Anda di halaman 1dari 18

ISOLASI BAHAN ALAM

ANNISA SHOLIHA
BAHAN ALAM
• Bahan kimia yang berasal dari
tumbuhan atau hewan disebut
bahan alam.
• Beberapa kelompok bahan
alam ialah lipid,  protein,
karbohidrat, alkaloid,
flavonoid, terpenoid dan
sebagainya.
• Bahan Alam dilakukan berdasarkan
sifat bahan alam tersebut, dan dapat
digolongkan menjadi isolasi cara fisis
dan isolasi cara kimia.
ISOLASI SECARA FISIS

BERDASARKAN KELARUTAN PENURUNAN TEKANAN UAP


ISOLASI SECARA KIMIA

• Isolasi cara ini berdasarkan sifat kimia atau


kereaktifan bahan alam terhadap pereaksi Judul Langkah 1
tertentu. Bahan alam diisolasi melalui reaksi
kimia dan dipisahkan dari senyawa lain yang
tidak bereaksi.
Judul Langkah 2

Judul Langkah 3

Judul Langkah 4
PARTISI
• Partisi dilakukan apabila jumlah komponen
di dalam ektrak terdapat puluhan senyawa.
Dasar dari pemisahan dengan cara partisi
adalah perbedaan kelarutan, dan syarat yang
harus dipenuhi untuk melakukan hal ini
adalah bahwa dua pelarut yang digunakan
tidak saling bercampur. Dua pelarut yang
tidak saling bercampur adalah n-heksana-
metanol, kloroform-air, dan etil asetat-air.
KROMATOGRAFI
• Kromatografi adalah suatu teknik
pemisahan molekul berdasarkan perbedaan
pola pergerakan antara fase gerak dan fase
diam untuk memisahkan komponen (berupa
molekul) yang berada pada larutan. Molekul
yang terlarut dalam fase gerak, akan
melewati kolom yang merupakan fase diam.
1. KROMATOGRAFI KERTAS
• Kromatografi kertas menggunakan fase diam
kertas, yakni kandungan selulosa di dalamnya,
sedangkan untuk fase gerak yang digunakan
adalah pelarut atau campuran pelarut yang
sesuai. Kertas sebagai fase diam akan
dicelupkan ke dalam sampel dan pelarut,
selanjutnya sampel dan pelarut berdasarkan
gaya kapilaritas akan terserap dan bergerak ke
atas. Perbandingan jarak relatif antara senyawa
(sampel) dengan jarak pelarut dihitung sebagai
nilai Rf. Aplikasi penggunaan dari kromatografi
kertas sendiri adalah untuk memisahkan
diantaranya adalah tinta, zat pewarna, senyawa
tumbuhan seperti klorofil , make up dan
berbagai zat lainnya.
2.Kromatografi lapis tipis
• Kromatografi lapis tipis biasanya menggunakan
sebuah lempengan tipis yang terbalut gel silika
atau alumina. Silika atau alumina tersebut
berfungsi sebagai fase diam. Materi lain juga
bisa digunakan sebagai fase diam asalkan
mampu mengalami pendarflour (fluorescence)
dalam sinar ultra violet. Sementara untuk fase
gerak yang digunakan adalah pelarut atau
campuran pelarut yang digunakan. Aplikasi dari
teknik pemisahan kromatografi lapis tipis dapat
digunakan untuk mengetahui jenis pada
campuran asam amino tertentu.
3. GLC
• GLC merupakan salah satu jenis kromatografi
gas yang digunakan untuk memisahkan
senyawa-senyawa organik yang mudah
menguap. Pada kromatografi ini, fasa gerak
yang digunakan adalah gas dan fasa diamnya
adalah zat cair. Aplikasi dari kromatografi gas
misalnya digunakan untuk menentukan
komposisi kimia dari zat-zat yang tidak kita
ketahui, seperti misalnya senyawa berbeda
dalam bensin.
4. HPLC
• Teknik pemisahan HPLC memiliki banyak
keunggulan dibanding dengan kromatografi
lainnya, diantaranya adalah: cepat dalam proses
analisa, resolusi yang lebih tinggi, sensitivitas
detektor yang lebih tinggi, kolom yang dipakai
dapat digunakan kembali, ideal dan cocok untuk
zat bermolekul besar dan berionik dan mudah
untuk rekoveri sampel. HPLC boleh dibilang
sebagai teknik tercanggih dalam metode
kromatografi. HPLC juga menggunakan sistem
instrumen seperti pada kromatogarfi gas. Di
dalam teknik ini juga digunakan tekanan dan
kecepatan yang cukup tinggi sehingga mampu
dihasilkan resolusi yang lebih baik.
Metabolit Sekunder Berdasarkan Kepolarannya

Sari Sari
Sari polar
nonpolar semipolar
minyak atsiri,
● alkaloid; senyawa fenolik

garam alkaloid,

(fenol-fenol, asam alkaloid basa


lemak dan asam fenolat, fenilpropanoid,
kuarterner dan amina
lemak tinggi, flavonoid, antrakinon,
teroksidasi, antosian,
xanton, stilben);
steroid dan komponen minyak atsiri glikosida, saponin,
karotenoid tertentu dan asam lemak tanin dan karbohidrat.
Standarisasi Bahan Alam
Annisa Sholiha
Standarisasi

Tujuan Langkah-langkah

• Tujuan standarisasi adalah untuk


memberikan jaminan mutu pada produk
yang dihasilkan.
Pembakuan
simplisia
Pembakuan simplisia sebagai
bahan baku obat tradisional
merupakan titik awal yang
penting bagi pembakuan obat
tradisional secara keseluruhan,
karena obat tradisional yang
bermutu hanya akan dapat
diperoleh bila simplisia yang
menjadi bahan bakunya juga
bermutu.
Pembakuan
ekstrak

Pembakuan ekstrak merupakan hal


yang penting yang harus dilakukan
Pembakuan ekstrak merupakan hal
yang penting yang harus dilakukan
terutama untuk tujuan memperoleh
zat identitas. Zat identitas /penanda
(marker) menjadi bagian penting
dalam penentuan standar mutu bahan
baku. Penentuan ini dapat dilakukan
melalui analisis secara fisiko- kimia
antara lain melalui sidik jari (finger
print) dalam pola kromatografi.
Pembakuan
Sediaan Obat
Tradisional
Tiap bentuk sediaan obat
tradisional perlu dilakukan
pembakuan guna memperoleh
keterulangan dalam identitas
bentuk sediaan. Bentuk sediaan
obat tradisional untuk
mempermudah pengujian dan
penggunaannya dibuat dalam
bentuk larutan, kapsul, tablet
dan lain- lain.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai