BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO (2016) memperkirakan bahwa lebih dari 40% dari wanita
hamil seluruh dunia mengalami anemia. Setidaknya setengah dari anemia ini
diasumsikan karena kekurangan zat besi. Anemia defisiensi zat besi lebih
cenderung berlangsung di Negara yang berkembang dari pada Negara yang
sudah maju, 36% (atau sekitar 1400 juta orang) dari perkiraan populasi 3800
juta orang dinegara yang sudah berkembang menderita jenis penyakit ini,
sedangkan prevalensi dinegara maju hanya sekitar 8% (atau kira-kira 100 juta
orang) dari perkiraan populasi 1200 juta orang (Suji, 2019).
Jumlah ibu hamil di Indonesia yang mengalami anemia meningkat
dibandingkan pada tahun 2013 yaitu sebesar 37,1% , sedangkan pada tahun
2018 ibu hamil mengalami anemia sebesar 48,9%. Meskipun pemerintah telah
melakukan program penanggulangan anemia pada ibu hamil yaitu dengan
memberikan 90 tablet Fe kepada ibu hamil selama periode kehamilan dengan
tujuan menurunkan angka anemia ibu hamil, tetapi kejadiannya masih tinggi
(Kementerian Kesehatan Indonesia, 2018).
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implementasi.
Bila dihitung dari saat ferilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu (Prawiroharjho, 2016).
Anemia merupakan suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah merah
atau hemoglobin kurang dari normal. Kadar hemoglobin normal umunya
berbeda pada laki-laki dan perempuan. Untuk pria, anemia biasanya
didefinisikan sebagai kadar hemoglobin kurang dari 13,5 gram/dl dan pada
wanita sebagai hemoglobin kurang dari 12,0 gram/dl (Proverawati, 2018).
Anemia dalam kehamilan didefinisikan sebagai suatu kondisi ketika ibu
memiliki kadar hemoglobin kurang dari 11 gr/dL pada trimester I dan III, atau
kadar hemoglobin kurang dari 10,5 gr/dL pada trimester II (Pratami Evi,
2018).
1
2
Anemia defisiensi zat besi adalah penurunan jumlah sel darah merah
dalam darah yang disebabkan oleh zat besi yang terlalu sedikit.Anemia
defisiensi besi adalah bentuk anemia paling umum. Sekitar 20% wanita, 50%
wanita hamil, dan 3% dari pria tidak punya cukup zat besi dalam tubuh
mereka. Hal ini menunjukan bahwa anemia pada ibu hamil merupakan
masalah kesehatan serius yang memerlukan perhatian khusus karena dapat
meningkatkan angka kesakitan dan kematian ibu (Proverawati, 2018).
Upaya untuk mencegah dan menanggulangi terjadinya anemia dalam
kehamilan yaitu menggunakan terapi farmakologi yang biasa diberikan di
fasilitas kesehatan adalah tablet Fe atau tablet tambah darah yang
mengandung 60 mg besi elemental atau 200 mg ferro sulfat dan 0,400 mg
asam folat (Permenkes RI, 2014).
Asuhan kebidanan pada keluarga merupakan asuhan kebidanan komunitas
dimana pelayanan kebidanan komunitas merupakan upaya yang dilakukan
bidan untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan di dalam keluarga dan
masyarakat agar selalu berada dalam kondisi kesehatan yang optimal.
Puskesmas merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang berperan penting
dalam pelayanan kebidanan di masyarakatKegiatan pelayanan kebidanan
komunitas termasuk di dalamnya adalah penyuluhan dan nasihat tentang
kesehatan reproduksi, penggunaan KB, perbaikan gizi keluarga, imunisasi ibu
dan anak (Kemenkes RI, 2017).
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah sebagai berikut “Bagaimana penatalaksanaan keluarga
binaan asuhan kebidanan keluarga binaan pada Ny. D di Lingkar Barat dalam
wilayah kerja UPTD Puskesmas Lingkar Barat tahun 2021?”.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah akhir praktik kebidanan komunitas, mahasiswa mampu
melaksanakan asuhan kebidanan komunitas secara komprehensif.
a. Tujuan khusus
1) Ibu hamil dapat mengetahui resiko Hb yang rendah pada kehamilan.
