Anda di halaman 1dari 10

FILSAFAT PERIPATETIK

&
FILSAFAT ILUMINASI

Oleh : Muhammad Umar Al Faruq 11200340000142


1. FILSAFAT PERIPATETIK
Pengertian
Derivasi peripatetik berasal dari bahasa Yunani, peripatein, yang berarti berkeliling,
berjalan-jalan berkeliling. Kata ini juga menunjuk pada suatu tempat, berada, dan Peripatos.
Dalam tradisi Yunani, kata ini mengacu pada suatu tempat di serambi gedung olah raga di
Athena, tempat Aristoteles mengajar sambil berjalan-jalan. Dalam tradisi filsafat Islam,
peripatetik disebut dengan istilah masysya’iyyah. Kata ini berasal dari akar kata masya-
yamsy-masyyan wa timsya’an, yang berarti melangkahkan kaki dari satu tempat ke tempat
lain, cepat atau lambat. Dari akar kata tersebut kemudian tersusun kata al masysya’un, yaitu
para pengikut Aristotetels; dinamakan al  masysya’un karena mereka mengajarkan dengan
cara berjalan-jalan. Sedangkan al masysya’iyyah mengandung arti falsafah Aristoteles
FILSAFAT PERIPATETIK
Golongan
Aliran filsafat ini dibedakan ke dalam dua golongan yaitu:
filsafat pertama dan kedua yang dibedakan menurut waktu, tempat, haluan dan
hubungannya dengan filsafat Yunani. Filsafat pertama adalah yang berkembang
di daerah timur dari khalifah Abbasi dan berhaluan Neoplatonis bercampur
dengan madzhab peripatetik (Aristoteles). Para tokoh filsafar pertama yang
ternama adalah al-Kindi, al-Razi, al-Farabi, dan ibn Sina.
Sedangkan yang kedua adalah berkembang di Spanyol dan di Maghrib (Maroko)
sekitar abad ke-12, yang berhaluan peripatetik, dengan tokoh-tokohnya yang
paling terkenal yaitu ibn Bajjah, ibn Tufail, dan ibn Rushd. Pada masa inilah
kebangkitan kembali filsafat peripatetik yang dulu pernah padam sebelumnya di
wilayah Timur (Abbasi) dengan munculnya kekuasaan kaum Asy’ariyah,
Hambaliyah dan serupa lainnya
2. FILSAFAT ILUMINASI
Pengertian
Pengertian Filsafat Isyraqiyah (Iluminasi) Terminologi isyraqi memiliki banyak
arti, diantaranya; terbit dan bersinar, berseri-seri, terang karena disinari,
dan menerangi. Intinya, isyraqi berkaitan dengan kebenderangan atau
cahaya yang umumnya digunakan sebagai lambang kekuatan, kebahagiaan,
ketenangan dan hal lain yang membahagiakan
Pengertian segi
Filsafat
Dalam bahasa filsafat, Iluminasionisme berarti sumber kontemplasi atau perubahan
bentuk dari kehidupan emosional untuk mencapai tindakan dan harmoni.
FILSAFAT ILUMINASI

Tujuan simbolisme cahaya


Yaitu untuk menetapkan satu faktor yang menentukan wujud, bentuk dan
materi, hal-hal masuk akal yang primer dan sekunder, intelek, jiwa, zat
(ipaeity) individual dan tingkat-tingkat intensitas pengalaman mistik.
Jelasnya, penggunaan simbol-simbol cahaya merupakan karakter dari
bangunan filsafat isyraqi.
FILSAFAT ILUMINASI

Biografi
Iluminasi Suhrawardi
Syihab al-Din ibn Habasy ibn Amirak ibn Abu al-Futuh al-Suhrawardi
merupakan nama asli Suhrawardi. Ia lahir pada tahun 548 H/1153 M1 di
Suhraward, sebuah daerah di bagian Barat Laut Iran. Ia dikenal dengan syekh
al-isyraq atau master of illuminationist (bapak pencerahan), al-Hakim (sang
bijak), alsyahid (sang martir), dan al-maqtul (yang terbunuh).
FILSAFAT ILUMINASI
Suhrawardi sangat bersandar pada Pythagorianisme dan Platoniseme, seperti juga
pada hermetisisme yang pernah ada di Aleksandaria, dan kemudian dikembangkan di
Timur dekat oleh kaum Sabean di Haran, yang menganggap korpus Hermetik sebagai
kitab suci mereka.
Suhrawardi juga mempertimbangkan kebijaksanaan dari para ahli hikmah persia
kuno, yang memiliki doktrin esoterik (dimensi batiniah/spritualitas) yang didasarkan
pada kesatuan dasar ilahiah, karena merupakan warisan dengan Hermes.
Selain itu semua, Suhrawardi juga bertumpu pada Zoroatrianisme, khususnya dalam
penggunaan simbolisme cahaya dan kegelapan serta dalam angelologi. Angelologi
(Studi tentang kemalaikatan) yang mengarahkan perhatiannya pada hierarki cahaya
yang luas, atau substansi-substansi malaikat yang berada diantara dunia bayang-
bayang dan Cahaya Tertinggi ini, menempati posisi sentral dalam doktrin Isyraqi
FILSAFAT ILUMINASI
Suhrawardi sangat bersandar pada Pythagorianisme dan Platoniseme, seperti juga
pada hermetisisme yang pernah ada di Aleksandaria, dan kemudian dikembangkan di
Timur dekat oleh kaum Sabean di Haran, yang menganggap korpus Hermetik sebagai
kitab suci mereka.
Suhrawardi juga mempertimbangkan kebijaksanaan dari para ahli hikmah persia
kuno, yang memiliki doktrin esoterik (dimensi batiniah/spritualitas) yang didasarkan
pada kesatuan dasar ilahiah, karena merupakan warisan dengan Hermes.
Selain itu semua, Suhrawardi juga bertumpu pada Zoroatrianisme, khususnya dalam
penggunaan simbolisme cahaya dan kegelapan serta dalam angelologi. Angelologi
(Studi tentang kemalaikatan) yang mengarahkan perhatiannya pada hierarki cahaya
yang luas, atau substansi-substansi malaikat yang berada diantara dunia bayang-
bayang dan Cahaya Tertinggi ini, menempati posisi sentral dalam doktrin Isyraqi
FILSAFAT ILUMINASI

Dalam mazhab Isyraqi-nya, Suhrawardi mencoba menggabungkan cara nalar


dan cara intuisi, menganggap keduanya saling melengkapi. Menurutnya nalar
tanpa intuisi dan iluminasi adalah kekanak-kanakan dan rabun, dan tidak
akan pernah bisa mencapai sumber transenden dari segala kebenaran dan
penalaran; sedangkan intuisi tanpa penyiapan logika serta latihan dan
pengembangan kemampuan rasional bisa tersesat dan pula tidak akan
mengungkapkan dirinya secara ringkas dan metodis.
SEKIAN TERIMAKASIH

Oleh : Muhammad Umar Al Faruq 11200340000142

Anda mungkin juga menyukai