Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BATCH PROCESSING

NAMA KELOMPOK:
Andre Kurniawan Aditya (5190711071)
Husni Mubarok (519071147)
Tegar Kharisma Supriyanto (5190711009)

1. Mode 1 pressure switch dan 1 compressor

Gambar Rangkaian Diagram Ladder

Keterangan:

a. 000  Pada line ini terdapat pengaturan START-STOP, dimana


tombol START menggunakan Normaly Close (NC) karena start
Normaly Open (NO), untuk tombol STOP sama. Pada line ini juga
terdapat indikator RUN.
b. 001  Terdapat RUN LED dan Presure switch 1 yang dihubungkan
secara seri, dan ada juga output MOTOR1 dan Indikator Led C1 yang
dihubungkan secara paralel. Ketika Presure switch terpicu maka akan
memutuskan switchnya sehingga kompresor berhenti pada nilai yang
berwarna biru. Indikator C1 LED menyala pada saat MOTOR nyala
dan ketika MOTOR mati lampu indikator juga mati.
c. 002  Terdapat tombol stop, OSCR dan Indikator Led C2 juga CTU
(C5:0) yang dihubungkan secara parallel. OSR akan menghasilkan
pulse sedangkan Counter menghitung ketika ada perubahan.
Cara kerja:
Pada saat tombol start ditekan maka yang terjadi adalah MOTOR 1 kompresor
akan menyala dan lampu indikator C1 juga akan menyala karena RUN ter aliri
arus listrik. MOTOR akan bergerak dari 0 PSI sampai dengan nilai Presure
Switch1 dimana pada rangkaian nilai Presure Switchnya disetting pada angka
40. Semakin besar nilai FLOW (kebocoran) maka MOTOR akan bergerak
semakin lambat dan sebaliknya apabila FLOW tidak mengalami kebocoran
(FLOW 0) maka MOTOR bergerak semakin cepat. Ketika MOTOR sudah
berhenti bergerak (mencapai nilai Presure Switchn nya ) dengan nilai FLOW 0
yang artinya tidak ada kebocoran maka nilai PSI motor tidak akan berkurang,
sedangkan dalam rangkaian nilai FLOW yaitu 38 artinya setelah nilai PSI
MOTOR sudah 40 maka akan berkurang sedikit demi sedikit.
2. Mode 1 pressure switch dan 2 compressor dengan kerja bergantian

Rangkaian Diagram Ladder :

Gambar Simulasi Kerja:


Simulasi kerja :

Pada mode 2 cara kerja simulasi ini mirip dengan mode 1, yang dimana mode
2 menggunakan 2 motor yang akan bergerak secara bergantian dan terdapat OSR
( One Shot Rising ), Counter UP ( CTU ) , dan Mask Equal ( MEQ ). Pada Preesure
Switch nilai Setpoint PSI adalah 40 dan Span PSI adalah 20. Pada OSR diberi alamat
memori nilai biner.
Ketika tombol Start ditekan, maka motor Motor Compressor 1 akan bergerak
serta lampu indikator RUN dan C1 juga akan ikut menyala. Dikarenakan OSR
mengirim sinyal ke CTU sehingga nilai accum pada CTU bertambah. Pada nilai
accum CTU berupa nilai binner. Setelah itu hasil nilai accum pada CTU akan di
Masking oleh MEQ 1. Jika nilai Compare pada MEQ 1 terpenuhi, maka Motor
Compressor 1 akan bergerak hingga nilai tekanan pada Setpoint PSI tercapai.
Selanjutnya jika nilai Setpoint PSI terpenuhi, maka Motor Compressor 1 akan
berhenti bergerak dan nilai tekanan pada tabung Motor Compressor diberikan adalah
50% maka akan berkurang sesuai dengan nilai Span PSI yang diatur yaitu 40
dikurangi 20 maka tangki Motor Compressor akan bekerja jika sudah mencapai nilai
20 PSI.
Jika proses Span PSI selesai, maka selanjut motor Compressor 2 yang akan
bergerak dan indikator C2 akan menyala. Dikarenakan OSR mengirim sinyal ke CTU
sehingga nilai accum pada CTU bertambah kembali. Selanjutnya nilai hasil accum
pada CTU akan di masking oleh MEQ 2. Jika nilai Compare pada MEQ 2 terpenuhi,
maka Motor Compressor 2 akan bergerak hingga nilai tekanan pada Setpoint PSI
tercapapai seperti pada Motor Compressor 1. Setelah nilai Setpoint PSI terpenuhi
maka Motor Compressor 2 akan berhenti bergerak dan nilai tekanan pada tabung
compressor akan berkurang sesuai dengan nilai Span PSI yang diatur sama dengan
Motor Compressor 1. Motor Compressor 1 dan 2 akan terus bergerak secara
bergantian. Proses ini akan terus berlangsung. Jika tombol Stop ditekan, maka Motor
Compressor 1 dan 2 akan berhenti tekanan pada tangki Motor Compressor akan terus
berkurang sampai dengan 0.

Anda mungkin juga menyukai