2
3
D. Manfaat
Dalam laporan kebidanan komunitas ini penulis berharap dapat bermanfaat
bagi :
1. Keluarga
Diharapkan dapat mengurangi kecemasan keluarga tentang keluhan yang
dialami selama masalah itu terjadi.
2. Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan antara teori yang diperoleh
di akademik dengan praktek-praktek yang dihadapkan.
3
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi,
kehamilan normal akan berlangsung waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar
atau 9 bulan menurut kalender internasional. Pembagian kehamilan dibagi
dalam 3 trimester: trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu,
trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27) dan trimester
ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Saifuddin, 2016).
2. Perubahan fisiologi pada kehamilan TM III
a. Uterus
Usia 30 minggu, fundus uteri dapat dipalpasi di bagian tengah
antara umbilikus dan sternum. Pada usia 38 minggu, uterus sejajar
dengan sternum. Tuba uterin tampak agak terdorong ke dalam di atas
bagian tengah uterus. Frekuensi dan kekuatan kontraksi otot segmen
atas rahim semakin meningkat, karena segmen bawah uterus
berkembang lebih cepat dan meregang secara radial, yang jika terjadi
bersamaan dengan pembukaan serviks dan pelunakan jaringan dasar
pelvis, akan menyebabkan presentasi janin memulai penurunannya
kedalam pelvis bagian atas, hal ini mengakibatkan berkurangnya tinggi
fundus yang disebut dengan lightening yang mengurangi tekanan pada
bagian atas abdomen. Peningkatan berat uterus 1.000 gram dan
peningkatan ukuran uterus 30 x 22,5 x 20 cm (Saifuddin, 2016).
b. Vagina
Estrogen menyebabkan perubahan pada lapisan otot dan
epitelium.Lapisan otot membesar, vagina lebih elastis yang
memungkinkan turunnya bagian-bagian bawah janin (Yulizawati,
2017).
c. Ovarium
4
5
Pada kehamilan trimester III korpus luteum sudah tidak lagi berfungsi
karena telah digantikan oleh plasenta yang telah terbentuk. Korpus
luteum mengeluarkan hormon estrogen dana progesteron (Saifuddin,
2016).
d. Perubahan pada payudara.
`Akibat pengaruh hormon estrogen maka dapat memacu
perkembangan duktus (saluran) air susu pada payudara, sedangkan
hormon progesterone menambah sel-sel asinus pada payudara. Hormon
laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin) menyebabkan
hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus payudara, serta
meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin, laktoglobulin,sel-
sel lemak, kolostrum. Pada ibu hamil payudara membesar dan tegang,
terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery,
terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh melanofor, puting
susu membesar dan menonjol (Tyastuti, 2016).
Hypertropi kelenjar sabasea (lemak) muncul pada aeola mamae
disebut tuberkelMontgomery yang kelihatan di sekitar puting susu.
Kelenjar sebasea berfungsi sebagai pelumas puting susu, kelembutan
puting susu terganggu apabila lemak pelindung ini dicuci dengan
sabun. Puting susu akan mengeluarkan kholostrum yaitu cairan
sebelum menjadi susu yang berwarna putih kekuningan pada trimester
ketiga (Tyastuti, 2016).
e. Sirkulasi Darah
Sel darah makin meningkat jumlahnya untuk mengimbangi
pertumbuhan janin dalam rahim. Serum darah (volume darah)
meningkat sebesar 25-30% sedangkan sel darah bertambah sekitar
20% (Saifuddin, 2016).
f. Sistem Perkemihan
Pada kehamilan trimester III, kepala janin mulai turun ke pintu atas
panggul keluhhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung
kemih tertekan kembali. Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal
kanan dan ureter lebih berdilatasi dari pada pelvis kiri akibat
5
6
6
7
dari suami, keluarga dan bidan. Trimester ketiga adalah saat persiapan
aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua periode ini juga disebut
periode menunggu dan waspada sebab merasa tidak sabar menunggu
kelahiran bayinya (Tyastuti, 2016).
