peradangan yang telah dikenal.
 
Aspek Cairan Peradangan

01 Eksudasi

 Untuk memahami aliran cairan yang cepat melalui dinding pembuluh ke jaring
an yangmengalami peradangan, perlu mengingat kembali prinsip yang mengat
ur transport cairannormal. Biasanya, dinding saluran pembuluh darah yang
terkecil ( misal: kapiler dan venul)memungkinkan molekul-molekul lewat
tetapi menahan molekul-molekul besar, seperti
protein plasma tetap di dalam lumen pembuluh darah. .
02 Limfatik dan Aliran Limfe

 kejadian-kejadian pada sistem lmfatik sejalan


dengan yang terjadi di dalam sistem
pembuluhdarah pada reaksi peradangan akut. Bias
anya, cairan interstisial secara perlaan menembusk
edalam saluran limfatik dan limf yang terbentuk
dibawa ke sentral kedalam tubuh,
akhirnya bergabung kembali dengan darah vena. Ji
ka suatu daerah meradang, biasanya terjadi pening
katan mencolok pada aliran limf yang keluar dari d
aerah itu.
Aspek Selular Peradangan

1. Marginasi dan Emigrasi

Ketika anteriol bedilatasi pada awal peradangan akut, aliran darah ke daerah yangmeradan
g meningkat. Akan tetapi, sifat aliran darah segera berubah. Karena cairan
bocor keluar dari mikrosirkulasi dengan peningkatan permeabilitas, unsur-
unsur darah dalam jumlah banyak (eritrosit, trombosit, dan leukosit) tetap tertinggal, dan 
viskositas darahmeningkat. Secara normal, aliran darah kurang lebih lancer dan unsure-
unsur darah tidak membentur dinding pembuluh darah.
Lanjutan...
2. Kemotaksis

Pergerakan leukosit di interstisial pada jaringan yang meradang setelah leukosit


tersebut beremigrasi tampaknya tidak secara acak tetapi terarah pada berbagai “sinyal”  kimia.
Berbagai agen dapat memberi sinyal kemotaktik untuk menarik leukosit, meliputi agen-agen
infeksius, jaringan rusak, dan zat-zat yang diaktifkan di dalam fraksi plasma
yang bocor dari aliran darah.

3. Mediator Peradangan

Fenomena selular, cairan dan vascular yang dramatis dari peradangan pasti berada 
di bawah pengawasan yang ketat. Meskipun beberapa cedera langsung
merusak endothelium pembuluh dan dengan demikian menimbulkan
kebocoran protein dan cairan di daerah cedera, pada banyak kasus cederamen cetuskan pembentukan
dan/atau pengeluaran zat-zat kimian di dalam tubuh dan mediator ini menimbulkan peradangan.
ABOUT THE DISEASE

Histamine

Amina fasoaktin yang paling penting adal
ah histamine, yang mampu
menghasilkan vasodilatasi dan peningkat
an permeabilitas vascular. Sejumlah besar
 histamine disimpan dalam granula sel jar
ingan penyambung yang dikenal dengan
nama sel mast, yang tesebar luas dalam
tubuh (histamin juga terdapat dalam
sel basofil dan trombosit).
Faktor-faktor Plasma

Plasma darah adalah sumber yang kaya akan sejumlah mediat
or penting. Kenyataan ini dibentuk oleh kerja enzim
proteolitik tertentu yang membangun semacam jaringan
sistem pertahanan. Agen utama yang mengatur sistem ini ada
lah faktor Hageman, yang berada dalam plasma dalam
bentuk tidak aktif dan yang dapat diaktifkan mencetuskan
pembekuan,dan berlanjut dengan pembentukan fibrin.
Metabolit asam arakhidonat

Asam arakhidonat berasal dari banyak fosfilipid 
membrane sel ketika fosofolipid
diaktifkan oleh cedera (atau oleh mediator lain). 
Asam arakhidonat dapat
dimetabolisasikan dalam dua jalur yang berbeda, 
jalur siklooksigenase dan jalur lipoksigenase, mengasilkan
sejumlah prostaglandin, tromboksan dan leutroktin.
Jenis dan Fungsi Cairan Leukosit
Leukosit dalam sirkulasi darah yang beremigrasi ke dalam
eksudat peradangan berasal dari sumsum tulang belakang, tempateritrosit dan trombosit juga di
hasilkan terus-menerus. Dalam keaadaan
normal, di dalam sumsum tulang dapat di temukan berbagai jenis leukosit imatur dan “kumpulan”
leukosit matur di simpan sebagaicadangan untuk dilepaskan ke dalam sirkulasi darah.
 
