Anda di halaman 1dari 51

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut WHO (2016) memperkirakan bahwa lebih dari 40% dari wanita
hamil seluruh dunia mengalami anemia. Setidaknya setengah dari anemia ini
diasumsikan karena kekurangan zat besi. Anemia defisiensi zat besi lebih
cenderung berlangsung di Negara yang berkembang dari pada Negara yang
sudah maju, 36% (atau sekitar 1400 juta orang) dari perkiraan populasi 3800
juta orang dinegara yang sudah berkembang menderita jenis penyakit ini,
sedangkan prevalensi dinegara maju hanya sekitar 8% (atau kira-kira 100 juta
orang) dari perkiraan populasi 1200 juta orang (Suji, 2019).
Jumlah ibu hamil di Indonesia yang mengalami anemia meningkat
dibandingkan pada tahun 2013 yaitu sebesar 37,1% , sedangkan pada tahun
2018 ibu hamil mengalami anemia sebesar 48,9%. Meskipun pemerintah telah
melakukan program penanggulangan anemia pada ibu hamil yaitu dengan
memberikan 90 tablet Fe kepada ibu hamil selama periode kehamilan dengan
tujuan menurunkan angka anemia ibu hamil, tetapi kejadiannya masih tinggi
(Kementerian Kesehatan Indonesia, 2018).
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implementasi.
Bila dihitung dari saat ferilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu (Prawiroharjho, 2016).
Anemia merupakan suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah merah
atau hemoglobin kurang dari normal. Kadar hemoglobin normal umunya
berbeda pada laki-laki dan perempuan. Untuk pria, anemia biasanya
didefinisikan sebagai kadar hemoglobin kurang dari 13,5 gram/dl dan pada
wanita sebagai hemoglobin kurang dari 12,0 gram/dl (Proverawati, 2018).
Anemia dalam kehamilan didefinisikan sebagai suatu kondisi ketika ibu
memiliki kadar hemoglobin kurang dari 11 gr/dL pada trimester I dan III, atau
kadar hemoglobin kurang dari 10,5 gr/dL pada trimester II (Pratami Evi,
2018).

1
2

Anemia defisiensi zat besi adalah penurunan jumlah sel darah merah
dalam darah yang disebabkan oleh zat besi yang terlalu sedikit.Anemia
defisiensi besi adalah bentuk anemia paling umum. Sekitar 20% wanita, 50%
wanita hamil, dan 3% dari pria tidak punya cukup zat besi dalam tubuh
mereka. Hal ini menunjukan bahwa anemia pada ibu hamil merupakan
masalah kesehatan serius yang memerlukan perhatian khusus karena dapat
meningkatkan angka kesakitan dan kematian ibu (Proverawati, 2018).
Upaya untuk mencegah dan menanggulangi terjadinya anemia dalam
kehamilan yaitu menggunakan terapi farmakologi yang biasa diberikan di
fasilitas kesehatan adalah tablet Fe atau tablet tambah darah yang
mengandung 60 mg besi elemental atau 200 mg ferro sulfat dan 0,400 mg
asam folat (Permenkes RI, 2014).
Asuhan kebidanan pada keluarga merupakan asuhan kebidanan komunitas
dimana pelayanan kebidanan komunitas merupakan upaya yang dilakukan
bidan untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan di dalam keluarga dan
masyarakat agar selalu berada dalam kondisi kesehatan yang optimal.
Puskesmas merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang berperan penting
dalam pelayanan kebidanan di masyarakatKegiatan pelayanan kebidanan
komunitas termasuk di dalamnya adalah penyuluhan dan nasihat tentang
kesehatan reproduksi, penggunaan KB, perbaikan gizi keluarga, imunisasi ibu
dan anak (Kemenkes RI, 2017).

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah sebagai berikut “Bagaimana penatalaksanaan keluarga
binaan asuhan kebidanan keluarga binaan pada Ny. D di Lingkar Barat dalam
wilayah kerja UPTD Puskesmas Lingkar Barat tahun 2021?”.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah akhir praktik kebidanan komunitas, mahasiswa mampu
melaksanakan asuhan kebidanan komunitas secara komprehensif.
a. Tujuan khusus
1) Ibu hamil dapat mengetahui resiko Hb yang rendah pada kehamilan.

2
3

2) Ibu hamil mampu mengetahui makanan yang mengandung gizi yang


dibutuhkan tubuh. Ibu hamil mengatahui pentingnya mengkonsumsi
obat tambah darah selama kehamilan

D. Manfaat
Dalam laporan kebidanan komunitas ini penulis berharap dapat bermanfaat
bagi :
1. Keluarga
Diharapkan dapat mengurangi kecemasan keluarga tentang keluhan yang
dialami selama masalah itu terjadi.
2. Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan antara teori yang diperoleh
di akademik dengan praktek-praktek yang dihadapkan.

3
4

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi,
kehamilan normal akan berlangsung waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar
atau 9 bulan menurut kalender internasional. Pembagian kehamilan dibagi
dalam 3 trimester: trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu,
trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27) dan trimester
ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Saifuddin, 2016).
2. Perubahan fisiologi pada kehamilan TM III
a. Uterus
Usia 30 minggu, fundus uteri dapat dipalpasi di bagian tengah
antara umbilikus dan sternum. Pada usia 38 minggu, uterus sejajar
dengan sternum. Tuba uterin tampak agak terdorong ke dalam di atas
bagian tengah uterus. Frekuensi dan kekuatan kontraksi otot segmen
atas rahim semakin meningkat, karena segmen bawah uterus
berkembang lebih cepat dan meregang secara radial, yang jika terjadi
bersamaan dengan pembukaan serviks dan pelunakan jaringan dasar
pelvis, akan menyebabkan presentasi janin memulai penurunannya
kedalam pelvis bagian atas, hal ini mengakibatkan berkurangnya tinggi
fundus yang disebut dengan lightening yang mengurangi tekanan pada
bagian atas abdomen. Peningkatan berat uterus 1.000 gram dan
peningkatan ukuran uterus 30 x 22,5 x 20 cm (Saifuddin, 2016).
b. Vagina
Estrogen menyebabkan perubahan pada lapisan otot dan
epitelium.Lapisan otot membesar, vagina lebih elastis yang
memungkinkan turunnya bagian-bagian bawah janin (Yulizawati,
2017).
c. Ovarium

4
5

Pada kehamilan trimester III korpus luteum sudah tidak lagi berfungsi
karena telah digantikan oleh plasenta yang telah terbentuk. Korpus
luteum mengeluarkan hormon estrogen dana progesteron (Saifuddin,
2016).
d. Perubahan pada payudara.
`Akibat pengaruh hormon estrogen maka dapat memacu
perkembangan duktus (saluran) air susu pada payudara, sedangkan
hormon progesterone menambah sel-sel asinus pada payudara. Hormon
laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin) menyebabkan
hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus payudara, serta
meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin, laktoglobulin,sel-
sel lemak, kolostrum. Pada ibu hamil payudara membesar dan tegang,
terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery,
terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh melanofor, puting
susu membesar dan menonjol (Tyastuti, 2016).
Hypertropi kelenjar sabasea (lemak) muncul pada aeola mamae
disebut tuberkelMontgomery yang kelihatan di sekitar puting susu.
Kelenjar sebasea berfungsi sebagai pelumas puting susu, kelembutan
puting susu terganggu apabila lemak pelindung ini dicuci dengan
sabun. Puting susu akan mengeluarkan kholostrum yaitu cairan
sebelum menjadi susu yang berwarna putih kekuningan pada trimester
ketiga (Tyastuti, 2016).
e. Sirkulasi Darah
Sel darah makin meningkat jumlahnya untuk mengimbangi
pertumbuhan janin dalam rahim. Serum darah (volume darah)
meningkat sebesar 25-30% sedangkan sel darah bertambah sekitar
20% (Saifuddin, 2016).
f. Sistem Perkemihan
Pada kehamilan trimester III, kepala janin mulai turun ke pintu atas
panggul keluhhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung
kemih tertekan kembali. Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal
kanan dan ureter lebih berdilatasi dari pada pelvis kiri akibat

5
6

pergeseran uterus yang berat kekanan.Perubahan- perubahan ini


memebuat pelvis dan ureter mampu menampung urine dalam volume
yang lebih besar dan jugta memperlambat laju urine (Saifuddin, 2016).
g. Perubahan Metabolik
Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal
dari uterus dan isinya, kemudian payudara, volume darah dan cairan
ekstraselular. Diperkirakan selama kehamilan berat badan akan
bertambah 12,5 kg. penambahan berat badan selama kehamilan
berdasarkan indeks massa tubuh bisa dilihat pada tabel 2.1 sebagai
berikut :
Tabel 2.1 Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan Berdasarkan
Indeks Massa.
Kategori IMT Rekomendasi (kg)

Rendah < 19,8 12,5-18


Normal 19,8-26 11,5-16
Tinggi 26-29 7-11,5
Obesitas >29 ≥7
Gemeli 16-20,5
Sumber : Saifuddin (2016).

