Anda di halaman 1dari 20

TINDAKAN MENGELUARKAN BENDA ASING

SHODIQ
INSIDEN

Sekitar 70% kejadian aspirasi benda asing

( Corpus Alienum ) terjadi pada anak berumur


kurang dari 3 tahun. Hal ini terjadi karena anak
seumur itu sering tidak terawasi, lebih aktif,
dan cenderung memasukkan benda apapun ke
dalam mulutnya.
Gejala klinik

Tergantung / dipengarugi oleh


Jenis benda asing
Ukuran
Sifat iritasinya terhadap mukosa
Lokasi
Lama benda asing di saluran napas
Ada atau tidaknya komplikasi
Benda Asing di THT

 Anamnesis
 Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan penunjang atas Indikasi:
 Ro Toraks
 Ro Soft tissue serikal AP + Lat
 Ro Esofagus dgn atau tanpa kontras
 Tindakan segera : mengeluarkan BA
 Cara dan persiapan sebelum tindakan
tergantung pada lokasi BA
Benda Asing di Laring
 Benda Asing tidak menutup seluruh Laring :
 Disfonia, stridor, retraksi
 Tindakan : Laringoskopi dan ekstraksi BA dengan

 Benda Asing menyumbat total Laring:


 Sianosis, dalam 4-5 menit dapat menyebabkan kematian
 Perasat Heimlich manuvaer
Benda Asing di Bronkus

 Gejala : batuk, sesak nafas, jika benda organik.


Bersifat higroskopis  akan mengembang 
>12 jam : atelektasis/emfisema paru
 Tindakan :
 Bronkoskopi
 Torakotomi
Benda Asing di Esofagus

 Gejala : Disfagia, nyeri dada di epigastrium,


regurgitasi

 Tindakan :
 Ro Foto polos atau dgn kontras untuk menentukan
lokasi benda asing.
 Esofagoskopi ekstraksi
 Pembedahan
Benda Asing di Sinus Piriformis

 Gejala : Nyeri di lokasi tersangkutnya BA,


ludah menumpuk di sinus piriformis.
 Tindakan :
 Pemeriksaan radiologik untuk menentukan lokasi
BA
 Laringoskopi untuk ekstraksi BA
Benda Asing di dasar lidah

 Gejala : nyeri di leher, nyeri ketika menelan


 Tindakan :
 Ekstraksi BA dgn kaca laring dan cunam atau pinset
 Jika dgn tindakan di atas tidak berhasil 
Laringoskopi langsung
Benda Asing di Faring atau tonsil

 Gejala :
 Rasa tusukan di tenggorok
 Tindakan :
 Ekstraksi dengan menggunakan spatel
lidah dan cunam
Benda Asing di Liang Telinga

 Gejala : sumbatan liang telinga, Nyeri di liang


 telinga.
Tindakan :
 Ekstraksi BA dgn menggunakan pengait atau pinset,
dapat dilakukan irigasi telinga namun jika anak tidak
kooperatif  Narkose
 Jika BA berupa serangga yg masih hidup, sebelum di
ekstraksi dimatikan dulu dgn meneteskan Alkohol
atau cloretil.
Jenis Benda Asing

 Benda asing organik, seperti kacang-kacangan


mempunyai sifat higroskopis, mudah menjadi lunak dan
mengembang dengan air, serta menyebabkan iritasi pada
mukosa, dan timbul jaringan granulasi di sekitar benda
asing sehingga memperberat gejala sumbatan saluran
pernapasan.
 Benda asing anorganik menimbulkan reaksi jaringan

yang lebih ringan dan lebih mudah didiagnosis karena


umumnya benda asing anorganik bersifat radioopak.
LOKASI

 Dapat tersangkut
 dihidung,
 nasofaring,
 laring, trakea
 bronkus.
 Benda yang masuk melalui mulut jika
tersedak masuk ke laring, trakea dan
bronkus.
Gejala Awal Aspirasi Akut

 Ditandai dengan episode yang khas yaitu


‘choking’ (rasa tercekik),
wheezing’ (napas berbunyi),
Serak, disfonia sampai afonia
Sesak napas tergantung dari derajat sumbatan.
Stridor inspirasi atau wheezing ekspirasi, dengan
pemanjangan ekspirasi dan ronki.
Komplikasi

Komplikasi akut :
sesak napas dan hipoksia sampai henti jalan napas.
komplikasi kronik
Pneumonia yang berlanjut dengan pembentukan abses paru,
Bronkiektasis,
Fistel bronkopleura, pneumotoraks
Jaringangranulasi akibat inflamasi
 Atelektasis.
Terapi Suportif Awal

Pemberian oksigen,

pulse oxymetri

Metilprednisolon 2 mg/kg IV dan antibiotik


spektrum luas yang cukup mencakup
Streptokokus hemolitik dan Staphylococcus
aureus dapat dipertimbangkan sebelum tindakan
bronkoskopi.
BRONKOSKOPI

Prinsip penanganan benda asing di saluran napas adalah
mengeluarkan benda asing dengan segera dalam kondisi
paling maksimal dan trauma paling minimal.
 Pengambilan benda asing dipengaruhi oleh faktor umur ,
keadaan umum, lokasi dan jenis benda asing, tajam atau
tidaknya benda asing dan lamanya benda asing berada di
saluran napas.
 Tidak ada kontraindikasi absolut untuk tindakan
bronkoskopi, selama hal itu merupakan tindakan untuk
menyelamatkan nyawa (life saving).
BRONKOSKOPI

Pada keadaan tertentu dimana telah terjadi


komplikasi radang saluran napas akut, tindakan
dapat ditunda sementara dilakukan pengobatan
medikamentosa untuk mengatasi infeksi.
Pada aspirasi benda asing organik yang dalam waktu
singkat dapat menyebabkan sumbatan total, maka
harus segera dilakukan bronkoskopi, .
WASSALAM…

Anda mungkin juga menyukai