ELEKTROLIT
1. Usia
– Usia berpengaruh terhadap proporsi tubuh,
luas permukaan tubuh, berat badan dan
kebutuhan metabolik. Perkiraan kebutuhan
cairan tubuh berdasarkan usia dapat dilihat
pada tabel berikut.
Umur / usia Berat badan Kebutuhan
(Ml) / hari
1 tahun 9,5 kg 1150 – 1300
2 tahun 11,8 kg 1350 - 1500
6 tahun 18,7 kg 1800 - 2000
10 tahun 20 kg 2000 - 2500
14 tahun 45 kg 2200 - 2700
Dewasa 54 kg 2200 - 2700
2. Keadaan lingkungan
– Lingkungan dengan iklim yang bersuhu
tinggi menyebabkan tubuh akan mengalami
pengeluaran keringat yang berlebihan,
sehingga meningkatkan kehilangan cairan
dan elektrolit yang lebih banyak.
2.
3. Aktifitas
– Aktivitas menyebabkan peningkatan proses
metabolisme di dalam tubuh sehingga
pengeluaran cairan melalui keringat akan
meningkat, sedangkan dalam keadaan
istirahat dan beraktivitas, jumlah cairan
yang dikeluarkan sangatlah berbeda, oleh
karena itu kebutuhan akan cairan untuk
tubuh juga akan meningkat.
Penatalaksanaan Cairan
– Terapi Cairan Intravena
– Infus cairan intravena (Intravenous fluids
drip) adalah pemberian sejumlah cairan ke
dalam tubuh, melalui sebuah jarum, ke
dalam pembuluh vena (pembuluh balik)
untuk menggantikan kehilangan cairan atau
zat –zat makanan dari tubuh.
– Secara umum, keadaan – keadaan yang
dapat memerlukan pemberian cairan infus
adalah:
– 1. perdarahan dalam jumlah banyak
(kehilangan cairan tubuh dan komponen
darah)
– 2. trauma abdomen (perut) berat
(kehilangan cairan tubuh dan komponen
darah)
– 3. fraktur (patah tulang ) khususnya di pelvis
(panggul) dan femur (paha) (kehilangan
cairan tubuh dan komponen darah)
– 4. kehilangan cairan tubuh pada dehidrasi
(karena heat stroke, demam dan diare)
– 5. semua trauma kepala, dada, dan tulang
punggung (kehilangan cairan tubuh dan
komponen darah)
Jenis cairan infus
– 1. cairan hipotonik
– Cairan hipotonik osmolaritasnya lebih rendah
dibandingkan serum (konsentrasi ion Na+ lebih
rendah dibandingkan serum), sehingga larut
dalam serum, dan menurunkan osmolaritas.
– Digunakan pada keadaan sel mengalami
dehidrasi, misalnya pada pasien cuci darah
(dialysis), pasien hiperglikemia (kadar gula darah
tinggi dengan ketoasidosis diabetic.
– Contoh : NaCl 45% dan dekstrosa 2,5%.
– 2. cairan isotonic
– Cairan isotonic osmolaritas (tingkat kepekatan )
cairannya mendekati serum (bagian cair dari
komponen darah), sehingga terus berada di dalam
pembuluh darah.
– Bermanfaat pada pasien yang mengalami
hipovolemi (kekurangan cairan tubuh), sehingga
tekanan darah terus menurun.
– Contoh nya adalah cairan ringer – laktat (RL) dan
normal salin / larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%)
. Cairan Hipertonik
– 3