Berat badan ibu meningkat karena adanya tekanan pada organ dalam
serta perasaan tidak nyaman karena janinnya semakin besar, perubahan
gambaran konsep diri, tidak mantap, merasa terasing, tidak dicintai,
merasa tidak pasti, takut, juga senang karena kelahiran bayinya, adanya
kegembiraan emosi karena kelahiran bayi. Bulan ke-8 mungkin terdapat
periode tidak semangat dan depresi, ketika bayi membesar dan
ketidaknyamanan bertambah, calon ibu mudah lelah dan menunggu
dampaknya terlalau lama.Reaksi calon ibu terhadap persalinan ini secara
umum tergantung pada persiapan dan persepsi nya terhadap kejadian.
Perasaan sangat gembira yang dialami ibu seminggu sebelum persalinan
mencapai klimaks nya sekitar 24 jam sebelum persalinan (Tyastuti, 2016).
4. Kebutuhan Ibu Hamil Trimester III
a. Kebutuhan Oksigen
Pada kehamilan terjadi perubahan pada sistem respirasi untuk
dapat memenuhi kebutuhan O2 disamping itu terjadi desakan diafragma
karena dorongan rahim yang membesar, sebagai kompensasi terjadinya
desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil akan
bernafas lebih dalam, hal ini berhubungan dengan meningkatnya
aktifitas paru-paru karena selain untuk mencukupi kebutuhan O2 ibu
juga harus mencukupi kebutuhan O2 janin (Tyastuti, 2016).
b. Kebutuhan Nutrisi
Untuk mengkomodasi perubahan yang terjadi selama masa hamil,
banyak diperlukan zat gizi dalam jumlah yang lebih besar dari pada
sebelum hamil. Pada ibu hamil akan mengalami penaikan berat badan
(BB) ,penambahan BB bisa diukur dari IMT (Indeks Masa Tubuh)/
BMI (Body Mass Index) sebelum hamil. IMT dihitung dengan cara BB
sebelum hamil dalam kg dibagi (TB dalam m) 2 misalnya : seorang
perempuan haml BB sebelum hamil 50 kg. TB 150 cm maka IMT
7
8
c. Personal hygiene
Kebersihan badan mengurangi kemungkinan infeksi, karena badan
yang kotor banyak mengandung kuman.Pada ibu hamil karena
bertambahnya aktifitas metabolisme tubuh maka ibu hamil cenderung
menghasilkan keringat yang berlebih, sehingga perlu menjaga
kebersihan badan secara ekstra disamping itu menjaga kebersihan
badan juga mendapatkan rasa nyaman bagi tubuh (Tyastuti, 2016).
Macam-macam personal hygiene :
1) Mandi
Pada ibu hamil baik mandi siram pakai gayung, mandi
pancuran dengan shower atau mandi berendam tidak dilarang.
Pada umur kehamilan trimester III sebaiknya tidak mandi rendam
karena ibu hamil dengan perut besar akan kesulitan untuk keluar
dari bak mandirendam. Menjaga kebersihan diri terutama lipatan
kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara
dibersihkan dan dikeringkan. Air yang digunakan mandi sebaiknya
tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
2) Perawatan vulva dan vagina
Ibu hamil supaya selalu membersihkan vulva dan vagina setiap
mandi, setelah BAB/BAK, cara membersihkan dari depan ke
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
B. Anemia
1. Pengertian
Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin
(proein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada dibawah normal
(Hernawati, 2017).
Anemia adalah salah satu kelainan darah yang umum terjadi ketika
kadar sel darah merah (eritrosit) dalam tubuh menjadi terlalu rendah. Hal
ini dapat menyebabkan masalah kesehatan karena sel darah merah
mengandung hemoglobin, yang membawa oksigen ke jaringan
tubuh.Kadar hemoglobin normal umunya berbeda pada laki-laki dan
perempuan. Untuk pria, anemia biasanya didefinisikan sebagai kadar
hemoglobin kurang dari 13,5 gr/dl dan pada wanita sebagai hemoglobin
kurang dari 12 gr/dl (Proverawati, 2018).
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar
hemoglobin (Hb) < 11 gr/dl pad trimester I dan III sedangkan pada
trimester II kadar hemoglobin < 10,5 gr/dl. Anemia kehamilan disebut
“potentional danger to mother and child” (potensi yang membahayakan
ibu dan anak), karena itulah anemia memerlukan perhatian yang serius dari
semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan (Manuaba dalam
Pratiwi, 2019).
2. Etiologi
Anemia dalam kehamilan sebagian besar disebabkan oleh kekurangan besi
(anemia defisiensi zat besi) yang dikarenakan kurangnya masukan unsur
besi dalam makanan, gangguan reabsobsi, gangguan penggunaan, atau
karena terlampau banyaknya besi keluar dari badan, misalnya pada
perdarahan (Astuti, 2018).
Penyebab umum dari anemia (Hernawati, 2017):
1) Berkurangan pembentukan sel darah merah seperti, kekurangan zat
besi, vitamin B12, asam folat dan kekurangan vitamin C.
2) Meningkatnya penghancuran sel darah merah.
3) Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin.
4) Malnutrisi.
15
16
5) Malabsobsi
3. Patofisiologi
Selama kehamilan, terjadi peningkatan volume darah (hiperemia). Ibu
hamil yang sehat akan mengalami peningkatan volume darah sebanyak 1,5
liter. Peningkatan volume darah tersebut, terutama terjadi akibat
peningkatan volume plasma dan bukan eritrosit.
Jumlah eritrosit dalam sirkulasi darah meningkat 450 ml. volume plasma
meningkat 45-65%, yaitu sekitar 1.000 ml. Kondisi tersebut mengakibatkan
terjadi pengenceran darah karena jumlah eritrosit tidak sebanding dengan
peningkatan plasma darah. Pada akhirnya volume plasma akan sedikit
menurun menjelang usia kehamilan cukup bulan dan kembali normal tiga
bulan setelah postpartum. Persentase peningkatan volume darah yang
terjadi selama kehamilan, antara lain plasma darah 30%, sel darah 18%,
dan hemoglobin 19%. Pada awal kehamilan, volume plasma meningkat
pesat sejak usia gestasi 6 minggu dan selanjutnya laju peningkatan
melambat. Jumlah eritrosit meningkat pada trimester II dan memuncak
pada trimester ke III (Pratami 2018).
4. Faktor Resiko Terjadinya Anemia
Menurut Susiloningtyas, 2019. Pada ibu hamil, beberapa faktor resiko
yang berperan dalam meningkatkan prevalensi anemia difesiensi zat besi,
antara lain :
a. Umur ibu < 20 tahun dan > 35 tahun.
b. Pendidikan rendah
c. Pekerja berat
d. Konsumsi tabet penambah darah < 90 butir
e. Makan < 3 kali dan kurang mengandung zat besi
5. Kasifikasi Anemia
Menurut Prawirohardjo (2016). Nilai Batasan untuk anemia pada
perempuan, yaitu :
16
17
Tabel. 1
Nilai Batasan untuk anemia pada perempuan
StStatus Kehamilan Hemoglobin (g/dl) Hematrosit (%)
Tidak hamil 12,0 36
Hamil trimester I 11,0 33
Hamil trimester II 10,5 32
Hamil trimester III 11,0 33
17
18
(c) Trimester III :Gangguan his primer dan sekunder, janin lahir
anemia, persalinan dengan tindakan tinggi, ibu cepat lelah.
4) Penanganan
Telah tersedia suplemen (Ferro sulfat).Untuk penerapan zat besi
yang baik, minum suplemen ini dengan perut kosong.Vitamin C
dapat meningkatkan penyerapan dan sangat penting dalam
produksi hemoglobin. Makan makanan yang banyak mengandung
zat besi seperti, daging, ikan, telur, kacang-kacangan, sayuran
hijau dan buah buahan( Proverawati, 2018).
b. Anemia megaloblastik
1) Pengertian
Anemia megaloblastik adalah gangguan darah dimana ukuran sel
lebih besar dari sel darah merah normal (proverawati, 2018).
