Anda di halaman 1dari 69

Refleksi K

asus
HIPERBILIRUBINEMIA
DEHIDRASI
Amadea Rigenastiti
42180283

Pembimbing: dr. Devie Kristiani, M.Sc., Sp.A


Identitas Pasien

Nama : FBS
Tanggal Lahir : 12 Oktober 2020
Usia : 0 bulan 9 hari
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Bajang, Bantul
Tanggal masuk RS : 21 Oktober 2020
Ruangan : Ruang Bayi G1
No. RM : 00-81-32-XX
ANAMNESIS

Anamnesis dilakukan secara Alloanamnesis

Keluhan Utama : Mata dan kulit bayi kekuningan


Anamnesis – Riwayat Penyakit Sekarang
4 HSMRS (17/10/20), orangtua bayi menyadari mata bayi berwar-
na kekuningan dan setelah di cek, bagian wajah, leher dan dada
bayi berwarna kekuningan.
Ibu mengeluhkan bahwa asupan ASI yang diminumkan ke bayi di-
rasa kurang, bayi masih rewel setelah minum ASI. Apabila ASI di-
perah volumenya hanya 2-5 cc. Ibu memberi ASI setiap 2-3 jam
sekali, dengan durasi 15-30 menit.
Bayi masih menangis keras dan bergerak aktif. BAB 2-3x sehari
konsistensi lembek dan berwarna kekuningan. BAK 6x sehari ber-
warna kekuningan-jernih. Setelah ditimbang, BB bayi berkurang
270 gram (3680gr) dari BB lahir (3950gr). Dokter menyarankan
ibu pasien untuk mengonsumsi suplemen pelancar ASI dan kontr-
ol 4 hari lagi.
Anamnesis – Riwayat Penyakit Sekarang

HMRS (21/10/20), mata bayi dan kulit bayi masih berwarna ke-
kuningan, kulit kuning hingga perbatasan pergelangan kaki dan
tangan.
ASI yang diperah ibu masih sedikit (2-7 cc). Ibu memberikan ASI
setiap 2-3 jam sekali, durasi 15-30 menit.
Bayi sudah mulai banyak tidur dan terlihat lemas dan malas ne-
tek sejak 1 hari SMRS.
BAB 2x sehari konsistensi lembek dan berwarna kekuningan.
BAK 6x sehari berwarna kekuningan-jernih. Setelah ditimbang
kembali, BB bayi semakin berkurang 600 gram (3350gr) dari BB
lahir. Dokter menyarankan bayi untuk rawat inap.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu:
Tidak ada

Riwayat Penggunaan Obat:


Tidak ada

Riwayat Penyakit Keluarga:


• Riwayat Asma : (-)
• Riwayat Alergi : (-)
• Riwayat Hepatitis B : (-)
• Riwayat TB : (-)
• Riwayat Penyakit Kronis : (-)
Your Picture Here

Genogram
70 65 68 65
th th th th
Your Picture Here

31 28 29 Your Picture Here


hr th th

9
hr

Meninggal, belum diket.


jenis kelamin
Lifestyle

Aktivitas Sehari-hari: Pasien bergerak aktif, namun sejak 1 HMRS bayi tampak
lemas dan banyak tidur, aktivitas dan rawat diri diawasi dan dilakukan oleh kedua
orangtuanya. Pasien dimandikan/dibersihkan 2x sehari.
Pola Makan dan Minum: 1 HSMRS bayi sudah malas netek. Sehari-hari pasien
diberi ASI 2-3 jam sekali, durasi pem-berian ASI 15-30 menit. ASI yg keluar
masih
sedikit (pump: 2-7cc).
Sedangkan ibu pasien makan makanan bergizi 3x sehari, disertai buah dan
sayur.
Pasien BAB 2 kali dalam sehari, dan BAK 6 kali sehari.
Kesan : Bayi kekurangan asupan ASI, tampak lemas, malas netek
Riwayat Sosial Ekonomi

• Pasien adalah anak kedua, anak pertama abortus usia 8 mgg.