Bentuk Peradangan Akut ditandai dengan tipe Eksudat

Eksudat Fibrinosa

Eksudat Fibrinosa terbentuk saat protein yang keluar dari pembuluh darah di
daerah peradangan
Eksudat Serosa
mengandung banyak fibrinogen. Sering di jumpai di atas permukaan serosa ya
ng meradang seperti pleura dan pericardium, tempat fibrin yang di endapkan
Eksudat serosa ini terdiri atas protein yang bocor dari
mengeras menjadi lapisan di atas membrane yang terkena. Gejala rasa sakit
pembuluh-pembuluh darah yang permeable di daerah
jika 1 permukaan serosa bergeser di atas permukaan yang lain. Jadi, misalnya
peradangan bersama dengan cairan yang
penderita pleuritis merasa sakit sewaktu bernafas jika permukaan yang sudah
menyertainya. Contoh eksudat serosa
menjadi kasar itu bergesekan sewaktu mengambil nafas.
yang paling dikenal adalah cairan pada luka lepuh.
Eksudat Musinosa

Jenis eksudat ini hanya dapat terbentuk di atas


permukaan membran mukosa, tetapi sel-sel yang
dapat menyekresi musin. Jenis eksudat ini
merupakasan sekresi sel bukan dari bahan yang
keluar dari aliran darah. Contoh: Pilek yang
menyertai berbagai infeksi pernapasan bagian atas.
 
Eksudat Seluler Eksudat Campuran

Eksudat campuran Adalah campuran eksu
 Eksudat Neutrofilik dat selular dan nonselular, dan dinamakan
sesuai campurannya, diantaranya adalah :
Eksudat yang paling sering di jumpai teru  Eksudat fibrinopurulen, yang terdiri atas
tama terdiri atas PMN, dalam jumlah yan fibrin dan Netrofil
g banyak sehingga lebih menonjol daripa polimorfolimurfonuglear
da bagian cairan dan proteinosa. Eksudat   Eksudat mukopurulen, terdiri atas musin
neutrofilik semacam ini disebut purulen.  dan netrofil
Eksudat purulen biasanya terbentuk  Eksudat serofibrinosa
sebagai respon terhadap infeksi bakteri
 
• Epitel permukaan dibagian tepi mulai melakukan regenerasi,
dan dalam
waktu beberapa hari lapisan epitel yang tipis bermigrasi diata
s permukaan luka.Seiring dengan jaringan perut dibawahnya 
menjadi matang, epitel ini jugamenebal dan matang,
sehingga menyerupai kulit didekatnya .

• Hasilnya, adalah terbentuknya kembali permukaan kulit dan 
dasar jaringan parut yang tidak nyata atau hanya terlihat seba
gai satu garis yangmenebal.banyak luka dikulit yang sembuh
 dengan cara seperti ini tanpa perawatan medis.
Pemulihan Jaringan
• Koordinasi pembentukan parut dan regenerasi mungkin paling mudah dilukiskan pada
penyembuhan luka dikulit. Jenis penyembuhan luka
yang paling sederhana terlihat pada penanganan luka oleh tubuh seperti pada
insisi pembedahan, yang tepi lukanya dapat saling didekatkan untuk dimulainya proses
 penyembuhan. Segera setelah terjadi luka, tepi lukadisatukan oleh bekuan darah yang
fibrinya bekerja seperti lem.

• Terjadi proses peradangan akut pada tepi luka itu, dan sel-sel radang, khususnya
makrofag, memasuki bekuan darah dan mulai menghancurkannya. Setelah reaksi
peradangan eksudatif ini, dimulai pertumbuhan jaringan granulasi ke arah
dalam pada daerah yang sebelumnya ditempati oleh bekuan-bekuan darah.
Dengan demikian setelah beberapa hari, luka tersebut dijembatani oleh jaringan
granulasi yang disiapkan untuk matang menjadi sebuah parut. Sementara
prosesini terjadi.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai