Anda di halaman 1dari 23

INFEKSI PASCA

PARTUM
KELOMPOK 5
Anggota
1. NOVIYANTI PUTRI
2. RAHMA FITRI
MULYANI
3. RIAN SYAHRIADI
PUTRA
4. SUSI SUSANTI
Apa itu infeksi pasca
partum?
Pengertian Infeksi Pasca
partum
Adalah peradangan yang terjadi pada organ reproduksi yang
disebabkan oleh masuknya mikroorganisme atau virus kedalam
organ reproduksi selama proses persalinan dan masa nifas.
Mikroorganisme penyebab infeksi dapat berasal dari oksigen atau
endogen. Beberapa mikroorganisme yang sering menyebabkan
infeksi nifas adalah streptococcus, bacil coli dan staphycoccus
(Dewi Maritilia,2012)
Etiologi
1. Streptococcus harmatilicus aerobic
Masuknya secara eksogen dan menyebabkan infeksi berat yang ditularkan
dari penderita lain, alat alat yang tidak steril, tangan penolong, dan
sebagainya.
2. Staphylococcus Aurelis
Masuk secara eksogen , infeksinya sedang, banyak ditemukan sebagai
penyebab infeksi dirumah sakit.
3. Escherichia coli
sering berasal dari kandung kemih dan rectum menyebab infeksi terbatas
4. Clostridium welchii
kuman anaerobik yang sangat berbahaya,. sering ditemukan pada abortus
kriminalis dan partus yang ditolong dukun dari luar rumah sakit.
Manifestasi Klinis
 Meningkatkan suhu

 Takikardie.

 Nyeripadapelvis.

 Demam tinggi

 Nyeri tekan uterus.

 Lokhea berbau busuk/menyengat.

 Penurunanu terus yang lambat

 Nyeri dan bengkak pada luka episiotomy


Patofisiologi
Reaksi tubuh dapat berupa reaksi lokal dan dapat pula terjadi reaksi umum. Pada infeksi
dengan reaksi umum dapat melibatkan syaraf dan metabolik pada saat itu terjadi reaksi
ringan rimporetikularis di seluruh tubuh, berupa proliverasi sel vagasit dan sel pembuat
antibodi (limfosit B).
Kemudian reaksi lokal yang disebut inflamasi akut, reaksi ini terus berlangsung selama
menjadi proses perusakan jaringan oleh trauma. Bila penyebab kerusakan jaringan bisa
berantas, maka sisa jaringan yang rusak disebut debris akan divagositosis dan dibuang oleh
tubuh sampai terjadi resolusi dan kesembuhan. Bila trauma berlebihan, reaksi sel vagosit
kadang berlebihan sehingga debris yang berlebihan terkumpul dalam suatu rongga
membentuk apses atau berkumpul di jaringan tubuh yang lain membentuk flekman
perladangan yang luas di jaringan ikat
Jenis-jenis infeksi pasca
partum1. Infeksi saluran genetalia
Infeksi puerperal, infeksi saluran genetal yang terjadi pada pasca partum yang di kaitkan dengan
kelahiran anak, biasanya terjadi akibat masuknya bakteri yang naik dari saluran kemih

2. Infeksi perineum dan vulva


Infeksi perineum dal vulva adalah infeksi yang sifatnya terlokalisasi yang umumnya terjadi pada
jahitan laserasi perineum atau luka episiotomi dan menyebabkan ketidaknyaman pada tingkat sedang,
dan hanya memengaruhi gangguan fungsi tubuh secara minimal.
3. Endometritis
Endometritis adalah infeksi lokal di dinding dalam uterus. Infeksi ini sering kali timbul ditempat
plasenta tertanam dan dapat menyebar keseluruh endometium.setelah pelahiran pervagina, sekitar 2%
sampai 3% wanita mengalami edometritis.
4. Selulitis panggul dan peritonitis
Selulitis panggul (parametritis) adalah suatu infeksi yang meluas di sepanjang pembuluh darah
dan limfatik ke jaringan ikat longgar ligamentum latum uteri atau struktur panggul lainnya.
Peritonitis, infeksi utama yang mengancam hidup yang menyerang peritoneum, hampir selalu
disertai selulitis panggul, meskipun derajat peritonitis yang terjadi bervariasi.
5. Mastitis
Mastitis pada masa pascapartum merupakan suatu infeksi akut pada jaringan glandular
kelenjar payudara. Mastitis terjadi terutama pada ibu yang menyusui. Mikroorganisme yang
paling umum menyebabkan mastitis adalah Staphylococcus aureus.
6. Salpingitis
Salpingitis, suatu infeksi tuba falopii, dapat terjadi setelah melahirkan anak. Bakteri dapat naik
dari rongga uterus atau menyebar melalui aliran vena sehingga menyebabkan salpingitis
Konsep
Asuhan
Keperawatan
Infeksi Pasca
Pengkajian
1. Biodata yang mencakup identitas pasien:
 Nama pasien
 Umur : Dicatat dalam tahun untuk mengetahui
adanya resiko, seperti pada usia20 tahun, alat-alat
reproduksi belum matang, mental dan psikisnya
belum siap. Sedangkan umur lebih dari 35 tahun
rentan sekali untuk terjadi perdarahan dalam post
partum.
 Agama : Untuk mengetahui keyakinan pasien
tersebut untuk membimbing atau mengarahkan
pasien dalam berdoa.
Lanjutan
 Agama : Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut untuk membimbing
atau mengarahkan pasien dalam berdoa.
 Suku Bangsa : Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari-hari.
Orang belajar dari budayanya, bagaimana seharusnya mereka berespon
terhadap.
 Pendidikan : Berpengaruh dalam tindakan keperawatan untuk mengetahui
sejauh mana tingkat intelektualnya, sehingga perawat dapat memberikan
konseling sesuai dengan pendidikannya
 Pekerjaan : Untuk mengetahui dan mengukur tingkat sosial ekonominya,
karena ini juga mempengaruhi dalam gizi pasien tersebut.
 Alamat : Ditanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah bila diperlukan.
2. Keluhan utama
Untuk mengetahui masalah yang dihadapi yang berkaitan dengan masa nifas, misalnya
pasien merasa kontraksi, nyeri pada jalan lahir karena adanya jahitan pada perineum.
3. Riwayat kesehatan yang lalu
Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya riwayat atau penyakit akut,
kronis seperti : Jantung, diabetes mellitus, hipertensi, asma yang dapat mempengaruhi
pada masa post partum ini.
4. Riwayat kesehatan sekarang
Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya penyakit yang diderita pada
saat ini yang ada hubungannya dengan masa post partum dan bayinya.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya pengaruh penyakit keluarga
terhadap gangguan kesehatan pasien dan bayinya, yaitu apabila ada penyakit keluarga
yang menyertainya, mengetahui apakah ada riwayat penyakit menurun seperti asma,
jantung, DM dan hipertensi dan penyakit menular seperti asma / TBC .
6. Riwayat Menstruasi
Untuk mengetahui kapan mulai menstruasi, siklus mentruasi, lamanya menstruasi, banyaknya
darah menstruasi, teratur / tidak menstruasinya,sifat darah menstruasi, keluhan yang dirasakan
sakit waktu menstruasi disebut disminorea
7. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
Untuk mengetahui jumlah kehamilan dan kelahiran, riwayat persalinan yaitu jarak antara dua
kelahiran, tempat kelahiran, lamanya melahirkan, dan cara melahirkan. Masalah / gangguan
kesehatan yang timbul sewaktu hamil dan melahirkan. Riwayat kelahiran anak, mencangkup
berat badan bayi sewaktu lahir,adakah kelainan bawaan bayi, jenis kelamin bayi, keadaan bayi
hidup / mati saat dilahirkan
8. Riwayat Keluarga Berencana
Untuk mengetahui apakah pasien pernah ikut KB dengan kontrapsi jenis apa, berapa lama,
adakah keluhan selama menggunakan kontrasepsi serta rencana KB setelah masa nifas ini dan
beralih ke kontrasepsi apa.
9. Riwayat Persalinan Sekarang
Untuk mengetahui tanggal persalinan, jenis persalinan, jenis kelamin anak, keadaan bayi meliputi
PB, BB, penolong persalinan. Hal ini perlu dikaji untuk mengetahui apakah proses persalinan
mengalami kelainan atau tidak yang bisa berpengaruh pada masa nifas saat ini
Pemeriksaan
1. Suhu Fisik
Suhu merupakan penanda awal adanya infeksi, suhu yang cenderung tinggi juga dapat
menandakan ibu mengalami dehidrasi.
2. Nadi, pernapasan dan tekanan darah
Frekuensi nadi yang lebih dari normal (diatas 100 kali/menit) sebagai tanda adanya infeksi,
hemoragi, nyeri, atau kecemasan. Tekanan darah yang cenderung rendah dapat merupakan
tanda syok atau emboli. Nadi, pernapasan dan tekanan darah dikaji tiap 15 menit sampai
dengan empat jam setelah persalinan, kemudian dikaji tiap 30 menit sampai dengan 24 jam
setelah persalinan.
3. Perineum
Pemeriksaan pada daerah perineum dimaksudkan untuk mengidentifikasi ada tidaknya
hematoma, memar (ekimosis), edema, kemerahan (eritema), dan nyeri tekan. Bila ada jahitan
luka, kaji keutuhan, perdarahan dan tanda-tanda infeksi (kemerahan, nyeri tekan danbengkak).
4. Fundus, lokhea dan kandung kemih
Fundus dapat sedikit meninggi pasca persalinan, tetapi dihari berikutnya fundus akan
mulai turun sekitar satu cm sehingga pada hari ke 10 fundus sudah tidak teraba.
Kandung kemih yang terisi akan menggeser uterus dan meningkatkan tinggi fundus.
Lokhea dapat dijadikan sebagai acuan kemajuan proses penyembuhan endometrium.
Munculnya perdarahan merah segar setelah selesainya lokhea rubra atau setelah
selesainya lokhea serosa menandakan terjadinya infeksi atau hemoragi yang lambat
5. Eliminasi
Pengkajian eliminasi meliputi pengkajian bising usus, inspeksi dan palpasi adanya
distensi abdomen. Ibu post partum dianjurkan untuk berkemih sesegera mungkin untuk
menghindari distensi kandung kemih
Diagnosa dan intervensi
1.
No
keperawatan
Diagnosa (SDKI) Tujuan & Kriterian
Hasil (SLKI)
Intervensi (SIKI)

