Anda di halaman 1dari 37

MINI PROJECT

HUBUNGAN SIKAP TERHADAP


KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH
UPTD PUSKESMAS PALMERAH 1
DISUSUN OLEH:
DR. SHIBGHATULLAH

PEMBIMBING:
DR . UTTASARI TAFIK HIDATRI
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
HIPERTENSI

Data UPTD
Puskesmas
Palmerah 1
(POLI PTM)

Indonesia terjadi
Jumlah pasien hipertensi
(tekanan darah sistolik Angka kematian di peningkatan prevalensi
dari bulan Januari
≥140 mmHg atau Indonesia mencapai 56 hipertensi. Secara
hingga Desember 2020
tekanan darah diastolik juta jiwa , faktor keseluruhan prevalensi
= 1002 orang, dimana
≥90 mmHg) yang kematian paling tinggi hipertensi di Indonesia
terdapat 291 laki-laki
menetap adalah hipertensi tahun 2013 sebesar
dan 711 perempuan
26,5%)

Hasil Penelitian Syahrini (2012)


Hipertensi dapat dicegah dan dikontrol dengan membudayakan perilaku hidup sehat.
RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah, yaitu


“Bagaimanakah Hubungan Sikap Terhadap Kejadian Hipertensi di
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Palmerah 1, Jakarta Barat periode
Agustus - November 2021”
TUJUAN PENELITIAN
TUJUAN UMUM
• Mengetahui Hubungan Sikap Terhadap Kejadian Hipertensi
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Palmerah 1, Jakarta Barat
periode Agustus - November 2021

TUJUAN KHUSUS
• Mengetahui gambaran sikap masyarakat terhadap penyakit
hipertensi wilayah kerja UPTD Puskesmas Palmerah 1
MANFAAT PENELITIAN BAGI PUSKESMAS

Membantu UPTD Membantu puskesmas


Sebagai data dasar serta
Puskesmas Palmerah 1 dalam memberikan
rencana tindak lanjut ke
dalam mengidentifikasi alternatif penyelesaian
depan untuk
penyebab adakah terhadap masalah
mempengaruhi sikap
hubungan sikap terhadap kejadian hipertensi di
masyarakat pada kasus
kejadian hipertensi di wilayah kerja UPTD
hipertensi
wilayah kerja Puskesmas Palmerah 1
MANFAAT PENELITIAN
Sebagai pengalaman untuk terjun langsung dan melakukan
pengamatan dalam program terkait pelayanan kesehatan

DOKTER Sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan kemampuan


INTERNSHI memahami permasalahan yang terjadi dalam masyarakat
P
Sarana untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dalam
bermasyarakat
MANFAAT PENELITIAN
Diharapkan dapat mengetahui mengenai pentingnya untuk
menentukan sikap dalam terjadinya kasus hipertensi, sehingga
masyarakat dapat berkontribusi dalam upaya promotif dan preventif
KADER/ untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat usia produktif
MASYARA serta membantu meningkatkan produktivitasnya
KAT Untuk dapat mencegah dan melakukan pengobatan sedini mungkin
terhadap penyakit hipertensi
TINJAUAN PUSTAKA
HIPERTENSI
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah sistolik yang persisten
diatas 140 mmHg sebagai akibat dari kondisi lain yang kompleks dan
saling berhubungan. Hipertensi merupakan penyakit multifaktorial yang
munculnya oleh karena interaksi berbagai faktor. Ada faktor risiko yang
tidak bisa di modifikasi (usia, jenis kelamin, genetik) dan ada faktor
risiko yang bisa di modifikasi (life style, aktivitas, pola makan, dll).
SIKAP
Sikap secara nyata menunjukkan konotasi
Sikap merupakan reaksi atau respon adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus
seseorang yang masih tertutup terhadap tertentu. Newcomb salah seorang ahli
suatu stimulus atau objek. Dari berbagai psikologi social menyatakan bahwa sikap
batasan tentang sikap dapat disimpulkan itu merupakan kesiapan atau kesediaan
bahwa manifestasi sikap itu tidak dapat untuk bertindak, dan bukan merupakan
langsung dilihat, tetapi hanya dapat pelaksana motif tertentu. Sikap belum
ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku merupakan suatu tindakan atau aktifitas,
yang tertutup. akan tetapi merupakan predisposisi tindakan
atau perilaku.
KERANGKA KONSEP
METODOLOGI PENELITIAN
RUANG LINGKUP PENELITIAN