3. Perubahan Psikologi Ibu Hamil TM III


Trimester ketiga sering disebut periode menunggu dan waspada sebab
pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya, gerakan
bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu
akan bayinya, terkadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir
sewaktu-waktu hal ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya
akan timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan. Ibu seringkali
merasa khawatir atau takut jika bayi yang akan dilahirkannya tidak normal
(Tyastuti, 2016).
Seorang ibu mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang
akan timbul pada waktu melahirkan, rasa tidak nyaman akibat kehamilan
timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya
aneh dan jelek, disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah
dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil,
pada trimester inilah ibu sangat memerlukan keterangan dan dukungan

6
7

dari suami, keluarga dan bidan. Trimester ketiga adalah saat persiapan
aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua periode ini juga disebut
periode menunggu dan waspada sebab merasa tidak sabar menunggu
kelahiran bayinya (Tyastuti, 2016).
Berat badan ibu meningkat karena adanya tekanan pada organ dalam
serta perasaan tidak nyaman karena janinnya semakin besar, perubahan
gambaran konsep diri, tidak mantap, merasa terasing, tidak dicintai,
merasa tidak pasti, takut, juga senang karena kelahiran bayinya, adanya
kegembiraan emosi karena kelahiran bayi. Bulan ke-8 mungkin terdapat
periode tidak semangat dan depresi, ketika bayi membesar dan
ketidaknyamanan bertambah, calon ibu mudah lelah dan menunggu
dampaknya terlalau lama.Reaksi calon ibu terhadap persalinan ini secara
umum tergantung pada persiapan dan persepsi nya terhadap kejadian.
Perasaan sangat gembira yang dialami ibu seminggu sebelum persalinan
mencapai klimaks nya sekitar 24 jam sebelum persalinan (Tyastuti, 2016).
4. Kebutuhan Ibu Hamil Trimester III
a. Kebutuhan Oksigen
Pada kehamilan terjadi perubahan pada sistem respirasi untuk
dapat memenuhi kebutuhan O2 disamping itu terjadi desakan diafragma
karena dorongan rahim yang membesar, sebagai kompensasi terjadinya
desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil akan
bernafas lebih dalam, hal ini berhubungan dengan meningkatnya
aktifitas paru-paru karena selain untuk mencukupi kebutuhan O2 ibu
juga harus mencukupi kebutuhan O2 janin (Tyastuti, 2016).
b. Kebutuhan Nutrisi
Untuk mengkomodasi perubahan yang terjadi selama masa hamil,
banyak diperlukan zat gizi dalam jumlah yang lebih besar dari pada
sebelum hamil. Pada ibu hamil akan mengalami penaikan berat badan
(BB) ,penambahan BB bisa diukur dari IMT (Indeks Masa Tubuh)/
BMI (Body Mass Index) sebelum hamil. IMT dihitung dengan cara BB
sebelum hamil dalam kg dibagi (TB dalam m) 2 misalnya : seorang
perempuan haml BB sebelum hamil 50 kg. TB 150 cm maka IMT

7
8

50/(1,5)2 = 22.22 (termasuk normal).


Tabel 2.3 Kebutuhan Makanan Sehari-hari Ibu Tidak hamil, Ibu
Hamil dan Ibu Menyusui
Nutrient Tak hamil Kondisi ibu hamil
Hamil Menyusui
Kalori 2.000 2.300 3.000
Protein 55 g 65 g 80 g
Kalsium (Ca) 0,5 g 1g 1g
Zat besi (Fe) 12 g 17 g 17 g
Vitamin A 5000 IU 6000 IU 7000 IU
Vitamin D 400 IU 600 IU 800 IU
Tiamin 0,8 mg 1 mg 1,2 mg
Rinoflavin 1,2 mg 1,3 mg 1,5 mg
Niasin 13 mg 15 mg 18 mg
Vitamin C 60 mg 90 mg 90 mg
Sumber : Tyastuti (2016)

c. Personal hygiene
Kebersihan badan mengurangi kemungkinan infeksi, karena badan
yang kotor banyak mengandung kuman.Pada ibu hamil karena
bertambahnya aktifitas metabolisme tubuh maka ibu hamil cenderung
menghasilkan keringat yang berlebih, sehingga perlu menjaga
kebersihan badan secara ekstra disamping itu menjaga kebersihan
badan juga mendapatkan rasa nyaman bagi tubuh (Tyastuti, 2016).
Macam-macam personal hygiene :
1) Mandi
Pada ibu hamil baik mandi siram pakai gayung, mandi
pancuran dengan shower atau mandi berendam tidak dilarang.
Pada umur kehamilan trimester III sebaiknya tidak mandi rendam
karena ibu hamil dengan perut besar akan kesulitan untuk keluar
dari bak mandirendam. Menjaga kebersihan diri terutama lipatan
kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara
dibersihkan dan dikeringkan. Air yang digunakan mandi sebaiknya
tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
2) Perawatan vulva dan vagina
Ibu hamil supaya selalu membersihkan vulva dan vagina setiap
mandi, setelah BAB/BAK, cara membersihkan dari depan ke

8
9

belakang kemudian dikeringkan dengan handuk kering. Pakaian


dalam dari katun yang menyerap keringat, jaga vulva dan vagina
selalu dalam keadaan kering, hindari keadaan lembab pada vula
vagina (Tyastuti,2016).
d. Eliminasi (BAB dan BAK)
1) Buang Air Besar (BAB)
Ibu hamil sering terjadi obstipasi. Obstipasi ini kemungkinan
terjadi disebabkan oleh:
a) Kurang gerak badan
b) Hamil muda sering terjadi muntah dan kurang makan
c) Peristaltik usus kurang karena pengaruh hormone
d) Tekanan pada rektum oleh kepala
Obstipasi yang terjadi pada ibu hamil menyebabkan
panggul terisi dengan rectum yang penuh feses selain
membesarnya rahim, maka dapat menimbulkan bendungan di
dalam panggul yang memudahkan timbulnya hemoroid, hal
tersebut dapat dikurangi dengan minum banyak air putih,
gerak badan cukup, makan-makanan yang berserat seperti
sayuran dan buah-buahan (Tyastuti, 2016).
2) Buang Air Kecil (BAK)
Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup
lancar dan malahan justru lebih sering BAK karena ada penekanan
kandung kemih oleh pembesaran uterus (Tyastuti, 2016).
e. Kebutuhan Seksual
Memasuki trimester ketiga, janin sudah semakin besar dan bobot
janin semakin berat, membuat tidak nyaman untuk melakukan
hubungan intim, diperlukan pengertian suami untuk memahami
keengganan istri untuk berhubungan. Banyak suamiyang tidak mau
tahu kesulitan sang istri, jadi, suami pun perlu diberikan penjelasan
tentang kondisi istrinya. Hubungan intim tetap bisa dilakukan tetapi
dengan posisi tertentu dan lebih hati-hati (Tyastuti, 2016).

9
10

Trimester ketiga, minat dan libido menurun kembali ketika


kehamilan memasuki trimester ketiga. Rasa nyaman sudah jauh
berkurang, pegal di punggung dan pinggul, tubuh bertambah
beratdengan cepat, nafas lebih sesak (karena besarnya janin mendesak
dada dan lambung), dan kembali merasa mual, itulah beberapa
penyebab menurunnya minat seksual, tapi jika ibu termasuk yang tidak
mengalami penurunan libido di trimester ketiga, itu adalah halyang
normal, apalagi jika termasuk yang menikmati masa kehamilan.
Hubungan seks selama kehamilan juga mempersiapkan ibu untuk
proses persalinan nantinya melalui latihan otot panggul yang akan
membuat otot tersebut menjadi kuat dan masa kehamilan trimester
pertama, ibu dan pasangan masih punya banyak pilihan posisi bercinta,
namun, setelah beberapa bulan kemudian pilihan posisi itu semakin
terbatas (Tyastuti, 2016).
5. Tanda-tanda Bahaya Dalam Kehamilan
Menurut Pratiwi, (2019) adapun tanda-tanda bahaya dalam kehamilan
yaitu :
a. Perdarahan pervaginam
Perdarahan pada wanita hamil dapat dibedakan menjadi 2 bagian :
1) Pada awal kehamilan : abortus, mola hidatidosa, dan kehamilan
ektopik terganggu.
2) Pada akhir kehamilan : soloutio plasenta dan pasenta previa.
b. Sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang
Sakit kepala bisa terjadi selam kehamilan dan sering kali
merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan yang
biasa disebabkan oleh pengaruh hormone dan keletihan.
Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah yang serius
adalah sakit kepala ynag menetap dan tidak hilang dengan beristirahat
adalah salah satu gejala preeklamsi.Preeklamsi biasanya juga disertai
dengan penglihatan tiba-tiba hilang/kabur, bengkak/ odema pada kaki
dan muka serta nyeri pada epigastrium.
c. Keluar cairan pervaginam

10
11

Cairan yang keluar dari pervaginam dapat berupa cairan


amnion atau secret (keputihan).Keluarnya cairan bening tidak berbau
merupakan hal yang normal.apabila cairan seperti ini keluar terus
menerus, ibu harus berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk
pemeriksaan lebih lanjut dan untuk memastikan cairan tersebut adlah
urine atau ketuban.
Cairan yang keluar secara berlebih atau sedikit tapi terus
menerus dapat dicurigai sebagai tanda robekannya ketuban.Biasanya
cairan ini berbau agak anyir.
d. Gerakan janin berkurang atau tidak terasa
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau
ke-6.Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika
bayi tidur, gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling
sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Biasanya diukur dalam waktu 12
jam yaitu sebanyak 10 kali.
e. Nyeri perut yang hebat
Nyeri abdomen yang dimaksud adalah yang tidak berhubungan
dengan persalinan normal.merupakan nyeri perut yang hebat,
menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat bisa berarti
appendicitis, abortus, penyakit radang panggul, persalinan preterm,
gastritis dan infeksi kandung kemih.
f. Demam
Demam tinggi, terutama yang diikuti dengan tubuh menggigil,
rasa sakit seluruh tubuh, sangat pusing biasanya disebabkan oleh
malaria.
Pengaruh malaria terhadap kehamilan :
a) Memecahkan butir darah merah sehingga menimbulkan anemia.
b) Infeksi plasenta dapat menghalangi pertukaran dan menyalurkan
nutrisi ke janin.
c) Panas badan tinggi merangsang terjadinya kontraksi Rahim.