Ketidaknyamana pasca partum status kenyamanan Perawatan pasca


berhubungan dengan Trauma perineum pascapartum persalinan
selama persalinan dan kelahiran, Ekspektasi : meningkat Obsevasi
Involusi uterus, proses pengembalian kriteria hasil • Monitor tanda-tanda
ukuran rahim ke ukuran  keluhan tidak vital
semula,Fembengkakan payudara Nyman menurun • Monitor keadaan
dimana alveoli mulai terisi  meringis menurun lokia
ASI,Kekurangan dukungan dari luka episiotomy (mis,warna,jumlah,
keluarga dan tenaga kesehatan menurun bau dan bekuan)
Ketidaktepatan posisi duduk faktor  kotraksi uterus • Periksa perineum
budaya. menurun atau robekan
 berkeringat (kemerahan, edema,
menurun ekimosis,
 menangis menurun pengeluaran,
 Merintih menurun penyatuan jahitan)
• Monitor nyeri
No Diagnosa (SDKI) Tujuan & Kriterian Intervensi (SIKI)
Hasil (SLKI)

Gejala dan Tanda Mayor  hemoroid menurun Monitor status pencernaan


Subjektif  kontraksi uterus •Monitor tanda human
1. Mengeluh tidak nyaman •identifikasi kemampuan
meningkat
Objektif ibu merawat bayi
1. Tampak meringis  payudara bengkak Identifikasi adanya masalah
2. Terdapat kontraksi uterus sedang adaptasi psikologis ibu pos
3. Luka episiotomy  Tekanan darah partum
4. Payudara bengkak menurun Terapeutik
Gejala dan tanda minor  Frekuensi nadi •Kosongkan kandung
Subjekti menurun kemih sebelum
(tidak tersedia) pemeriksaan
•Masase fundus sampai
Objektif
kontraksi kuat sampai perlu
1.Tekanan darah meningkat •Dukung ibu untuk
2. Frekuensi nadi meningkat melakukan ambulasi dini
3. Berkesringat berlebihan •Berikan kenyamanan pada
4. menangis/merintih ibu
•Fasilitasi ibu berkemih
secara normal
No Diagnosa (SDKI) Tujuan & Kriterian Intervensi (SIKI)
Hasil (SLKI)

5. Haemorroian • Fasilitasi ikatan tali


6. Kondisi Klinis Terkait kasih ibu dan bayi
7. secara optimal
Kondisi pasca persalinan •Diskusikan kebutuhan
aktifitas dan istrahat selama
masa pos partum
•Diskusikan tentang
perubahan fisik dan
psikologis ibu post partum
•Diskusikan sexsualitas
masa postpartum
•Diskusikan penggunaan
alat kotrasepsi
Edukasi
•Jelaskan tanda bahay nifas
pada ibu dan keluarga
No Diagnosa (SDKI) Tujuan & Kriterian Intervensi (SIKI)
Hasil (SLKI)

2. Ekspetasi : membaik Observasi:


Gangguan Pola Tidur berhubungan Kriterian hasil Identifikasi pada
dengan  Keluhan sulit tidur aktifitas dan tidur
Hambatan lingkungan (mis. menurun •Identifikasi faktor
kelembapan lingkungan sekitar, suhu  Keluhan sering penggangu tidur (fisik
lingkungan, pencahayaan, kebisingan, terjaga menurun dan/atau psikologis)
bau tidak sedap, jadwal pemantauan /  Keluhan tidak puas •Identifikasi makanan
pemeriksaan), tidur menurun dan minuman yang
Kurang kontrol tidur,  Keluhan istirahan menggangu tidur (mis,
Restraint fisik, Ketiadaan teman tidak cukup kopi, the, alkohol,
tidur ,Tidak familiar dengan peralatan menurun makan mendekati
tidur  Kemamampuan waktu tidur, minum
beraktifitas bayak air sebelum
meningkat tidur)
•Identifikasi obat tidur
yang dikosumsi
No Diagnosa (SDKI) Tujuan & Kriterian Intervensi (SIKI)
Hasil (SLKI)

Terapeutik
Gejala dan Tanda Mayor •Modifikasi lungkungan
(mis, pencahayaan ,
Subjektif
kebisingan, suhu, matras,
1. Mengeluh sulit tidur dan tempat tidur0
2. Mengeluh sering terjaga •Batasi waktu tidur siang
3. Mengeluh tidak puas tidur •Fasilitasi menghilangkan
4. Mengeluh pola tidur berubah stress sebelum tidur
5. Mengeluh istirahat tidak cukup •Tetapkan jadwal tidur
Objektif rutin
•Lakukan prosedur untuk
(tidak tersedia) meningkatkan kenyamanan
Gejala dan Tanda Minor (mis, pijat, pengaturan
Subjektif posisi, terapi akup resur)
1. Mengeluh kemampuan beraktivitas •Sesuaikan jadwal
menurun pemberian obat dan atau
Objektif tindakan untuk menunjang
siklus tidur terjaga
(tidak tersedia)
No Diagnosa (SDKI) Tujuan & Kriterian Intervensi (SIKI)
Hasil (SLKI)

Edukasi
•Jelaskan pentingnya tidur
cukup selama sakit
•Anjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur
•Anjurkan menhindari
makanan/minuman yang
menggagu tidur
•Anjurkan pengunaan obat
tidur yang tidak
mengandung subresor
terhadap tidur REM
•Ajarkan faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap
gangguan pola tidu(mis,
psikologis, gaya hidup,
sering berubah sif bekerja)
•Ajarkan relaksasi otot
autogenic atau cara non
farmakologi lainnya.
TERIMAK
ASIH

Anda mungkin juga menyukai