2) Penyebab
Anemia megaloblastik biasanya disebabkan oleh kekurangan asam
folat atau vitamin B12.
3) Gejala
(a) Malnutrisi
(b) Glositis berat
(c) Diare
(d) Kehilangan nafsu makan (Pratiwi, 2019).
4) Penanganan
(a) Asam folat 15-30 mg/ hari.
(b) Vitamin B12 3x 1 tablet/ hari.
(c) Sulfas ferosus 3x1 tablet/hari.
c. Anemia hipoplastik
1) Pengertian
Adalah anemia yang terjadi akibat sumsum tulang kurang mampu
membuat sel-sel darah biru (Hernawati, 2017).
2) Gejala
(a) Jarang dijumpai dalam kehamilan dan disertai
trombositopenia dan leucopenia.
18
19
19
20
Gejala yang dapat terjadi pada anemia berat yaitu, kadar Hb <7 gr/dl,
sakit kepala, pandangan berkunang-kunang, perubahan warna tinja,
denyut jantung cepat, hipotensi.
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
1) Tanda dan gejala anemia pada ibu hamil, lemah, kelopak mata
pucat, lidah dan kuku pucat, mudah pingsan, mata berkunang-
kunang, sesak napas, konjungtiva pucat, sakit kepala dan pada
ibu hamil dengan anemia berat terjadi gangguan system
neuromuscular, dysphagia, dan pembesaran kelenjar limfe.
2) Akibat anemia pada ibu hamil, dapat terjadi keguguran, lahir
premature, dapat menjadi penyulit persalinan, bayi lahir
denagn berat badan rendah, bisa terjadi hambatan tumbuh
kembang janin.
3) Cara mengkonsumsi tablet zat besi adalah di malam hari
menjelang tidur atau 3 jam setelah makan, diminumnya
dengan air putih, jangan diminum dengan air the, susu atau
kopi karena dapat menurunkan penyerapan zat besi dalam
tubuh sehinhgga manfaatnya menjadi berkurang.
4) Makan-makanan yang bernutrisi dengan porsi makan 2 kali
lipat dari sebelum hamil.
5) Hindari atau kurangi minum kopi dan teh, karena bisa
meningkatkan denyut jantung dan bisa mempengaruhi bayi
yang sedang berkembang serta bisa menghambat kemampuan
tubuh ibu hamil dalam menyerap zat besi.
6) Hindari penggunaan alkohol dan obat-obatan/zat penenang,
karena tidak baik dalam kesehatan ibu dan perkembangan
janin.
7) Hindari aktivitas yang berat, karena bisa mempengaruhi
kondisi kesehatan ibu serta kesehatan bayi yang ada di dalam
kandungan.
8) Istirahat yang cukup, karena ibu hamil sangat penting untuk
istirahat yang cukup, kalau kurang tidur bisa terjadinya
kelahiran premature.
BAB III
TINJAUAN KASUS
26
27
kesehatan ibu
1. Ibu Hamil
27
28
Diagnosa Ibu:G1P0A0
Janin: tunggal hidup
d. ANC: (√) ya, ( ) tidak. Bila ya apakah:
( ) lengkap (minimal 4x/ sesuai usia kehamilan)
( ) tidak lengkap (kurang dari 4x /lewat jadwal waktu yang telah
ditentukan)
Dimana kebiasaa periksa hamil
( ) RS/PUSKESMAS (√) Dokter/ Bidan praktek
( ) POLINDAS ( ) POSYANDU
Bila tidak ANC alasannya:
( ) tidak tahu (tidak mau ( ) jarak pelaynan kesehatan jauh
Lain-lain (sebutkan)..................................................................
e. Imunisasi TT
( ) lengkap (minimal 2xsesuai usia kehamilan)
( ) tidak lengkap (kurang dari 2x)
( ) tidak imunisasi
Alasan tidak imunisasi:
( ) tidak tahu ( ) tahu tapi tidak mau
( ) Yan-Kes jauh ( ) lain-lain (sebutkan)
f. Faktor resiko kehamilan
( ) ada, sebutkan.................................................................