11
12

6. Kebutuhan Gizi Bagi Ibu Hamil


Memperhatikan kecukupan gizi sangatlah penting bagi ibu hamil,
mulai dari permulaan kehamilan, sampai menjelang persalinan dan
menyusui. Apabila pada awal kehamilan terjadi malnutrisi, maka akan
sangat mempengaruhi perkembangan dan kapasitas embrio dalam Rahim
untuk mempertahankan hidupnya. Usia kehamilan sangat menentukan
kebutuhan gizi yang akan diperlukan, apabila sedikit saja dari kebutuhan
gizi tersebut tidak tercukupi dengan baik, maka akan berdampak tidak baik
pada kehamilan ibu maupun pada bayi yang dikandungnya (Maryam,
2016).
Berikut adalah kebutuhan giziyang dibutuhkan oleh ibu hamil.
1) Kebutuhan energi/kalori
Selam proses kehamilan, terjadi peningkatan kalori sejalan
dengan peningkatan laju metabolic basal dan penambahan berat
badan yang akan meningkat penggunaa kalori selama aktivitas. Selain
itu, selam hamil, ibu membutuhkan tambahan energi/kalori untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin, plasenta, jaringan payudara
dan cadangan lemak. Kebutuhan kalori kira-kira sekitar 15% dari
kalori normal.Tambahan kalori selama hamil yaitu 27.000-80.000
kkal atau 200 kkal/hari.
2) Karbohidrat
Kebutuhan akan kecukupan karbohidrat sangat penting untuk
ibu hamil karena janin memerlukan 40 gram glukosa per hari yang
akan digunakan untuk sumber energi. Glukosa sangat dibutuhkan
karena akanmembantu dalam sintesis lemak, glikogen, dan
pembentukan struktur polisakarida.
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energy. Menurut Glade
B. Curtis, tidak ada satu rekomendasi yang mengatur berapa
sebenarnya kebutuhan ideal karbohidrat pad ibu hamil. Namun,
beberapa hamil sepakat sekitar 60% dari seluruh kalori yang
dibutuhkan tubuh adalah karbohidrat, jadi ibu hamil membutuhkan
karbohidrat sekitar 1.500 kalori. Bahan makanan yang merupakan

12
13

sumber karbohidrat adalah, padi-padian dan produk olahannya,


kentang, umbi, dan jagung.
3) Protein dan asam amino
Selama kehamilan terjadi peningkatan protein yang signifikan
yaitu 68%.Peranan protein selama kehamilan diantaranya adalah
untuk pertumbuhan dan perkembangan janinserta pembentukan
plasenta dan cairan amnion untuk pertumbuhan jaringan maternal,
seperti pertumbuhan jaringan mamae ibu dan jaringan uterus, dan
juga untuk pembentukan volume darah.Sumber protein bisa
didapatkan melalui protein hewani dan nabati. Protein hewani
meliputi daging, ikan, ungas, telur, dan kerang. Sementara protein
nabati diperoleh dari tahu, tempe, oncom, kacang hijau.
4) Lemak
Lemak merupakan zat yang penting dikonsumsi ibu hamil.Ibu
hamil dianjurkan makan makanan yang mengandung lemak tidak
lebih dari 25% dari seluruh kalori yang dikonsumsi setiap hari.
Bahan pangan sumber asam lemak omega-3 yang baik bagi ibu hamil
yatu :
a) Ikan berminyak seperti. Sarden, makarel dan salmon.
b) Biji-bijian seperti biji labu kuning dan biji bunga matahari.
c) Alpukat.
5) Sumber vitamin
a) Vitamin A
Vitamin A yang dibutuhkan ibu hamil trimester I, trimester II dan
trimester III yaitu 300 RE/hari. (Permenkes RI No 28 tahun
2019).
b) Vitamin B
B1 0,3 mg/hari , B2 0,3 mg/hari, B3 4mg/hari, B6 0,6 mg/hari,
B9/ folat 200 mcg/hari , B12 0,5 mcg/hari, B5 1 mg/hari
(Permenkes RI No 28 tahun 2019)..
c) Vitamin C

13
14

Berfungsi penyerapan Fe mencegah anemia.Pada ibu hamil


dianjurkan menambah asupan vitamin C 10 mg/hari.
d) Vitamin D
Diperlukan untuk penyerapan kalsium, vitamin D dapat diperoleh
dari pancaran sinar matahari.
e) Vitamin E
Kebutuhan ibu hamil 15 mg/hari (22,5 IU)/hari.
6) Sumber mineral
Kalsium berfungsi untuk tulang dan gigi.Kebutuhan kalsium
ibu hamil adalah sebesar 500 mg/hari. Seng, yodium, zat besi
pemberian tablet fe secara utin adalah untuk membangun cadangan
zat besi, sental sel darah merah, dan sintesa darah otot. (Jannah,
2012).
Pengaruh status gizi terhadap kehamilan, menurut (Maryam, 2016).
a) Janin
Kegagalan pertumbuhan, berat badan lahir rendah (BBLR),
premature, intrauterine fetal death (IUFD) atau kematian janin
dalam kandungan.
b) Ibu hamil
Kurang kalori protein (KKP), Kekurangan Energi Kronik (KEK),
anemia, produksi ASI kurang.
c) Persalinan
Seksio Cesaria (SC), perdarahan, persalinan lama.

14
15

B. Anemia
1. Pengertian
Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin
(proein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada dibawah normal
(Hernawati, 2017).
Anemia adalah salah satu kelainan darah yang umum terjadi ketika
kadar sel darah merah (eritrosit) dalam tubuh menjadi terlalu rendah. Hal
ini dapat menyebabkan masalah kesehatan karena sel darah merah
mengandung hemoglobin, yang membawa oksigen ke jaringan
tubuh.Kadar hemoglobin normal umunya berbeda pada laki-laki dan
perempuan. Untuk pria, anemia biasanya didefinisikan sebagai kadar
hemoglobin kurang dari 13,5 gr/dl dan pada wanita sebagai hemoglobin
kurang dari 12 gr/dl (Proverawati, 2018).
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar
hemoglobin (Hb) < 11 gr/dl pad trimester I dan III sedangkan pada
trimester II kadar hemoglobin < 10,5 gr/dl. Anemia kehamilan disebut
“potentional danger to mother and child” (potensi yang membahayakan
ibu dan anak), karena itulah anemia memerlukan perhatian yang serius dari
semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan (Manuaba dalam
Pratiwi, 2019).
2. Etiologi
Anemia dalam kehamilan sebagian besar disebabkan oleh kekurangan besi
(anemia defisiensi zat besi) yang dikarenakan kurangnya masukan unsur
besi dalam makanan, gangguan reabsobsi, gangguan penggunaan, atau
karena terlampau banyaknya besi keluar dari badan, misalnya pada
perdarahan (Astuti, 2018).
Penyebab umum dari anemia (Hernawati, 2017):
1) Berkurangan pembentukan sel darah merah seperti, kekurangan zat
besi, vitamin B12, asam folat dan kekurangan vitamin C.
2) Meningkatnya penghancuran sel darah merah.
3) Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin.
4) Malnutrisi.

15
16

5) Malabsobsi
3. Patofisiologi
Selama kehamilan, terjadi peningkatan volume darah (hiperemia). Ibu
hamil yang sehat akan mengalami peningkatan volume darah sebanyak 1,5
liter. Peningkatan volume darah tersebut, terutama terjadi akibat
peningkatan volume plasma dan bukan eritrosit.
Jumlah eritrosit dalam sirkulasi darah meningkat 450 ml. volume plasma
meningkat 45-65%, yaitu sekitar 1.000 ml. Kondisi tersebut mengakibatkan
terjadi pengenceran darah karena jumlah eritrosit tidak sebanding dengan
peningkatan plasma darah. Pada akhirnya volume plasma akan sedikit
menurun menjelang usia kehamilan cukup bulan dan kembali normal tiga
bulan setelah postpartum. Persentase peningkatan volume darah yang
terjadi selama kehamilan, antara lain plasma darah 30%, sel darah 18%,
dan hemoglobin 19%. Pada awal kehamilan, volume plasma meningkat
pesat sejak usia gestasi 6 minggu dan selanjutnya laju peningkatan
melambat. Jumlah eritrosit meningkat pada trimester II dan memuncak
pada trimester ke III (Pratami 2018).
4. Faktor Resiko Terjadinya Anemia
Menurut Susiloningtyas, 2019. Pada ibu hamil, beberapa faktor resiko
yang berperan dalam meningkatkan prevalensi anemia difesiensi zat besi,
antara lain :
a. Umur ibu < 20 tahun dan > 35 tahun.
b. Pendidikan rendah
c. Pekerja berat
d. Konsumsi tabet penambah darah < 90 butir
e. Makan < 3 kali dan kurang mengandung zat besi
5. Kasifikasi Anemia
Menurut Prawirohardjo (2016). Nilai Batasan untuk anemia pada
perempuan, yaitu :

16
17

Tabel. 1
Nilai Batasan untuk anemia pada perempuan
StStatus Kehamilan Hemoglobin (g/dl) Hematrosit (%)
Tidak hamil 12,0 36
Hamil trimester I 11,0 33
Hamil trimester II 10,5 32
Hamil trimester III 11,0 33

Menurut Manuaba dalam Pratiwi (2019), tingkatan anemia dalam


kehamilan terbagi menjadi :
a. Tidak anemia bila Hb 11 gr/dl.
b. Anemia ringan bila Hb 9-10 gr/dl.
c. Anemia sedang bila Hb 8-7 gr/dl.
d. Anemia berat bila hb < 7 gr/dl.
Macam-macam anemia antara lain :
a. Anemia defisiensi zat besi
Anemia defisiensi zat besi merupakan anemia yang lanzim dijumpai
akibat kekurangan zat besi.Biasanya, sel darah individu yang
mengalami anemia defisiensi zat besi memilik karakteristik normositik
dan hipokromik (Pratami, 2018).
1) Penyebab
(a) Perdarahan menstruasi
(b) Makanan tidak cukup mengandung zat besi (Fe).
(c) Kebutuhan Fe meningkat.
(d) Gangguan penyerapan (Hernawati, 2017).
2) Gejala
(a) Warna biru dan hingga putih pada mata
(b) Kuku rapuh
(c) Kelelahan saki kepala
(d) Warna kulit pucat
(e) Penurunan nafsu makan ( Proverawati, 2018).
3) Kompikasi
(a) Trimester I :Missed abortion, kelaianan kongenital, abortus.
(b) Trimester II : partus prematurus, perdarahan antepartum,
gangguan pertumbuhan janin dan rahim.

