Kerangka Acuan Kerja disusun sebagai petunjuk (acuan) bagi calon penyedia jasa
konsultan Pengawasan
Kerangka Acuan Kerja tersebut memuat azas, masukan, kriteria, keluaran, dan
proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan kedalam
pelaksanaan tugas konsultasi pengawasan.
SASARAN
Sasaran pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni ini adalah
melakukan Pengawasan sebanyak 325 rumah dengan sebaik-baiknya.
LOKASI KEGIATAN
Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RLTH) pada tahun anggaran 2016 dibagi
menjadi tiga wilayah Kabupaten, yaitu :
Kabupaten Mandailing Natal (100 unit)
Kabupaten Simalungun (125 unit)
Kabupaten Toba Samosir (100 unit)
LINGKUP PEKERJAAN
o LINGKUP FISIK
Meliputi kegiatan yang diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan pengawasan
teknik terhadap pelaksanaan Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni yang akan
dilaksanakan oleh pihak yang ditunjuk sesuai dengan tujuan, sasaran, ruang lingkup,
dan langkah-langkah pelaksanaan kegiatan.
o LINGKUP NON FISIK
Meliputi kegiatan pemberian arahan dari pihak TNI sebagai pelaksana kegiatan
RTLH. Pemberian arahan berupa tata cara pelaksanaan kegiatan RTLH dan
memberikan masukan-masukan kepada ihak terkait atas permasalahan non teknis
yang mungkin akan muncul pada saat pelaksanaan berlangsung.
KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan pengawas pada laporan akhir adalah :
Laporan mingguan
Laporan bulanan
Pengawasan dan berita acara terhadap peralatan dan bahan yang masuk.
Softdrawing atau jika perlu as builtdrawing apabila ada perbedaan antara gambar
rencana dan realisasi lapangan.
JANGKA WAKTU PEKERJAAN
Jangka waktu pekerjaan rehabilitasi Rumah Tidak Layah Huni ini adalah 3 (tiga) bulan
kalender atau 90 hari kerja sejak dikeluarkannya surat perintah kerja.
PERSONIL
a. Tenaga Ahli
-Team Leader/ahli teknik arsitektur
-Ahli Teknik Sipil
b. Tenaga Pendukung
- Pengawas lapangan
- Sekretaris/Op. Komputer
- Office boy
LAPORAN
A. Pekerjaan Dendeteksi
B. Pekerjaan Pengawasan
C. Sifat Pengendali
3.3 Konsep Pengawasan
A. pengendalian operasional
B. pengendalian ukuran
C. pengendalian Mutu
D. pengendalian keamanan dan dampak lingkungan
E. pengendalian pembiyaan pekerjaan (cost control)
F. penampilan (performance)