SISTEM TENAGA
LISTRIK
Anggota kelompok:
1. Lazuardi Itsna 5190711036
2. Tegar Kharisma Supriyanto 5190711009
3. Indra Sayyidi Sunaryo 5190711052
4. Husni Mubarok 5190711047
Perkiraan Beban
Perkiraan beban pada dasarnya merupakan peramalan/estimasi dari kebutuhan
pertimbangan dan pemikiran yang akan dialami. Jika perkiraan yang diperoleh
kurang benar, maka hasil yang akan dicapai kurang memuaskan. Perkiraan
memperoleh perkiraan yang baik tergantung dari faktor data dan metode yang
Beban Listrik
Secara umum beban yang dilayani oleh sistem distribusi elektrik ini dibagi dalam
beberapa sektor yaitu sektor permuhan, sektor industri, sektor komersil dan
sektor usaha. Karakteristik beban yang banyak disebut dengan pola pembebanan
pada sektor perumahan ditujukan oleh adanya fluktuasi konsumsi ernergi
elektrik yang cukup besar. Daya listik dapat dinyatakan oleh persamaan:
S = P + jQ
Keterangan:
Kebutuhan tenaga listrik sautu daerah tergantung dari letak daerah, jumlah
daerah dimasa yang akan datang. Sehingga dalam perkiraan diperlukan data
Keterangan:
Fd = Faktor Kebutuhan
Bc = Beban Terpasang
Bp = Beban Puncak
Besarnya faktor kebutuhan dipengaruhi oleh besarnya beban terpasang,
Sifat pemakaian, sebagai contoh toko-toko, pusat perbelanjaan, kantor-
kantor dan industri memiliki faktor kebutuhan tinggi sedangkan
gudang dan tempat reakrasi memiliki faktor kebutuhan rendah.
Karakteristik Beban
a. Kebutuhan (Demand)
b. Kebutuhan Maksimum
Kebutuhan sistem listrik adalah
Kebutuhan maksimun dapat terjadi
beban pada terminal terima secara
waktu dekat dan waktu yang akan menit atau dalam halhal tertentu 60
datang. menit.
c. Beban Industri d. Beban Fasilitas Umum
Beban industri dibedakan Beban fasilitas umum
dalam skala kecil dan seperti lampu jalan,
skala besar. Untuk skala lampu merah
kecil banyak beropersi di perempatan jalan, taman
siang hari sedangkan
dan lain-lain. Pada
industri besar sekarang
beban fasilitas umum
ini banyak yang
lebih dominan pada
beroperasi sampai 24 jam.
siang dan malam hari.
Metode-metode perkiraan beban
Tidak ada rumus eksak untuk ini karena besarnya beban ditentukan oleh
para pemakai konsumen tenaga listrik yang secara bebas dapat menentukan
pemakaiannya. Namun karena pada umumnya kebutuhan tenaga listrik
seorang konsumen sifatnya periodik rnaka grafik pemakaian teraga listrik
atau lazimnya disebut sebagai grafik beban.
Untuk menentukan beban penggunaan dapat dilakukan dengan dua metode
yaitu:
Kualitatif adalah metode perkiraan yang didasarkan pada pendapat orang
yang melakukan perkiraan, tentunya orang yang melakukan perkiraan
adalah orang yang berpengalaman dan ahli dari pembangkitan listrik.
Kuantitatif adalah metode perkiraan yang menggunakan statistik. Dimana
pada metode ini grafik atau data penggunaan listrik pelanggan sangat
diperlukan.
Faktor-faktor pengaruh grafik beban
Bertambahnya jumlah konsumen tenaga listrik.
Bertambahnya konsumsi tenaga listrik dari konsumen lama,
misalnya karena ia membeli peralatan listrik tambahan.
Suhu udara, jika suhu udara tinggi maka pemakaian alat-
alat penyejuk udara bertambah dan ini menambah
pemakaian tenaga listrik.
Kegiatan Ekonomi dalam masyarakat, seperti industry
rumahan yang membutuhkan listrik.
Kegiatan Sosial dalam masyarakat, seperti diadakannya
acara-acara atu hiburan-hiburan masyarakat.
Jangka waktu perkiran beban
Perkiraan jangka panjang, adalah Perkiraan untuk jangka waktu
diatas satu tahun. Dalam Perkiraan jangka panjang, faktor makro
merupakan faktor utama yang menentukan arah Perkiraan
kebutuhan energi. Faktor makro tersebut diatas misalnya adalah
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Perkiraan jangka menengah, adalah Perkiraan untuk jangka
waktu dari satu bulan sampai dengan satu tahun. Faktor
manajerial perusahaan merupakan faktor utama yang
menentukan. Perkiraan jangka pendek
Perkiraan jangka pendek, adalah Perkiraan untuk jangka waktu
beberapa jam sampai satu minggu (168 jam). terdapat batas atas
untuk beban maksimum dan batas untuk beban minimum yang
ditentukan oleh Perkiraan beban jangka menengah.
PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN OPERASI