17
18

(c) Trimester III :Gangguan his primer dan sekunder, janin lahir
anemia, persalinan dengan tindakan tinggi, ibu cepat lelah.
4) Penanganan
Telah tersedia suplemen (Ferro sulfat).Untuk penerapan zat besi
yang baik, minum suplemen ini dengan perut kosong.Vitamin C
dapat meningkatkan penyerapan dan sangat penting dalam
produksi hemoglobin. Makan makanan yang banyak mengandung
zat besi seperti, daging, ikan, telur, kacang-kacangan, sayuran
hijau dan buah buahan( Proverawati, 2018).
b. Anemia megaloblastik
1) Pengertian
Anemia megaloblastik adalah gangguan darah dimana ukuran sel
lebih besar dari sel darah merah normal (proverawati, 2018).
2) Penyebab
Anemia megaloblastik biasanya disebabkan oleh kekurangan asam
folat atau vitamin B12.
3) Gejala
(a) Malnutrisi
(b) Glositis berat
(c) Diare
(d) Kehilangan nafsu makan (Pratiwi, 2019).
4) Penanganan
(a) Asam folat 15-30 mg/ hari.
(b) Vitamin B12 3x 1 tablet/ hari.
(c) Sulfas ferosus 3x1 tablet/hari.
c. Anemia hipoplastik
1) Pengertian
Adalah anemia yang terjadi akibat sumsum tulang kurang mampu
membuat sel-sel darah biru (Hernawati, 2017).
2) Gejala
(a) Jarang dijumpai dalam kehamilan dan disertai
trombositopenia dan leucopenia.

18
19

(b) Disertai kelainan kongenital sering terjadi akibat obat-obatan,


zat kimia, infeksi, leukemia dan kelianan immunologis.
3) Penanganan
Penanganan anemia hipoplstik menggunakan obat-obatan tidak
memberikan hasil yang memuaskan.Biasanya, kasus anemia
hipoplastik ringan ditangani dengan transfusi darah.Akan tetapi,
tindakan ini perlu dilakukan secara berulang (Pratami, 2018).
d. Anemia hemolitik
1) Pengertian
Anemia hemolitik terjadi akibat penghancuran sel darah merah
yang lebih cepat dari pada pembentukannya (Pratami, 2018).
2) Gejala
Merupakan kejadian langka. Hemolisis berat timbul secara dini
pada kehamilan akan hilang beberapa bulan setelah persalinan.
3) Penanganan
Transfusi darah untuk meringankan penderitaan ibu dan
mengurangi bahaya hipoksia pada janin.
6. Gejala dan tanda anemia
Gejala awal biasanya tidak ada atau tidak spesifik (misalnya, kelelahan,
kelemahan, pusing, dispnea ringan dan tegang). Gejala lain mungkin
termasuk pucat dan, jika terjadi anemia berat, akan mengalami takikardi
atau hipotensi (Proverawati, 2018).
Menurut Proverawati (2018), gajala dan tanda anemia dibagi menurut
tingkat anemia yaitu :
a. Anemia Ringan
Gejala yang terjadi diantaranya,kelelahan, penurunan energi,
kelemahan, tampak pucat.
b. Anemia sedang
Gejala yang dapat terjadi yaitu, pusing kepala terasa ringan
(terutama saat berdiri atau saat melakukan aktivitas), penurunan
energi, jantung berdebar-debar, sesak napas, sulit konsentrasi.
c. Anemia berat

19
20

Gejala yang dapat terjadi pada anemia berat yaitu, kadar Hb <7 gr/dl,
sakit kepala, pandangan berkunang-kunang, perubahan warna tinja,
denyut jantung cepat, hipotensi.

7. Pencegahan dan Penanganan Anemia dalam Kehamilan


a. Pencegahan dan Terapi Anemia
1) Meningkatkan konsumsi makanan bergizi
Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan
makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, dan telur) dan nabati
(sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan, temped an tahu).
Makan sayuran dan buah-buahan yang mengandung vitamin C
(daun katu, singkong, bayam, jambu. Tomat, jeruk dana nanas)
sangat bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam
usus.
2) Menambah pemasukan zat besi ke dalam tubuh dengan minum
Tablet tambah darah (TTD).
3) Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia
seperti cacingan dan malaria.
Tablet tambah darah adalah tablet besi folat yang setiap tablet
mengandung 200 mg ferro sulfat atau 60 mg besi elemental dan
0,2 mg asam folat. Wanita mengalami menstruasi sehingga
memerlukan zat besi untuk mengganti darah yang hilang.Wanita
yang sedang hamil atau sedang menyusui, kebutuhan zat besinya
sangat lah tinggi sehingga perlu dipersiapkan sedini mungkin
semenjak remaja. Minumlah 1 (satu) tablet tambah darah setiap
hari, paling sedikit 90 hari masa kehamilan dan setelah
melahirkan.
Zat besi (Fe) merupakan mineral mikro yang paling banyak
terdapat di dalam tubuh manusia yaitu sebanyak 3-5 gram.Pada
tubuh, zat besi merupakan bagian dari hemoglobin yang berfunsi
sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh.
Kurangnya Fe, sintetis hemoglobin berkurang dan akhirnya kdar
hemoglobin akan menurun (Saifuddin, 2016)

20
21

4) Penanganan Anemia dalam Kehamilan


Berikut penanganan anemia dalam kehamilan menurut tingkat
pelayanan: (Saifuddin, 2016)
a) Pondok Bersalin Desa (Polindes)
Anemia pada ibu hamil idealnya harus dideteksi dan
ditangani sejak pelayanan kesehatan dasar.Ibu hamil perlu
berkunjung ke Polindes untuk mengetahui kondisi
kehamilannya dan mengetahui jika ibu hamil terjadi anemia.
Penanganan anemia di polindes meliputi:
(1) Membuat diagnosis klinik dan rujukan pemeriksaan
laboratorium ke tingkat yang lebih lengkap
(2) Memberikan terapi oral pada ibu hamil yang berupa
pemberian tablet besi 90 mg/hari
(3) Penyuluhan gizi ibu hamil dan menyusui
b) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
Wewenang Puskesmas untuk menangani kasus anemia
pada ibu hamil di antaranya dengan cara:
(1) Membuat diagnosis dan terapi
(2) Menentukan penyakit kronik (malaria, TBC) dan
penanganannya.
c) Rumah Sakit
Rumah sakit merupakan layanan kesehatan tingkat
lanjutan jika polindes dan puskesmas tidak dapat menangani
kasus anemia pada ibu hamil meliputi:
(1) Membuat diagnosis dan terapi
(2) Diagnosis thalassemia dengan elektroforesis Hb, bila ibu
ternyata pembawa sifat, perlu tes pada suami untuk
menentukan resiko pada bayi.

21
22

8. Pengaruh Anemia Terhadap Kehamilan


a. Pengaruh anemia terhadap kehamilan menurut (Hernawati, 2017):
1) Abortus
2) Persalinan premtur
3) Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim (IUGR)
4) Intra Uterine Fetal Death (IUFD)
5) Peningkatan resiko terjadinya infeksi
6) Mola hidatidosa
7) Hyperemesis gravidarum
8) Perdarahan antepartum
9) Ketuban pecah dini (KPD)
b. Bahaya saat persalinan
1) Gangguan His (kekuatan mengedan)
2) Kala I lama, dan terjadi partus terlantar
3) Kala II lama hingga dapat melelahkan dan sering memerlukan
tindakan opersai kebidanan
4) Kala III dapat diikuti dengan retensio plasenta dan perdarahan
postpartum karena atonia uteri
5) Kala IV dapat terjadi perdarahan postpartum sekunder dan atonia
uteri
c. Bahaya pada Masa Nifas
1) Terjadi subinvolusi uteri yang dapat menimbulkan perdarahan
postpartum
2) Memudahkan infeksi puerperium pengeluaran ASI berkurang
3) Terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan
4) Anemia Kala nifas
5) Mudah terjadi infeksi mamae (Nurbadriyah, 2019).

