Manfaat Pberian Prof Vit K1 Inj PD BBL DR Virani
Manfaat Pberian Prof Vit K1 Inj PD BBL DR Virani
FAKTOR
LINGKUNGAN NEONATUS PENYAKIT NEONATUS
FAKTOR
TUBUH BAYI
ANGKA KESAKITAN
MENINGKAT
ANGKA
KEMATIAN
MENINGKAT
Di Indonesia Penurunan AKN lambat
Tiap jam 12 Neonatus meninggal
AKN 47% dari AKB
Kematian minggu I 79,4%
Dapat dicegah 87%
kematian atau kecacatan pada otak. Keadaan ini termasuk dalam Penyakit
akibat Defisiensi Vitamin K (PDVK)
•Tidak terbukti
- Vitamin K dapat memicu terjadinya keganasan
- Defisiensi enzim G6PD meningkatkan resiko kerusak
an sel akibat reaksi oksidasi Vit K
PATOFISIOLOGI
Perdarahan:
awal setelah lahir sampai 48 jam setelah lahir
(obat yg dikonsumsi ibu:anti epilepsi,tbc)
lambat sampai Bayi umur 4 sampai 6 minggu
bahkan ada yang terjadi pada umur 12
minggu
Tempat perdarahan utama:
umbilikus, membran mukosa saluran cerna, sirkumsisi
dan pungsi vena, dapat berupa hematoma sefal
Akibat lebih lanjut:
perdarahan intrakranial mortalitas (10 - 50%) atau
morbiditas menetap/cacad neurologis (30 - 50%)
Tabel 2 : Perdarahan akibat defisiensi vitamin K pada anak
VKDB lambat Secondary PC
VKDB dini VKDB klasik
(APCD) deficiency
2 minggu-6 bulan
1-7 hari (terbanyak 3-5
Umur < 24 jam (terutama 2-12 Segala usia
hari)
minggu)
-Pemberian makanan
-Intake Vit. K -Obstruksi bilier
terlambat
inadekuat -Penyakit hati
Obat yang -Intake Vit. K inadekuat
Penyebab & -Kadar Vit. K -Malabsorbsi
diminum selama -Kadar Vit. K rendah
Faktor resiko rendah pada ASI -Intake kurang
kehamilan pada ASI
-Tidak dapat (nutrisi
-Tidak dapat profilaksis
profilaksis Vit. K parenteral)
Vit. K
< 5% pada
0,01-1% (tergantung
Frekuensi kelompok resiko
pola makan bayi)
tinggi
Sefalhematom,
umbilikus, GIT, umbilikus, hidung,
Lokasi
intrakranial, tempat suntikan, bekas
perdarahan
intraabdominal, sirkumsisi, intrakranial
GIT, intratorakal
-Vit. K profilaksis
Penghentian/peng
(oral/im)
Pencegahan gantian obat
-Asupan Vit. K yang
penyebab
adekuat
DIAGNOSIS DAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Anamnesis
pemeriksaan fisik
pemeriksaan penunjang:
LAB:
kompleks protrombin (faktor II, VII, IX, X)
ditandai pemanjangan masa pembekuan,
masa protrombin (PT) dan masa
tromboplastin parsial(aPTT)
Bila melihat PT dan PTT saja pada Neonatus sakit kurang relevan
Kekurangan:
Absorpsi sulit diukur kecukupannya
Keuntungan:
Pemberian mudah dan murah
Tidak trauma untuk Bayi
Orang Tua lebih suka
Resiko infeksi tempat suntik tak ada
Resiko melukai Syaraf dan pembuluh darah tak ada
REKOMENDASI HTA
(HEALTH TECHNOLOGY ASSESSMENT) 2003
2. PENYIMPANAN
Setiap unit yankes stok secukupnya
3. DISTRIBUSI
Depkes ( Dit. Bina Kes. Anak ) Prov Kab/Kota Puskesmas
Tenakes desa
4. Pemakaian
- Ampul yang sudah dibuka tidak boleh dipakai lagi
- Steril disposable spuite
PENCATATAN DAN PELAPORAN
• PENCATATAN
– TINGKAT DESA------------------REGESTER KOHORT KESEHATAN BAYI
DALAM KETERANGAN
– TINGKAT PUSKESMAS--------BUKU KEGIATAN PROGARAM KIA
– TINGKAT KABUPATEN------DALAM FORMAT KOHORT BAYI
• PELAPORAN
Secara berjenjang Polindes, Puskesmas
Pembantu,Puskesmas, Rumah Sakit dan Rumah Bersalin atau
Praktek Bidan Swasta yang ada di Kabupaten/kota mengirim
laporan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/kota. Selanjutnya
Dinas Kesehatan kabupaten/kota dan Rumah Sakit Umum
Provinsi, mengirim laporan kepada Dinas Kesehatan Provinsi.
Kesimpulan