Anda di halaman 1dari 11

Askep PDA

By : wyssie ika sari


Definisi

• Masalah jantung yang terjadi segera setelah kelahiran dengan ciri adanya
lubang atau shunt yang persisten antara aorta dan arteri pulmonal melalui
pembuluh darah yang disebut ductus arteriosus.
• Pada saat bayi belum lahir, hal ini merupakan hal yang normal pada
sirkulasi darah fetal
• Kelahiran menutupnya ductus arteriosus (menit–hari) sirkulasi
darah normal.
• Bayi PDA ductus arteriosus tidak menutup darah yang kaya oksigen
dari aorta bercampur dengan darah yang miskin oksigen dari arteri
pulmonal.
Etiologi

Faktor prenatal Faktor genetik


• Penyebab belum dapat diketahui secara • Anak yang lahir sebelumnya
pasti menderita penyakit jantung
• Ibu alkoholisme. bawaan.
• Umur ibu lebih dari 40 tahun. • Ayah / Ibu menderita penyakit
• Ibu menderita penyakit infeksi : Rubella.
jantung bawaan.

• Ibu menderita penyakit Diabetes • Kelainan kromosom seperti


Mellitus (DM) yang memerlukan insulin. Sindrom Down.
• Ibu meminum obat-obatan penenang • Lahir dengan kelainan bawaan
atau jamu yang lain.
PDA

Patent Ductus Arteriosus (PDA).mp4


Manifestasi kllinis

• Gawat nafas disertai tanda-tanda gagal jantung pada bayi khususnya yang lahir premature :
pemintasan aliran darah ke paru2 dalam jumlah cukup besar dan peningkatan beban kerja jantung kiri
• Bising Gipson (mac hineri mur-mur yang klasik) : bising yang teruus meneruss terdengar akibat
pemintasan alidarn darah aorta ke arteri pulmonalis (ICS 2 di bawah klafikula kiri)
• Vibrasi (thrill) yang teraba (palpasi di tepi kiri sternum) : pemintasan aliran darah

• Implus ventrikel kiri yang nyata : hipertrofi ventrikel kiri (denyut nadi memantul akibat aliran tinggi)

• Tekanan nadi yang melebar : kenaikan tekanan sistolik, penurunan tekanan diatolik pd saat darah
memintas, mengurangi tahanan tepi
• Motorik yang lambat : gagal jantung

• Kegagalan tumbuh kembang : gagal jantung

• Keletihan dan dispnea pada saat melakukan kegiatan : PDA tidak terdekteksi
Penatalaksanaan medis

• Pembedahan : ligasi duktus jika penatalaksanaan medis tidak bisa


mengendalikan gagal jantung (bayi dengan PDA Asimptomatik tidak
memerlukan penanganan segera, apabila gejala ringan, ligasi PDA dengan
pembedahan baru dilakukan setelah usia 1 tahun)
• Indometasin(inhibitor prostaglandin : menimbulkan spasme ductus dan
penutupan pada bayi premature
• Profilaksis dengan antibiotik : melindungi bayi dari endokaditis infeksiosa

• Penangganan gagal jantung : pembatasan cairan, pemeberian diuretik dan


digoksin.
• Kateterisasi jantung : menaruh sumbat atau umbrella(benda seperti payung)
dalam ductus arteriosus (menghentikan pemintasan). 
Pemeriksaan penunjang
• Foto thorax : tampak kardiomegali (pembesaran atrium dan ventrikel kiri). Aorta membesar
dan arteri pulmonalis menonjol, corakan vaskularisasi paru meningkat (pletora). Tetapi bila
telah terjadi hipertensi pulmonalyang disertai perubahan vaskuler paru, maka corakan
tersebut didaerah tepi akan berkurang (pruned tree).
• Ekhokardiografi : Rasio atrium kiri terhadap pangkal aorta lebih dari 1,3:1 pada bayi cukup
bulan atau lebih tinggi dari 1,0 pada bayi praterm (peningkatan volume atrium kiri sebagai
akibat dari pirau kiri ke kanan).
• Pemeriksaan dengan Doppler berwarna

• EKG bervariasi sesuai tingkat keparahan, PDA kecil tida ada abnormalitas, hipertrofi ventrikel
kiri pada PDA yang lebih besar (bila tahanan paru telah naik, gambaran EKG-nya adalah
deviasi sumbu ke kanan)
• Kateterisasi jantung : mengungkapkan tekanan normal atau meningkatknya dalam ventrikel
kanan dan arteri pulmonalis. 
Asuhan keperawatan
Pengkajian
1) Identitas : PDA sering ditemukan pada neonatus (secara fungsional menutup pada 24
jam pertama setelah kelahiran, secara anatomic menutup dalam 4 minggu pertama).
Insiden lebih sering pada bayi perempuan 2 x lebih banyak dari bayi laki-laki, dan bayi
prematur diperkirakan sebesar 15 %. Dapat diturunkan secara genetik dari orang tua
yang menderita PJB atau karena kelainan kromosom.
2) Keluhan Utama : lelah, sesak napas.

3) Riwayat penyakit sekarang : diawali dengan tanda-tanda respiratory distress, dispnea,


takipnea, hipertropi ventrikel kiri, retraksi dada dan hiposekmia.
4) Riwayat penyakit terdahulu : pasien lahir prematur atau ibu menderita infeksi rubella.

5) Riwayat penyakit keluarga : mengalami penyakit PDA


6) Riwayat Psikososial : perasaan anak, bagaimana perilaku anak, perkembangan anak,
koping yang digunakan, kebiasaan anak, respon keluarga, koping keluarga dan
penyesuaian keluarga terhadap stress.
Asuhan keperawatan

Pengkajian
1) Pemeriksaan Fisik

2) B1 (Breath) : Nafas cepat, sesak nafas ,bunyi tambahan (marchinery murmur ),


adanya otot bantu nafas saat inspirasi, retraksi.
3) B2 ( Blood) : Jantung membesar, hipertropi ventrikel kiri, peningkatan tekanan
darah sistolik, edema tungkai, clubbing finger, sianosis.
4) B3 ( Brain) : Otot muka tegang, gelisah, menangis, penurunan kesadaran.

5) B4 (Bladder) :Produksi urin menurun (oliguria).

6) B5 (Bowel) : Nafsu makan menurun (anoreksia), porsi makan tidak habis.

7) B6 (Bone) : Kemampuan pergerakan sendi terbatas, kelelahan.


Asuhan keperawatan

Diagnosa keperawatan :
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan volume
sekuncup
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ventilasi-perfusi

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara


suplai dan kebutuhan oksigen 
감사합니다
gamsahabnida

Anda mungkin juga menyukai