• Lokasi : UPTD Puskesmas Palmerah 1


• Waktu : Wawancara pasien hipertensi dilakukan dibulan Oktober 2021
• Sasaran : Pasien hipertensi
• Metode : Survei, wawancara, pencatatan, dan pengisian kuesioner
• Desain penelitian :
Penelitian ini menggunakan desain deksriptif korelasional. Pengambilan data dilakukan secara
prospektif dan dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi dari responden melalui wawancara
tatap muka menggunakan kuisioner.
KRITERIA INKLUSI DAN ESKLUSI

Kriteria Inklusi :
• Pasien yang mengidap penyakit hipertensi
dan sedang melakukan pengobatan di UPTD
Puskesmas Palmerah 1 periode Oktober Kriteria Esklusi :
2021 • Pasien tidak dapat berkomunikasi dengan
baik
• Bersedia secara sukarela menjadi responden
• Pasien tidak bersedia bekerjasama dalam
• Pasien dewasa umur produktif (18-60 thn) penelitian
• Pasien dengan rekam medic tidak lengkap
• Tekanan darah pada saat pemeriksaan lebih
• Ibu hamil
atau sama dengan 130/85 dalam 2x
pengukuran dengan jarak istirahat minimal
15 menit
• Pasien yang koperatif
JENIS DATA

Jenis data yang diambil adalah data primer. Data primer Data
primer yaitu data yang secara langsung diperoleh dari
responden dengan menggunakan kuesioner dalam bentuk
pernyataan atau pertanyaan tertulis. data primer dari pengisian
kuisioner oleh pasien hipertensi.
ANALISA DATA

Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini
dilaksanakan di UPTD Puskesmas Palmerah 1, pada bulan Oktober 2021. Teknik penentuan sampel yang digunakan
adalah total sampling, dimana seluruh populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi akan dijadikan sampel.

Instrumen penelitian yang digunakan adalah Kuesioner sikap tentang hipertensi. Analisis data pada penelitian
ini mengunakan uji korelasi Spearman untuk mengetahui hubungan antara Perilaku terhadap kejadian hipertensi.
Program pengolahan statistik yang digunakan adalah software SPSS versi 16.0 dengan p <0,05.

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisa univariat dan analisa bivariat. Analisis ini
menggunakan statistik deskriptif untuk menggambarkan distribusi frekuensi dari variabel bebas dan variabel terikat
yang disajikan dalam bentuk tabel. Analisis bivariat yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji statistik Spearman
Test pada tingkat kemaknaan 5% (p < 0,05).
BAHAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengetahui sikap tentang hipertensi.
Kuesioner ini menggunakan skala pengukuran tentang pencegahan penyakit hipertensi pada
masyarakat menggunakan skala Guttman, karena skala tersebut bersifat tegas dan konsisten dengan
jawaban benar dan salah. Skala Guttman berbentuk pilihan ganda dan checklist, dan skore
penilaiannya jika jawaban itu benar maka nilainya 1, sedangkan jika jawaban salah makan nilainya
0. (Hidyat, 2007)
VARIABLE PENELITIAN

VARIABEL VARIABEL
BEBAS TERIKAT
(INDEPENDENT) (DEPENDENT).
• TINGKAT SIKAP • KEJADIAN
HIPERTENSI
DEFINISI OPERASIONAL

• Kemampuan responden untuk menjawab pertanyaan2 penyakit hipertensi


berdasarkan reaksi dan respon yang dipengaruhi 3 komponen pokok yang
meliputi kepercayaan atau keyakinan, kehidupan emosional atau evaluasi
emosional terhadap suatu objek serta kecendrungan untuk bertindak

• Responden diberi 10 kuesioner pertanyaan yang dijawab.