22
23

9. Kebutuhan Tablet Fe/ Zat besi


Kebutuhan zat besi selama kehamilan yaitu rata-rata 800 mg- 1040 mg.
Kebutuhan ini diperlukan untuk( Susiloningtyas, 2019) :
a. ± 300 mg diperlukan untuk pertumbuhan janin.
b. ± 50-75 mg untuk pembentukan plasenta.
c. ± 500 mg digunakan untuk meningkatkan massa hemoglobin
maternal/ sel darah merah.
d. ± 200mg lebih akan diesksresikan lewat usus, urin dan kulit.
e. ± 200 mg lenyap ketika melahirkan.
Penghitungan makan 3x1 sehari atau 1000-2500 kalori akan
menghasilkan sekitar 10-15 mg zat besi perhari, namun hanya 1-2 mg
yang diabsorbsi. Jika ibu mengkonsumsi 60 mg zat besi, maka
diharapkan 6-8 mg zat besi dapat diabsorbsi. Jika salama 90 hari
maka total zat besi yang diabsorbsi adalah sebanyak 720 mg dan 180
mg dari konsumsi hari ibu.
Untuk itu pemberian pemberian suplemen Fe disesuaikan dengan
usia kehamilan atau kebutuhan zat besi tiap semester, yaitu sebagai
berikut:
1) Trimester I : kebutuhan zat besi ± 1 mg/hari, (kehilangan basal
0,8 mg/hari) ditambah 30-40 mg untuk kebutuhan janin dan sel
darah merah.
2) Trimester II : dibutuhkan zat besi ±5 mg/hari. (kehilangan basal
0,8 mg/hari) ditambah kebutuhan sel darah merah 300 mg dan
conceptus 115 mg.
3) Trimester III : Kebutuhan sel darah merah 150 mg dan
conceptus 223 mg.
Tabel. 2 Angka Kecukupan Besi (per orang per hari)
Hamil (+an) AKG Besi (mg)
Trimester I +0
Trimester II +9
Trimester III +9
Sumber: Permenkes No 28 Tahun 2019
10. Penatalaksanaan

23
24

Sebagai seorang bidan, asuhan yang dapat dilakukan adalah dengan


melakukan penatalaksanaan pada anemia ringan dan sedang saja serta
melakukan upaya kolaborasi dan rujukan pada kasus anemia lanjut.
Asuhan yang dilakukan adalah:
a. Lakukan deteksi dini anemia pada kehamilan dengan memeriksa kadar
Hb pada kunjungan awal kehamilan, terutama pada usia kehamilan >24
minggu sebagai upaya pencegahan anemia pada saat terjadinya
hemodiolusi (pengeceran).
b. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan ibu dan janin, yaitu usia kehamilan
ibu, tekanan darah, nadi, suhu, dan pernapasan, berat badan, dan hasil
pemeriksaan Hb serta Denyut Jantung Janin (DJJ), pastikan ibu
mengerti dengan hasil pemeriksaan.
c. Jika kadar Hb ibu 11 gr/dL pada awal kehamilan sebelum >24 minggu,
tanpa disertai mual-mual, maka anjurkan ibu memenuhi kebutuhan
nutrisi dengan tambahan kalori sebesar 500 kkal, serta pencegahan
anemia dengan memakan-makanan yang mengandung zat besi alami
seperti (daun katu, daun singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk,
kacang-kacangan, daging, ikan, hati ayam, telur) dan pemberian
suplemen asam folat.
d. Memotivasi ibu untuk banyak memakan-makanan yang mengandung
zat besi dan perhatikan pula pola makan teratur 3 kali sehari, agar
kesehatan ibu dan janin baik.
e. Menganjurkan ibu untuk sering beristirahat yaitu tidur pada malam
hari kurang lebih 7-8 jam dan siang selama kurang lebih 1-2 jam juga
hindari istirahat yang berlebihan dan bekerja yang terlalu berat.
f. Menganjurkan ibu memperhatikan bodi mekanik (sikap tubuh) yaitu
bangun secara perlahan dari posisi istirahat, hindari berbaring dengan
posisi telentang.
g. Memberikan ibu tablet Fe dengan dosis 1x1 di minum dengan air putih
satu gelas dan sebaiknya diminum menjelang tidur pada malam hari
agar mengurangi efek sampingnya seperti mual dan feses menjadi
merah dan harus diminum teratur setiap hari untuk penambah darah.

24
25

h. Memberitahu ibu tanda bahaya ibu nhamil trimester III yaitu,


pendarahan atau keluar cairan pervaginam, penglihatan kabur, bengkak
diwajah dan jari tangan, sakit kepala berlebihan, kejang, keluar air
ketuban sebelum waktunya dan demam tinggi. Jika terjadi anjurkan ibu
agar segera dating ke pelayanan kesehatan terdekat.
i. Memberitahu tanda-tanda persalinan seperti mules nyeri di area
panggul serta tulang belakang dan adanya kontraksi, keluar lender
disertai darah, atau air-air.
j. Memberitahu persiapan persalinan seperti bidan atau penolong
persalinan, kendaraan, uang, pakaian ibu bayi dan kain masukkan
dalam satu tas dan juga asuransi jaminan kesehatan.
Memberitahu keluarga kemungkinan komplikasi perdarahan
postpartum sehingga keluarga harus menyediakan donor darah dengan
golongan yang sama dengan ibu hamil tersebut (Astutik, 2018).
Sedangkan menurut (Saifuddin, 2016) penanganan anemia yang
dapat dilakukan oleh bidan adalah:
a. Kaji penyebab anemia pada ibu hamil
b. Berikan diet tinggi zat besi, asam folat, vitamin B12 dan
menganjurkan ibu mengkonsumsi vitamin C untuk membantu
proses penyerapan zat besi.
c. Berikan tablet zat besi dan asam folat
d. Timbang berat badan setiap minggu, untuk melihat kenaikan berat
badan ibu hamil setiap minggu, karena selama kehamilan
berlangsung kenaikan berat badan yang ideal berkisar 9-12 kg.
e. Ukur tekanan darah, untuk mengetahu tekanan darah ibu, normal
tekanan darah adalah sistolik <120 mmHg (90-120 mmHg) dan
diastolic <80 mmHg (60-80 mmHg).
f. Periksa Hb pada tempat pelayanan kesehatan, untuk melakukan
deteksi dini anemia pada kehamilan agar memeriksa kadar Hb
pada kunjungan awal supaya untuk pencegahan agar tidak
terjadinya pengeceran.
g. Berikan pendidikan kesehatan tentang :

25
26

1) Tanda dan gejala anemia pada ibu hamil, lemah, kelopak mata
pucat, lidah dan kuku pucat, mudah pingsan, mata berkunang-
kunang, sesak napas, konjungtiva pucat, sakit kepala dan pada
ibu hamil dengan anemia berat terjadi gangguan system
neuromuscular, dysphagia, dan pembesaran kelenjar limfe.
2) Akibat anemia pada ibu hamil, dapat terjadi keguguran, lahir
premature, dapat menjadi penyulit persalinan, bayi lahir
denagn berat badan rendah, bisa terjadi hambatan tumbuh
kembang janin.
3) Cara mengkonsumsi tablet zat besi adalah di malam hari
menjelang tidur atau 3 jam setelah makan, diminumnya
dengan air putih, jangan diminum dengan air the, susu atau
kopi karena dapat menurunkan penyerapan zat besi dalam
tubuh sehinhgga manfaatnya menjadi berkurang.
4) Makan-makanan yang bernutrisi dengan porsi makan 2 kali
lipat dari sebelum hamil.
5) Hindari atau kurangi minum kopi dan teh, karena bisa
meningkatkan denyut jantung dan bisa mempengaruhi bayi
yang sedang berkembang serta bisa menghambat kemampuan
tubuh ibu hamil dalam menyerap zat besi.
6) Hindari penggunaan alkohol dan obat-obatan/zat penenang,
karena tidak baik dalam kesehatan ibu dan perkembangan
janin.
7) Hindari aktivitas yang berat, karena bisa mempengaruhi
kondisi kesehatan ibu serta kesehatan bayi yang ada di dalam
kandungan.
8) Istirahat yang cukup, karena ibu hamil sangat penting untuk
istirahat yang cukup, kalau kurang tidur bisa terjadinya
kelahiran premature.
BAB III
TINJAUAN KASUS

26
27

FORMAT PENGKAJIAN DATA KELUARGA


1. Nama kepala keluarga: Tn. B
Jenis kelamin: laki-laki
Umur: 25 tahun
Agama:islam
Suku bangsa: Indonesia
Pendidikan:SMA
Pekerjaan: Swasta
Alamat: RT 002 RW 001, Desa jl Ranglong
2. Anggota keluarga
N Nam Umu Jenis Hub. Pendidika Pekerjaa Keteranga
o a r kelamian Keluarg n n n
a
1 Tn. B 25 Laki-laki Suami SMA Swasta
2 Ny.D 24 Perempua Istri SMA IRT
n

3. Status kesehatankeluarga 6 bulan terakhir (semua jenis penyakit)


No Nama Umur Jenis Jenis penyakit Tempat berobat
kelamin
1 Tn. B 25 tahun Laki-laki Demam, Klinik bidan
flu,batuk ringan

4. Stastus kesehatan keluarga saat survey terakhir (Semua jenis penyakit)


No Umur Jenis kelamin Jenis penyalit Tempat beobat

5. Pengambilan keputusan dalam keluarga:


Suami √ istri suami & istri lain-lain
6. Kamatian dalam setahun terakhir
No Nama Bulan dan Jenis Sebab keterangan
tahun kematian kelamin kematian
Data

kesehatan ibu
1. Ibu Hamil

27
28

a. Riwayat kehamilan : HPHT 28-0802020


b. Umur kehamilan:
c. Tafsiran partus:
( ) triwulan I ( ) Triwulan II ( √ ) Triwulan III

(0-4 minggu) (15-28 minggu) (29-lahir)

Diagnosa Ibu:G1P0A0
Janin: tunggal hidup
d. ANC: (√) ya, ( ) tidak. Bila ya apakah:
( ) lengkap (minimal 4x/ sesuai usia kehamilan)
( ) tidak lengkap (kurang dari 4x /lewat jadwal waktu yang telah
ditentukan)
Dimana kebiasaa periksa hamil
( ) RS/PUSKESMAS (√) Dokter/ Bidan praktek
( ) POLINDAS ( ) POSYANDU
Bila tidak ANC alasannya:
( ) tidak tahu (tidak mau ( ) jarak pelaynan kesehatan jauh
Lain-lain (sebutkan)..................................................................
e. Imunisasi TT
( ) lengkap (minimal 2xsesuai usia kehamilan)
( ) tidak lengkap (kurang dari 2x)
( ) tidak imunisasi
Alasan tidak imunisasi:
( ) tidak tahu ( ) tahu tapi tidak mau
( ) Yan-Kes jauh ( ) lain-lain (sebutkan)
f. Faktor resiko kehamilan
( ) ada, sebutkan.................................................................
( √ ) tidak ada
g. Keadaan Gizi Ibu Hamil
1) Makanan yang dipantang selama hamil: (sebutkan)...............
2) LILA 29 cm
3) Kesimpulan status gizi ibu: Normal
Anemia ibu hamil: ( √ ) ya ( ) tidak Hb terakhir: 10 gr/dl

