DIAGNOSIS
VIRUS COVID-19
Oleh Kelompok 2
Nama Anggota Kelompok 2
2 Batuk
5 Sakit Kepala
Uji Biosensor
ELISA
Netralisasi Assay
(Enzyme-linked
immunosorbent assay)
UJI SEROLOGI DAN IMUNOLOGI
Uji serologi merupakan uji dengan
menggunakan antibodi yang terbentuk ketika
terinfeksi virus seperti imunoglobulin G
(IgG) dan imunoglobulin M (IgM), sehingga
uji ini disebut juga uji antibodi. Pengujian
serologi sangat penting untuk
mengidentifikasi pasien aktif, orang tanpa
gejala (OTG) atau pasien sembuh dan
surveilan populasi. Hasil pengujian dapat
digunakan untuk menganalisis dan
memperkirakan epidemiologi dan virologi
SARS-CoV-2 serta membantu mengatasi
wabah pandemic.
1. Lateral Flow Immunoassay (LFIA)
Lateral flow immunoassay (LFIA) merupakan metode rapid test yang dikembangkan untuk
diagnosis COVID-19. Uji lateral flow immunoassay (LFIA) cara kerjanya seperti uji
kromatografi kualitatif (dengan hasil positif atau negatif), berukuran kecil, portabel dan dapat
digunakan di tempat perawatan. Pada RDT ini digunakan antibodi anti-CoV sebagai pengganti
antigen virus. Uji antibodi COVID -19 mendeteksi adanya IgG dan IgM dalam antibodi
tubuh pasien ketika terserang oleh COVID-19.
- Sandwich ELISA
Pada Sandwich Elisa, antigen ganda mendeteksi antibodi total yang berikatan dengan reseptor protein
S dari SARS-CoV-2 di dalam serum atau plasma manusia. Disebut sebagai "sandwich" karena antigen
terjepit di antara dua lapisan antibodi (antibodi penangkap dan deteksi).
4. Luminesen Imunoassay
Metode luminesens imunoassay merupakan metode yang melibatkan kemiluminesens dan fluoresens.
Reagen berbasis antibodi dengan batas deteksi lebih rendah. Metode ini dikengembangkan
berdasarkan imunoassay enzim kemiluminesens magnetik berbasis peptida untuk diagnosis COVID-
19.
5. Uji Biosensor
Uji biosensor mengandalkan perubahan interaksi spesifik biomolekul ke dalam pembacaan yang
terukur secara optik, elektrik, enzimatik dan metode lain. Resonansi plasmon permukaan (SPR)
merupakan teknik yang mengukur interferens dengan cahaya insiden pada batas yang tetap
karena gangguan lokal seperti adsorpsi antibodi atau antigen. Biosensor berbasis SPR
dikembangkan untuk diagnosis SARS menggunakan antigen permukaan coronavirus (SCVme)
yang digabung dengan substrat emas. Chip SPR memiliki batas deteksi yang lebih rendah 200
ng/mL untuk antibodi anti-SCVme dalam waktu 10 menit. Baru-baru ini, Biosensor CANARY
digunakan untuk mendeteksi novel SARSCoV. Platform ini menggunakan imunosensor berbasis
sel yang memasangkan virus penangkap dengan amplifikasi sinyal. Proses pengujian
membutuhkan waktu 3- 5 menit.
PENGAMBILAN
SPESIMEN
TEKNIK PENGAMBILAN SPESIEMEN
1. Pastikan bahwa tenaga kesehatan yang mengambil spesimen klinis dari kasus
suspek mematuhi dengan ketat panduan pencegahan dan pengendalian infeksi
(PPI) dan memakai alat pelindung diri (APD) yang sesuai.
2. Sampel diambil selama 2 hari berturut turut untuk PDP dan ODP, boleh diambil sampel tambahan bila
ada perburukan klinis ( Pada kontak erat risiko tinggi, sampel diambil pada hari 1 dan hari 14).
3. Bronkoskopi untuk mendapatkan sampel BAL merupakan metode pengambilan sampel dengan tingkat
deteksi paling baik.
4. Induksi sputum mampu meningkatkan deteksi virus pada pasien yang negatif SARS-CoV-2 melalui
swab nasofaring/orofaring. Namun, tindakan ini tidak direkomendasikan rutin karena risiko aerosolisasi
virus.
5. Sampel darah, urin, maupun feses untuk pemeriksaan virologi belum direkomendasikan rutin dan masih
belum dianggap bermanfaat dalam praktek di lapangan.
KESIMPULAN
Tes diagnosis ditujukan bagi orang yang mengalami gejala gangguan pernapasan
atau pernah bepergian ke wilayah terdampak wabah. Namun, tingginya risiko
penularan di lokasi tes dan terbatasnya alat, tes diagnosis saat ini diprioritaskan
bagi kelompok tertentu seperti Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang baru
pulang dari zona merah, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) beserta keluarganya,
berisikan orang-orang yang harus berinteraksi dengan orang banyak karena
tuntutan pekerjaan atau urusan tertentu yang tidak bisa ditinggalkan. Adapula
tahapan tes diagnosis covid-19 seperti Rapid test, RT - PCR, CT Scan Thorax, Uji
Serologi dan Imunologi. Dalam tahapan Uji serologi dan Imunologi terdapat pula
tahapan lainnya seperti Lateral Flow Immunoassay (LFIA), metode ELISA,
Netralisasi Assay, Luminesen Immunoassay dan Uji Biosensor. Saat melakukan
tahapan diagnosis virus Covid tentunya dengan memperhatikan teknik yang tepat
dalam pengambilan spesimen, salah satunya seperti menggunakan teknik yang
telah direkomendasikan oleh WHO.