Anda di halaman 1dari 51

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Nama : Muhammad Ariyanto


NPM : 1914201110035
Rumah Sakit : Rs. Ansari saleh
Judul Laporan Pendahuluan : Kehamilan Trimester 3
Kehamilan Gameli
Judul Resume Keperawatan : Resume Keperawatan “Kehamilan Trimester 3”
Resume Keperawatan “Kehamilan Gameli”
Telah menyelesaikan semua laporan Praktik Lapangan (KKNI) Maternitas

Banjarmasin, 16 februari 2021


Mahasiswa

( Muhammad Ariyanto )
Menyetujui

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(Mariani,Ns.,M.Kep) (Fitriani Ramadhan,S.Kep.,Ns)


1120058903 503/1342/SIPP/111.19/Diskes

LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Muhammad Ariyanto
NPM : 1914201110035
Judul Laporan Pendahuluan :1. Kehamilan Trimester 3
2. Kehamilan Gameli
Judul Resume Keperawatan :1.Resume Keperawatan “Kehamilan Trimester 3”
2. Resume Keperawatan “Kehamilan Gameli”
Telah menyelesaikan semua laporan Praktik Lapangan (KKNI) Maternitas

Banjarmasin, 16 februari 2021


Mahasiswa

( Muhammad Ariyanto )

Mengesahkan
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(Mariani,Ns.,M.Kep) (Fitriani
Ramadhan,S.Kep.,Ns)
1120058903 503/1342/SIPP/111.19/Diskes
LAPORAN PENDAHULUAN 1 KEHAMILAN TRISMETER
III

DISUSUN OLEH :

Muhammad Ariyanto

NPM : 1914201110035

Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Tahun Ajaran 2019/2021


Laporan Pendahuluan Kehamilan Trismeter 3

1. Definisi
Trimester tiga adalah priode kehamilan tiga bulan terakhir atau sepertiga masa kehamilan
terakhir. Trimester tiga merupakan periode kehamilan dari bulan ketujuh sampai sembilan bulan
(28-40 minggu) (Farrer, 2001). Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Trimester ketiga berlangsung selama 13 minggu, mulai dari
minggu ke – 28 sampai minggu ke- 40. Pada trimester ketiga, organ tubuh
janin sudah terbentuk. Hingga pada minggu ke – 40 pertumbuhan dan
perkembangan utuh telah dicapai (Manuaba, 2010:79).
Kehamilan trimester III merupakan kehamilan dengan usia 28-40
mingu dimana merupakan waktu mempersiapkan kelahiran dan kedudukan
sebagai orang tua , seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi,
sehingga disebut juga sebagai periode penantian (Vivian, 2011:118).

2. Anatomi fisiologi Kehamilan Trimester 3


Pada trimester ketiga terjadi beberapa perubahan pada tubuh ibu, yaitu :
a. UTERUS
Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram (berat uterus
normal 30 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm. Pada bulan-bulan pertama
kehamilan bentuk uterus seperti buah alpukat agak gepeng. Pada kehamilan 16 minggu,
uterus berbentuk bulat. Selanjutnya pada akhir kehamilan kembali seperti bentuk semula,
lonjong seperti telur. Hubungan antara besarnya uterus dengan tuanya kehamilan sangat
penting diketahui antara lain untuk membentuk diagnosis, apakah wanita tersebut hamil
fisiologik, hamil ganda atau menderita penyakit seperti mola hidatidosa dan sebagainya.
Pada kehamilan 28 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 3 jari diatas pusat atau
1/3 jarak antara pusat ke prosssus xipoideus. Pada kehamilan 32 minggu, fundus uteri
terletak antara ½  jarak pusat dan prossesus xipoideus. Pada kehamilan 36 minggu, fundus
uteri terletak kira-kira 1 jari dibawah prossesus xipoideus. Bila pertumbuhanjanin normal,
maka tinggi fundus uteri pada kehamilan 28 minggu adalah 25 cm, pada 32 minggu adalah
27 cm dan pada 36 minggu adalah 30 cm. Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun
kembali dan terletak kira-kira 3 jari dibawah prossesus xipoideus. Hal ini disebabkan oleh
kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk kedalam rongga panggul.
b. SERVIKS UTERI
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen.
Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi, maka
konsistensi serviks menjadi lunak. Serviks uteri lebih banyak mengandung jaringan ikat
yang terdiri atas kolagen. Karena servik terdiri atas jaringan ikat dan hanya sedikit
mengandung jaringan otot, maka serviks tidak mempunyai fungsi sebagai spinkter,
sehingga pada saat partus serviks akan membuka saja mengikuti tarikan-tarikan corpus
uteri keatas dan tekanan bagian bawah janin kebawah.
Sesudah partus, serviks akan tampak berlipat-lipat dan tidak menutup seperti
spinkter. Perubahan-perubahan pada serviks perlu diketahui sedini mungkin pada
kehamilan, akan tetapi yang memeriksa hendaknya berhati-hati dan tidak dibenarkan
melakukannya dengan kasar, sehingga dapat mengganggu kehamilan.Kelenjar-kelenjar di
serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak. Kadang-kadang
wanita yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak. Pada
keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan keadaan fisiologik, karena
peningakatan hormon progesteron. Selain itu prostaglandin bekerja pada serabut kolagen,
terutama pada minggu-minggu akhir kehamilan. Serviks menjadi lunak dan lebih mudah
berdilatasi pada waktu persalinan.

c. VAGINA DAN VULVA


Vagina dan vulva akibat hormon estrogen juga mengalami perubahan. Adanya
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vula tampak lebih merah dan agak kebiru-
biruan (livide). Warna porsio tampak livide. Pembuluh-pembuluh darah alat genetalia
interna akan membesar. Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan nutrisi pada alat-
alat genetalia tersebut meningkat. Apabila terjadi kecelakaan pada kehamilan atau
persalinan maka perdarahan akan banyak  sekali, sampai dapat mengakibatkan kematian.
Pada bulan terakhir kehamilan, cairan vagina mulai meningkat dan lebih kental.

d. MAMMAE
Pada kehamilan 12 minggu keatas, dari puting susu dapat keluar cairan berwarna
putih agak jernih disebut kolostrum. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus
yang mulai bersekresi.
e. SIRKULASI DARAIH
Volume darah akan bertambah banyak ± 25% pada puncak usia kehamilan 32
minggu. Meskipun ada peningkatan dalam volume eritrosit secara keseluruhan, tetapi
penambahan volume plasma jauh lebih besar sehingga konsentrasi hemoglobin dalam darah
menjadi lebih rendah. Walaupun kadar hemoglobin ini menurun menjadi ± 120 g/L. Pada
minggu ke-32, wanita hamil mempunyai hemoglobin total lebih besar daripada wanita yang
tidak hamil. Bersamaan itu, jumlah sel darah putih meningkat (± 10.500/ml), demikian juga
hitung trombositnya.
Untuk mengatasi pertambahan volume darah, curah jantung akan meningkat ± 30%
pada minggu ke-30. Kebanyakan peningkatan curah jantung tersebut disebabkan oleh
meningkatnya isi sekuncup, akan tetapi frekuensi denyut jantung meningkat ± 15%. Setelah
kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat kecenderungan peningkatan tekanan darah.
Sama halnya dengan pembuluh darah yang lain, vena tungkai juga mengalami
distensi. Vena tungkai terutama terpengaruhi pada kehamilan lanjut karena terjadi obstruksi
aliran balik vena (venous return) akibat tingginya tekanan darah vena yang kembali dari
utrerus dan akibat tekanan mekanik dari uterus pada vena kava. Keadaan ini menyebabkan
varises pada vena tungkai (dan kadang-kadang pada vena vulva) pada wanita yang rentan.
Aliran darah melalui kapiler kulit dan membran mukosa meningkat hingga
mencapai maksimum 500 ml/menit pada minggu ke-36. Peningkatan aliran darah pada kulit
disebabkanoleh vasodilatasi ferifer. Hal ini menerangkan mengapa wanita “merasa panas”
mudah berkeringat, sering berkeringat banyak dan mengeluh kongesti hidung.

f. SISTEM RESPIRASI
Pernafasan masih diafragmatik selama kehamilan, tetapi karena pergerakan
diafragma terbatas setelah minggu ke-30, wanita hamil bernafas lebih dalam, dengan
meningkatkan volume tidal dan kecepatan ventilasi, sehingga memungkinkan pencampuran
gas meningkat dan konsumsi oksigen meningkat 20%. Diperkirakan efek ini disebabkan
oleh meningkatnya sekresi progesteron. Keadaan tersebut dapat menyebabkan pernafasan
berlebih dan PO2 arteri lebih rendah. Pada kehamilan lanjut, kerangka iga bawah melebar
keluar sedikit dan mungkin tidak kembali pada keadaan sebelum hamil, sehingga
menimbulkan kekhawatiran bagi wanita yang memperhatikan penampilan badannya.

g. TRAKTUS DIGESTIFUS
Di mulut, gusi menjadi lunak, mungkin terjadi karena retensi cairan intraseluler
yang disebabkan oleh progesteron. Spinkter esopagus bawah relaksasi, sehingga dapat
terjadi reguritasi isi lambung yang menyebabkan rasa terbakar di dada (heathburn). Sekresi
isi lambung berkurang dan makanan lebih lama berada di lambung. Otot-otot usus relaks
dengan disertai penurunan motilitas. Hal ini memungkinkan absorbsi zat nutrisi lebih
banyak, tetapi dapat menyebabkan konstipasi, yang merupakan salah satu keluhan utama
wanita hamil.

h. TRAKTUS URINARIUS
Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke PAP, keluhan sering berkemih
timbul karena kandung kemih mulai tertekan. Disamping itu, terdapat pula poliuri. Poliuri
disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah di ginjal pada kehamilan sehingga laju
filtrasi glomerulus juga meningkat sampai 69%. Reabsorbsi tubulus tidak berubah,
sehingga produk-produk eksresi seperti urea, uric acid, glukosa, asam amino, asam folik
lebih banyak yang dikeluarkan.

i. SISTEM IMUN
HCG dapat menurunkan respon imun wanita hamil. Selain itu kadar IgG, IgA dan
Ig M serum menurun mulai dari minggu ke-10 kehamilan hingga mencapai kadar terendah
pada minggu ke-30 dan tetap berada pada kadar ini, hingga aterm.

j. Kulit

Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu.


Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh melanophone stimulating hormone (MSH) yang
meningkat. MSH ini merupakan salah satu hormon yang juga dikeluarkan oleh lobus
anterior hipofisis. Kadang-kadang terdapat deposit pigmen dahi, pipi, dan hidung, yang
dikenal sebagai kloasma gravidarum.

3. Perubahan psikologis ibu pada kehamilan trimester ketiga

Bertambahnya usia kehamilan akan menyebabkan perasaan yang tidak nyaman dan
ingin segera melahirkan. Pada masa ini ibu akan disibukan oleh persiapan-persiapan kebutuhan
bayi. Selain itu akan disibukan pula oleh pengontrolan kehamilan yang lebih ketat. Menjelang
dua minggu kelahiran banyinya, perasaan ibu sudah tidak sabar ingin melihat dan menyentuh
bayinya (Hulliana,2001). Trimester ketiga ditandai dengan klimaks kegembiraan emosi karena
kelahiran bayi. Sekitar bulan ke-8 mungkin terdapat periode tidak semangat dan depresi, ketika
bayi membesaar dan ketidaknyamanan bertambah. Calon ibu menjadi lelah dan menunggu
terlalu lama. Reaksi calon ibu terhadap persalinan secara umum tergantung pada persiapan dan
persepsi ibu terhadap kehamilan ini (Hamilton,1995).

Pada periode ini, kecemasan-kecemasan menghadapi persalinan akan muncul dan mulai
dirasakan. Bayangan-bayangan negatif mulai menghantui, misalnya Apakah ia bisa melahirkan
normal ? Bagaimanan cara mengejan ? Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan dirinya pada saat
melahirkan ? Apakah bayinya akan lahir normal?. Sementara itu sang suami hendaknya
memberikan dukungan yang lebih kepada istrinya. Jika kehamilan ini bukan yang yang
pertama kali sang suami dapat melakukan pendekatan terhadap kakak-kakak “si bayi” agar
tidak tergantung kepada ibu sepenuhnya. Dengan demikian, ibu tidak akan merasa khawatir
dan memikirkan kondisi putra-putrinya setelah melahirkan.

Untuk mengatasi perubahan psikologis pada periode ini, berilah rasa aman pada ibu dan
dukunglah ibu untuk melakukan berbagai kegiatan, misalnya dengan latihan senam bersama-
sama, menemani saat kontrol kehamilan, dan membantu ibu dalam memenuhi segala
kebutuhannya. Dengan cara ini akan muncul rasa percaya diri ibu sehingga memiliki mental
yang kuat untuk menghadapi persalinan. Selain dari suami dukungan dari keluarga juga sangat
berarti (Hulliana,2001).

4. Pathway
5. Tanda Subjektif dan Objektif Kehamilan Trimester III

Usia kehamilan Tanda subjektif Tanda objektif

29-33 minggu a. Fatigue (perasaan lemah a. Rasa panas dalam perut


untuk bekerja hingga disebabkan tekanan uterus,
perasaan letih yang berat mild hiatus hernia dan
sesudah melakukan kerja muntahan asam perut ke
fisik dan mental). dalam esophagus.
b. Ansietas tentang masa b. Kontaraksi braxton-hick.
depan. c. Fundus terletak diantara
c. Mimpi buruk. umbilikus dan xipoid
d. Penurunan keinginan
seksual karena
ketidaknyamanan fisik.
34-38 minggu a. Sakit punggung, a. Heartburn (pirosis, nyeri
perubahan gaya berjalan. dada).
b. Ketidaksabaran untuk b. Konstipasi.
mengakhiri kehamilan. c. Vena varikosa (varicose
c. Perasaan buaian tentang veins).
masa depan yang d. Edema kaki.
ambivalen. e. Haemoroid (wasir).
Sebelum kelahiran a. Lightening atau tanda dini Fundus ada di bawah
dimulainya persalinan. diafragma sampai kepala janin
b. Sakit perut bagian bawah. masuk kedalam rongga
panggul, kemudian perut
kelihatan maju ke depan.

6. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin Pada Trimester ke III


Pertumbuhan dan perkembangan janin pada trimester ke III yaitu:
Usia kehamilan Perkembangan janin
Minggu 28 – 31 a. Lemak sub kutan disimpan.
b. Jika janin lahir saat ini dengan paru-paru imatur, respiratory
distress syndroma (rsd) dapat terjadi.
Minggu 32 – 36 a. Berat janin menetap.
b. Lanugo menghilang tetapi masih ada bekasnya di kepala.
c. Kuku jari tumbuh.
d. Janin mempunyai kemampuan yang cukup baik jika lahir
dalam minggu-minggu ini.
Minggu 37 – 40 a. Lemak sub kutan tetap dibentuk dan disekeliling janin
menjadi menggumpal.
b. Kuku jari tangan dan kaki terbentuk sempurna dan
melampaui ujung jari tangan dan kaki.
c. Testis turun ke arah scrotum.
d. Tengkorak berkembang sempurna dan lebih besar dari
bagian tubuh.

7. Pemeriksaan Penunjang
A. Pemeriksaan Golongan Darah
Pemeriksaan ini tidak hanya berguna untuk mengetahui
golongan darah ibu melainkan juga untuk mempersiapkan calon pendonor darah yang sewaktu-
waktu diperlukan apabila terjadi situasi kegawatdaruratan.

B. Pemeriksaan Kadar Hb
Pemeriksaan dilakukan minimal sekali pada trimester I dan sekali pada
trismester III. Pemeriksaan ini di tujukan untuk mengetahui ibu hamil tersebut menderita anemia
atau tidak selama kehamilannya, karena kondisi anemia dapat mempengaruhi proses tumbuh
kembang janin dalam kandungan. Pemeriksaan darah pada kehamilan trimester III perlu dilakukan
untuk mengetahui terjadi anemia atau tidak. Klasifikasi anemia menurut Romauli (2014) adalah Hb
11 gr% tidak anemia, Hb 9-10,5 gr % anemia ringan, Hb 7 – 8 gr% anemia sedang dan Hb < 7 gr %
anemia berat.

C. Pemeriksaan Protein Urin


Pemeriksaan dilakukan pada trimester ke II dan ke III atas indikasi.
Pemeriksaan yang ditujukan untuk mengetahui adanya proteinuria pada ibu hamil. Proteinuria
merupakan salah satu indikator terjadinya pre eklampsia pada ibu hamil.

8. Penatalaksana
Dalam pelaksanaan seluruh rencana tindakan yang sudah disusun
dilaksanakan dengan efisien dan aman meliputi:
a. Memberikan informasi terhadap perubahan fisiologis yang biasa terjadi pada
kehamilan trimester III untuk memberikan pemahaman kepada klien dan menurunkan
kecemasan serta membantu penyesuaian aktivitas perawatan diri. Masalah yang mungkin
muncul pada kehamilan trimester III seperti nyeri punggung, varises pada kaki, susah tidur,
sering BAK, hemoroid, konstipasi, obstipasi, kram pada kaki dan lain sebagainya.
b. Memberikan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) seperti :
1) Nutrisi ibu hamil
Kebutuhan nutrisi ibu hamil lebih banyak dari kebutuhan wanita yang tidak hamil, karena
penting bagi pertumbuhan anak dan dirinya sendiri. Ibu hamil harus mengonsumsi makanan
yang mengandung protein, zat besi, minum cukup cairan (menu seimbang) seperti kentang,
kacang- kacangan, sayuran hijau dan minum air putih.
2) Hygiene selama kehamilan
Menjaga kebersihan berguna untuk mengurangi kemungkinan infeksi.
Sebaiknya ibu hamil mandi, gosok gigi dan ganti pakaian dalam minimal 2
kali sehari serta menjaga kebersihan daerah genetalia.
3) Hubungan seksual
Memilih posisi yang nyaman dan tidak menyebabkan nyeri bagi ibu hamil, sebaiknya
menggunakan kondom karena prostatglandin yang terdapat dalam semen bisa menyebabkan
kontraksi, lakukanlah dalam frekuensi yang wajar.
4) Aktivitas dan istirahat
Mengusahakan tidur malam ± 8 jam dan tidur siang ± 1 jam. Karena tidur
yang cukup dapat membuat ibu menjadi rileks, bugar dan sehat.
5) Perawatan payudara dan persiapan laktasi dan menjaga kebersihan payudara.
6) Tanda-tanda persalinan yaitu pinggang terasa sakit yang menjalar ke perut,
sifatnya teratur, intervalnya makin pendek dan kekuatannya makin besar,
keluar lendir bercampur darah dan keluar banyak cairan dari jalan lahir.
7) Persiapan yang diperlukan untuk persalinan yaitu perlengkapan ibu dan bayi.
c. Menganjurkan ibu untuk segera mencari pertolongan dan segera datang ke tenaga
kesehatan apabila mengalami tanda-tanda bahaya seperti berikut perdarahan pervaginam
sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak menghilang pandangan kabur nyeri abdomen
bengkak pada wajah dan tangan serta kaki gerakan bayi berkurang atau sama sekali tidak
bergerak.
d. Memberikan suplemen penambah darah seperti tablet Fe untuk meningkatkan persediaan
zat besi selama kehamilan dan diminum sekali sehari pada malam hari dengan air putih
bukan dengan teh atau sirup.
e. Memberikan imunisasi TT 0,5 cc apabila ibu belum mendapatkan. Pada ibu hamil
imunisasi TT diberikan 2 kali dengan selang waktu 4 minggu.
f. Menjadwalkan kunjungan ulang pada kehamilan trimesterIII setiap 2 minggu dan jika
setelah 36 minggu kunjungan ulang setiap minggu sebelum persalinan.