28
29

h. Rencana persalinan
( √ ) Nakes ( ) Non Nakes
Alasan:..................................................................................
DATA LINGKUNGAN
1. Perumahan:
Ventilasi : Baik √
lantai rumah: ubin/semen
2. Sumber air bersih
Sumur atau pompa
Kondisi air: memenuhi syarat kesehatan
3. SPAL
Selokan/Got
4. Pembuangan Tinja
Septik tank
5. Kandang: tidak ada
FASILITAS/SARANA KESEHATAN
1. Apakah di Desa ini ada dana sehat? Tidak ada
2. Jika ada apakah keluarga ikut serta
( )Ya ( )Tidak, alasan............................
3. Jarak rumah dengan fasilitas kesehatan: 2 KM
4. Jenis transportasi yang digunakan ke pelayanan kesehatan
Kendaraan pribadi

DATA PENGKAJIAN AWAL PASIEN

Tanggal pengkajian : Selasa 16 Maret 2021

29
30

Jam pengkajian : 10.00 WIB


Tempat : Poli Ibu Puskesmas Lingkar Barat
Pengakajian oleh : Ica Herlina

A. Data Subjektif
1. Identitas pasien
Nama ibu : Ny D Nama suami : Tn B
Umur : 24 tahun Umur : 25 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Kebangsa : Indonesia Kebangsaan : Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Swasta
Alamat : jl rangkong RT 002/ RW 001
2. Alasan datang.
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
3. Keluhan utama
Ibu mengatakan merasa lelah, sering pusing, mudah mengantuk, dan nafsu
makan berkuramg.
4. Riwayat pernikahan
a. Status pernikahan : Menikah
b. Jumlah pernikahan : 1 kali
c. Menikah pada usia : 23 tahun
d. Lamanya pernikahan: 1 tahun
5. Riwayat kehamilan sekarang
a. HPHT : 28-08-2020
b. TP : 05-06-2021
c. UK : 31 minggu
d. Gerakan janin : sudah dirasakan ibu saat hamil 5 bulan
e. Obat yang dikosumsi :
Ibu mengatakan hanya mengosumsi obat dari bidan:
1) Tablet Fe : 1x/ hari
2) Vitamin C : 1x/ hari

30
31

f. Keluhan-keluhan pada :
1) Trimester I : Ibu mengatakan, nafsu makan berkurang kadang-
kadang mual dan masih bisa diatasi.
2) Trimester II : Ibu mengatakan mudah lelah.
3) Trimester III : Ibu mengatakan nyeri punggung dapat diatasi
dengan tidur miring ke kiri.
g. ANC :
Ibu mengatakan memeriksa kehamilannya
1) Trimester I : 1 kali di praktik bidan
2) Trimester II : 1 kali di praktik bidan
3) Trimester III : 1 kali (saat ini)
h. Penyuluhan yang pernah di dapat :
i. penyeluhan tentang kehamilan di posyandu
j. Persanaan tentang diri dan kehamilannya :
Ibu mengatakan merasa senang atas kehamilannya yang keenamnya
6. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit yang menyertai
kehamilannya seperti DM, Asma, Hipertensi, TBC, PMS dan lain-lain.
b. Riwayat penyakit keluarga
1) Penyakit menular
Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suami tidak
ada yang menderita penyakit menular seperti hepatitis, HIV/AIDS,
dan TBC.
2) Penyakit menurun
3) Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suami tidak
ada yang menderita penyakit menurun, seperti Hipertensi, jantung
c. Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suami tidak ada
keturunan kembar.
d. Riwayat operasi

31
32

Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama, ibu mengatakan tidak


pernah mengalami operasi melahirkan secara SC.
e. Riwayat penggunaan kontrasepsi
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi.
7. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalum Riwayat kehamilan,
persalinan, dan nifas yang lalu
Anak Nifas
Tgl/thn Tempat Jenis Keadaan
Partus Partus U Partus Penolong Anak
NO Kead aan Laktasi
K Sekarang
JK BB PB
Ini

8. Pola kebiasaan sehari-hari

Sebelum hamil Selama hamil


a. Pola nutrisi a. Pola nutrisi
Makan : 3 kali sehari, porsi sedang, Makan: 3 kali sehari, porsi
jenis nasi, sayur lauk pauk dan buah, sedang, jenis nasi, sayur lauk
tidak ada keluhan pauk,buah. Nafsu makan
Minum : 6-8 gelas/hari, jenis air berkurang, tidak selera makan
putih, tidak ada keluhan ikan dan sayur
Minum : 7-8 gelas/hari, jenis air
putih, tidak ada keluhan
b. Pola elimivnasi b. Pola eliminasi
BAK : 5x/hari, bau khas urine, warna BAK : 5-6 x/hari, bau khas urine,
kuning jernih, tidak ada keluhan warna kuning jernih, tidak ada
BAB : 1x/hari, kosistensi lembek, keluhan.
bau khas feses, warna kuning BAB: 1x/hari, konsistensi lembek
kecoklatan, tidak ada keluhan bau khas feses, warna kuning
coklat , tidak ada keluhan
c. Pola istirahat c. Pola istirahat
Tidur siang : jarang tidur siang Tidur siang :+- 1 jam
Tidur malam :+- 7-8 jam, Tidur malam : +-6-7 jam
tidak ada keluhan Keluhan : sering terbangun
dimalam hari karena sering BAK.
d. Pola aktivitas d. Pola aktivitas
Pekerjaan rumah tanga seperti Pekerjaan rumah tangga seperti
memasak, menyapu, mengepel, memasak, menyapu, mengepel,
mencuci piring dan baju, serta mencuci piring dan baju, serta
membantu suami berjualan, tidak membantu suami berjualan,
ada keluhan. keluhan cepat lelah.
e. Personal hygiene e. Personal hygiene
Mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, mandi 2x/hari, gosk gigi 2x/hari,
keramas 4x/minggu, ganti pakaian keramas 3x/minggu, ganti
dalam dan luar setiap habis mandi. pakaian dalam dan luar setiap
habis mandi.

9. Keadaan psikologis

32
33

a. Perasaan tentang kehamilan ini :


Ibu mengatakan kurang senang terhadap kehamilan sekarang karena ibu
sudah banyak anak dan usianya sudah tua.
b. Kehamilan ini di rencanakan/tidak :
Ibu mengatakan ini kehamilan yang tidak direncanakn
c. Jenis kelamin yang diharapkan :
Ibu mengatakan jenis kelamin apapun akan ibu terima
d. Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini :
Ibu mengatakan ada dukuangan dari suami dan keluarga walaupun
kehamiln ini kurang diharapkan.
e. Penggunaan obat-obatan/rokok :
Ibu mengatakan tidak mengosumsi obat-obatan/rokok
f. Jaminan kesehatan
Ibu mengatakan memiliki jaminan kesehatan yaitu BPJS

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum

33
34

a. Keadaan umum : Lemah


b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-Tanda vital : TD : 110/70 P : 20x/menit
N : 80x/menit S : 36,5 ◦C
d. TB : 155 cm
e. BB Sebelum hamil : 55 Kg
f. BB sekarang : 64 Kg
g. Kenaikan BB : 9 Kg
h. LILA : 29 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
1) Rambut : Bersih, warna hitam, tidak berketombe,tidak
rontok, tidak ada nyeri tekan dan benjolan.
2) Muka : Bersih, pucat, tidak ada cloasmagravidarum,
tidak ada nyeri tekan, tidak ada odema.
3) Mata : Simetris
1) Conjuntiva : anemis
2) Sclera : anikterik
4) Hidung : Bersih, tidak ada polip
5) Telinga : Bersih, simetris kanan dan kiri, ada serumen
6) Mulut/gigi/gusi : Bersih, pucat, bibir kering, tidak ada stomatitis,
gigi tidak ada caries, gusi tidak berdarah dan tidak
bengkak
b. Leher
1) Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada
2) Pembesaran Vena jungularis : Tidak ada
3) Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada
c. Dada dan axial
1) Mamae : Bersih, simetris
(a) Pembesaran : (+)
(b) Aerola : Hyperpigmentasi
(c) Putting susu : Menonjol

34
35

(d) Kolostrum : (+)


2) Axilla
(a) Benjolan : Tidak ada
(b) Nyeri : Tidak ada
d. Abdomen
Inspeksi
1) Luka bekas operasi : tidak ada luka bekas operasi

Palpasi
1) Leopold I : TFU 3 jari diatas pusat (30cm), teraba bagian yang
lunak, bundar, tidak melenting (bokong).
2) Leopold II : Bagian kanan perut ibu teraba keras dan
memanjang (punggung). Bagian kiri teraba bagian-
bagian kecil janin (ekstremitas)
3) Leopld III : bagian bawah perut ibu teraba keras, bulat,
melenting (kepala) dan masih bisa digoyangkan
4) Leopold IV : kepala belum masuk PAP/ convergen

Auskultasi
1) DJJ :
Frekuensi:146x/menit
Irama : teratur
Kekuatan : kuat
2) TBJ : (30-12) x 155 = 2.790 gr
e. Ekstremitas
1) Atas
Bentuk : simetris
Warna kuku : Pucat
Odema : tidak ada
2) Bawah
Bentuk : simetris
Varices : tidak ada
Odema : tidak ada
Reflek patella : Positif kanan dan kiri.

