Anda di halaman 1dari 16

PARADIGMA KEPERAWATAN

ANAK
• Anak adalah yang berusia 0 sd 18
tahun ( UU no 23 tahun 2002 pasal 1)

• Anak bukan miniatur orang dewasa


Anak:manusia utuh, unik, bergantung pada
orang dewasa sekitamya sesuaitahapan
tumbang.

BUKAN dewasa kecil, harta/kekayaan


orangtua

INGAT anak merupakan masa depan


bangsa
DATA ANAK INDONESIA

• JUMLAH ANAK DIINDONESIA USIA 0 - 17 TH :


30,1% { 79,55jt) data BPS dan Kementrian
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
{2019 )
• Menjadifokus perhatian dalam strategi
pengembangan sumber daya manusia harus
dijaga dari segala ancaman fisik,mental dan sosial
• Usia balita rentan terhadap ancaman penyakit dan
kekurangan zat gizi -7 tantangan untuk fokus
kepada upaya pemeliharaan tumbuh kembang anak

• Usia remaja rentan terhadap gangguan , psikososial (


narkoba,merokok ),penyakit menular seksual,
kehamilan remaja sebagai
akibat pergaulan bebas karena lemahnya iman -7 hal ini
mengancam tumbuh kembang menjadi manusia
dewasa yang sehat jiwa dan raga.
Faktor yang berperan penyebab tingginya
angka kematian bayidan balita diIndonesia

Faktor lingkungan
*Faktor perilaku karena tingkat pendidikan serta
pendapatan penduduk masih rendah
*Keadaan sanitasi lingk belum memuaskan
*mutu dan cakupan pelayanan kesh masih kurang
·wa hai Alla h.a ku
nacf zatka n u ntu kmu yg cf i r-
a him ku in i aga t mcn jacf i
kcsahia shalih.ma ka
ka bulka nla h cfoa ku .
su ngg u h Eng kau Ma ha
mcncf cnga rcf a n Ma ha
Mcng hui·
(QSAL I m ta n 35)

• Faktor penyakit
• Usia ibu terlalu muda < 20
• Jarak kehamilanterlalu dekat < 2 tahun
• Prilaku pemeriksan ANC {ante natal
care}yang kurang dari standar WHO yaitu
selama hamil harus periksa minimal 4 kali
Masalah•masalah YItimbul padl
remaja di ndones a antaralain :

- Proporsi remaja yg menikah usia 10-16 th:


26 %, usia 17-18 th sebesar 28 %
- Tingginya prevalensi cacingan {60-
90%}
- Rendahnya status gizi/anemi :30-40% anak
usia sekolah
- Lebih dari separuh penduduk indonesia
yang merokok adalah remaja usia 15-19 th
• Diukur dengan mortalitas dan morbiditas
1. Mortalitas : angka kematian
2. Morbiditas :Angka kesakitan penyebab
kematian dan penyakit
Anak merupakan kelompok usia risiko tinggi
terhadap gangguan kesehatan
-di
Definisi : suatu praktek keperawatan
menekankan pada status kesehatan anak
yang
{bayi-remaja }
Tujuan : membantu anak sehat/sakit untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal
sesuai tingkat perkembangan
Orientasi : promotif I promosi dan
preventif I
pencegahan
Fokus :Asuhan keperawatan beroientasi
pada anak dan keluarga
HAK ANAK ( DeklarasiPBB)

- Bebas dari diskriminasi


- Berkembang secara fisik dan mental
- Mempunyai nama dan bangsa
- Mendapat gizi yang cukup,tempat
tinggal,rekreasi dan pelayanan kesehatan
- mendapat perawatan khusus jika
mengalamicacat
- Menerima cinta,pengertian dan keamanan
- Menerima pendidikan dan mengembangkan
kemampuannya
- Anak harus pertama kali mendapat
pertolongan ketika ada bencana
- Dilindungidari kekejaman dan eksploitasi
- Dididik dengan semangat persahabatan
ditengah masyarakat
PERSPEKT FILMU KEPERAWATAN
ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA
FILOSOFI KEPERAWATAN
ANAK
Perawatan Berfokus pada Keluarga ( Family
cantered Care )
••Keluarga merupakan unsur penting dalam
perawatan anak,mengingat anak bagian dari
klg.
••Keluarga sebagai yang konstan dalam
kehidupan anak
••Keluarga adalah sumber utama kekuatan dan
dukungan anak
• men&iktrtaertakankelusrga
1ena utuh
sebapipartner. rawatan kesehatan
anaknv.a
dalam " Clan un1ukmemD.antu
perkemhangan serta
mendukunastilbilitas:
dar1 keluaa.
Dukungan Pelayanan RS
terhada famil
centered
Care
• Sistem pelayanan danpersonil RS harus
memberi dukungan, menghormati,
mendorong, meningkatkan kekuatan &
kompetensi keluarga melalui kerja sama dan
membina hubungan dengan orangtua
{Newton,2000).
Keuntungan Family Centered Care

1) Mengukuhkan hubungan antara bayi,anak


dan anggota keluarga yang pada awalnya
terlupakan,terganggu oleh karena
perpisahan saat di rawat di Rumah Sakit.
2) Orang tua & keluarga mendapatkan
informasi tentang kondisi,pengobatan &
prognosa bayi mereka.
3) Orang tua & keluarga terlibat dalam
pengambilan keputusan sehubungan dengan
perawatan anak atau bayi mereka
4) Meningkatkan kerja sama antara tim
kesehatan dan keluarga
5) Meminimalkan efek hospitalisasi pada anak
dan orangtua.
6) Meningkatkan kepercayaan orang tua dan
keluarga pada tim kesehatan

Anda mungkin juga menyukai