( √ ) tidak ada
g. Keadaan Gizi Ibu Hamil
1) Makanan yang dipantang selama hamil: (sebutkan)...............
2) LILA 29 cm
3) Kesimpulan status gizi ibu: Normal
Anemia ibu hamil: ( √ ) ya ( ) tidak Hb terakhir: 10 gr/dl
28
29
h. Rencana persalinan
( √ ) Nakes ( ) Non Nakes
Alasan:..................................................................................
DATA LINGKUNGAN
1. Perumahan:
Ventilasi : Baik √
lantai rumah: ubin/semen
2. Sumber air bersih
Sumur atau pompa
Kondisi air: memenuhi syarat kesehatan
3. SPAL
Selokan/Got
4. Pembuangan Tinja
Septik tank
5. Kandang: tidak ada
FASILITAS/SARANA KESEHATAN
1. Apakah di Desa ini ada dana sehat? Tidak ada
2. Jika ada apakah keluarga ikut serta
( )Ya ( )Tidak, alasan............................
3. Jarak rumah dengan fasilitas kesehatan: 2 KM
4. Jenis transportasi yang digunakan ke pelayanan kesehatan
Kendaraan pribadi
29
30
A. Data Subjektif
1. Identitas pasien
Nama ibu : Ny D Nama suami : Tn B
Umur : 24 tahun Umur : 25 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Kebangsa : Indonesia Kebangsaan : Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Swasta
Alamat : jl rangkong RT 002/ RW 001
2. Alasan datang.
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
3. Keluhan utama
Ibu mengatakan merasa lelah, sering pusing, mudah mengantuk, dan nafsu
makan berkuramg.
4. Riwayat pernikahan
a. Status pernikahan : Menikah
b. Jumlah pernikahan : 1 kali
c. Menikah pada usia : 23 tahun
d. Lamanya pernikahan: 1 tahun
5. Riwayat kehamilan sekarang
a. HPHT : 28-08-2020
b. TP : 05-06-2021
c. UK : 31 minggu
d. Gerakan janin : sudah dirasakan ibu saat hamil 5 bulan
e. Obat yang dikosumsi :
Ibu mengatakan hanya mengosumsi obat dari bidan:
1) Tablet Fe : 1x/ hari
2) Vitamin C : 1x/ hari
30
31
f. Keluhan-keluhan pada :
1) Trimester I : Ibu mengatakan, nafsu makan berkurang kadang-
kadang mual dan masih bisa diatasi.
2) Trimester II : Ibu mengatakan mudah lelah.
3) Trimester III : Ibu mengatakan nyeri punggung dapat diatasi
dengan tidur miring ke kiri.
g. ANC :
Ibu mengatakan memeriksa kehamilannya
1) Trimester I : 1 kali di praktik bidan
2) Trimester II : 1 kali di praktik bidan
3) Trimester III : 1 kali (saat ini)
h. Penyuluhan yang pernah di dapat :
i. penyeluhan tentang kehamilan di posyandu
j. Persanaan tentang diri dan kehamilannya :
Ibu mengatakan merasa senang atas kehamilannya yang keenamnya
6. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit yang menyertai
kehamilannya seperti DM, Asma, Hipertensi, TBC, PMS dan lain-lain.
b. Riwayat penyakit keluarga
1) Penyakit menular
Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suami tidak
ada yang menderita penyakit menular seperti hepatitis, HIV/AIDS,
dan TBC.
2) Penyakit menurun
3) Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suami tidak
ada yang menderita penyakit menurun, seperti Hipertensi, jantung
c. Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suami tidak ada
keturunan kembar.
d. Riwayat operasi
31
32
9. Keadaan psikologis
32
33
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
33
34
34
35
Palpasi
1) Leopold I : TFU 3 jari diatas pusat (30cm), teraba bagian yang
lunak, bundar, tidak melenting (bokong).