• Pasien tinggal serumah dengan kedua orangtua.
• Ayah dan ibu pasien bekerja sebagai pegawai swasta.
• Pasien tinggal di lingkungan rumah yang terjaga kebersihannya.
• Hubungan keluarga pasien dan tetangga sekitar baik.
• Pasien menggunakan BPJS untuk pembiayaan di RS.
Kesan : Keadaan sosial ekonomi dan lingkungan cukup baik.
Riwayat Perinatal

01 Antenatal Care
• Saat hamil usia ibu 28 tahun P2 Ab1 Ah1.
• Kunjungan ANC selama kehamilan dilakukan rutin ke dokter kandungan (2 mi-
nggu sekali).
• Ibu pasien mengaku sudah menerima vaksin TT sebelum menikah.
Riwayat Persalinan

02 Natal Care (12/10/2020)


• Penolong: Dokter
• Cara Persalinan: SC, usia kehamilan 39 minggu 6 hari
• Penyulit Persalinan: Tidak ada
• Air ketuban: putih keruh, meconeum (-)
• Keadaan bayi: KU baik, kulit kemerahan, menangis kuat, gerak aktif.
• BBL: 3950 gram
• PB: 50 cm
• Skor APGAR menit ke I-V-X: 7-8-9
• 13/10/20: Gol. Darah bayi : B
APGAR
TAMPILAN 0 1 2 NILAI
A Appearance
Badan
Seluruh
merah
Warna kulit Pucat tubuh 2
ekstremitas
kemerahan
kebiruan
P Pulse
Denyut Tidak
< 100 > 100 2
jantung ada
G Grimace
Reaksi
Tidak Gerakan Gerakan
terhadap 1
ada sedikit melawan
rangsangan
A Activity
Ekstremitas
Kontraksi Tidak Gerakan
sedikit 2
otot ada aktif
fleksi
R Respiration
Lemah /
Tidak Menangis
Pernafasan tidak 2
ada kuat
teratur
Jumlah Nilai APGAR 9
Riwayat Menyusui
Usia 0 bulan : ASI eksklusif

Riwayat Imunisasi

Kesan: Imunisasi dasar lengkap sesuai usia.


Riwayat Pertumbuhan

Lahir Saat ini (22/10/20)

BB : 3950 gram . Usia: 0 bulan 9 hari


PB : 50 cm BB : 3400 gram
LK : 36 cm PB : 50 cm
LD : 37 cm LK : 36 cm
Lila : 13 cm Lila : 13 cm
Kesan : BB/PB berada di garis 0 diantara garis +1 dan -1 SD, menunjukkan status gizi pasien baik / normal.
Kesan : PB/U berada diantara garis 0 dan -2 SD, menunjukkan pertumbuhan bayi normal.
Kesan : BB/U berada diantara garis 0 dan -2 SD, menunjukkan pertumbuhan bayi normal.
Your Picture Here

Riwayat Perkembangan
Your Picture Here

Usia Motorik Kasar Bahasa Motorik Sosial Your Picture Here


Halus

0 bln Menggerakkan kaki Menangis - -


9 hari dan tangan.

Kesan: Riwayat perkembangan motorik, sosial, dan bahasa pasien sesuai dengan
usia
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan di Ruang NICU pada hari tanggal 22/10/2020

Keadaan Umum : Sedang


Kesadaran : Compos Mentis
Vital Sign
Denyut nadi : 143 x/menit
RR : 50 x/menit
Suhu : 37,5 C
o

Status Gizi
Berat Badan : 3400 gram
Panjang Badan : 50 cm
Status Gizi : Baik
Kepala
• Normocephali
• Lingkar kepala: 36 cm
• Fontanel anterior teraba lunak

Mata
• Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (+/+),
pupil isokor, refleks cahaya (+/+), mata
cekung (+/+)

Leher
• Pembesaran KGB(-), pembesaran tiroid (-)
Hidung
• Nafas cuping hidung (-), discharge hidung (-),
deformitas (-)

Mulut
•Bibir kering (-), sianosis (-), tonsil T1/T1 tidak
hiperemis, faring hiperemis (-)

Telinga
• Edema (-) kelainan anatomi (-) discharge telinga (-)

Thorax
• Simetris (+), iktus cordis tidak terlihat
• Paru : retraksi (-), ves+/+, rhonki-/-, wheezing -/-
• Jantung : S1 S2 reguler, gallop (-) murmur (-)
Abdomen
• Inspeksi : distensi (-), jejas (-), tali pusat sudah mengering,
berwarna kehitaman, nanah (-), kemerahan sekitar pusat
(-).
• Auskultasi : bising usus (+) 20x/menit
• Perkusi : timpani diseluruh regio
• Palpasi : teraba supel, hepatomegali (-) hepar teraba 2cm di
bawah arcus costa dextra, splenomegali (-), massa (-),
turgor normal
Ekstremitas
• Atas : akral hangat, CRT <2detik, ikterik hingga pergelangan
tangan
• Lila : 9 cm
• Bawah : akral hangat, CRT <2 detik, ikterik hingga
pergelangan kaki
Anogenital
• Testis sudah turun
Derajat Kramer
Pemeriksaan Neurologis

