Edisi : Minggu, 29 September 2019, Nomor: 26458 Tahun ke-72
Judul Editorial : Asap, Antara Adab dan Azab
Halaman : A3 kolom 1-4
Berdasarkan tajuk rencana yang dimuat oleh harian Waspada pada hari Minggu, 29 September 2019 yang memaparkan berita mengenai kabut asap yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia.negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura juga ikut terkena dampak dari kabut asap tersebut. Kabut asap yang terjadi di Indonesia penyebabnya tidak lain adalah karena pembakaran hutan dan lahan yang tidak terkendali. Daerah yang terbakar dominan merupakan lahan gambut, yang secara tidak langsung memberikan gambaran ideal pembukaan lahan yang sembarangan dapat mengakibatkan kejadian tersebut.
Redaktur seolah memaklumi kebiasaan sebagian masyarakat adat dalam
membakar hutan untuk membuka lahan baru. Akan tetapi kebiasaan yang dilakukan masyarakan adat bukanlah sesuatau yang tidak beradab sama sekali. Sebelum proses pembakaran berlangsung, peladang akan membuat sekat bakar sebagai pembatas api. Dan begitu juga saat menunggu api, mereka tidak akan meninggalkan lading hingga api benar-benar padam.ini adalah adab yang terjaga turun temurun dari masyarakat adat. Karena bagi mereka, hutan adalah pusat kehidupan.
Redaktur mengharapkan masyarakat agar bijak dan bertanggung jawab
dalam mengolah lahan serta bagaimana masyarakat mampu dan siap mengahdapi kejadian mengenai kabut asap yang suatu saat dapat terulang kembali.
Selain harapan, redaktur juga memberi saran kepada masyarakat agar
mempersiapkan perlindungan rumah, melembabkan secara berkala filter untuk melapisi ventilasi. Kerai dengan serat yang rapat juga terpasang di jendela dan pintu. Tanaman anti poluta tertanam di halaman dan memaksimalkan sistem sirkulasi udara dengan memasang exhaust fan.