Anda di halaman 1dari 10

CAIRA

N
TUBUH
KELOMPOK 1
KELOMPOK 1

ISMAIL HUNOWU (841421022) 1 2 ANGRAINI NANI (841421100)

BUNGA APRILIA (841421046) 3 4 DEWI ROSALINDA (841421144)

SINDI ANANDA P. IBRAHIM (841421142) 5 6 KLAUDIYA RAS HUWOLO (841421132)

NUR FADILA MANTI (841421101) 7 8 SITI FADILA AHUDULU(841421145)

INTAN CRISITIANA (841421102) 9 10 TIYANSI HUSAIN (841421099)

Dosen Pengampu : Ns. Nirwanto K. Rahim, M.Kep


Kompartemen Cairan
1. Cairan Intraseluler (CIS) 2. Cairan Ekstraseluler (CES)

40% dari BB total adalah CIS. Cairan Intraselular adalah cairan 20% dari BB total adalah CES. Cairan Ekstraselular adalah
yang terkandung di dalam sel. Pada orang dewasa kira-kira 2/3 cairan diluar sel. Ukuran relatif dari (CES) dapat menurun
dari cairan tubuh adalah cairan intraselular, sama kira-kira 25 L seiring dengan bertambahnya usia. Pada bayi baru lahir, kira-kir
pada rata-rata pria dewasa (70 kg). Sebaliknya, hanya ½ dari ½ cairan tubuh terkandung didalam cairan ekstraselular (CES).
cairan tubuh bayi yang merupakan cairan intraselular. Setelah ber usia 1 tahun, volume relatif dari (CES) menurun
sampai kira-kira 1/3 dari volume total. Ini hampir sebanding
dengan 15 L dalam rata-rata pria dewasa (70 kg).

a. Cairan interstisial (CIT)

b. Cairan intravaskular (CIV)

c. Cairan Transelular (CTS)


Presentasi Total Cairan
Komposisi Cairan Tubuh
1) Elektrolit: senyawa yang jika larut dalam air akan pecah menjadi ion dan mampu
membawa muatan listrik.

(a) Kation : elektrolit yang mempunyai muatan positif

(b) Anion: elektrolit yang mempunyai muatan negatif

Elektrolit penting untuk fungsi neuromuskular dan keseimbangan asam basa.


Elektrolit diukur dalam mEq/L.

2) Mineral: senyawa jaringan dan cairan tubuh, berfungsi dalam:

(a) mempertahankan proses fisiologis;

(b) sebagai katalis dalam respons saraf, kontraksi otot, dan metabolisme zat gizi;

(c) mengatur keseimbangan elektrolit dan produksi hormon, menguatkan

struktur tulang.

3) Sel: unit fungsional dasar dari jaringan tubuh, contohnya eritrosit dan leukosit.
Fungsi Cairan Tubuh

Sarana untuk mengangkut Sebagai pelarut untuk Membentuk dalam Mengeluarkan buangan-
zat-zat makanan ke sel-sel elektrolit dan non elektrolit metabolisme sel buangan sel

Membantu memelihara suhu Membantu pencernaan Mempemudah eliminasi Mengangkut zat-zat seperti
tubuh (hormon, enzim, SDP, SDM)
Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan
Cairan dan Elektrolit
Umur, kebutuhan pemasukan cairan tubuh dipengaruhi oleh usia, karena usia akan
berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme dan berat badan. Bayi dan
1 anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan disbanding orang
dewasa. Pada usia lanjut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dikarenakan
gangguan fungsi ginjal atau jantung.

Iklim, orang yang tinggal didaerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban
2 udaranya rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan dan elektrolit tubuh melalui
keringat.

Diet berpengaruh terhadap pemasukan cairan dan elektrolit. Ketika pemasukan nutrisi
tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga serum albumin
3 dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya sangat diperlukan dalam
proses keseimbangan cairan sehingga hal ini dapat menyebabkan edema.
Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan
Cairan dan Elektrolit

Stress dapat meningkatkan metabolism sel, glukosa darah dan pemecahan glikogen
4 otot. Mekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi air sehingga apabila
terjadi berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah

Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap keseimbangan cairan misalnya, trauma


5 (luka) seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan cairan melaui IWL.
Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses regulator
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh

Tindakan medis seperti suction dan nasogastrik tube berpengaruh terhadap


6 keseimbangan cairan tubuh
Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan
Cairan dan Elektrolit

7 Pengobatan seperti deuritik dan laksative dapat berpengaruh pada keseimbangan


cairan tubuh.

Pembedahan pada pasien beresiko tinggi terhadap gangguan keseimbangan


8 cairan karena pasien mengalami kehilangan darah selama proses pembedahan.
TERI
MA
KASI
H

Anda mungkin juga menyukai