Refleks Respons normal


Rooting Bayi menoleh ke arah benda yang menyentuh pipi.
Ekstrusi Bayi menjulurkan lidah keluar bila ujung lidah disentuh dengan jari
Palmar grap Jari bayi akan melekuk di sekeliling benda dan menggenggamnya
seketika bila jari diletakkan ditangan bayi
Resume
Dari hasil anamnesis diketahui pasien merupakan seorang bayi laki-laki berusia 0
bulan 9 hari dilahirkan secara SC di RS Bethesda Yogyakarta pada tanggal 12
Oktober 2020. Usia kehamilan ibu pasien 39 minggu 6 hari, tidak ada penyulit.
Kondisi awal lahir baik, bayi menangis keras, tidak ada kesulitan bernafas, berge-rak
aktif, dan kulit berwarna kemerahan, APGAR Score 7-8-9. ASI dari ibu sudah keluar
namun sedikit. ASI diberikan 2-3 jam sekali. BAB kehijauan(+), BAK (+).
Gol. Darah B.
4 HSMRS (17/10/20), orangtua bayi mulai menyadari mata bayi berwarna kekuni-
ngan, bagian wajah, leher dan dada bayi berwarna kekuningan. Bayi masih rewel
setelah minum ASI. ASI yang keluar setelah diperas hanya 2-5 cc. Ibu memberi
ASI setiap 2-3 jam, durasi 15-30 menit. BAB 2-3x sehari konsistensi lembek dan
berwarna kekuningan. BAK 6x sehari berwarna kekuningan-jernih. BB bayi berku-
rang 270 gram dari BB lahir.
Resume
HMRS (21/10/20), mata bayi dan kulit bayi masih berwarna kekuningan,
hingga pergelangan kaki dan tangan. ASI yang diperah ibu masih sedikit (2-
7 cc). Ibu memberikan ASI setiap 2-3 jam sekali, durasi 15-30 menit. Bayi
mulai banyak tidur, terlihat lemas, dan malas netek sejak 1 HSMRS. BAB 2x
sehari konsistensi lembek dan berwarna kekuningan. BAK 6x/hari,
kekuningan-jernih. BB bayi semakin berkurang, yaitu 600 gram (3350gr) dari
BB lahir.
Dari hasil pemeriksaan tanggal 22/10/20, keadaan umum bayi sedang, ke-
sadaran compos mentis, tanda vital bayi normal, dan status gizi baik, pa- da
pemeriksaan fisik didapatkan ikterik score Kramer 4, terdapat tanda- tanda
dehidrasi, dan hasil pemeriksaan neurologis normal.
Diagnosis Banding

Hiperbilirubinemia: Dehidrasi Sedang


Breastfeeding jaundice, Dehidrasi Berat
Breastmilk jaundice,
Hemolisis, Hipotiroid
Planning
.
• Periksa Kadar Bilirubin (direk, indirek, total),
• PDL,
• Elektrolit,
• Resusitasi cairan
• Fototerapi
Lab

Tanggal Bilirubin Total Bilirubin Direct Bilirubin Indirect


21/10/20 22,75 (H) 1,03 21,72
23/10/20 10,67 (H) 0,46 10,21
Diagnosis Kerja

Hiperbilirubinemia Kramer derajat 4


Dehidrasi Berat
TATALAKSANA

Inf NaCl 0,9% 100ml/kgBB, dibagi: Fototerapi 36 jam


1 jam : 30ml/kgBB
5 jam : 70ml/kgBB

Jika bayi sudah bisa minum:


ASI + SF 8 x 50cc PO
•21 Oktober 2020 pukul 14.15 S -
O KU: lemah , CM
VS: S= 36,8⁰C ; RR= 52 x/mnt ; HR= 141 x/mnt ; BB=3350gr ; PB=
50
Tampak lemah, tidak ada retraksi, tidak ada sianosis, BAK (+), BAB
(+)
Status Lokalis
Kepala: konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (+/+), mata cekung (+),
Thorax: Dinding dada simetris , suara paru vesikuler (+/+), wheezing
(-/-), rhonki (-/-)
Abdomen: distensi (-), peristaltik (+)
Ekstremitas: akral teraba hangat, CRT <2 dtk , udem (-)

