NAMA-NAMA KELOMPOK 6
1. Retinoblastoma intraocular
Harapan hidup 5 tahun > 90%. Retinoblastoma intraokular terdapat dalam
mata dan terbatas pada retina atau mungkin dapat meluas dalam bola mata.
Retinoblastoma intraokular tidak akan meluas menuju jaringan sekitar mata
atau bagian tubuh yang lain (Rares, 2016).
2. Retinoblastoma ekstraokular
Harapan hidup 5 tahun < 10%. Retinoblastoma ekstrokular dapat meluas
keluar mata. Secara tipikal dapat mengenai system saraf pusat (SSP) dan
sering mengenai sumsum tulang atau nodi limf (Rares, 2016).
KLASIFIKASI
Diagnosis retinoblastoma secara umum dapat diketahui dengan pemeriksaan mata secara
lengkap. Pemeriksaan awal meliputi pemeriksaan fungsi penglihatan, slit lamp biomikroskop
pada vitreus dan segmen anterior bila memungkinkan dan oftalmoskop indirect dengan depresi
sclera.(Rares et al, 2016)
Pemeriksaan x-ray
Pemeriksaan lactic
Pemeriksaan USG,
acid dehydrogenase
CT-scan dan MRI
(LDH)
KOMPLIKASI
• Ablasio adalah suatu keadaan lepasnya retina sensoris dari epitel pigmen
retina (RIDE). Keadaan ini merupakan masalah mata yang serius dan dapat
Ablasio terjadi pada usia berapapun, walaupun biasanya terjadi pada orang usia
Retina setengah baya atau lebih tua.
• Glaukoma adalah salah satu jenis penyakit mata dengan gejala yang tidak
langsung, yang secara bertahap menyebabkan penglihatan pandangan mata
semakin lama akan semakin berkurang sehingga akhirnya mata akan
Glaukoma menjadi buta.
• Kebutaan merupakan sebuah penyakit pada mata yang mana hal ini dapat
menyebabkan tidak bisa melihat. Penanganan kebutaan nasional lebih
Kebutaan diarahkan pada katarak yang umumnya dapat diatasi (Mansjoer, 2000).
PENATALAKSANAAN
Pembedahan
External beam
Kemoterapi radiotherapy
(EBRT)
1. Identitas klien.
2. Identitas penanggung jawab .
3. Riwayat Kesehatan meliputi :
a) Keluhan utama: Keluhan dapat berupa perubahan persepsi
penglihatan, demam, kurang nafsu makan, gelisah, dan nyeri pada
mata.
b) Riwayat kesehatan sekarang. : Gejala awal yang muncul pada
anak, bisa berupa bintik putih pada mata tepatnya pada retina,
terjadi pembesaran, mata merah dan besar.
c) Riwayat kesehatan dulu : Adakah riwayat penyakit dahulu yang
diderita pasien yang berhubungan dengan timbulnya
retinoblastoma yaitu adanya miopi tinggi, retinopati, trauma pada
anak. Kemungkinan mengkonsumsi makanan/minuman yang
terkontaminasi, infeksi ditempat lain misalnya: pernapasan.
d) Riwayat kesehatan keluarga. : Retinoblastoma bersifat herediter yang
diwariskan melalui kromosom, protein yang selamat memiliki
kemungkinan 50% menurunkan anak dengan retinoblastoma atau
penyakit yang lain yang bersifat kronis, dan apakah ada riwayat penyakit
keturunan.
4) Pemeriksaan fisik
a) Kesadaran umum : Mengkaji tingkat kesadaran dan mengkaji tanda-
tanda vital.
b) Pemeriksaan khusus mata
1. Gejala dini nampak juling, jika tumor sudah membesar maka akan
menonjol sampai keluar bola mata, mata merah, rasa sakit yang
diiringi oleh glaukoma dan pelepasan retina.
2. Pemeriksaan tajam penglihatan : Pada retinoblastoma tumor
dapat menyebar luas di dalam bola mata sehingga dapat merusak
semua organ dimata yang menyebabkan tajam penglihatan sangat
menurun.
3. Pemeriksaan gerakan bola mata. : Pemeriksaan tumor dalam
rongga mata akan menekan saraf dan bahkan dapat merusak saraf
tersebut dan apabila mengenai saraf III/ saraf okulomotor, IV/ saraf
troklear, dan VI/ saraf abdusen akan menyebabkan mata juling
4. Pemeriksaan susunan mata luar dan lakrimal. Pemeriksaan dimulai
dari kelopak mata, system lakrimal, konjungtiva, kornea, bilik mata
depan, iris, lensa dan pupil. Pada retinoblastoma didapatkan :
• Leukokoria, yaitu reflek pupil yang berwarna putih
• Hipopion yaitu terdapatnya nanah dibilik mata depan.
• Hifema yaitu terdapatnya darah di bilik mata depan.
• Uveitis.
5. Pemeriksaan pupil : Jika penyakit sudah lanjut dan meluas ke hampir
seluruh retina maka pada mata klien tampak leukokoria yaitu adanya
refleks kuning, putih atau abu-abu merah di pupil, merupakan keluhan
dan gejala yang paling sering ditemukan pada penderita dengan
retinoblastoma, biasanya pupil setengah melebar serta tidak bereaksi
terhadap cahaya.
6. Pemeriksaan funduskopi : Menggunakan oftalmoskopi untuk
pemeriksaan media, pupil saraf optik, dan retina. Refleks tak ada (atau
gelap) akibat perdarahan yang banyak dalam badan kaca.
7. Pemeriksaan tekanan bola mata : Pertumbuhan tumor ke dalam bola
mata menyebabkan tekanan bola mata meningkat
Nyeri akut
berhubungan
dengan agens
cedera fisik
Diagnosa
Keperawatan
Keseimbangan
Resiko cedera
nutrisi kurang dari berhubungan
kebutuhan tubuh
dengan
berhubungan
keterbatasan
dengan status
lapang padang
hipermetabolik
Ansietas
berhubungan
dengan status
kesehatan
Diagnosa
Keperawatan
Gangguan persepsi
sensorik Defisien
penglihatan pengetahuan
berhubungan berhubungan denga
dengan gangguan kurang informasi
penerimaan sensori.
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI.
KEPERAWATAN
EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir dari rangkaian
proses keperawatan yang berguna apakah tujuan dari tindakan
keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau perlu
pendekatan lain (Ghofur,2016).