9. Asuhan keperawatan
a. Pengkajian
1) Data Subjektif
Terdiri dari Biodata Pasien dan Penanggung Jawab, Keluhan dan Alasan Datang,
Riwayat Kesehatan ( Dahulu, Sekarang dan Keluarga), Riwayat Perkawinan (usia
menikah, lama menikah, brp kali menikah), Riwayat Menstruasi (menarche, siklus/lama,
byknya haid, dismenorea), Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu, Riwayat
Kehamilan sekarang (usia kehamilan menurut pasien, HPHT, periksa ANC berapa kali,
therapy, penkes, suntik TT 1-3, kebiasaan merokok, minum minuman keras, jamu,
obt2an, ada hewan peliharaan, gerakan janin, dan rencana bersalin). Riwayat KB (KB
yang digunakan, lamanya, alas an berhenti, renc KB stlh bersalin), Kebutuhan sehari hari
sebelum dan slm hamil (nutrisi, eliminasi, aktivitas, istirahat, seksual, personal hygiene),
Psikososiospiritual (perasaan dengan kehamilan, respon keluarga terhadap kehamilan,
dan pengambil keputusan).
2) Data Obyektif
Terdiri dari pemeriksaan :
 Tingkat Kesadaran
 Berat Badan dan Tinggi Badan
 LILA
 TTV
 Status Obstetri
3) Inspeksi
 Muka : tidak ada atau adanya cloasma gravidarum, tidak odema
 Mamae : Montgomery terlihat, putting susu menonjol, colostrum sudah keluar
 Perut : Linea Alba dan Striae gravidarum ada
 Anus : tidak ada hemoroid
4) Palpasi
 Leopold I : TFU pertengahan antara prosesus xipoideus dan pusat. Bagian fundus
teraba bulat, lunak dan tidak melenting.
 Leopold II : Bagian Kanan ibu teraba ada tahanan memanjang, keras. Bagian Kiri
ibu teraba bagian kecil kecil janin.
 Leopold III : Bagian segmen bawah rahim teraba bagian bulat, keras dan melenting.
 Leopold IV : Keduan jari jari tangan bertemu berarti kepala janin belum masuk PAP
5) Auskultasi, mendengarkan DJJ
6) Perkusi, melakukan pemeriksaan Reflek patella : + / -
b. Diagnosa yang mungkin muncul
1) Perubahan pola eliminasi urin berhubungan dengan pembesaran uterus, peningkatan
tekanan abdomen, fluktuasi aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus.( Nanda hal
187)
2) Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan pergeseran diafragma karena
pembesaran uterus. (Nanda hal 228)
3) Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik akibat pengaruh hormonal.
(Nanda hal 245)
4) Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada tingkat aktifitas, stres,
psikologi, ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan. (Nanda hal 214)
c. Rencana keperawatan
1) Perubahan Eliminasi urin berhubungan dengan pembesaran uterus, peningkatan tekanan
abdomen, fluktuasi aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerolus.( Nanda hal 187)
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan, klien mengerti tentang perubahan pola
eliminasi urin.
KH : mengungkapkan pemahaman tentang kondisi saat ini, mengidentifikasi cara-cara
untuk mencegah stasis urinarius dan atau edema jaringan.
- Manajemen eliminasi urine (NIC hal 170)
No. Intervensi Rasional
1. Berikan informasi tentang Membantu klien memahami alasan
perubahan perkemihan fisiologis dari frekuensi berkemih dan
sehubungan dengan trimester nokturia. Pembesaran uterus trimester
ketiga. ketiga.
2. anjukan klien untuk melakukan Meningkatkan perfusi ginjal.
posisi miring saat tidur.
Perhatikan keluhan-keluhan
nokturia.
3. Anjurkan klien untuk menghindari Posisi ini memungkinkan terjadinya
posisi tegak dalam waktu yang sindrom vena kava dan menurunkan
lama. aliran vena.
4. Berikan informasi mengenai Mempertahankan tingkat cairan dan
perlunya masukan cairan 6-8 perfusi ginjal adekuat, yang
gelas/ hari, penurunan masukan 2- mengurangi natrium diet untuk
3 jam sebelum beristirahat, dan mempertahankan status isotonik.
penggunaan garam, makanan, dan
produk mengandung natrium
dalam jumlah sedang.
5. Berikan informasi mengenai Kehilangan atau pembatasan natrium
bahaya menggunakan diuretik dan dapat sangat menekan regulator renin-
penghilangan natrium dari diet. angiotensin-aldosteron dari kadar
cairan, mengakibatkan dehidrasi/
hipovolemia berat.
6. Tes urin midstream untuk Dapat mengidentifikasi spasme
memeriksa albumin glomerulus atau penurunan perfusi
ginjal berkenaan dengan hipertensi
akibat kehamilan

2) Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan pergeseran diafragma karena pembesaran


uterus. (Nanda Hal 228)

Tujuan : Dalam waktu 1x24 jam pola napas klien efektif

Kriteria hasil : Frekuensi napas 18-20 kali/menit, Klien tidak sesak

- Manajemen jalan nafas (NIC)


1. Kaji TTV Merupakan data dasar dalam
menentukan intervensi selanjutnya.
2. Monitor status pernapasan klien Menentukan luas dan beratnya masalah
pada pergerakan dada. yang terjadi.
3. Anjurkan klien untuk banyak Mengurangi pemakaian O2.
istirahat.
4. Anjurkan klien untuk tidur Posisi semi fowler dapat
setengah duduk. mengefektifkan expansi paru dan
mengurangi sesak.

3) Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik pengaruh hormonal. (Nanda Hal


245)
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan, klien merasa nyaman
Kriteria hasil : klien melakukan aktivitas perawatan diri dengan tepat untuk mengurangi
ketidaknyamanan, melaporkan ketidaknyamanan dapat diminimalkan/ atau dikontrol dan
mencari pertolongan medis dengan tepat.
No Intervensi Rasional
1. Kaji secara terus-menerus Data dasar terbaru untuk merencanakan
ketidaknyamanan klien dan perawatan.
metoda untuk mengatasinya.
2. Kaji satatus pernapasan klien. Penurunan kapasitas pernapasan saat uterus
menekan diafragma, mengakibatkan
dispnea.
3. Perhatikan adanya keluhan Lordosis dan regangan otot disebabkan oleh
ketegangan pada punggung dan pengaruh hormon (relaksin, progesteron)
perubahan cara jalan. Anjurkan pada sambungan pelvis dan perpindahan
penggunaan sepatu hak rendah, pusat gravitasi sesuai dengan perbesaran
latihan pelvicrock, girdle uterus. Intervensi multipel biasanya
maternitas, penggunaan kompres membantu untuk menghilangkan
panas, sentuhan terapeutik atau ketidaknyamanan.
stimulasi saraf elektrikal
transkutan dengan tepat.
4. Perhatikan adanya kram pada Menurunkan ketidaknyamanan berkenaan
kaki. Anjurkan klien untuk dengan perubahan kadar kalsium/
meluruskan kaki dan ketidakseimbangan kalsium-fosfor atau
mengangkat telapak kaki bagian karena tekanan dari pembesaran uterus
dalam keposisi dorsofleksi, pada saraf yang mensuplai ekstremitas
menurunkan masukan susu, bawah.
sering mengganti posisi, dan
menghindari berdiri atau duduk
lama.
5. Kaji ada atau tidak adanya Kontraksi ini dapat menciptakan
frekuensi kontraksi braxton ketidaknyamanan pada multigrafida pada
Hick. Berikan informasi trimester kedua. Primigrafida biasanya
mengenai fisiologi aktifitas tidak mengalami ketidaknyamanan ini
uterus. sampai trimester akhir.
6. Perhatikan keluhan aktifitas pembesaran uterus trimester ketiga
BAK dan tekanan pada kandung menurunkan kapasitas kandung kemih,
kemih. mengakibatkan sering berkemih.
7. Kaji adanya konstipasi dan peningkatan pemindahan posisi uterus
hemoroid. memperberat masalah eliminasi.
8. Kaji adanya pirosis (nyeri ulu Masalah sering terjadi pada trimester
hati). Tinjau pembatasan diet. kedua dan dapat berlanjut, khususnya bila
diet tidak dimodifikasi.
9. Perhatikan adanya leukorea dan Saat kadar estrogen tinggi, sekresi kelenjar
pruritus. Anjurkan klien untuk servikal menghasilkan media asam yang
sering mandi, menggunakan mendorong proliferasi organisme.
celana dalam katun, pakaian
longgar dan menghindari duduk
untuk waktu yang lama.
10. Berikan suplemen kalsium Penambahan produk susu bila intoleransi
dengan tepat. Anjurkan dapat menjadi masalah. Jeli dapat
penggunaan jel aluminium menurunkan kadar fosfor dan memperbaiki
hidroksida sesuai kebutuhan. ketidak seimbangan kalsium-fosfor.
4) Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada tingkat aktifitas, stres, psikologi,
ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan. (Nanda Hal 214)
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan pasien tidak mengalami
gangguan pola tidur.
Kriteria hasil : melaporkan perbaikan istirahat dan melaporkan peningkatan rasa sejahtera
dan perasaan segar
- Peningkatan kualitas tidur (NIC)
No. Intervensi Rasional
1. Tinjau ulang kebutuhan Membantu mengidentifikasi kebutuhan
perubahan tidur normal berkenaan untuk menetapkan pola tidur yang
dengan kehamilan. Tentukan pola berbeda.
tidur saat ini.
2. Evaluasi tingkat kelelahan. Peningkatan retensi cairan, penambzahan
berat badan, dan pertumbuhan janin,
semua memperberat perasaan lelah,
khususnya pada multipara.
3. Kaji terhadap kejadian insomnia Ansietas yang berlebihan, kegembiraan,
dan respons klien terhadap ketidaknyamanan fisik, nokturia, dan
penurunan tidur. Anjurkan alat aktifitas janin dapat mempersulit tidur.
bantu untuk tidur, seperti teknik
relaksasi, membaca, mandi air
hangat,dan penurunan aktifitas
sebelum istirahat.
4. Perhatikan keuslitan bernafas Pada posisi rekumben, pembesaran
karena posisi. Anjurkan tidur pada uterusserta organ abdomen menekan
posisi semi fowler. diafragma, sehingga membatasi ekspansi
paru. Penggunaan posisi semifowler
memugnkinkan diafragma menurun,
membantu mengembangkanekspansi paru
optimal.
5. Dapatkan sel darah merah (SDM) Anemia dan penurunan kadar Hb/SDM,
dan kadar Hb. mengakibatkan penurunan oksigenasi
jaringan serta mempengaruhi perasaan
letih berlebihan.
6. Rujuk klien untuk konseling bila mungkin perlu bagi klien menghadapi
kurang tidur atau kelelahan perubahan siklus tidur-terjaga,
mempengaruhi aktifitas mengidentifikasi prioritas yang tepat dan
kehidupan sehari-hari memodifikasi komitmen

DAFTAR PUSTAKA

Doengoes. E, Marylinn. (2001). Rencana Perawatan Maternal Bayi. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran: EGC
Farrer, Helen. (2001). Perawatan Maternitas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC

Hamilton, Persis.(1995). Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC

Hulliana, Mellyna.(2001). Panduan Menjalani Kehamilan Sehat. Jakarta : Puspa Swara

Prawiroharjo, Sarwono. (2002). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(Mariani,Ns.,M.Kep) (Fitriani Ramadhan,S.Kep.,Ns)


1120058903 503/1342/SIPP/111.19/Diskes

LAPORAN PENDAHULUAN 2 KEHAMILAN GAMELI


DISUSUN OLEH :
Muhammad Ariyanto
NPM : 1914201110035

Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
Tahun Ajaran 2019/2021

Laporan pendahuluan Kehamilan kembar (Gemelli / Multiple)