A Hiperbilirubinemia, Dehidrasi Berat


P • FTH 36 jam
• Minum SF+ASI 8x50 cc/oral
• Infus KAEN IB 5cc/jam
S - •22 September 2020 pukul 11.00
O KU: Sedang , CM

`
VS: S= 37,5⁰C ; RR= 50 x/mnt ; HR= 143 x/mnt ; BB=3400gr ;
PB=50
Menangis kuat, Bergerak aktif, tidak ada retraksi, rasa ingin menyusu
bertambah, BAK (+), BAB (+)
Status Lokalis
Kepala: konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (+/+) berkurang, mata
cekung (+), kulit ikterik (+)
Thorax: Dinding dada simetris , suara paru vesikuler (+/+), wheezing
(-/-), rhonki (-/-), jantung dalam batas normal, kulit ikterik (+)
Abdomen : distensi (-), peristaltik (+) tidak meningkat, kulit ikterik (+)
Ekstremitas: akral teraba hangat, CRT <2 dtk , nadi kuat dan regular,
edem tungkai (-)
A Hiperbilirubinemia, Dehidrasi Sedang
P • FTH kontinyu
• Minum 8x50 cc/oral
• Infus KAEN IB 5cc/jam
S - •23 Oktober 2020 pukul 09.00
O KU: Sedang , CM

`
VS: S= 36,8⁰C ; RR= 50 x/mnt ; HR= 142 x/mnt ; BB=3500 ; PB=50gr
Gerakan aktif, tidak ada retraksi, BAK (+), BAB (+)
Status Lokalis
Kepala: konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (+), mata cekung (-), kulit ikte-
rik (+)
Thorax: Dinding dada simetris , suara paru vesikuler (+/+), wheezing (-/-),
rhonki (-/-), jantung dalam batas normal, ikterik berkurang
Abdomen : distensi (-), peristaltik (+) tidak meningkat, kulit ikterik ber-
kurang.
Ekstremitas: akral teraba hangat, CRT <2 dtk , nadi kuat dan regular,
edem tungkai (-)
A Hiperbilirubinemia, Dehidrasi
P • FTH kontinyu
• Infus KAEN IB 5cc/jam
• Periksa bilirubin post fototerapi
• Melanjutkan NI
• BLPL
Edukasi
.
 Edukasi tentang pemberian ASI yang baik dan benar,
 Penjelasan tentang kondisi bayi yang merupakan kondisi
yang sering terjadi pada bayi berusia 2 hari ke atas,
 Menjelaskan kondisi dehidrasi bayi,
 Menjelaskan penanganan bayi.

Prognosis

Quo ad vitam : Dubia ad bonam


Quo ad sanam : Dubia ad bonam
Quo ad fungsionam : Dubia ad bonam
Landasan Teori
 Ikterus (‘jaundice’) terjadi apabila terdapat akumulasi
Definisi bilirubin dalam darah, sehingga kulit dan atau sklera bayi
(neonatus) tampak kekuningan.
 Hiperbilirubinemia adalah istilah yang dipakai untuk ikterus
neonatorum setelah ada hasil laboratorium yang
menunjukkan peningkatan kadar serum bilirubin.
IKTERUS FISIOLOGIS

• Pertama muncul antara usia 24-72 jam


• Intensitas max pada hari 4-5 (neonatus aterm) dan hari
ke 7 (neonatus prematur)
• Tidak > 15 mg/dl
• Klinis tidak terdeteksi setelah 14 hari
• Tidak ada keadaan patologis
IKTERUS NON FISIOLOGIS

• Awitan terjadi sebelum usia 24 jam TOO EARLY


• Tingkat kenaikan > 5 mg/dl/24 jam
• Tingkat cutoff indirect
- 12 mg/dl pada bayi cukup bulan TOO HIGH
- 14 mg/dl pada bayi prematur
• Direct bilirubin > 2 mg/dL
• Ikterus bertahan 10-14 hari
• Kramer 4-5
TOO LONG
• Tanda-tanda penyakit lain
BILIRUBIN METABOLISM

*
*
Breast Feeding Jaundice

- Penyebab BFJ adalah kekurangan asupan ASI. Bayi hanya me-


nerima sedikit kolostrum. Menyebabkan dehidrasi dan ↑ uptake bil
-irubin terkonjugasi dari usus  hiperbilirubinemia.
- Biasanya timbul pada hari ke-2 atau ke-3 pada waktu ASI belum
banyak. 
- Biasanya bayi kehilangan BB 6-8% dari BB lahir pada 3 hari ke-
hidupan.
Tatalaksana pada BFJ Your Picture Here