2) Leopold II : Bagian kanan perut ibu teraba keras dan
memanjang (punggung). Bagian kiri teraba bagian-
bagian kecil janin (ekstremitas)
3) Leopld III : bagian bawah perut ibu teraba keras, bulat,
melenting (kepala) dan masih bisa digoyangkan
4) Leopold IV : kepala belum masuk PAP/ convergen
Auskultasi
1) DJJ :
Frekuensi:146x/menit
Irama : teratur
Kekuatan : kuat
2) TBJ : (30-12) x 155 = 2.790 gr
e. Ekstremitas
1) Atas
Bentuk : simetris
Warna kuku : Pucat
Odema : tidak ada
2) Bawah
Bentuk : simetris
Varices : tidak ada
Odema : tidak ada
Reflek patella : Positif kanan dan kiri.
35
36
f. Anogenatal
Ibu Ttidak Bersedia dilakukan pemeriksaan.
3. Pemeriksaan penunjang :
a. Hb : 10 gr/dl
b. Glukosa Urine : Negatif (-)
c. Protein Urine : Negatif (-)
d. HbSAg : Negatig (-)
e. HIV : Negatif (-)
C. Analisa
G1P0A0 umur kehamilan 31 minggu intrauterine, janin tunggal hidip, presentasi
kepala, keadaan janin baik, ibu dengan anemia ringan.
D. Penatalaksanaan
1) Melakukan pemeriksaan fisik pada ibu
Ev : ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2) Melakukan pemeriksaan Hb awal pada ibu
Ev : Ibu mengetahui hasil pemeriksaan Hb 10 gr/dl
3) Mendiskusikan kepada ibu untuk minum tablet Fe dengan cara meminum
pada malam hari, dosisi 1x 1/ hari pada ibu dan menjelaskan aturan pakai
Ev : ibu mau mengikuti saran bidan
4) Menjelaskan kepada ibu tentang bahaya anemia
Ev:ibu mengerti
5) Menjelaskan perubahan fisologis dan psikologis pada ibu
Ev: ibu mngerti
6) Mendiskusikan kepada ibu untuk cukup istirahat
Ev : ibu mau mengikuti saran bidan
7) Mendiskusikan kepada ibu untuk tetap menjaga personal hygiene
Ev : ibu mau mengikuti saran bidan
PENATALAKSANAAN ASUHAN KEBIDANAN
Kunjungan 1
36
37
37
38
D. Penatalaksanaan
1) Melakukan pemeriksaan fisik pada ibu
Ev : ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2) Diskusikan dan evaluasi pemeriksaan Hb awal pada ibu
Ev : sudah dilakukan
3) Mendiskusikan kepada ibu untuk minum tablet Fe pada ibu yaitu
diminum pada malam sebelum hari 1 kali sehari
Ev : ibu mau mengikuti saran bidan
4) Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung zat
besi seperti (kacang-kacangan, daging berwarna merah, sayuran hijau,
telur, daging, dll)
Ev : ibu mau mengikuti saran bidan
5) Menjelaskan tanda bahaya anemia pada ibu
Ev: Ibu mengerti dan memahaminya
6) Menjelaskan kepada ibu edukasi tentang anemia menggunakan leaflet
Ev : Ibu mengerti dan memahaminya
7) Memberikan leaflet kepada ibu agar mudah diingat dan untuk
mengambah pengetahuan ibu
Ev : Ibu bersedia
8) Mendiskusikan kepada ibu untuk cukup istirahat
Ev : ibu mau mengikuti saran bidan
9) Mendiskusikan kepada ibu untuk tetap menjaga personal hygiene
Ev : ibu mau mengikuti saran bidan
Kunjungan 2
38
39
39
40
D. Penatalaksanaan
1) Melakukan pemeriksaan fisik pada ibu
Ev : ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2) Evaluasi tentang meminum tablet Fe pada ibu yaitu diminum pada
malam hari sebelum tidur1 kali sehari
Ev : ibu sudah mengikuti saran bidan
3) Evaluasi pemahaman ibu tentang tanda dan bahaya anemia
kehamilan
Ev: ibu memahami
4) Evaluasi kebutuhan istirahat ibu
Ev: ibu istirahat dengan cukup