35
36

f. Anogenatal
Ibu Ttidak Bersedia dilakukan pemeriksaan.
3. Pemeriksaan penunjang :
a. Hb : 10 gr/dl
b. Glukosa Urine : Negatif (-)
c. Protein Urine : Negatif (-)
d. HbSAg : Negatig (-)
e. HIV : Negatif (-)

C. Analisa
G1P0A0 umur kehamilan 31 minggu intrauterine, janin tunggal hidip, presentasi
kepala, keadaan janin baik, ibu dengan anemia ringan.

D. Penatalaksanaan
1) Melakukan pemeriksaan fisik pada ibu
Ev : ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2) Melakukan pemeriksaan Hb awal pada ibu
Ev : Ibu mengetahui hasil pemeriksaan Hb 10 gr/dl
3) Mendiskusikan kepada ibu untuk minum tablet Fe dengan cara meminum
pada malam hari, dosisi 1x 1/ hari pada ibu dan menjelaskan aturan pakai
Ev : ibu mau mengikuti saran bidan
4) Menjelaskan kepada ibu tentang bahaya anemia
Ev:ibu mengerti
5) Menjelaskan perubahan fisologis dan psikologis pada ibu
Ev: ibu mngerti
6) Mendiskusikan kepada ibu untuk cukup istirahat
Ev : ibu mau mengikuti saran bidan
7) Mendiskusikan kepada ibu untuk tetap menjaga personal hygiene
Ev : ibu mau mengikuti saran bidan
PENATALAKSANAAN ASUHAN KEBIDANAN

Kunjungan 1

36
37

Tanggal pengkajian : Selasa 26 Maret 2021


Jam pengkajian : 15.00 WIB
Tempat : rumah pasien
Pengakajian oleh : Ica Herlina
A. Data subjektif
1. Data subjektif
Ibu mengatakan merasa lemas, dan mudah mengantuk.
B. Data objektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Lemah
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-Tanda vital : TD : 110/70 P : 20x/menit
N : 80x/menit S : 36,5 ◦C
2. Pemeriksaan fisik
a. Muka : Bersih, pucat, tidak ada cloasmagravidarum,
tidak ada nyeri tekan, tidak ada odema.
b. Mata : Simetris
1) Conjuntiva : anemis
2) Sclera : anikterik
c. Mulut/gigi/gusi : Bersih, pucat, bibir kering, tidak ada stomatitis,
gigi tidak ada caries, gusi tidak berdarah dan tidak
bengkak
a. Ekstremitas
1) Atas
Bentuk : simetris
Warna kuku : Pucat
Odema : tidak ada
2) Bawah
Bentuk : simetris
Varices : tidak ada
Odema : tidak ada
Reflek patella : Positif kanan dan kiri.
C. Analisa

37
38

G1P0A0 umur kehamilan 31 minggu intrauterine, janin tunggal hidip, presentasi


kepala, keadaan janin baik, ibu dengan anemia ringan.

D. Penatalaksanaan
1) Melakukan pemeriksaan fisik pada ibu
Ev : ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2) Diskusikan dan evaluasi pemeriksaan Hb awal pada ibu
Ev : sudah dilakukan
3) Mendiskusikan kepada ibu untuk minum tablet Fe pada ibu yaitu
diminum pada malam sebelum hari 1 kali sehari
Ev : ibu mau mengikuti saran bidan
4) Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung zat
besi seperti (kacang-kacangan, daging berwarna merah, sayuran hijau,
telur, daging, dll)
Ev : ibu mau mengikuti saran bidan
5) Menjelaskan tanda bahaya anemia pada ibu
Ev: Ibu mengerti dan memahaminya
6) Menjelaskan kepada ibu edukasi tentang anemia menggunakan leaflet
Ev : Ibu mengerti dan memahaminya
7) Memberikan leaflet kepada ibu agar mudah diingat dan untuk
mengambah pengetahuan ibu
Ev : Ibu bersedia
8) Mendiskusikan kepada ibu untuk cukup istirahat
Ev : ibu mau mengikuti saran bidan
9) Mendiskusikan kepada ibu untuk tetap menjaga personal hygiene
Ev : ibu mau mengikuti saran bidan

Kunjungan 2

Tanggal pengkajian : jumat 26 Maret 2021


Jam pengkajian : 15.30 WIB

38
39

Tempat : rumah pasien


Pengakajian oleh : Ica Herlina
A. Data subjektif
1. Data subjektif
Ibu mengatakan merasa mudah lelah.
B. Data objektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-Tanda vital : TD : 100/70 P : 20x/menit
N : 82x/menit S : 36,4 ◦C
2. Pemeriksaan fisik
a. Muka : Bersih, tidak pucat, tidak ada cloasmagravidarum,
tidak ada nyeri tekan, tidak ada odema.
b. Mata : Simetris
3) Conjuntiva : an anemis
4) Sclera : anikterik
a. Mulut/gigi/gusi : Bersih, tidak pucat, bibir kering, tidak ada
stomatitis, gigi tidak ada caries, gusi tidak berdarah
dan tidak bengkak
b. Ekstremitas
3) Atas
Bentuk : simetris
Warna kuku : tidak pucat
Odema : tidak ada
4) Bawah
Bentuk : simetris
Varices : tidak ada
Odema : tidak ada
Reflek patella : Positif kanan dan kiri.
C. Analisa
G1P0A0 umur kehamilan 32 minggu intrauterine, janin tunggal hidip, presentasi
kepala, keadaan janin baik, ibu dengan anemia ringan.

39
40

D. Penatalaksanaan
1) Melakukan pemeriksaan fisik pada ibu
Ev : ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2) Evaluasi tentang meminum tablet Fe pada ibu yaitu diminum pada
malam hari sebelum tidur1 kali sehari
Ev : ibu sudah mengikuti saran bidan
3) Evaluasi pemahaman ibu tentang tanda dan bahaya anemia
kehamilan
Ev: ibu memahami
4) Evaluasi kebutuhan istirahat ibu
Ev: ibu istirahat dengan cukup
5) Evaluasi tentang pemenuhan nutrisi ibu dengan makan yang
mengandung zat besi dan bergizi
Ev: ibu sudah melakukannya
6) Melakukan kembali pemeriksaan Hb dan menjelaskan hasilnya
Ev: sudah dilakukan hasil Hb ibu 10,3gr/dl dan ibu mengetahuinya

Kunjungan 3
Tanggal pengkajian : Selasa 6 April 2021
Jam pengkajian : 15.30 WIB
Tempat : rumah pasien

40
41

Pengakajian oleh : Ica Herlina


A. Data subjektif
1. Data subjektif
Ibu mengatakan sering buang air kecil, ibu mengatakan tidak merasakan
tidak mudah lelah.
B. Data objektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Lemah
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-Tanda vital : TD : 100/70 P : 20x/menit
N : 82x/menit S : 36,4 ◦C
2. Pemeriksaan fisik
a. Muka : Bersih, pucat, tidak ada cloasmagravidarum,
tidak ada nyeri tekan, tidak ada odema.
b. Mata : Simetris
1) Conjuntiva : an anemis
2) Sclera : anikterik
a. Mulut/gigi/gusi : Bersih, tidak pucat, bibir kering, tidak ada
stomatitis, gigi tidak ada caries, gusi tidak berdarah
dan tidak bengkak
c. Ekstremitas
1) Atas
Bentuk : simetris
Warna kuku : tidak pucat
Odema : tidak ada
2) Bawah
Bentuk : simetris
Varices : tidak ada
Odema : tidak ada
Reflek patella : Positif kanan dan kiri.
C. Analisa
G1P0A0 umur kehamilan 34 minggu intrauterine, janin tunggal hidip, presentasi
kepala, keadaan janin baik, ibu dengan anemia ringan.

41
42

D. Penatalaksanaan
1) Melakukan pemeriksaan fisik pada ibu
Ev : ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2) Menjelaskan ketidaknyaman TM III kepada ibu
Ev: ibu mngerti
3) Evaluasi tentang meminum tablet Fe pada ibu yaitu diminum pada malam
hari sebelum tidur 1 kali sehari
Ev : ibu sudah mengikuti saran bidan
4) Evaluasi kebutuhan istirahat ibu
Ev: ibu istirahat dengan cukup
5) Evaluasi tentang pemenuhan nutrisi ibu dengan makan yang mengandung
zat besi dan bergizi
Ev: ibu sudah melakukannya
6) Melakukan kembali pemeriksaan Hb dan menjelaskan hasilnya
Ev: sudah dilakukan hasil Hb ibu 11,2 gr/dl dan ibu mengetahuinya
3) Menjelaskan tanda bahaya kepada ibu
Ev: ibu mengerti

BAB IV
PEMBAHASAN KASUS

A. Pembahasan
Pada bab ini penulis akan menguraikan hasil penelitian yang sesuai dengan
tujuan penelitian dan membahas perbedaan dan persamaan yang ada antara