A. konsep penyakit
1. Anatomi dan Fisiologi Sistem
a.Sistem Reproduksi dan payudara
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada sistem reproduksi dan payudara adalah sebagai
berikut :
1.Perubahan Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh hormon estrogen
dan progesteron yang kadarnya meningkat. Uterus meningkat dari ukuran sebelum hamil sebesar 5
-10 cm menjadi 25-36 cm. ukuran uterus meningkat hingga 5-6 kali lipat, kapasistasnya meningkat
3000-4000 kali lipat dan beratnya meningkat 20 kali lipat pada akhir kehamilan. Pada akhir
kehamilan panjang semua sel otot di uterus meningkat hingga 10 kali lipat dari
ukuran sebelum kehamilan. Begitu uterus mengembang ke atas dan meninggalkan pelvis, uterus
tidak lagi menjadi organ pelvis melainkan organ abdominal (Kisner,etal.,2017).
2.Serviks Uteri
Vaskularisasi ke serviks meningkat selama kehamilan, sehingga serviks menjadi lebih lunak
dan warnanya lebih biru. Perubahan serviks terutama terdiri atas jaringan fibrosa. Glandula
cervikalismensekresikan lebih banyak mucus dan plak yang akan menutupi kanalis cervikalis.
Fungsi utama dari plak mukus ini adalah untuk menutup kanalis cervikalisdan untuk memperkecil
resiko infeksi genital yang meluas ke atas. Menjelang akhir kehamilan kadar hormone relaxin
memberikan pengaruh perlunakan kandungan kolagen pada serviks (Yulianti,etal.,2009).
3.Segmen Bawah Uterus
Segmen bawah uterus berkembang dari bagian atas kanalis servikalis setinggi ostium
internadan isthmus uteri. Segmen bawah lebih tipis dibanding segmen atas dan menjadi lunak serta
berdilatasi selama minggu-minggu terakhir kehamilan sehingga memungkinkan segmen tersebut
menampung presenting partjanin. Serviks bagian bawah baru menipis dan menegang setelah
persalinan terjadi (Yulianti,et al.,2009).
4.Kontraksi Braxton –Hicks
Merupakan kontraksi tak teratur rahim dan terjadi tanpa rasa nyeri disepanjang kehamilan.
Kontraksi ini membantu sirkulasi darah dalam plasenta (Yulianti,et al., 2009).
5.Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva juga mengalami perubahan akibat hormon estrogen. Adanya
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiruan
(livide)disebut tanda Chadwick. Vagina membiru karena pelebaran pembuluh darah, PH 3,5-6
merupakan akibat meningkatnya produksi asam laktat karena kerja laktobaci
achidophilus(Yulianti,et al.,2009).
6.Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih didapat korpus luteum graviditassampai terbentuknya
plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. Korpus luteum graviditasberdiameter kira-kira 3 cm
lalu mengecil setelah plasenta terbentuk.
7.Mammae
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon somatomammotropin,estrogen, dan
progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Pada kehamilan akan terbentuk lemak
sehingga mammae menjadi lebih besar. Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu dapat
keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut colostrum.Perubahan pada payudara disebabkan
oleh kadar estrogen, progesteron, laktogen plasental, dan prolaktin. Stimulasi hormonal
menimbulkan proliferasi
aringan, dilatasi pembuluh darah dan perubahan sekretorik pada payudara. Sedikit pembesaran
payudara, peningkatan sensitivitas dan rasa geli mungkin dialami khususnya olehprimigravida pada
kehamilan minggu ke-4.
b.Sistem endokrin, dan perkemihan
1.Sistem endokrin
Selama minggu-minggu pertama, korpus luteum dalam ovarium menghasilkan estrogendan
progesteron. Estrogenmerupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fetus, pertumbuhan
payudara, retensi air dan natrium serta pelepasan hormon hipofise. Progesteronmempengaruhi
tubuh ibu melalui relaksasi otot polos, relaksasi jaringan ikat, kenaikan suhu, pengembangan duktus
laktiferus dan alveoli serta perubahan sekretorik dalam payudara.Perubahan endokrin lainnya yaitu
sekresi kelenjar hipofiseumumnya menurun, dan penurunan ini akan meningkatkan sekresi semua
kelenjar endokrin (khususnya kelenjar tiroid, paratiroid, danadrenal).
2.Sistem Perkemihan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai
membesar, sehingga timbul sering kencing (berkemih). Frekuensi berkemih yang meningkat juga
akibat peningkatan aliran ginjal sampai 80% (Lescher, 2014).Keadaan ini hilang dengan makin
tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila
kepala janin mulai turun kebawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi
karena kandung kemih mulai tertekan kembali. Disamping sering kencing, terdapat pula poliuria.
Poliuria disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah diginjal, sehingga filtrasi di
glumerulus juga meningkat sampai 69 %.
c.Sistem Pencernaan, Musculoskeletal, Kardiovaskuler dan Integument
1.Sistem Pencernaan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan mual (nausea)atau muntah
(vomitus)yang terjadi pada saat bangun tidur. Penyebabnya secara pasti tidak diketahui namun
kemungkinan besar akibat reaksi terhadap peningkatan hormon yang mendadak.Ketika kehamilan
berkembang terus, lambung dan usus digeser oleh uterus yang membesar. Apendiks biasanya
bergeser kearah atas dan agak kelateral dan seringkali dapat mencapai pinggang kanan. Pada sekitar
15%-20% wanita hamil, herniasi bagianatas lambung (hiatus hernia) terjadi setelah bulan ketujuh
atau kedelapan kehamilan. Keadaan ini disebabkan pergeseran lambung keatas, yang menyebabkan
hiatus diafragma melebar. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita multipara, wanita yang
gemuk, atau wanita yang lebih tua.
2.Sistem Muskuloskeletal
Perubahan tubuh secara bertahap dari peningkatan berat wanita hamil, menyebabkan postur
dan cara berjalan wanita berubah. Peningkatan distensi abdomen yang membuat panggul miring ke
depan, penurunan tonus otot perut, dan peningkatan beban berat badan pada akhir kehamilan
membutuhkan penyesuaian ulang (realignment) kurvatura spinalis. Pusat gravitasi wanita bergeser
ke depan. Berat uterus dan isinya menyebabkan perubahan pada titik pusat gravitasi dan garis
bentuk tubuh. Lengkung tulang belakang akan berubah bentuk untuk mengimbangi pembesaran
abdomen. Menjelang akhir kehamilan banyak wanita yang memperlihatkan postur tubuh yang khas
(lordosis). Demikian pula pada jaringan ikat dan persendian panggul akan melunak dalam
mempersiapkan persalinan.Sikap tubuh lordosis merupakan keadaan yang khas karena kompensasi
posisi uterus yang membesar dan menggeser daya berat ke belakang lebih tampak pada masa
trimester III yang menyebabkan rasa sakit bagian tubuh belakang karena meningkatnya beban berat
dari bayi dalam kandungan yang dapat mempengaruhi postur tubuh. Bayi yang semakin membesar
selama kehamilan meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil dan
dapat mengakibatkan edema pada tangan yang disebabkan oleh perubahan hormonal akibat retesi
cairanSelama trimester terakhir kehamilan, rasa pegal, mati rasa, dan lemah kadang kala dialami
pada anggota tubuh bagian atas sebagai akibat lordosis yang besar dengan fleksi anterior leher dan
merosotnya lingkar bahu, yang akan menimbulkan traksi pada nervus ulnaris dan medianus.
3.Sistem Kardiovaskuler
Perubahan yang terjadi pada jantung, yang khas yaitu denyut nadi istirahat meningkat
sekitar 10-15 denyut permenit, akibat diafragma semakin naik terus selama kehamilan, jantung
digeser ke kiri dan ke atas, sehingga apeks jantung agak kelateral dari posisinya. Perubahan-
perubahan ini dipengaruhi oleh ukuran dan posisi uterus, kekuatan otot-otot abdomen dan
konfigurasi abdomen dan toraks.Peningkatan volume darah selama kehamilan akan meningkat
sebanyak kurang lebih 40-50% diatas normal. Peningkatan volume darah terjadi pada minggu ke-32
kehamilan untuk memenuhi kebutuhan bagi sirkulasi janin dan kebutuhan nutrisi (Lescher, 2014).
4.Sistem Integument
Timbulnya kloasma gravidarum merupakan keluhan yang sering terjadi sejak akhir bulan
kedua. Perubahan pigmen tersebut akibat melanocyt stimulating hormone (MSH) yang merupakan
perangsangan estrogen dan progesterone. Perubahan kulit timbul pada trimester II dan III karena
melanocit yang menyebabkan warna kulit lebih gelap. Stretch mark terjadi karena peregangan kulit
yang berlebihan, biasanya pada paha atas dan payudara akibat peregangan kulit ini dapat
menimbulkan rasa gatal. Stretch mark tidak dapat dicegah tapi dapat diobati setelah persalinan.

2. Definisi
Kehamilan kembar adalah satu kehamilan dengan dua janin. Kehamilan tersebut selalu menarik
perhatian wanita itu sendiri, dokter dan masyarakat. Kehamilan kembar dapat memberikan resiko
yang lebih tinggi terhapap bayi dan ibu. Oleh karena itu, dalam menghadapi kehamilan kemmbar
harus dilakukan pengawasan hamil yang lebih intensif. Frekuensi kehamilan kembar mengikuto
rumus dari Herlin, yaitu 1:89-untuk hamil kembar, 1:89 pangkat dua untuk kehamilan tiga
sedangkan kuadranplet 1:89 pangkat tiga.(Manuba, 1998:265)
 
Kehamilan multipel ( multiple pregnancy ) adalah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih.
Sering disebut juga sebagai kehamilan kembar ( twin pregnancy ). Kehamilan tersebut selalu
menarik perhatian baik bagi klien, dokter, perawat, bidan maupun masyarakat pada umumnya.
 
Kehamilan kembar adalah satu kehamilan dengan dua janin. Kehamilan tersebut selalu menarik
perhatian wanita itu sendiri, dokter dan masyarakat. Pada umumnya, kehamilan dan persalinan
membawa resiko bagi janin. Bahaya bagi ibu tidak sebegitu besar, tetapi wanita dengan kehamilan
kembar memerlukan pengawasan dan perhatian khusus bila diinginkan hasil yang memuaskan bagi
ibu dan janin. Frekuensi kehamilan kembar juga meningkat dengan paritas ibu. Dari angka 9,8 per
1000 persalinan untuk primipara frekuensi kehamilan kembar naik  sampai 18,9 per 1000 untuk
oktipara. Keluarga tertentu mempunyai kecenderungan untuk melahirkan bayi kembar, walaupun
pemindahan sifat heriditer kadang-kadang berlangsung secara paternal, tetapi biasanya hal itu disini
terjadi secara maternal dan pada umumnya terbatas pada kehamilan dizigotik. (Ilmu Kebidanan,
2002)
 
 
3. Etiologi
 
Bangsa, herediter, dan paritas hanya mempunyai pengaruh terhadap kehamilan kembar yang berasal
dari dua telur. Juga obat klomid dan hormon gonadotropin yang dipergunakan untuk menimbulkan
ovulasi dilaporkan menyebabkan kehamilan dizigot. Faktor-faktor tersebut dan mungkin faktor lain
dan mekanisme tertentu menyebabkan matangnya dua atau lebih folikel de graf atau terbentuknya
dua ovum atau lebih dalam satu folikel.
 
