1)
Minggu 11
LATAR BELAKANG
Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh manager keuangan dalam kaitannya dengan
operasional perusahaan adalah keputusan atas struktur modal, yaitu keputusan keuangan yang
berkaitan dengan komposisi utang, saham prefen dan saham biasa yang harus digunakan oleh
perusahaan.
Keputusan struktur modal secara langsung berpengaruh terhadap besarnya risiko yang
ditanggung pemegang saham beserta besarnya tingkat pengembalian atau tingkat keuntungan yang
diharapkan.
PENGERTIAN DAN TEORI
STRUKTUR MODAL
Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam pos modal(modal saham),
keuntungan atau laba yng ditahan atau kelebihan aktiva yang dimiliki perusahaan terhadap seluruh utangnya
(munawir,2001). Modal pada dasarnya terbagi atas dua bagian yaitu modal aktif (debet) dan modal pasif (kredit).
Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asign dan modal sendiri. Modal asing
diartikan dalam hal ini adalah hutang baik jangka panjang maupun dalam jangka pendek. Sedangkan modal sendiri
bisa terbagi atas laba ditahan dan bisa juga dengan penyertaan kepemilikan perusahaan.
TEORI STRUKTUR
MODAL
PENDEKATAN TEORI KEAGENAN (AGENCY APPROACH)
Menurut pendekatan ini, struktur modal disusun untuk mengurangi konflik antar berbagai
kelompok kepentingan . Konflik antara pemegang saham dengan manager adalah free-cash flow. Ada
kecenderungan manager ingin menahan sumber daya sehingga mempunyai kontrol atas sumber daya
tersebut. Hutang bisa dianggap sebagai cara untuk mengurangi konflik dengan free kas dari
Kebanyakan perusahaan industri yang sebagian besar modalnya tertanam dalam aktiva tetap, akan
mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal yang permanent yaitu modal sendiri, sedangkan
Perusahaan yang semakin besar aktivanya terdiri dari aktiva lancar akan cenderung mengutamakan
pemenuhan kebutuhan dana dengan utang. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh struktur aktiva
Yaitu kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi pada hal-hal yang menguntungkan.
Teori agency menggambarkan hubungan yang negative antara growth opportunity dan leverage.
Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung akan melewatkan kesempatan dalam
Perusahaan besar cenderung akan melakukan diverifikasi usaha lebih banyak dari pada
perusahaan kecil. Oleh karena itu kemungkinan kegagalan dalam menjalankan usaha atau
kebangkrutan akan lebih kecil. Ukuran perusahaan sering dijadikan indicator bagi kemugkinan
terjadinya kebangkrutan bagi suatu perusahaan, dimana perusahaan alam ukuran lebih besar dipandang
Teori pecking order mengatakan bahwa perusahaan lebih menyukai internal funding. Perusahaan
dengan profabilitas yang tinggi tentu memiliki dana internal yang lebih banyak daripada perusahaan
kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Hal ini menunjukkan
Risiko bisnis akan mempersulit perusahaan dalam melaksakan pendanaan eksternal, sehingga
bisnis baik secara simultan maupun parsial mempunyai pengaruh pada keputusan struktur modal suatu
perusahaan.
Dari faktor-faktor mempunyai pengaruh satu dengan yang lainnya. Sehingga dengan demikian para investor,
kreditor maupun managemen perusahaan hendaknya memberikan perhatian yang lebih kepada informasi atas
https://zahiraccounting.com/id/blog/memahami-definisi-struktur-modal/