Anda di halaman 1dari 9

PENYAKIT GANGGUAN CAIRAN

(HIPONATREMIA)

Oleh :
WULAN DETI
D1A171468
DEFINISI
Hiponatremia adalah ketidakseimbangan dan
abnormalitas elektrolit yang mempunyai komplikasi
kejang-kejang otot, meningkatnya kenaikan
persentase kematian jika terjadi penurunan kadar
natrium di plasma dengan kronis serta rawat inap
dalam jangka waktu yang lama.
PENDERITA
Hiponatremia sering terjadinya pada orang lanjut usia, pasien yang mengalami
infeksi saluran pernafasan, pasien yang mempunyai riwayat mengonsumsi
alcohol yang berlebihan, dan pasien dirawat dengan obat diuretik thiazide.
PENYEBAB
◦ Perubahan hormon
◦ Diare atau muntah parah dan kronis
◦ Syndrome of inappropriate anti-diuretic hormone (SIADH).
◦ Penyakit ini menghasilkan ADH dalam jumlah besar
◦ Penggunaan obat-obatan
◦ Obat-obatan seperti obat diuretik, antidepresan, serta obat pereda nyeri, dapat memengaruhi hormon atau
ginjal dalam menjaga kadar natrium.
◦ Kondisi kesehatan tertentu
◦ Gagal jantung, penyakit ginjal, dan sirosis
◦ Penggunaan obat terlarang seperti ekstasi
TANDA DAN GEJALA
Gejala umum untuk hiponatremia meliputi:
◦Lelah, kehilangan energi, mengantuk
◦Mual dan muntah
◦Sakit kepala
◦Kram atau kejang otot
◦Kebingungan
◦Mudah marah
◦Gelisah
◦Penurunan kadar natrium dengan cepat adalah kondisi darurat medis karena dapat menimbulkan gejala seperti:
◦Hilang kesadaran
◦Kejang
◦Koma
PATOFISIOLOGI
◦ Peningkatan cairan ekstra dan intrasel yang diakibatkan oleh peningkatan
reabsorpsi air.
◦ Natriuresis untuk menurunkan volume cairan ekstrasel.
◦ Pembuangan kalium dan zat osmolit lain untuk menurunkan volume cairan
intrasel.
◦ Volume cairan ekstra dan intrasel mendekati normal.
◦ Penyesuaian ginjal untuk mengeluarkan air kemih yang lebih encer di bawah
keadaan ADH berlebih.
DIAGNOSIS

◦ Untuk diagnosis hiponatremia dapat meliputi :


◦ Tes darah, dilakukan untuk mengetahui kadar natrium dalam darah. \
◦ Basic Metabolic Panel (BMP), dilakukan untuk menguji jumlah elektrolit dan mineral dalam darah.
Pemeriksaan ini dapat membantu diagnosis hiponatremia bahkan pada pasien yang tidak menunjukkan
gejala apapun.
◦ Tes urin, dilakukan untuk mengukur kadar natrium dalam urin. Pemeriksaan ini dapat membantu
mengetahui penyebab hiponatremia.
◦ Hasil dari tes darah yang dibandingkan dengan tes urin dapat membantu mencari penyebab dari
hiponatremia. Apabila kadar natrium dalam darah rendah, tapi kadar natrium dalam urin tinggi, maka
pasien kehilangan terlalu banyak natrium.
PENGOBATAN
◦ Pengobatan yang diberikan untuk menangani hiponatremia akan disesuaikan dengan tingkat keparahan
dan penyebabnya.
◦ Hiponatremia ringan dan kronis, bisa ditangani dengan memperbaiki pola makan, gaya hidup, serta
menyesuaikan jenis dan dosis obat-obatan yang digunakan. Dokter juga akan meminta pasien
mengurangi asupan cairan untuk sementara.
◦ hiponatremia akut dan parah membutuhkan penanganan lebih serius. Penanganan tersebut meliputi
pemberian obat-obatan untuk mengatasi gejala sakit kepala, mual, dan kejang, atau pemberian cairan
elektrolit melalui infus.

Anda mungkin juga menyukai