Pada fertilisasi in vitro dapat pula terjadi kehamilan kembar, jika telur-telur yang diperoleh dapat
dibuahi lebih dari stau dan jika semua embrio yang kemudian dimasukkan kedalam rongga rahim
ibu tumbuh berkembang lebih dari satu. Pada kembar yang berasal dari satu telur, faktor bangsa,
herediter, umur dan paritas tidak atau sedikit sekali mempengaruhi terjadinya kehamilan kembar
itu. Diperkirakan disini sebabnya adalah faktor penghambat pada masa pertumbuhan dini hasil
konsepsi. 
Faktor penghambat yang mempengaruhi segmentasi sebelum blastula terbentuk, menghasilkan
kehamilan kembar dengan 2 amnion, 2 korion dan 2 plasenta seperti kehamilan kembar dizigot.
Bila faktor penghambat terjadi setelah blastula tetapi sebelum amnion terbentuk, maka akan terjadi
kehamilan kembar dengan 2 amnion sebelumprimitive streak tampak, maka kan terjadi kehamilan
kembar denagan satu amnion. Setelahprimitive streak terbentuk, maka akan terjadi kembar dempet
dalam berbagai bentuk.
 
 
 
4. Jenis Kehamilan Kembar / Gemelli
 
1. Kamilan kembar monozygotic
 
Kehamilan kembar yang terjadi dari satu telur disebut kembar monozygotic atau disebut juga
identik, homilog atau uniovuler. Kira-kira sepertiga kehamilan kembar adalah minozygotik. Jenis
kehamilan kedua anak sama, rupanya sama ayau bayangan cermin, mata kuping, rambut, gigi, kulit,
ukuran antropologikpun sama. Kamilan kembar monozygotic mempunyai 1 plasenta, 1 korion
homolog, uniovuler, identik dan 1 atau 2 amnion. Pada Kamilan kembar monoamniotik kematian
bayi sangat tinggi karena lilitan tali pusat.
 
a. Terdapatnya hambatan pada tingkat segmentasi
b. Hambatan setelah amnion terbentuk, tetapi sebelum premitif streak
c. Conjoined twins, adalah kembar dimana janin melekat satu dengan yang lainnya, semisal:
Torakofagus (dada dengan dada), Abdominofagus (perlekatan kedua abdomen) dan Kraniofagus
(kedua kepala)
• Superfekundasi adalah: pembuahan dua telur yang dikeluarkan pada ovulasi yang sama pada dua kali
koitus yang dikeluarkan pada jarak waktu yang pendek. Hal ini dilaporkan oleh Acher (1910)
seorang wanita kulit putih melakukan koitus berturut-turut dengan seorang kulit putih dan saru bayi
putih serta satu bayi kulit hitam.
• Superfetasi adalah: kehamilan kedua yang terjadi beberapa minggu atau bulan setelah kehamlan
pertama. Belum pernah dibuktikan pada manusia, namun dapat diketemukan pada kuda.
2. Kehamilan kembar dizygotik
 
Kira-kira dua pertiga kehamilan kembar dizygotik yang berasal dari dua sek telur disebut juga
heterolog, binovuler atau fraternal. Jenis kelamin sama atau berbeda, mereka dalah anak-anak lain
dalam satu keluarga. Kembar dizygotik mempunyai biovuler, heterolog, fraternal, 2 plesenta, 2
korion dan 2 amnion, kadang-kadang 2 plasenta menjadi satu.
 
 
5.Patofisiologi dan Pathway
 
Pada kehamilan kembar distensi uterus berlebihan, sehingga melewati batas toleransi dan seringkali
terjadi putus prematurus. Lama kehamilan kembar dua rata-rata 260 hari, triplet 246 hari dan
kuadruplet 235 hari. Berat lahir rata-rata kehamilan kembar ± 2500gram, triplet 1800gram,
kuadriplet 1400gram. Penentuan zigositas janin dapat ditentukan dengan melihat plasenta dan
selaput ketuban pada saat melahirkan. Bila terdapat satu amnion yang tidak dipisahkan dengan
korion maka bayi tesebut adalah monozigotik. Bila selaput amnion dipisahkan oleh korion, maka
janin tersebut bisa monozigotik tetapi lebih sering dizigotik.1,2 Pada kehamilan kembar dizigotik
hampir selalu berjenis kelamin berbeda. Kembar dempet atau kembar siam terjadi bila hambatan
pembelahan setelah diskus embrionik dan sakus amnion terbentuk, bagian tubuh yang dimiliki
bersama dapat.
 
Secara umum, derajat dari perubahan fisiologis maternal lebih besar pada kehamilan kembar
dibanding dengan kehamilan tunggal. Pada trimester 1 sering mengalami nausea dan muntah yang
melebihi yang dikarateristikan kehamilankehamilan tunggal. Perluasan volume darah maternal
normal adalah 500 ml lebih besar pada kehamilan kembar, dan rata-rata kehilangan darah dengan
persalinan vagina adalah 935 ml, atau hampir 500 ml lebih banyak dibanding dengan persalinan
dari janin tunggal.
 
Massa sel darah merah meningkat juga, namun secara proporsional lebih sedikit pada kehamilan-
kehamilan kembar dua dibanding pada kehamilan tunggal, yang menimbulkan” anemia fisiologis”
yang lebih nyata. Kadar haemoglobin. kehamilan kembar dua rata-rata sebesar 10 g/dl dari 20
minggu ke depan. Sebagaimana diperbandingkan dengan kehamilan tunggal, cardiac output
meningkat sebagai akibat dari peningkatan denyut jantung serta peningkatan stroke volume. Ukuran
uterus yang lebih besar dengan janin banyak meningkatkan perubahan anatomis yang terjadi selama
kehamilan. Uterus dan isinya dapat mencapai volume 10 L atau lebih dan berat lebih dari 20 pon.
Khusus dengan kembar dua monozygot, dapat terjadi akumulasi yang cepat dari jumlah cairan
amnionik yang nyata sekali berlebihan, yaitu hidramnion akut.
 
Dalam keadaan ini mudah terjadi kompresi yang cukup besar serta pemindahan banyak visera
abdominal selain juga paru dengan peninggian diaphragma. Ukuran dan berat dari uterus yang
sangat besar dapat menghalangi keberadaan wanita untuk lebih sekedar duduk.
 
Pada kehamilan kembar yang dengan komplikasi hidramnion, fungsi ginjal maternal dapat
mengalami komplikasi yang serius, besar kemungkinannya sebagai akibat dari uropati obstruktif.
Kadar kreatinin plasma serta urin output maternal dengan segera kembali ke normal setelah
persalinan. Dalam kasus hidramnion berat, amniosintesis terapeutik dapat dilakukan untuk
memberikan perbaikan bagi ibu dan diharapkan untuk memungkinkan kehamilan Berbagai macam
stress kehamilan serta kemungkinan-kemungkinan dari komplikasi-komplikasi maternal yang serius
hampir tanpa kecuali akan lebih besar pada kehamilan kembar
 
Pathway Kehamilan Kembar
6. Tanda Dan Gejala
• Pada kehamilan kembar distensi uterus berlebihan, sehingga melewati batas toleransinya dan
seringkali terjadi partus prematurus. Usia kehamilan makin pendek dan makin banyaknya janin
pada kehamilan kembar.
• Kebutuhan ibu akan zat-zat makanan pada kehamilan kembar bertambah sehingga dapat
menyebabkan anemia dan penyakit defisiensi lain.
• Frekuensi hidramnion kira-kira sepuluh kali lebih besar pada kehamilan kembar daripada kehamilan
tunggal.
• Frekuensi pre-eklamsia dan eklamsia juga dilaporkan lebih sering pada kehamilan kembar.
• Solusio plasenta dapat terjadi, seperti sesak nafas, sering kencing, edema dan varises pada tungkai
bawah dan vulva.

7. Pemeriksaan Penunjang
Untuk kepentingan ibu dan janin perlu diadakan pencegahan terhadap pre-eklamsi dan eklamsi, partus
prematus dan anemia. Pemeriksaan antenatal perlu diadakan lebih sering. Kehamilan 24 minggu
pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu, sesudah kehamilan 36 minggu tiap minggu ; sehingga tanda-
tanda pre-eklamsi dapat diketahui dini dan penanganan dapat dikerjakan dengan segera. Istirahat
baring lebih banyak karena hal itu menyebabkan aliran darah ke plasenta meningkat, sehingga
pertumbuhan janin lebih baik.penanganan dalam kehamilan mochtar, (buku synopsis obstetric
fisiologi dan patologi, 1998)
a. Perawatan prenatal yang baik untuk penanganan kehamilan kembar dan mencegah kompikasi yang
timbul, dan bila diagnosis telah ditegakan pemeriksaan ulangan harus lebih sering (1x seminggu
pada kehamilan lebih dari 32 minggu)
b. Setelah kehamilan 30 minggu, koltus dan perjalanan jauh sebaiknya dihindari, karena akan
merangsang partus prematurus
c. Pemakaian korset gurita yang tidak terlalu ketat diperbolehkan, supaya terasa lebih ringan.
d. Periksa darah lengkap,Hb, dan golongan darah.
8. Penatalaksanaan
 A. Antepartum
1. Diet dan pola makan yang baik, wanita dengan kehamilan normal mengalami peningkatan 25-35
pounds setelah 9 bulan, pada kehamilan kembar mengalami peningkatan 35-45 pounds, kehamilan
triplet peningkatan 50-60 pounds. The American College of Obstetricians and Gynecologists
merekomendasikan bahwa wanita dengan kehamilan kembar untuk mengkonsumsi lebih 300
kalori/hari dari pada wanita dengan hamil normal (total sekitar 2700-2800 kalori/hari).
2. Suplemen besi dan asam folat, pemberian tablet Fe pada saat prenatal sekurangnya 30 mg, anemia
defisiensi besi adalah yang paling sering dijumpai dan dapat meningkatkan resiko persalinan preterm.
3. Mengurangi aktivitas dan perbanyak istirahat. Kehamilan kembar dapat membuat keadaan tidak
nyaman karena uterus yang jadi lebih besar, istirahat akan menolong untuk meningkatkan energi.
4. Pemberian tokolitik segera, jika perlu.
5. Pemeriksaan klinis kehamilan sekurangnya setiap 2 minggu setelah 24 minggu
• Periksa keadaan servik setiap berkunjung setelah kehamilan 24 minggu melalui pemeriksaan fisik
ataupun ultrasound untuk mengetahui tanda-tanda awal kemungkinan terjadi persalinan preterm.
• Pengetahuan mengenai kehamilan p[reterm, yaitu persalinan yang dimulai sebelum berakhirnya usia
kehamilan 37 minggu. Hal ini akan menyebabkan lahir prematur, masalah yang paling sering dijumpai
pada kehamilan kembar, yang akan menyebabkan gangguan pernafasan pada bayi. Terapi steroid yang
disuntikkan akan membantu paru-paru bayi bekerja lebih baik.
• Perhatikan pergerakan bayi terutama setelah umur kehamilan 32 minggu, melalui detak jantung janin
yang berespon terhadap gerakannya (nonstress test.
6. Ultrasound obstetrik setiap 3-4 minggu setelah diagnosis dengan tujuan :
• Menentukan kemungkinan adanya gangguan pertumbuhan fetus, salah satu janin lebih kecil dari
pada janin yang lainnya kembar ini disebut discordant. Ultrasound digunakan untuk melihat
pertumbuhan dan cairan amnion pada masing-masing janin.
• Evaluasi kelainan kongenital
• Deteksi kembar siam
• Perbandingan berat janin
• Mengetahui presentasi fetus
• Deteksi dini adanya twin-twin transfusion.
7. Non stress test setelah 32 minggu
• Mengetahui keadaan janin