42
43

penatalaksanaan kasus dengan konsep teori yang telah diuraikan pada Bab II.
penulis menggunakan manajemen kebidanan SOAP, maka pembahasan akan
diuraikan langkah demi langkah sebagai berikut.
1. Data Subjektif
Subjektif adalah informasi yang dicatat mencangkup identitas, keluhan
yang diperoleh dari hasil wawancara langsung kepada pasien atau klien
(anamnesis) atau dari keluarga dan tenaga kesehatan (Sudarti, 2015).
Data subjektif yang kita peroleh dari wawancara dapat kita lihat dari
gejala jumlah sel darah merah yang rendah menyebabkan berkurangnya
pengiriman oksigen kesetiap jaringan tubuh, maka anemia dapat
menyebabkan beberapa tanda gejala yang mungkin seperti kelelahan dan
lemah, penurunan energi, frekuensi pernapasan cepat dan sesak nafas,
rasa jantung balap atau cepat dan tidak teratur, pusing atau kepala terasa
ringan (turutama ketika berdiri), sakit kepala, tidak berkonsentrasi,
pingsan, kesemutan, malaise (merasa tubuh kurang sehat), edema, mual
dan muntah, gampang mengantuk, gangguan pengelihatan (Proverawati,
2014; Elizabeth, 2014).
Penyebab mendasar anemia meliputi asupan yang tidak cukup,
absorbsi yang tidak adekuat, Investasi cacing dalam usus, terutama cacing
tambang dan penyakit infeksi yang lain banyak di jumpai dan menambah
timbulnya anemia. Sedangkan penyebab secara umum antara lain sosial
ekonomi hal ini dikarenakan dengan penghasilan yang rendah maka daya
beli terhadap makanan sumber gizi berkurang dan akses terhadap
pelayanan kesehatan juga kurang, setelah itu pendidikan gizi yang
diperoleh dari pendidikan formal, radio, televisi dan majalah dapat
mengeliminasi ketidaktahuan dalam pemilihan bahan makanan yang
berkualitas dan bergizi kemudian, pengetahuan wanita yang rendah
tentang anemia mempunyai risiko 4 kali lebih tinggi dibanding wanita
dengan pengetahuan tentang anemia tinggi (Astutik, 2018).
Pada kasus Ny. “D” penyebab ibu anemia adalah kurang pengetahuan
dan kurang makan-makanan yang mengandung zat besi, ibu hamil 30
minggu dengan keluhan sering pusing, badan lemas, kurang nafsu makan,

43
44

penglihatan berkunang-kunang. Dapat disimpulkan tidak terdapat


kesenjangan antara teori dan praktek.
2. Data Objekif
Menggambarkan pendokumentasian pengkajian data, terutama
data yang diperoleh melalui observasi yang jujur dari pemeriksaan
fisik pasien, pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan diagnostik
lain. Data ini akan memberikan bukti gejala klinis pasien dari fakta
yang berhubungan dengan diagnostik.
Anemia juga merupakan suatu keaadan adanya penurunan kadar
hemoglobin, hematokrit dan jumlah eritrosit di bawah nilai normal.
Anemia kehamilan yaitu ibu hamil dengan kadar Hb < Ilg% pada
trisemester I dan III atau Hb< 10,5 g% pada trisemester II (Astutuik,
2018).
Salah satu cara untuk menegakan diagnosis anemia pada kehamilan
maka dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yaitu
frekuensi pernapasan cepat atau sesak nafas, rasa jantung balap atau
cepat dan tidak teratur, kulit tampak pucat, kulit dingin, edema, mata
conjungtiva terlihat anemis, lidah, bibir dan kuku pucat, ikterik dan
setelah di lakukan pemeriksaan penunjang Hb dengan menggunakan
alat sahli diperoleh hasil apa bila Hb > 11 gr % dapat dikatakan tidak
anemia, Hb 9-10 gr % dikatakan anemia ringan, Hb 7-8 gr % dikatakan
anemia sedang, dan Hb<7 gr % dikatakan anemia berat (Astutik,
2018).
Pada kasus Ny. “D” umur 24 tahun, G2P0A0 umur kehamilan 30
minggu diperoleh hasil pemeriksaan muka terlihat pucat, pada mata
conjungtiva terlihat anemis, pada kuku terlihat pucat, pada kulit dan
bibir terlihat pucat, Hb 10,8 gr/dL. Jadi dapat disimpulkan tidak ada
kesenjangan antara teori dan praktek.
3. Analisa
Analisa merupakan pendokumentasian hasil analisis dan
interpretasi (kesimpulan) dari data subjektif dan objektif (Sudarti,
2014).

44
45

Pada kasus diperoleh analisa Ny. “D” umur 24 tahun G1P0A0


umur kehamilan 31 minggu intra uterin, janin tunggal hidup, presentasi
kepala, janin baik, keadaan jalan lahir normal dan keadaan ibu dengan
anemia ringan.
4. Penatalaksanaan
Penatalaksaan adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang
dan datang.Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil analisa dan
intervensi data. Menurut Tarwoto (2007) Penatalaksanaa anemia pada
ibu bamil adalah pemberian zat besi 2x250 mg, vitamin C, dan
melakukan pendidikan kesehatan seperti mengkaji penyebab anemia,
tanda gejala anemia, akibat anemia, periksa Hb, makan-makanan yang
banyak mengandung zat besi dan vitamin C. menganjurkan ibu untuk
sering beristirahat yaitu tidur pada malam hari kurang lebih 7-8 jam
dan siang selama kurang lebih 1-2 jam juga hindari istirahat yang
berlebihan dan berkerja yang terlalu berat. Menganjurkan ibu
memperhatikan bodi mekanik ( sikap tubuh) yaitu bangun secara
perlahan dari posisi istirahat, hindari berdiri terlalu Jama dalam
lingkungan sesak dan hindari berbaring dengan posisi telentang.
(Sudarti, 2014).
Pada kasus Ny. “D” yaitu melakukan informed consent,
menjelaskan tentang anemia, penyebab dan tanda-tanda anemia pada
ibu hamil, menganjurkan ibu untuk makan-makanan yang mengandung
zat besi, menganjurkan ibu untuk banyak mengkonsumsi vitamin C,
menganjurkan ibu untuk sering beristirahat yaitu tidur pada malam hari
kurang lebih 7-8 jam dan siang selama kurang lebih 1-2 jam juga
hindari istirahat yang berlebihan dan berkerja yang terlalu berat.
menganjurkan ibu memperhatikan body mekanik ( sikap tubuh) yaitu
bangun secara perlahan dari posisi istirahat, hindari berdiri terlalu lama
dalam lingkungan sesak dan hindari berbaring dengan posisi telentang,
berkaloborasi dengan bidan untuk pemberian terapi Fe 1xl tablet, Kalk
1xl tablet, Vit C 1xl tablet mendokumentasikan hasil pemeriksaaan.

45
46

Jadi dapat disimpulkan dalam penatalaksanaan tidak terdapat


kesenjangan antara teori dan praktek.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin
(Hb) < 11 gr/dl pad trimester I dan III sedangkan pada trimester II kadar
hemoglobin < 10,5 gr/dl. Anemia kehamilan disebut “potentional danger to

46
47

mother and child” (potensi yang membahayakan ibu dan anak), karena itulah
anemia memerlukan perhatian yang serius dari semua pihak yang terkait
dalam pelayanan kesehatan (Manuaba dalam Pratiwi, 2019). Pada kasus ini
didapatkan ibu hamil dengan kadar Hb 10 gr/dl berhasil menaikan Hb 1 gr/dl
peneliti melakukan konseling dan pemantaun ibu hamil, menganjurkan ibu
dengan cara mengkonsumsi nutrisi yang seimbang serta meminum tablet
tambah darah 1x/hari. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dan
asupan nutrisi yang baik dengan kenaikan Hb pada Ny “D” Umur 24 tahun.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat
disarankan bagi pihak yang terkait:
1. Bagi tenaga kesehatan
Bagi tenaga kesehatan setempat pemberian penyuluhan dengan berbagai
macam penyuluhan tentang anemia untuk meningkatkan pengetahuan ibu
hamil tentang anemia dan yang berhubungan dengan anemia.
2. Bagi ibu hamil/ keluarga
Meningkatkan kesadarn bagi masing-masing masyarakat khususnya ibu
hamil mengenai pentingnya kesehatan terutama ibu hamil untuk melakukan
kunjungan ANC secara dini untuk mengenali tanda dan gejala anemia serta
menambah dan pengembangan ilmu pengetahuan tentang anemia.
3. Bagi institusi diharapkan penelitian ini dapat menambah kepustakaan dan
bahan informasi mengenai faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya
anemia sehingga dapat menambah wawasan.

4. Bagi peneliti
Dapat meningkatkan pengetahuan dan sumber acuan tentang faktor yang
memengaruhi anemia pada ibu hamil terhadap ibu hamil yang mengalami
anemia.

47
48

DAFTAR PUSTAKA

Ai Yeyeh Rukiyah. 2014. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta. CV. Trans Info


Media.

Ai Yeyeh Rukiyah, & Yulianti, Lia 2015.Asuhan Kebidanan Patologis


Kehamilan. Jakarta : Trans Info Media.

48
49

Astutik R Y, Ertiana D. 2018. Anemia Dalam Kehamilan. Jawa Timur: CV


Pustaka Abadi

Hernawati, Erni & Lia Kamila.2017. Kegawatdaruratan Maternal dan


Neonatal.Jakarta : Trans Info Media.

Kementerian Kesehatan RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2018.


Kementerian Kesehatan RI.

Maryunani A. Manajemen Kebidanan Terlengkap. Jakarta Timur.TIM ;


2016.

Nurbadriyah WD. 2019. Anemia Defisiensi Besi.Yogyakarta : Deepublish


Publisher

Pratami, Evi. 2018. Evidence-Based Dalam Kebidanan : Kahamilan,


Persalinan dan Nifas. Jakarta : EGC.

Proverawati A. Anemia Dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha


Medika ;2014.

Saiffudin AB, 2016. Rachimhadhi T, Wiknjosastro G..Ilmu Kebidanan

4thEd. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.

Sudarti D. Patofisiologi Dalam Kebidanan. Jakarta: EGC ; 2014.

Tyastuti. 2016. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: Pusdik SDM


Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

DOKUMENTASI

49
50

Kunjungan 1
`

Kunjungan 2

Kunjungan 3

50
51

51

Anda mungkin juga menyukai