• Kejadian hipertensi adalah pasien hipertensi di Puskesmas Palmerah 1


yang memenuhi kriteria inklusi dan esklusi
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
KARAKTERISTIK RESPONDEN

Distribusi Usia Responden di Puskesmas Palmerah 1

Faktor usia diduga kuat memiliki hubungan dengan terjadinya kasus penyakit hipertensi. Rahayu (2012) menyatakan
subjek penelitian yang rentan menderita hipertensi yaitu di mulai usia 20 tahun, Hal ini disebabkan karena orang pada
usia produktif jarang memperhatikan kesehatan dan pola hidup sehingga pembuluh darah menjadi semakin tidak elastis
dan terjadi peningkatan arterosklerosis yang menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik maupun diastolik yang
berdampak pada peningkatan tekanan darah.
KARAKTERISTIK RESPONDEN

Distribusi Jenis Kelamin Responden di Puskesmas Palmerah 1

Prevalensi hipertensi berdasarkan jenis kelamin pada riskesdas 2007


maupun riskesdas 2013 menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi
perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki (Depkes, 2014)
KARAKTERISTIK RESPONDEN

Distribusi Pendidikan Terakhir Responden di Puskesmas Palmerah 1

Wilkinson dkk tahun 2007, membuktikan pendidikan rendah tidak selalu berhubungan dengan rendahnya
kepatuhan. Hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan hipertensi dan dampaknya terhadap kepatuhan berobat
bervariasi diberbagai negara.
KARAKTERISTIK RESPONDEN:
DISTRIBUSI ALAMAT RW RESPONDEN DI PUSKESMAS
PALMERAH 1
KARAKTERISTIK RESPONDEN:
DISTRIBUSI TINGKAT SIKAP RESPONDEN BERDASARKAN KUISIONER DI
PUSKESMAS PALMERAH 1

Yang dimaksud disini dari tingkat sikap berdasarkan kuisioner dengan 10


pertanyaan benar salah: jika didapatkan skor >7 maka memiliki pengetahuan tinggi,
skor 5-7 maka memiliki pengetahuan sedang, dan skor <5 maka memiliki
pengetahuan rendah
KARAKTERISTIK RESPONDEN:
DISTRIBUSI TINGKAT HIPERTENSI RESPONDEN DI PUSKESMAS PALMERAH 1
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT SIKAP TERHADAP HIPERTENSI
DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI
Nilai p value
menunjukkan hasil
0,000 (< 0,05)
dan nilai korelasi (r) =
1,000
Sugiyono (1999) adalah sebagai berikut:

- 0,000 – 0,199 korelasi sangat rendah

- 0,200 – 0,399 korelasi rendah

- 0,400 – 0,599 korelasi sedang

- 0,600 – 0,799 korelasi kuat

- 0,800 – 1,000 korelasi sangat kuat.

bahwa semakin tinggi/rendah sikap seseorang


terhadap hipertensi akan berpengaruh terhadap
kejadian hipertensi di Puskesmas Palmerah 1.
IDENTIFIKASI PENYEBAB KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS PALMERAH 1
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
No Penyebab Masalah Pemecahan dan Penerapannya
MAN
1 Belum adanya group PMO denganPembentukan kader PMO dan pembuatan
petugas program hipertensi group PMO dengan petugas program hipertensi
puskesmas puskesmas
METHOD
2 Belum adanya metode pemantauanPembentukan kader PMO
PMO yang efektif
3 Belum adanya metodeDilakukan penyuluhan dengan media yang
sosialisasi/penyuluhan yang efektif menarik dan mudah dimengerti seperti
video/leaflet/poster
ENVIRONMENT
4 Kurangnya dukungan dan motivasi- Dilakukan pendekatan secara personal
dari keluarga terhadap kepatuhandengan konseling/ home visite pada pasien dan
minum obat keluarga penderita hipertensi
5 Pandemi membuat pasien takut Menghimbau pasien untuk tetap menjaga
berobat/memriksakan protokol Kesehatan agar merasa aman saat
kesehatannya memeriksakan kesehatannya
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
No Penyebab Masalah Pemecahan dan Penerapannya

