• Masalah jantung yang terjadi segera setelah kelahiran dengan ciri adanya
lubang atau shunt yang persisten antara aorta dan arteri pulmonal melalui
pembuluh darah yang disebut ductus arteriosus.
• Pada saat bayi belum lahir, hal ini merupakan hal yang normal pada
sirkulasi darah fetal
• Kelahiran menutupnya ductus arteriosus (menit–hari) sirkulasi
darah normal.
• Bayi PDA ductus arteriosus tidak menutup darah yang kaya oksigen
dari aorta bercampur dengan darah yang miskin oksigen dari arteri
pulmonal.
Etiologi
• Gawat nafas disertai tanda-tanda gagal jantung pada bayi khususnya yang lahir premature :
pemintasan aliran darah ke paru2 dalam jumlah cukup besar dan peningkatan beban kerja jantung kiri
• Bising Gipson (mac hineri mur-mur yang klasik) : bising yang teruus meneruss terdengar akibat
pemintasan alidarn darah aorta ke arteri pulmonalis (ICS 2 di bawah klafikula kiri)
• Vibrasi (thrill) yang teraba (palpasi di tepi kiri sternum) : pemintasan aliran darah
• Implus ventrikel kiri yang nyata : hipertrofi ventrikel kiri (denyut nadi memantul akibat aliran tinggi)
• Tekanan nadi yang melebar : kenaikan tekanan sistolik, penurunan tekanan diatolik pd saat darah
memintas, mengurangi tahanan tepi
• Motorik yang lambat : gagal jantung
• Keletihan dan dispnea pada saat melakukan kegiatan : PDA tidak terdekteksi
Penatalaksanaan medis
• EKG bervariasi sesuai tingkat keparahan, PDA kecil tida ada abnormalitas, hipertrofi ventrikel
kiri pada PDA yang lebih besar (bila tahanan paru telah naik, gambaran EKG-nya adalah
deviasi sumbu ke kanan)
• Kateterisasi jantung : mengungkapkan tekanan normal atau meningkatknya dalam ventrikel
kanan dan arteri pulmonalis.
Asuhan keperawatan
Pengkajian
1) Identitas : PDA sering ditemukan pada neonatus (secara fungsional menutup pada 24
jam pertama setelah kelahiran, secara anatomic menutup dalam 4 minggu pertama).
Insiden lebih sering pada bayi perempuan 2 x lebih banyak dari bayi laki-laki, dan bayi
prematur diperkirakan sebesar 15 %. Dapat diturunkan secara genetik dari orang tua
yang menderita PJB atau karena kelainan kromosom.
2) Keluhan Utama : lelah, sesak napas.
Pengkajian
1) Pemeriksaan Fisik
Diagnosa keperawatan :
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan volume
sekuncup
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ventilasi-perfusi