 
B. Intrapartum
Sebaiknya dilakukan di kamar operasi dan sudah disiapkan pemeriksaan cross-match serta dihadiri ahli
anestesi, ahli kebidanan dan ahli anak.
1. Jika kembar presentasi vertex-vertex; dilahirkan per vaginam dengan melakukan episiotomi
mediolateral untuk mengurangi tekanan pada kepala bayi.
 
 
2. Jika presentasi vertex-non vertex :
• Siapkan SC
• Partus per vaginam diikuti dengan persalinan bokong Breech delivery)
• Partus per vaginam diikuti ekstraksi bokong totalis atau melakukan internal podalic version (hal ini
dilakukan dengan catatan tidak dijumpai
• Partus per vaginam diikuti dengan melakukan eksternal version (versi luar) dimana hal ini
memerlukan pemantauan dengan USG portabel untuk melihat secara akurat letak bayi kedua
3. Jika presentasi non vertex-vertex atau non vertex-non vertex: SC
4. Jika hamil kembar 3 atau lebih : SC
5. Pada kembar premature :
• Vertex-vertex : partus per vaginam
• Vertex-non vertex : Umumnya SC
• Non vertex-vertex atau non vertex-non vertex : SC
• Kembar 3 atau lebih : SC
6. Pada locking twins : segera lakukan SC
Ada tiga tipe :
• Kollisi; adanya kontak antara bagian janin sehingga tidak bisa memasuki pintu atas panggul
• Kompaksi; adanya engagement dari bagian terbawah kedua janin secara bersamaan sehingga
menghambat turunnya bagian terbawah
• Interlocking; adanya kontak antara dagu kedua janin pada bayi A presentasi bokong dan bayi B
presentasi vertex dan kedua janin saking berhadap-hadapan.
 
 
9. Diagnosis
 
1. Anamnesa
a. Perut lebih buncit dari semestinya tua kehamilan
• Gerakan janin lebih banyak dirasakan ibu hamil
• Uterus terasa lebih cepat membesar
• Pernah hamil kembar atau ada sejarah keturunan.
2. Inspeksi dan palpasi
a. Pada pemeriksaan pertama dan ulang ada kesan uterus lebih besar dan cepat tumbuhnya dari
biasa.
• Teraba gerakan-gerakan janin lebih banyak
• Banyak bagian-bagian kecil teraba
• Teraba 3 bagian besar janin
• Teraba 2 balotemen
3. Auskultasi
 
Terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat yang agak berjauhan dengan perbedaan kecepatan
sedikitnya 10 denyut per menit atau sama-sama dihitung dan berselisih 10.
• Rontgen foto abdomen, kelihatan 2 janin.
• Ultrasonografi: kelihatan 2 janin, 2 jantung yang berdenyut telah dapat ditentukan pada triwulan I.
• Elektrokardiogram fetal : diperoleh dua EKG yang berbeda dari kedua janin.
• Reaksi kehamilan : karena pada hamil kembar umumnya plasenta besar atau ada 2 plasenta, maka
HCE akan tinggi ; jadi reaksi kehamilan titrasi bisa positif kadang-kadang sampai 1/200. hal ini
dapat meragukan dengan malahidatidosa.
 
 
B. Konsep Asuhan Keperawatan
 
A. Pengkajian
1. Anamnesis : Perut lebih buncit dari semestinya sesuai dengan umur tuanya kehamilan. Gerakan
janin lebih banyak dirasakan ibu hamil.Uterus terasa lebih cepat membesar. Pernah hamil kembar
atau ada riwayat keturunan kembar. Apakah telah mendapat pengobatan infertilitas.
2. Inspeksi dan palpasi : Pada pemeriksaan pertama dan ulangan ada kesan uterus lebih besar dan lebih
cepat tumbuhnya dari biasa.Gerakan – gerakan janin terasa lebih sering . Bagian – bagian kecil
terasa lebih banyak. Teraba ada 3 bagian besar janin. Teraba ada 2 balotement
3. Auskultasi : Terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat yang agak berjauhan dengan
perbedaan kecepatan sedikitnya 10 denyut per menit atau bila dihitung bersamaan terdapata selisih
10
4. Rotgen foto abdomen : Tampak gambaran 2 Janin.
5. Ultrasografi : Bila tampak 2 janin atau 2 jantung yang berdenyut yang telah dapat ditentukan pada
triwulan I atau pada kehamilan 10 minggu
6. Elektrokardiogramn total : Terdapat gambaran 2 EKG yang berbeda dari kedua janin.
7. Reaksi kehamilan : Karena pada hamil kembar pada umumnya plasenta besar atau ada 2 plasenta,
maka produksi HCG akan tinggi, jadi titrasi reaksi kehamilan bisa positif, kadang – kadang sampai
1/200. Hal ini dapat dikacaukan dengan mola hidatidosa. Kadangkala diagnose baru diketahui
setelah bayi pertama lahir, uterus masih besar, ternyata masih ada janin satu lamgi dalam rahim.
Kehamilan kembar sering terjadi bersamaan dengan hidramnion dan toksemia gravidarum.
8. Pemeriksaan klinik gejala-gejala dan tanda-tanda : Adanya cairan amnion yang berlebihan dan
renggangan dinding perut menyebabkan diagnosis dengan palpasi menjadi sukar. Lebih kurang 50
% diagnosis kehamilan ganda dibuat secara tepat jika berat satu janin kurang dari 2500 gram, dan
75 % jika berat badan satu janin lebih dari 2500 gram. Untuk menghindari kesalahan diagnosis,
kehamilan ganda perlu dipikirkan bila dalam pemeriksaan ditemukan hal-hal berikut; besarnya
uterus melebihi lamanya amenorea, uterus tumbuh lebih cepat dari kehamilan normal, banyak
bagian kecil teraba, teraba tiga bagian besar, dan teraba dua balotemen, serta terdengar 2 DJJ
dengan perbedaan 10 atau lebih.
 
B. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan meningkatnya kebutuhan
nutrisi ibu dan janin. (Nanda domain 2. Kelas 1. Kode diagnosa 00002 Hal 153)
2. Resiko tinggi injury berhubungan dengan kelahiran premature (Nanda domain 2. Kelas 2. Kode
diagnose 00035 Hal 393)
3. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan meningkatnya kontraksi uterus dan penambahan berat
uterus. (Nanda domain 12. Kelas 3. Kode diagnosa 00214 Hal 450)

 
C. Perencanaan Keperawatan
 
Diagnosa Keperawatan. 1.    
 
Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan meningkatnya kebutuhan
nutrisi ibu dan janin. (Nanda domain 2. Kelas 1. Kode diagnosa 00002 Hal 153)

 
Tujuan  : Kebutuhan nutrisi ibu dan janin terpenuhi dengan kriteria hasil BB ibu sesuai dengan TB
dan usia kehamilan, kebutuhan kalori, protein terpenuhi
 
Intervensi : (Manajemen Nutrisi NIC, Hal 196)
• Kaji intake makanan. Rasional : Mengetahui kebutuhan nutrisi ibu
• Jelaskan pentingnya nutrisi kepada ibu : yaitu untuk ibu dan janin yang dikandungnya. Rasional :
Menambah daya tahan tubuh dan kelemahan fisik
• Konsul gizi tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi klien
• Anjurkan makan sedikit tapi sering. Rasional : Intake tambahan 300 kalori/hari, protein 1,5 gram/kg
BB, suplemen tablet Fe 60-1000 mg/hari memenuhi kebutuhan nutrisi.
• Pantau BB ibu setiap kali kunjunga. Rasional : Mengetahui perubahan berat badan ibu dihubungkan
intake nutrisi yang adekuat
Diagnosa Keperawatan. 2
 
Resiko tinggi injury berhubungan dengan kelahiran premature (Nanda domain 2. Kelas 2. Kode
diagnose 00035 Hal 393)

 
Tujuan : Tidak terjadi injury pada ibu bila terjadi kelahiran premature
 
Intervensi : ( Pencegahan cidera NIC )
• Anjurkan ibu untuk bedrest selama trimester III.
Rasional : Meningkatkan perfusi uterine
• Anjurkan ibu untuk menghindari hubungan suami istri selama kehamilan trimester III. Rasional : Hal
ini dapat meningkatkan kontraksi uterus sehingga bias terjadi kelahiran premature
 
Diagnosa keperawatan. 3. 
 
Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan meningkatnya kontraksi uterus dan penambahan berat
uterus. (Nanda domain 12. Kelas 3. Kode diagnosa 00214 Hal 450)

 
Tujuan : Ibu mampu toleransi terhadap nyeri yang dialaminya
 
Intervensi : (Manajemen Nyeri)
• Anjurkan ibu untuk menggunakan sabut ibu hamil, dan tidur dengan posisi miring kiri. Rasional :
Posisi miring kiri mengurangi penekanan pada aorta dan vena cava serta mencegah terjadinya
hipertensi.
• Anjurkan keluarga untuk memberikan lingkungan yang nyaman bagi ibu. Rasional : Membuat ibu
merasa lebih nyaman.