Pemantauan jumlah ASI yang diberikan apakah sudah mencukupi atau


Your Picture Here Your Picture Here
belum,
Pemberian ASI sejak lahir dan secara teratur minimal 8 kali sehari,
Pemberian air putih, air gula dan formula pengganti tidak diperlukan,
Pemantauan kenaikan berat badan serta frekuensi BAB dan BAK,
Jika kadar bilirubin mencapai 15 mg/dL, perlu melakukan
Your Picture penambahan
Here
volume cairan dan stimulasi produksi ASI dengan melakukan pemerasan
ASI,
Jika kadar bilirubin mencapai kadar 20 mg/dL, perlu melakukan terapi si-
nar jika terapi lain tidak berhasil
KRAMER
Positive Coombs Test Negative Coombs Test
KOMPLIKASI

AKUT
• Lethargy, poor feeding
• Apnea, kejang, koma
• Irritability, high-pitched cry
• Retrocollis-opisthotonus
KOMPLIKASI

KRONIS (Kernicterus)
• Choreoathetoid cerebral palsy
• Gaze abnormality, sensorineural hearing loss, MRI shows
abnormalities of globus pallidus or the subthalamic nuclei,
or both
FOTOTERAPI

• Cara kerja terapi sinar: mengubah bilirubin menjadi bentuk yang larut
dalam air untuk dieksresikan melalui empedu atau urin. Efektif dan aman
untuk mengurangi kadar bilirubin indirek
• Yang dimaksud dengan fototerapi intensif adalah radiasi dalam spektrum
biru-hijau (panjang gelombang antara 430-490 nm) diarahkan ke
permukaan kulit bayi seluas-luasnya.
• Posisi bayi sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang
terkena cahaya dapat menyeluruh.
TERAPI SINAR DAN TRANSF
USI TUKAR

*
INDIKASI PENGHENTIAN TE
RAPI SINAR

- Bayi cukup bulan bila bilirubin 12 mg/dL


- Bayi kurang bulan bila bilirubin 10 mg/dL
- Bila timbul efek samping
 
Komplikasi Fototerapi
• Peningkatan kehilangan cairan tubuh yang tidak terlihat, diare, dan
dehidrasi.
• Demam
• Dapat timbul ruam kemerahan bentuk makular-papular di kulit, letargi,
sianosis, potensi kerusakan retina.
• Kulit berwarna lebih gelap
Transfusi Tukar
Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan dengan
cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat dalam mengganti
eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang antibodi yang menimbulkan
hemolisis.
Volume Darah pada Transfusi Tukar

Kebutuhan Rumus*
‘Double BB x volume darah x 2
Volume’
‘Single Volume’ BB x volume darah
Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang –Hct yang diinginkan)
Hct sekarang
Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan – Hb sekarang)
(Hb donor – Hb sekarang)
BB x volume darah x (PCV yang diinginkan – PCV sekarang)
(PCV donor)
DEHIDRASI
Tanda Dehidrasi

Tanda Utama
• Gelisah/cengeng
• Lemah/letargi/koma
• Haus, turgor kulit abdomen menurun

Tanda gangguan asam basa dan elektrolit


• Nafas kussmaul (asidosis metabolik)
• Kembung (hipokalemia)
• Kejang (hipo/hiper natremia)
Derajat Dehidrasi pada Diare Akut
Your Picture Here

Management
Your Picture Here

Your Picture Here


Rehidrasi
Your Picture Here Your Picture Here

Your Picture Here Your Picture Here


Rehidrasi
Your Picture Here Your Picture Here

Your Picture Here Your Picture Here


Rehidrasi
Your Picture Here Your Picture Here

Your Picture Here Your Picture Here


Your Picture Here Your Picture Here

Your Picture Here Your Picture Here


Cairan Rumatan (Holiday Segar)

BB anak= 3,35 kg
Kecukupan cairan anak
= 100 x 3,35
= 335ml/hari
Pemberian Cairan melalui infus:
Balans Cairan
IWL = BB x IWL (ml/kgBB) : 24
Umur IWL (ml/kgBB)
0 – 6 bln 40
6 bln – 5 thn 30
5 thn – 10 thn 20
Adolesens 10

Balans Cairan = cairan masuk – cairan keluar – IWL


Zinc
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai