Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN CAHAYA MATAHARI TERHADAP


PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

OLEH:

NAMA : Safarida Khairunisa

KELAS : XII PMS 1

SMA NEGERI 2 BINJAI

T. A. 2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmat-Nya-lah maka penulis bisa menyelesaikan laporan penelitian
Biologi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Jagung”.

Dalam menyusun laporan penelitian ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang
penulis alami, namun berkat dukungan, dorongan, dan semangat dari orang terdekat sehingga
penulis mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa.


2. Orangtua, atas semua doa dan bantuan finansial untuk menyelesaikan laporan ini.
3. Bapak Guru, atas bimbingannya dalam membantu membuat laporan ini.
4. Teman-teman, yang telah memberikan semangat dan motivasi.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran
yang membangun dari pembaca sangat diharapkan penulis demi penyempurnaan laporan
penelitian selanjutnya. Demikian, semoga laporan ini dapat memberikan banyak manfaat serta
diharapkan laporan ini menjadi laporan penelitian yang dapat memberikan motivasi kepada
siapapun.

Binjai, 20 September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................ 1
C. TUJUAN PENELITIAN ............................................................................................................. 2
D. MANFAAT PENELITIAN......................................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS .......................................................................................... 3
A. Kajian Teori ................................................................................................................................ 3
1. Pertumbuhan ........................................................................................................................... 3
2. Perkembangan ......................................................................................................................... 3
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan............... 3
4. Jagung ..................................................................................................................................... 8
B. Hipotesa ...................................................................................................................................... 8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................................... 9
A. SETING TEMPAT ..................................................................................................................... 9
1. Waktu Penelitian ..................................................................................................................... 9
2. Tempat Penelitian ................................................................................................................... 9
B. VARIABEL PENELITIAN ........................................................................................................ 9
1. Variabel Bebas ........................................................................................................................ 9
2. Variabel Terikat ...................................................................................................................... 9
3. Variabel Kontrol ..................................................................................................................... 9
C. ALAT DAN BAHAN ................................................................................................................. 9
D. PROSEDUR PENELITIAN ....................................................................................................... 9
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 11
A. HASIL PENELITIAN............................................................................................................... 11
1. Tinggi Tanaman Jagung di Tempat Terang (cm) .................................................................. 11
2. Tinggi Tanaman Jagung di Tempat Gelap (cm) ................................................................... 12
B. PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 14
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................................................... 16
A. KESIMPULAN ......................................................................................................................... 16
B. SARAN ..................................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 16
LAMPIRAN.......................................................................................................................................... 18

ii
iii
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Coba perhatikan tumbuhan yang ada di lingkungan kita, atau bahkan tumbuhan
milik kita sendiri. Pernahkah kita memikirkan, mengapa tumbuhan tersebut mengalami
perubahan bentuk dan ukuran. Pada waktu masih muda, tumbuhan hanya baru
berukuran beberapa centimeter. Setelah beberapa lama, tumbuhan akan tumbuh dan
berkembang menjadi lebih tinggi dan lebih besar. Misalnya pohon mangga. Pada awal
ditanam, pohon mangga hanya berukuran beberapa centimeter. Setelah berumur satu
tahun, pohon mangga bisa mencapai tinggi tiga puluh centimeter dan saat berumur lima
tahun mencapai tinggi satu setengah meter. Dari contoh tersebut dapat disimpulkan
bahwa pertumbuhan adalah perubahan yang terjadi pada makhluk hidup yang meliputi
pertumbuhan ukuran tubuh.
Selama pertumbuhan, organisme mengalami proses peningkatan atau
pematangan aktivitas organ. Proses ini berperan untuk meningkatkan fungsi organisme
menjadi lebih sempurna. Sebagai contoh biji yang ditanam beberapa lama kemudian
akan berkecambah, yang pertama kali muncul adalah radikula. Kemudian muncul
hipokotil. Tumbuh lagi hingga muncul epikotil, kotiledon, dan plumulae. Setelah
dewasa tumbuhan akan membentuk bunga dan menghasilkan buah. Jadi perkembangan
merupakan proses untuk mencapai kematangan fungsi organisme.
Salah satu faktor pertumbuhan dan perkembangan adalah cahaya. Tumbuhan
membutuhkan cahaya karena cahaya berperan penting dalam proses fotosintesis. Tanpa
adanya cahaya, tumbuhan tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri. Cahaya juga
memengaruhi pertumbuhan suatu tanaman. Untuk mengetahui pengaruh cahaya
terhadap pertumbuhan suatu tanaman perlu diadakan percobaan mengenai pengaruh
pemberian cahaya terhadap pertumbuhan tanaman dengan objeknya adalah tanaman
jagung.

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu, adakah pengaruh pemberian cahaya
matahari terhadap pertumbuhan tanaman jagung?

1
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari
terhadap pertumbuhan tanaman jagung.

D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memperdalam pengetahuan dan
memperkuat teori tentang pertumbuhan tanaman jagung serta sebagai pembuktian akan
hipotesis.

2
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah peristiwa yang terjadi pada sel tubuh yang mengalami
pertambahan ukuran, berat, dan perubahan bentuk, tetapi tidak dapat kembali ke
semula (irrevesible). Oleh karena itu, kita dapat mengukur pertumbuhan pada suatu
organisme. Misalnya, peningkatan volume tumbuhan dapat diukur dari perbedaan
panjang (tinggi batang), diameter batang, dan luas permukaan daun. Pada makhluk
hidup bersel satu, peristiwa pertumbuhan dapat dilihat dengan adanya pertambahan
ukuran dan berat sel.
Tumbuhan bertambah tinggi dan besar disebabkan oleh dua hal berikut :
 Pertambahan jumlah sel sebagai hasil pembelahan mitosis pada meristem di titik
tumbuh primer dan sekunder.
 Pertambahan komponen-komponen seluler dan adanya diferensiasi sel.

2. Perkembangan
Perkembangan adalah proses perubahan pada makhluk hidup akibat
terdiferensiasinya sel-sel menuju ke struktur dan fungsi tertentu. Dengan kata lain,
perkembangan dapat pula diartikan sebagai proses suatu organisme menuju
kedewasaan. Proses perkembangan tidak dapat dinyatakan dalam bentuk bilangan
(tidak dapat terukur) sehingga bersifat kualitatif. Proses perkembangan berlangsung
secara sistematis, progesif, dan berkesinambungan baik menyangkut fisik maupun
psikis.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan


a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan dari dalam tumbuhan. Faktor internal terdiri atas faktor intrasel
dan intersel.
 Faktor intrasel

3
Faktor intrasel adalah faktor yang berasal dari dalam sel itu sendiri. Faktor ini
merupakan faktor genetis yang diwariskan dari induknya yang disebut gen. Gen
berfungsi mengendalikan seluruh aktivitas yang terjadi di dalam sel, termasuk
pertumbuhan. Dua tumbuhan dari spesies yang sama dapat mengalami pertumbuhan
yang berbeda. Meskipun keduanya mendapat pengaruh lingkungan yang sama,
kedua tumbuhan tersebut memiliki gen yang berbeda sehingga kemampuan suatu
individu dapat tumbuh dengan normal atau tidak.
Selain itu, gen juga yang mengatur ciri tumbuhan seperti daun, warna bunga
dan juga jenis buah. Gen berperan penting dalam sel, yaitu sebagai pengatur pola
sintesis protein. Protein yang dibentuk merupakan dasar penyusun tubuh tumbuhan,
yaitu sebagai bahan dasar pembuatan enzim dan hormon yang langsung mengatur
metabolisme. Dengan kata lain, gen dapat mengatur pola pertumbuhan melalui sifat
yang diturunkannya dan sintesis-sintesis yang dikendalikannya.
 Faktor intersel
Faktor intersel berasal dari luar sel itu sendiri namun masih dalam tubuh. Faktor
intersel berupa hormon. Hormon merupakan zat yang berfungsi sebagai pengatur
tubuh yang dapat memengaruhi jaringan-jaringan berbagai organ maupun sistem
organ. Hormon tumbuhan mengatur respon tumbuhan terhadap beberapa perubahan
lingkungan. Hormon pada tumbuhan disebut dengan fitohormon. Fitohormon
diantaranya auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, etilen, dan sebagainya.
 Auksin
Auksin diproduksi dalam jaringan maristematik yang aktif, yaitu
koleoptil batang, tunas, daun muda, dan buah. Kemudian, menyebar luas
dalam seluruh tubuh tanaman.
Fungsi auksin :
 Memengaruhi perkembangan buah.
 Memacu perpanjangan sel yang berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan perkembangan.
 Mengurangi pertumbuhan cabang lateral.
 Memengaruhi proses jatuhnya daun dan buah.
 Merangsang pembentukan akar liar.
 Giberelin
Giberelin banyak terdapat pada bagian ujung daun, kuncup, biji, dan
ujung akar.
4
Fungsi giberelin :
 Merangsang pematangan serbuk sari dari pertumbuhan tangkai
serbuk sari.
 Menghentikan dormansi pada biji.
 Merangsang pertumbuhan batang, daun, dan akar dengan cara
merangsang pembelahan dan pemanjangan sel.
 Merangsang pertunasan pada kuncup.
 Mempercepat perkecambahan pada biji.
 Sitokinin
Sitokinin disintesis dalam akar muda, biji dan buah yang belum masak,
serta jaringan pemberi makan.
Fungsi sitokinin:
 Menyebabkan pertumbuhan emberio.
 Merangsang pembelahan pada sel yang berhenti bermitosis.
 Jika bereaksi dengan auksin, maka dapat meningkatkan kecepatan
pembelahan sel.
 Menghambat penuaan daun.
 Merangsang pemasakan pada buah yang telah dipetik dari pohon.
 Merangsang pertumbuhan tunas lateral.
 Gas etilen
Gas etilen menyebabkan terjadinya perubahan warna buah dari hijau
menjadi kuning atau merah sehingga kita mengatakan buah telah masak. Hal
tersebut karena gas etilen dapat mengakibatkan perombakan klorofil dengan
pigmen kuning atau merah yang tadinya terlindung oleh pigmen hijau.
Bersama dengan auksin, etilen memengaruhi pengguguran daun (abisi).
 Asam absisat
Asam absisat membantu tumbuhan untuk bertahan pada kondisi yang
jelek dengan menunda pertumbuhan (dormansi). Dengan menekan
pertumbuhan memungkinkan tumbuhan mampu bertahan hidup dari tekanan
luar, dapat berupa kekeringan, suhu yang amat panas atau amat dingin.
Misalnya, jika tanaman mulai layu atau pada pada saat tumbuhan kekurangan
air, asam absisat akan terakumulasi di daun dan menyebabkan stomata
tertutup sehingga mencegah kehilangan air lebih banyak. Dengan demikian,

5
penguapan berkurang dan keseimbangan air di dalam tumbuhan tersebut
tetap terpelihara.
Asam absisat juga dapat ditemukan pada bagian permukaan bawah akar
horizontal. Hal tersebut menyebabkan pertumbuhan akar horizontal pada
bagian permukaan atas lebih cepat, akibatnya akar akan membengkok ke
bawah mengikuti gaya gravitasi.
 Kalin
Kalin merupakan hormon yang berfungsi dalam pembentukan organ
tumbuhan. Hormon kalin mempunyai kerja yang spesifik tergantung pada
organ yang dibentuknya.
 Rizokalin, hormon yang merangsang pembentukan akar tumbuhan.
 Kaulokalin, hormon yang merangsang pembentukan batang
tumbuhan.
 Filokalin, hormon yang merangsang pembentukan daun.
 Antokalin, hormon yang berperan merangsang pembentukan bunga.
b. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal adalah faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan dari luar tumbuhan. Faktor eksternal tersebut
diantaranya adalah air, mineral, cahaya, serta suhu udara.
 Makanan atau Nutrisi
Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses
metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas makanan akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Bagi tumbuhan, nutrisi
yang diperlukan berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui
proses fotosintesis, air dan karbon dioksida (CO2) diubah menjadi zat
makanan dengan bantuan sinar matahari. Meskipun tidak berperan langsung
dalam fotosintesis, zat hara diperlukan agar tumbuhan dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik.
 Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk
menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Pada suhu optimum,
semua makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Tumbuhan menunjukkan pengaruh yang lebih nyata terhadap suhu. Padi

6
yang ditanam pada awal musim kemarau (suhu udara rata-rata tinggi) lebih
cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada musim penghujan (suhu
udara rata-rata rendah). Jenis bunga mawar yang tumbuh dan berbunga
dengan baik di pegunungan yang sejuk, ketika ditanam di daerah pantai
yang panas pertumbuhannya menjadi lambat dan tidak menghasilkan bunga
yang seindah sebelumnya. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam
pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis,
penguapan, dan pernapasan pada tumbuhan dipengaruhi oleh suhu.
 Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup. Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk
fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat
pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang
terdapat pada ujung batang. Besarnya intesitas cahaya matahari yang
dibutuhkan oleh setiap jenis tumbuhan berbeda-beda. Tumbuhan
rumput,bunga matahari, jagung, dan gandum membutuhkan itensitas
cahaya yang berlimpah. Sebaliknya tumbuhan paku, lumut, dan pohon
cokelat dapat tumbuh secara normal jika tubuhnya ternaungi sepanjang hari.
 Air dan Kelembapan
Air dan kelembapan merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air,
makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat
berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia
di dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan
kematian. Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara
atau tanah. Tanah yang lembab berpengarauh baik terhadap pertumbuhan
tumbuhan. Kondisi yang lembab banyak air yang dapat diserap oleh
tumbuhan dan lebih sedikit penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi
sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembapan juga penting untuk
mempertahankan stabilitas bentuk sel.
 Tanah
Bagi tumbuhan, tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangannya. Tumbuhan akan tumbuh dan berkembang dengan

7
optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi
dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain,
misalnya suhu, kandungan mineral, dan air.

4. Jagung
Jagung memiliki klasifikasi ilmiah dari Kerajaan Plantae, Ordo Poales, Famili
Poaceae, Genus Zea, Spesies Z. mays, dan nama binomialnya adalah Zea Mays ssp.
mays. Selain itu, jagung merupakan tanaman semusim atau annual. Satu siklus
hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan
tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.
Jagung termasuk tanaman biji yang berkeping tunggal monokotil, jagung
tergolong berakar serabut. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar
adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya
tanaman. Batang jagung tegak, mudah terlihat, beruas-ruas, dan ruas terbungkus
pelepah daun yang muncul dari buku. Jagung merupakan bahan dasar atau bahan
olahan untuk minyak goreng, tepung maizena, ethanol, asam organik, makanan
kecil, dan industri pakan ternak. Pakan ternak untuk unggas membutuhkan jagung
sebagai komponen utama sebanyak 51, 4%.

B. Hipotesa
Adanya pengaruh pemberian cahaya terhadap pertumbuhan tanaman jagung.

8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. SETING TEMPAT
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai dari hari Sabtu, 31 Agustus 2019. Penelitian
dilakukan selama sepuluh hari berturut-turut sampai dengan hari Senin, 9
September 2019. Selama sepuluh hari tersebut, peneliti mencatat dan mengamati
pertumbuhan objek penelitian.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Jalan Laksana Kelurahan Tanah Merah Kec. Binjai
Selatan. Tepatnya di rumah Alfi Syahrin Siregar.

B. VARIABEL PENELITIAN
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dari penelitian ini adalah pemberian cahaya matahari.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dari penelitian ini adalah pertumbuhan tanaman jagung
(pertambahan tinggi tanaman jagung).
3. Variabel Kontrol
Variabel kontrol dari penelitian ini adalah benih, media tanam (tanah), wadah
(polibag), air, dan pupuk.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat : 12 buah polibag berdiameter 15x15 cm dan 1 buah penggaris/mistar.
2. Bahan : 60 benih jagung, tanah, air, dan pupuk.

D. PROSEDUR PENELITIAN
Berikut ini adalah prosedur penelitian pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji
tanaman jagung:
1. Rendam biji jagung dengan air selama kurang lebih 24 jam.
2. Siapkan alat-alat dan bahan yang diperlukan.

9
3. Masukkan tanah ke dalam 12 polybag dengan ukuran polybag yang sama dan
volume tanah dari setiap polybag harus berjumlah sama, kurang lebih tiga perempat
bagian polybag.
4. Tanam 5 biji jagung dalam setiap polybag yang sudah diisi tanah, serta beri tanda
nomor di polybag sesuai dengan letak jagungnya dengan spidol.
5. Lalu siram dengan air di setiap polybagnya dengan volume air yang sama.
6. Letakkan 6 polibag di dalam ruang tertutup tanpa cahaya matahari, dan 6 lainnya
berada di ruangan yang terkena cahaya matahari langsung.
7. Amati setiap tanaman jagung di setiap harinya.
8. Tulis hasil pengamatan berupa pertumbuhan di setiap harinya dalam bentuk tabel
pengamatan.

10
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN
1. Tinggi Tanaman Jagung di Tempat Terang (cm)
 Hari pertama: 0; 0; 0; 0; 0; 0; 0; 0; 0; 0; 0; 0; 0; 0; 0; 0; 0; 0; 0; 0; 0; 0; 0; 0; 1,7;
0; 0; 0; 0; 0. Rata-rata: 0,1.
 Hari kedua: 0; 0,4; 0; 0; 0; 0,4; 0; 0,3; 0; 0,3; 0,9; 0; 0; 0,7; 0; 0; 0; 0; 0,9; 0,7;
0,5; 1,1; 0,9; 0; 4,2; 0; 0,8; 0; 0; 0. Rata-rata: 0,4.
 Hari ketiga: 0,4; 1,6; 0,3; 0,3; 0,7; 1,7; 0,8; 2,8; 0; 2,8; 1,6; 0; 0,9; 1,9; 0,9; 0;
0,9; 0,7; 2; 1,3; 1,6; 3,6; 1,3; 0,4; 7,2; 0,3; 2,4; 0,6; 0; 0. Rata-rata: 1,3.
 Hari keempat: 1,2; 3,9; 2,8; 2,8; 1,6; 2,5; 2,4; 5,3; 0,5; 5,3; 2,1; 0,5; 3,4; 4,4;
1,7; 0,7; 1,7; 1,8; 4,5; 2,5; 3,9; 6,1; 3,8; 2,9; 10,3; 2,8; 4,9; 3,1; 0,2; 0. Rata-rata:
2,9.
 Hari kelima: 2; 6,5; 5,4; 5,6; 4,1; 5,1; 5; 7,3; 1,1; 7,9; 4,7; 1; 6; 7; 4,3; 1,1; 2;
2,5; 7,1; 5,1; 6,5; 8,7; 6,4; 5,5;12,9; 5,4; 7,5; 5,7; 2,7; 0. Rata-rata: 5,8.
 Hari keenam: 5,1; 9; 7,9; 8,1; 6,6; 7,6; 7,5; 10,4; 2,7; 10,4; 7,2; 3,5; 8,5; 9,5;
6,8; 3,6; 4,5; 5; 9,6; 7,6; 9; 11,2; 8,9; 8; 15,9; 8; 10; 8,3; 5,2; 1,2. Rata-rata: 7,5.
 Hari ketujuh: 7,7; 11,6; 10,5; 10,7; 9,2; 10,2; 10,1; 13; 5,3; 13; 9,8; 6,1; 11,1;
12,1; 9,4; 6,2; 7,1; 7,6; 12,2; 10,2; 11,6; 13,8; 11,5; 10,6; 18,5; 10,6; 12,6; 10,9;
7,8; 3,8. Rata-rata: 10,2.
 Hari kedelapan: 10,4; 14,4; 13,2; 13,4; 11,9; 12,9; 12,8; 15,7; 8; 15,7; 12,5; 8,5;
13,5; 14,8; 12,1; 8,9; 9,5; 10; 14,6; 12,9; 14,3; 16,2; 14,2; 13,3; 11,2; 13,3; 15,3;
13,5; 10,5; 6,5. Rata-rata: 12,4.
 Hari kesembilan: 13,2; 17,3; 15,6; 16,1; 14,6; 15,7; 15; 18,4; 10,8; 18,5; 15,3;
11,2; 16,3; 17,6; 14,9; 11,6; 12,2; 12,7; 17,4; 15,7; 17,1; 19; 17; 16,1; 13,9;
16,2; 18,1; 16,3; 13,2; 9,2. Rata-rata: 15,2.
 Hari kesepuluh: 16,3; 20,1; 18,5; 18,7; 17,4; 18,4; 18,3; 21,3; 13,7; 21,4; 18;
14; 19,1; 20,5; 17,7; 14,3; 15; 15,6; 20,3; 18,6; 20; 22,2; 19,9; 18,5; 16,7; 19;
21; 19,1; 16; 12,1. Rata-rata: 16,1.

11
2. Tinggi Tanaman Jagung di Tempat Gelap (cm)

 Hari pertama: 2,3; 0; 3,1; 0; 0; 0; 0; 0; 0; 0; 1; 0; 0; 0; 0; 0; 0; 2,1; 0; 0; 0; 0; 0;


0; -; 0,5; 1,8; 0; 0; 0.Rata-rata: 0,4.
 Hari kedua: 4,5; 1,8; 5,4; 0,7; 0,4; 0,8; 0,6; 1,8; 0,7; 1,2; 3,3; 0,3; 1,1; 0,2; 0,8;
1,6; 1,6; 4,4; 0; 1,6; 0,6; 0,7; 0,8; 0,4; -; 2,8; 3,9; 0,7; 1,9; 1,4. Rata-rata: 1,5.
 Hari ketiga: 7,1; 4,3; 7,9; 2,1; 2; 3,3; 3,1; 4,3; 1,6; 2,5; 5,8; 1,9; 2; 0,9; 3,3; 2,3;
4,1; 6,9; 0,6; 2,3; 3,1; 3,2; 3,4; 1,9; -; 5,3; 6,4; 1,2; 4,4; 2,1. Rata-rata: 3,4.
 Hari keempat: 9,7; 6,9; 10,5; 4,7; 4,6; 5,9; 5,7; 6,9; 4,2; 5,1; 8,4; 2,5; 4,6; 3,5;
5,9; 4,9; 6,7; 9,5; 3,2; 4,9; 5,7; 5,8; 5,9; 4,5; -; 7,9; 9; 3,8; 7; 4,7.Rata-rata: 5,9.
 Hari kelima: 12,2; 9,4; 13; 7,7; 7,1; 8,4; 8,2; 9,4; 6,7; 7,6; 10,9; 5; 7,1; 6; 8,4;
7,4; 9,2; 12; 5,7; 7,4; 8,2; 8,3; 8,8; 7; -; 10,4; 11,5; 6,3; 9,5; 7,2. Rata-rata: 8,4.
 Hari keenam: 14,8; 12; 15,6; 10,3; 9,7; 11; 10,8; 12; 9,3; 10,2; 13,5; 7,6; 9,7;
8,6; 11; 10,8;11,8; 14,6; 8,3; 10,1; 10,8; 10,6; 11; 9,6; -; 13; 14,1; 8,9; 12,2; 9,8.
Rata-rata: 11,1.
 Hari ketujuh: 17,1; 14,3; 17,9; 12,6; 12; 13,3; 13,1; 14,3; 11,6; 12,5; 15,8; 9,9;
12; 10,9; 13,3; 12,3; 14,1; 16,9; 10,6; 12,3, 13,1; 13,9; 13,3; 11,9; -; 15,3; 16,4;
11,2; 14,4; 12,1. Rata-rata: 13,3.
 Hari kedelapan: 19,6; 16,8; 20,4; 15,1; 14,5; 15,8; 15,6; 16,8; 14,1; 15; 18,3;
12,4; 14,5; 13,4; 15,8; 14,8; 16,6; 19,4; 13,1; 14,8; 15,6; 15,8; 15,2; 14,4; -;
17,8; 18,9; 13,7; 16,9; 14,6. Rata-rata: 15,8.
 Hari kesembilan: 21,9; 19,1; 22,7; 17; 16,8; 18,1; 17,3; 19,1; 16,4; 17,3; 20,6;
14,7; 16,8; 15,7; 18,1; 17,1; 18,9; 21,7; 15,4; 17,1; 17,9; 18; 18,1; 16,7; -; 20,1;
21,2; 16,1; 19,2; 16,9. Rata-rata: 18,1.
 Hari kesepuluh: 24,3; 21,5; 25,1; 19,8; 19,2; 20,5; 20,6; 21,5; 18,5; 19,7; 23,2;
17,1; 19,2; 18,1; 20,5; 19,5; 21,3; 24,1; 17,8; 19,5; 20,3; 20,4; 20,6; 19,1; -;
22,5; 23,6; 18,4; 21,6; 19,3. Rara-rata: 20,5.

12
Tabel Pengamatan Pertumbuhan Jagung

13
B. PEMBAHASAN

25

20
Tinggi Tanaman Jagung (Cm)

15

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Hari ke-

Tempat Terang Tempat Gelap

Pada tanaman jagung yang di tanam di bawah cahaya matahari tampak pertumbuhan
yang sedang, tidak terlalu cepat tapi juga tidak lambat. Warna daunnya hijau, batang dan
akarnya lebih kokoh. Hingga penelitian selama 10 hari daun yang sudah mulai membuka rata-
rata 2-3 helaian panjang. Serat daun lebih kuat sehingga daun tidak melengkung ke tanah. Hal
itu disebabkan oleh cahaya yang telah menguraikan hormon auksin disekitar batang tumbuhan
jagung. Karena hormon auksin terurai, maka pertumbuhan tanaman terhambat, sehingga
disesuaikan dengan pertumbuhan akar yang masih labil. Akar tanaman yang labil tidak akan
bisa menopang batang tanaman jagung yang terus meninggi karena tidak terkontrolnya
hormon auksin. Dengan adanya cahaya, pertumbuhan batang akan terkontrol dan tumbuhan

14
akan tumbuh dengan normal. Warna daun dan batang pada tumbuhan jagung yang terkena sinar
matahari hijau segar. Fakta tersebut menunjukan bahwa klorofil pada daun aktif dalam
melakukan fotolisis (reaksi terang, merupakan tahap awal dari proses fotosintesis). Dengan
aktifnya klorofil pada daun, klorofil dapat menyerap atau menangkap cahaya dengan baik,
sehingga proses anabolisme
Tanaman jagung yang diletakkan pada tempat gelap pertumbuhannya sangat cepat. Ini
karena pengaruh hormon auksin, dimana hormon ini tidak rusak karena tidak terkena cahaya.
Namun tanaman jagung yang tidak terkena sinar, baik sinar matahari atau lampu, pertumbuhan
akar, batang dan daunnya sangat rapuh dan warnanya putih kekuningan. Tanaman jagung yang
tidak diberi cahaya keadaan tanahnya lebih lembap dan basah, banyak tumbuh jamur dan
hewan kecil seperti semut. Akar, batang, dan daunnya tumbuh tidak terkontrol, menjalar ke
segala arah. Hal ini karena tidak ada sumber cahaya, karena pada dasarnya tumbuhan tumbuh
ke arah datangnya cahaya seperti yang telah dijelaskan di atas.

15
BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan kami selama 10 hari terhadap pertumbuhan jagung yang kami tanam
di tempat yang mendapat intensitas cahaya matahari rendah dan tinggi, dapat kami simpulkan,
bahwa :

 Cahaya akan mempengaruhi pertumbuhan dari suatu tumbuhan. Tumbuhan yang


ditanam di tempat gelap lebih cepat tumbuh tinggi dibandingkan dengan tumbuhan
yang ditanam di tempat terang. Hal ini dikarenakan pada tempat yang gelap konsentrasi
auksin ( hormon pertumbuhan ) tinggi sehingga tumbuhan lebih cepat tinggi, sedangkan
pada tempat yang terang cahaya akan menguraikan auksin sehingga tumbuhan di
tempat terang akan lambat pertumbuhannya.
 Tanaman yang terkena cahaya matahari secara langsung (terang) pertumbuhannya lebih
lambat, daunnya lebar & tebal, berwarna hijau, batang tegak, kokoh. Hal ini di
karenakan pada tumbuhan di tempat yang terang mendapat banyak cahaya yang
membantu proses pembuatan makanan atau berfotosintesis, sedangkan di tempat yang
gelap tidak mendapat cahaya. Tanaman yang tidak terkena cahaya matahari (gelap)
pertumbuhannya lebih cepat & mempunyai batang yang lebih tinggi, daunnya tipis,
berwarna pucat, batang melengkung tidak kokoh.
B. SARAN

Dari kesimpulan-kesimpulan di atas, penulis mengemukakan saran-saran terutama yang


menjadi objek permasalahan dalam Laporan Praktikum ini sehingga dalam pelaksanaan
penelitian di masa mendatang dapat menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang lebih akurat
dan dapat dipertanggung jawabkan.

 Dalam pelaksanaan penelitian harus lebih teliti dan cermat, dan diperlukan uji ulang
terhadap hasil penelitian.
 Sebaiknya percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat lebih jelas
dan lebih detail dalam menyimpulkan perbedaan antara tumbuhan yang cukup cahaya
terkena secara langsung, dan yang sama sekali kurang cahaya matahari. Juga peralatan
yang lebih komplit dan modern.
 Kritik dan saran dari guru serta pembaca sangat kami butuhkan untuk kesempurnaan
Laporan Praktikum ini.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://kawulstyle.blogspot.com/2016/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m=1

http://sosiologiada.blogspot.com/2016/04/sistematika-penulisan-laporan-
penelitian.html?m=1

http://www.academia.edu/10109280/PENGARUH_CAHAYA_MATAHARI_TERHAD
AP_PERTUMBUHAN_DAN_PERKEMBANGAN_KECAMBAH_PADA_BIJI_JAGUNG

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Jagung

http://yafireyhan11.blogspot.com/2012/10/makalah-biologi-tentang-pengaruh-
cahaya.html?m=1

17
LAMPIRAN

HARI KE-1 PENANAMAN


Tumbuhan Tempat Terang Tempat Gelap
Ke-
1-5

6-10

11-15

1620

21-25

26-30

18
HARI KE-3 PENGAMATAN
Tumbuhan Tempat Terang Tempat Gelap
Ke-
1-5

6-10

11-15

16-20

21-25

26-30

19
HARI KE-7 PENGAMATAN
Tumbuhan Tempat Terang Tempat Gelap
Ke-

1-5

2-10

11-15

16-20

21-25

26-30

20
HARI KE-10 PENGAMATAN
Tumbuhan Tempat Terang Tempat Gelap
Ke-

1-5

6-10

11-15

16-20

21-25

25-30

21
22

Anda mungkin juga menyukai