MARKET
6 Banyaknya pasien yang bosan denganSudah di edukasi sejak awal pengobatan bahwa
pengobatan jangka panjang pengobatan hipertensi adalah pengobatan jangka
panjang, dan seumur hidup
7 Anggapan masyarakat bahwa kalau Edukasi dan penyuluhan tentang hipertensi
tidak ada keluhan berarti sudah
sembuh dari hipertensi
8 Terlalu sibuk bekerja sehingga kadangPembuatan alarm jam untuk olaharaga
tidak memperhatikan kesehatan  
9 Kurangnya kesadaran pasien akan- edukasi
bahaya hipertensi
MATERIAL
9 Kurangnya media informasi tentangMembuat poster-poster/x-banner dan di tempelkan
penyakit hipertensi di ruang tunggu antrian pemeriksaan di puskesmas
KESIMPULAN DAN SARAN
 KESIMPULAN
• Responden yang memiliki tingkat sikap baik sebesar 18,9%, tingkat sikap sedang
sebesar 13,2% dan tingkat sikap buruk sebesar 67,9%.

• Ada hubungan yang signifikan antara Tingkat Sikap penderita hipertensi dengan
kejadian hipertensi, karena didapatkan p=0.000 (p<0.05). Semakin buruk tingkat
sikap, maka kejadian hipertensi akan meningkat.
 SARAN BAGI TENAGA KESEHATAN
• Memberikan informasi kepada pasien hipertensi mengenai pentingnya pengetahuan kepatuhan minum obat
agar mengoptimalkan hasil terapi.

 SARAN BAGI PETUGAS PUSKESMAS


• Peran aktif dari tenaga kesehatan serta kader untuk memberikan
sekaligus memberikan penyuluhan kepada warga
• Mempererat tali silaturahmi antara petugas dengan kader serta
masyarakat.
• Memaksimalkan program yang ada dan menambah program kunjungan
rumah untuk screening penyakit tidak menular
 SARAN BAGI MASYARAKAT
• Masyarakat diharapkan untuk lebih memahami dan mawas diri terhadap permasalahan
penyakit tidak menular dan permasalahan kesehatan lain yang berada di sekitarnya
• Mempererat tali silaturahmi antar sesama warga guna membantu mengatasi
permasalahan kesehatan yang ada

 SARAN BAGI PENULIS/PENELITIAN SELANJUTNYA


• Menjalankan program sesuai alternatif pemecahan masalah terkait
kepatuhan minum obat.
• Perlu dilakukan pengukuran secara objektif dari hasil penyuluhan yang
diberikan, yaitu dengan cara melakukan pretest dan post-test ketika
penyuluhan.
• Variabel lain agar dapat diteliti untuk melengkapi permasalahan yang
ada sekarang serta memberikan alternatif pemecahan masalah tersebut.
KUISIONER SIKAP
  SETUJU TIDAK SETUJU
1. Jika dalam kondisi stress yang berlebihan bisa membuat tekanan    
darah menjadi tinggi
1. Penderita hipertensi sebaiknya memeriksakan tekanan darah    
secara teratur tiap bulan dan mengontrol pola makan
1. Kurang istirahat dan banyak beban pikiran dapat menyebabkan    
tekanan darah neningkat.
1. Apakah anda setuju olahraga teratur dapat menurunkan resiko    
hipertensi
1. Konsumi garam tidak perlu dihindari bagi penderita hipertensi    
1. Mengurangi makanan yang mengandung garam tinggi perlu    
dilakukan oleh penderita hipertensi
1. Apakah anda setuju penderita hipertensi harus meminum obat    
secara teratur
1. Menurunkan berat badan secara bertahap bisa mengurangi risiko    
tekanan darah tinggi
1. Mengkonsumsi makanan seperti daging kambing dapat    
meningkatkan tekanan darah tinggi
1. Dukungan keluarga sangat penting perannya dalam keberhasilan    
penderita hipertensi dalam menjalankan dietnya

Anda mungkin juga menyukai