Daftar Pustaka
Carpenito, Lynda. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC
Cunningham, F., Gary, et al., 1995, Obstetri Williams, Ed. 18, EGC, Jakarta.
Doengoes, Marilynn E, et al., 2001, Rencana Perawatan Maternal / Bayi: Pedoman untuk Perencanaan
dan Dokumentasi Perawatan Klien, Ed. 2, EGC, Jakarta.
JNPKKR-POGI .2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,
Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid I. Jakarta: Media Aesculapius
Manuaba, I.B.G., 2001, Kapita Selekta Pelaksanaan Rutin Obstetric Ginekologi & KB, EGC, Jakarta.
Mochtar, Rustam, 1990, Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi, EGC, Jakarta.
Nugroho, Taufan. 2010. Buku Ajar Obstetric. Yogjakarta : Nuha Medika
Prawirohardjo, S. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka
Sulaiman, Sastrawinata, 1979, Obstetri Patologi, UNPAD, Bandung.
Taber, Ben Zion, 1994, Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi, Ed. 2, EGC, Jakarta.
Varney, Helen, 2001, Buku Saku Bidan, EGC, Jakarta.
Wikrojosastro, Hanifa, 1999, Ilmu Kebidanan, Ed. 3, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(Mariani,Ns.,M.Kep) (Fitriani Ramadhan,S.Kep.,Ns)

1120058903 503/1342/SIPP/111.19/Diskes
RESUME ASKEP KEHAMILAN TRIMESTER 3
 
 
 
 

 
 
 
 
 
 
PembimbingKlinik (CI)   : ibuFitrianiRamadhani, S.Kep.,Ns
PembimbingAkademik (CT)   : IbuMariani, Ns.M,Kep
 
 
 
 
 
 
 
DisusunOleh:
NAMA : Muhammad Ariyanto
NPM : 1914201110035
Kelas: A
Kelompok: 5
Tanggal masuk: 01-02-2021………… Jam masuk : 09.00 WIB

Ruang/Kelas : A…………………… Kamar No : No. 17……………

Tanggal pengkajian: 03-02-2021…… Jam : 09.00 WIB - Selesai…

1 Identitas
1.1 Nama klien : Ny. F Nama suami : …………………..
1.2 Umur : 27 tahun Umur : …………………..
1.3 Suku/Bangsa : Indonesia………. Suku/Bangsa : …………………..
1.4 Agama : Islam Agama : …………………..
1.5 Pendidikan : S1………………. Pendidikan : …………………..
1.6 Pekerjaan :PNS……………. Pekerjaan : …………………..
1.7 Alamat : jl.s.parman……. Alamat : ……………….....
1.8 Status perkawinan: Kawin……… Lama perkawinan: ……………….

2 Riwayat Kesehatan
2.1 Keluhan utama:
Ny. R mengeluh sering buang air kecil pada malam hari
2.2 Riwayat kesehatan saat ini:
Sering buang air kecil pada malam hari
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
2.3 Riwayat kesehatan lalu:
Ny.R mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang berat
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
2.4 Riwayat kesehatan keluarga:
Ny.R bilang tidak ada orang tua atau mertua yang mempunyai penyakit keturunan
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

3 Riwayat obstetric
3.1 Riwayat menstuasi
Menarche usia : 11 tahun
Siklus : normal
Lamanya : 6-7 hari
Keluhan selama haid : nyeri, sakit didaerah pinggang, mual,sakit perut
3.2 Riwayat kontrasepsi
Kontrasepsi :tidak pernah
Lama penggunaan : tidak pernah menggunakan
Keluhan : tidak ada
3.3 Riwayat kehamilan dan persalinan lalu

No Tahun Tempat Penolong Persalinan UK JK BBL H/M

1 2018 Klinik Bidan Normal 39 Laki-laki 2500gram Hidup


ming
gu
3.4 Riwayat kehamilan saat ini
Status obstetrik : G2P1A0
HPHT : Lupa
HPL : Tidak tahu
BB sebelum hamil: 55 Kg TD sebelum hamil: 110/80
ImunisasiTT : Ya , Jika Ya berapa kali: 2
4 Pemeriksaan Fisik dan pengkajian Gordon
4.1 Persepsi terhadap kehamilan dan manajemen kesehatan selama hamil:(Anggapan
tentang proses KEHAMILAN dialami pasien)
Pasien mengalami perasaan tidak nyaman dan ingin segera melahirkan
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………………………………………..
4.2 Kognitif dan perceptual
a) Status mental ibu baik
b)pendengaran ibu juga baik
c)penciuman dan perabaan baik
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..
4.3 Persepsi diri dan konsep diri
Ibu menganggap kehamilan adalah anugrah allah swt
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………
4.4 Peran dan hubungan :
Ibu mengambil keputusan dalam keluarga adalah suami
Suami sebagai pencari nafkah dalam memenuhi kebutuhan
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
4.5 Seksualitas dan reproduksi :
Tidak ada masalah dalam berhubungan seksual
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

4.6 Koping dan mekanisme stress:


(Kebiasaan yang dilakukan ketika mengalami masalah kesehatan)
Langsung dibawa istirahat atau minum obat
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
4.7 Nilai dan kepercayaan terhadap kehamilan :
(Nilai – nilai yang dipercaya dan dilakukan saat mendapatkan masalah kesehatan oleh
pasien, keluarga dan masyarakat.Sejauh nama nilai-nilai kepercayaan tersebut
mempengaruhi prilaku kesehatan)

Ibu dan keluarga beragama islam jadi apabila mendapatkan masalah kesehatan maka
mereka akan melaksanakan sholat dan berdoa
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
4.8 Penerimaan terhadap kehamilan :
Ibu, suami maupun keluarga sangat senang dengan kehamilan
ini…………………………………………………………………………………………

4.9 Kepala leher :
Rambut :
Bersih dan baik tidak ada kerontokan
……………………………………………………………………………………………
Hidung :
Hidung bersih
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………
Mulut :
Kondisi mulut bersih
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
Telinga :
Normal
……………………………………………………………………………………………
…………………………..………………………………………………………………
……………………………………………………………

Leher :
Tidak ada pembersaran kelenjar tiroid
……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
4.10 Dada
Jantung :
A) inspeksi : iktus kordis tidak tampak, jantung tidak membesar, tidak tampak
pelebaran vena jantung
B) palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat pembesaran, iktus kordis teraba
dengan pulpasi baik
C) perkusi : dullness pada area jantung,batas-batas jantung normal
D) auskultasi: S1 dan S2 murni, tidak terdengar bising jantung
……………………………………………………………………………………………
Paru-Paru :
A) inspeksi : simestris kanan-kiri,tidak terdapat retraksi diafragma
B) palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
C) perkusi : resonan pada lapang paru, paru paru dalam batas normal
D) auskultasi : tidak terdengar suara nafas tambahan
……………………………………………………………………………………………
Payudara :
Payudara baik tidak ada pembengkakan
……………………………………………………………………………………………
………………………..…………………………………………………………………

Putting susu :
Pengeluaran ASI o Menonjol :

4.11 Abdomenn
TFU : 3 jari dibawah pusat……… cm Kontraksi: Tidak
Leopod I : Kepala
Leopod II : Kanan : Punggung
Leopod III : Kepala
: Penurunan kepala : Sudah
Leopod IV : Bagian masuk PAP: Sudah masuk bagian PAP……
Pigmentasi : ada perubahan kulit pada saat kehamilan
Linea nigra : hitam tebal dan panjang melebihi atas pusat…………
Striae: ada ……………………………………………………
Scar (bekas luka operasi) : tidak ada…………………………………
Fungsi pencernaan :baik ……………………………………………

4.12 Nutrisi dan Cairan


Nafsu makan : Kurang
Antropometri : BB 55………Kg TB 169………… cm
Biochemical : tidak ada…………………………………
Clinis :……………………………………………………..
Laporan asupan makan selama 2 – 3 hari
Terakhir 2 kali sehari
Asupan cairan: sehari 3 gelas kurang

4.13 Istirahat dan kenyamanan


Pola tidur : kebiasaan tidur, lama 6-7 jam, frekuensi
Kurang…………………………………………………………………
Pola tidur saat ini : kurang tidur……………………………………………
Gangguan tidur : ibu sering kebangun untuk buang air kecil pada malam
hari…………………………………………………………

4.14 Mobilisasi dan Latihan


Tingkat mobilisasi : melakukan aktifitas seperti biasa.
Latihan/senam : jarang melakukan senam……………………………

4.15 Ekstremitas
Varieses : Tidak
Edema : Tidak
Reflek patella : +1

4.16 Perineum dan Genital


Vagina : Baik
Kebersihan : Bersih…………………………………………
Keputihan : Tidak ada keputihan…………………………
Warna : pink……………………………
Konsistensi : normal …………………………………
Bau : tidak berbau anyi atau amis………………
Hemorroid (anus) : Tidak
4.17 Eliminasi
Urin : 6/hari Volume : 1400 ml…………………….
BAB : konstipasi : Tidak
Konsistensi : normal

5 Hasil Pemeriksaan Penunjang USG/Rontgen


……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………............................
6 Terapi
Dosis Rasional
Obat
- - -

7.Analisis data
No Data Masalah Etiologi
1 DS : Ibu banyak Hambatan eliminasi
mengeluarkan urine urine
 Ny. R mengakibatkan
mengatakan kekurangan cairan
sering buang air
kecil pada
malam hari
DO :
a) ibu tampak pucat
b) TD: 110/80
mmhg
c) N : 84x/mnt
d) RR : 24x/mnt
2 DS : Kehamilan Ketidakseimbangan
mengakibatkan nutrisi
 Ny. R selama perubahan pola
kehamilan makan
mengalahi
perubahan nafsu
makan
DO :
a) Ibu tampak pucat
b) Badan agak
kurus
c) TD: 100/80
d) N: 87x/mnt
e) RR : 25x/mnt
3 DS : Ibu mengalami Gangguan pola tidur
gangguan pola tidur
 Ny.R mengalami diakibatkan sering
gangguan tidur buang air kecil pada
diakibatkan malam hari
perubahan pada
tingkat aktifitas dan
stress.
DO : _
a) Ibu tampak pucat
b) Mata ibu agak
sayu
c) Badan agak
lemas
d) TD : 100/80
e) N : 84x/mnt
f) RR : 25x/mnt

2. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Perubahan pola eliminasi urin berhubungan dengan pembesaran uterus, peningkatan
tekanan abdomen, fluktuasi aliran ginjal dan laju filtrasi glomerulus. (Nanda Hal 187)
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada tingkat
aktifitas,stress,psikologi,ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan. (Nanda
Hal 214)
3. Defisit volume cairan berhubungan dengan, Kehilangan volume cairan aktif. (Nanda hal
187)

3. Perencanaan Keperawatan
Nursing
NO No Diagnosa Outcome Nursing Intervention Rasional
Diagnosa
Keperawat
an
1 Nanda hal Perubahan pola KH : Manajemen - Melakukan
187 eliminasi urin - Tidak adanya eleminasi urine monitor akan
berhubungan infeksi (NIC hal 170) membantuan
dengan disaluran - Monitor eliminasi untuk
pembesaran kencing urin termasuk mengetahui
uterus, - Eliminasi urine frekuensi, perkembangan
peningkatan tidak
tekanan abdomen, konsistensi, bau, eliminasi urine
terganggu : bau
fluktuasi aliran , jumlah ,warna volume dan warna klien
ginjal dan laju urine dalam urine
filtrasi glomerulus rentang yang
diharapkan,
tidak ada
hematuri,
disuria,nokturi
a
2 Nanda hal Gangguan pola KH : Peningkatan kualitas - Untuk
214 tidur Melaporkan tidur (NIC) mengetahui
berhubungan perbaikan istirahat - Kaji pola tidur klien pola tidur
dengan dan melaporkan - Jelaskan pentingnya klien
perubahan pada peningkatan rasa tidur yang adekuat - Agar klien
tingkat aktifitas, sejahtera dan kepada klien dan dan keluar tau
stress,psikologi, perasaan segar keluarga pentingnya
ketidakmampuan tidur yang
untuk adekuat
mempertahankan
kenyamanan

3 Defisit volume KH : - Pertahakan - Untuk


cairan Mempertahakan catatan intake mengetahui
berhubungan urine output sesuai dan output jumlah cairan
dengan : dengan usia dan yang akurat yang keluar
Kehilangan BB, BJ urine - Kolaborasi - Perlu
volume cairan normal pemberian dilakukan
secara aktif cairan IV untuk
mengembalika
n cairan yang
hilang
Banjarmasin, 16 februari 2021

Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

(Mariani,Ns.,M.Kep) (Fitriani Ramadhan,S.Kep.,Ns)


1120058903 503/1342/SIPP/111.19/Diskes
RESUME ASKEP KEHAMILAN GAMELLI

PembimbingKlinik (CI)   : ibuFitrianiRamadhani, S.Kep.,Ns


PembimbingAkademik (CT)   : IbuMariani, Ns.M,Kep

DisusunOleh:
NAMA : Muhammad Ariyanto
NPM : 1914201110035
Kelas: A
Kelompok: 5

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN 2019/2021

Tanggal masuk : 2 februari 2021 Jam masuk: 14.00 wita


Ruang/Kelas :A Kamar No: 16

Tanggal pengkajian : 2-2-2021 Jam : 14.00 wita

1 IDENTITAS
1.1 Nama klien : Ny. N Nama suami : Tn. M
1.2 Umur : 36 Tahun Umur : 39 Tahun
1.3 Suku/Bangsa : Indonesia Suku/Bangsa : Indonesia
1.4 Agama : Islam Agama : Islam
1.5 Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
1.6 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : PNS
1.7 Alamat :perumnas kayutangi Alamat : Jl.Perumnas kayutangi
1.8 Status perkawinan: Kawin Lama perkawinan: 19 Tahun

2 RIWAYAT KESEHATAN
2.1 Keluhan utama :
Tidak ada keluhan

2.2 Riwayat kesehatan saat ini :


Ibu mengatakan diri nya sehat cuman agak sedikit cemas dalam menghadapi persalinan

2.3 Riwayat kesehatan lalu :


Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti hipertensi, DM, Asma, dan
jantung serta ibu juga tidak mempunyai riwayat penyakit kulit dan kelainan

2.4 Riwayat kesehatan keluarga :


Ibu mengatakan didalam keluarga ibummaupun suami tidak memiliki riwayat penyakit

3 RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN LALU


Status Obstetrik : G3P2A01 H 37-38 minggu
HPHT : 5-5-2020 HPL : 18-2-2021
Kehamilan sekarang direncanakan : Ya
Kunjungan ANC selama kehamilan ini:
- 1 kali sebelum bulan ke 4 kehamilan
- Bulan ke 6 kehamilan
- 2 kali kunjungan sekitar bulan ke 8 dan 9
Masalah
Kehamil
No Tahun Tempat Penolong Persalinan UK JK BBL H/M an

1 2011 Rs Dokter Normal 39 Laki- 2500 Hidu


Islam min laki gram p
ggu

2 2015 Rs Dokter Operasi 40 Laki- 2600 Hidu


Islam cesar min laki gram p
ggu

3 2017 Rs Dokter abortus 23 pere 500 Mati Blighted


Islam min mpua gram ovum
ggu n (BO)

4 LAPORAN PERSALINAN
4.1 Pemeriksaan awal

Tanggal datang : 2-2-2021 Jam: 14.00 WITA

Tanda-tanda vital : TD 155/98 mmHg Nadi: 110x/menit

Suhu: 36,5°C RR 24x/menit

Pemeriksaan palpasi abdomen:


Leopod I : teraba bulat lembek tidak melenting makan bagian teratas yaitu
bokong, TFU: 28cm
Leopod II : bagian kanan teraba keras seperti papan, bagian kiri teraba
bagian-bagian kecil janin, maka PUKA (punggung kanan)
Leopod III : bagian terbawah teraba bundar dan bulat maka kepala
Leopod IV : bagian terbawah sudah masuk
pintu panggul (PAP) maka
konvergen
Kontraksi uterus : Frekuensi : Belum ada kontraksi Kekuatan: -
Lamanya: -
DJJ : frekuensi : 148x/mnt
Status janin : Hidup
Vagina touché :
Pembukaan 1
Discharge vagina :
Tidak ada
4.2 Kala persalinan
 KALA I
Mulai persalinan: Tanggal 02-02-2021 Jam: 14.00 WITA
Tanda-tanda vital: TD 155/98 mmHg Nadi: 110x/menit
Suhu 36,5°C RR 24x/menit
Lama kala I : 14 jam

Keadaan psikososial : Ibu ada rasa cemas dalam menghadapi persalinan cesar

Keluhan: perasaan tidak nyaman

Tindakan: Mengurangi perasaan cemas ibu

Terapi :
- infus RL :20 TTS/mnt
- injeksi ceftriaxone 2 gr pre op
- pemeriksaan penunjang: Hb 10,5 Normal

Observasi kemajuan Kala I

KU TD N S Kontraksi DJJ keterangan


Tgl/Jam uterus
2-2-2021 37-38 155/9 110x/ 36,5° Belum ada 148x/ Vt : pembukaan 1
14.00 wita mgg 8 mnt C kontraksi mnt

5.Analisis Data
MASALAH ETIOLOGI
NO DATA
KEPERAWATAN
1 DS : Kecemasan Proses
Ny. N mengatakan ada persalinan
rasa cemas dalam
menghadapi persalinan
cesar

DO :
- Ibu terlihat
berkeringat di dahi
dan leher
- Perasaan tidak
nyaman
- TD: 155/98
- N : 110x/mnt
- S : 36,5°C
- DJJ : 148x/mnt

2 DS : Belum ada tanda persalinan Proses


Ibu mengatakan belum persalinan
merasakan kontraksi

DO :
Kontraksi : - (belum ada)
3 DS : Riwayat persalinan cesar Proses
Ny. N mengatakan ini persalinan
persalinan cesar yang
kedua kalinya

DO :
Pada inspeksi abdomen
terdapat luka cesar

1. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan meningkatnya
kebutuhan nutrisi ibu dan janin. (Nanda domain 2. Kelas 1. Kode diagnosa 00002 Hal 153)

2. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan meningkatnya kontraksi uterus dan


penambahan berat uterus. (Nanda domain 12. Kelas 3. Kode diagnosa 00214 Hal 450)

3. Kecemasan terhadap proses persalinan. (Nanda domain 9. Kelas 2. Kode diagnose 00146
Hal 324

perencanaan Keperawatan

NO No Diagnosa Nursing Outcome Nursing Intervention Rasional


Diagno
sa
Kepera
watan
(Status Nutrisi NOC) (Manajemen
Nutrisi NIC, Hal
196)
1 Nanda Perubahan Kriteria Hasil: 1. Kaji intake 1. Mengetahui
domain 2. nutrisi : kurang makanan kebutuhan nutrisi
Kelas 1. dari kebutuhan Kebutuhan nutrisi ibu 2. Jelaskan ibu
Kode tubuh dan janin terpenuhi pentingnya nutrisi 2. Menambah
diagnosa berhubungan dengan kriteria hasil kepada ibu : yaitu daya tahan tubuh
00002 dengan BB ibu sesuai dengan untuk ibu dan janin dan kelemahan
Hal 153) meningkatnya TB dan usia yang fisik
kebutuhan nutrisi kehamilan, kebutuhan dikandungnya.
ibu dan janin kalori, protein
terpenuhi
2 Nanda Gangguan rasa (Tingkat kenyamanan (Manajemen Nyeri 1. Posisi miring
domain nyaman NOC) NIC Hal 180) kiri mengurangi
12. Kelas berhubungan 1. Anjurkan ibu untuk penekanan pada
3. Kode dengan Ibu mampu toleransi menggunakan sabut aorta dan vena
diagnosa meningkatnya terhadap nyeri yang ibu hamil, dan tidur cava serta
00214 kontraksi uterus dialaminya dengan posisi miring mencegah
Hal 450 dan penambahan kiri. terjadinya
berat uterus 2. Anjurkan keluarga hipertensi.
untuk memberikan 2. Membuat ibu
lingkungan yang merasa lebih
nyaman bagi ibu. nyaman.

3 Nanda Kecemasan (Tingkat kenyamanan (Penurunan kecemasan 1. untuk


domain 9. terhadap proses NOC) NIC) mengetahui apa
Kelas 2. persalinan saja yang
Kode Kriteria Hasil: 1. Gunakan pendekatan dirasakan klien
diagnose yang menenangkan. 2. membuat klien
00146 1.Klien ampu 2. instruksikan pasien menjadi agak
Hal 324 mengidentifikasi dan menggunakan teknik rilek
mengungkapkan gejala rileksasi
cemas.
2. Postur tubuh,
ekspresi wajah,bahasa
tubuh dan tingkat
aktivitas menunjukan
berkurangnya
kecemasan

Banjarmasin, 16 februari 2021

Preseptor Akdemik Preseptor Klinik

(Mariani,Ns.,M.Kep) (Fitriani Ramadhan,S.Kep.,Ns)


1120058903 503/1342/SIPP/111.19/Diskes

Anda mungkin juga menyukai