5) Evaluasi tentang pemenuhan nutrisi ibu dengan makan yang
mengandung zat besi dan bergizi
Ev: ibu sudah melakukannya
6) Melakukan kembali pemeriksaan Hb dan menjelaskan hasilnya
Ev: sudah dilakukan hasil Hb ibu 10,3gr/dl dan ibu mengetahuinya
Kunjungan 3
Tanggal pengkajian : Selasa 6 April 2021
Jam pengkajian : 15.30 WIB
Tempat : rumah pasien
40
41
41
42
D. Penatalaksanaan
1) Melakukan pemeriksaan fisik pada ibu
Ev : ibu mengetahui hasil pemeriksaan
2) Menjelaskan ketidaknyaman TM III kepada ibu
Ev: ibu mngerti
3) Evaluasi tentang meminum tablet Fe pada ibu yaitu diminum pada malam
hari sebelum tidur 1 kali sehari
Ev : ibu sudah mengikuti saran bidan
4) Evaluasi kebutuhan istirahat ibu
Ev: ibu istirahat dengan cukup
5) Evaluasi tentang pemenuhan nutrisi ibu dengan makan yang mengandung
zat besi dan bergizi
Ev: ibu sudah melakukannya
6) Melakukan kembali pemeriksaan Hb dan menjelaskan hasilnya
Ev: sudah dilakukan hasil Hb ibu 11,2 gr/dl dan ibu mengetahuinya
3) Menjelaskan tanda bahaya kepada ibu
Ev: ibu mengerti
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
A. Pembahasan
Pada bab ini penulis akan menguraikan hasil penelitian yang sesuai dengan
tujuan penelitian dan membahas perbedaan dan persamaan yang ada antara
42
43
penatalaksanaan kasus dengan konsep teori yang telah diuraikan pada Bab II.
penulis menggunakan manajemen kebidanan SOAP, maka pembahasan akan
diuraikan langkah demi langkah sebagai berikut.
1. Data Subjektif
Subjektif adalah informasi yang dicatat mencangkup identitas, keluhan
yang diperoleh dari hasil wawancara langsung kepada pasien atau klien
(anamnesis) atau dari keluarga dan tenaga kesehatan (Sudarti, 2015).
Data subjektif yang kita peroleh dari wawancara dapat kita lihat dari
gejala jumlah sel darah merah yang rendah menyebabkan berkurangnya
pengiriman oksigen kesetiap jaringan tubuh, maka anemia dapat
menyebabkan beberapa tanda gejala yang mungkin seperti kelelahan dan
lemah, penurunan energi, frekuensi pernapasan cepat dan sesak nafas,
rasa jantung balap atau cepat dan tidak teratur, pusing atau kepala terasa
ringan (turutama ketika berdiri), sakit kepala, tidak berkonsentrasi,
pingsan, kesemutan, malaise (merasa tubuh kurang sehat), edema, mual
dan muntah, gampang mengantuk, gangguan pengelihatan (Proverawati,
2014; Elizabeth, 2014).
Penyebab mendasar anemia meliputi asupan yang tidak cukup,
absorbsi yang tidak adekuat, Investasi cacing dalam usus, terutama cacing
tambang dan penyakit infeksi yang lain banyak di jumpai dan menambah
timbulnya anemia. Sedangkan penyebab secara umum antara lain sosial
ekonomi hal ini dikarenakan dengan penghasilan yang rendah maka daya
beli terhadap makanan sumber gizi berkurang dan akses terhadap
pelayanan kesehatan juga kurang, setelah itu pendidikan gizi yang
diperoleh dari pendidikan formal, radio, televisi dan majalah dapat
mengeliminasi ketidaktahuan dalam pemilihan bahan makanan yang
berkualitas dan bergizi kemudian, pengetahuan wanita yang rendah
tentang anemia mempunyai risiko 4 kali lebih tinggi dibanding wanita
dengan pengetahuan tentang anemia tinggi (Astutik, 2018).
Pada kasus Ny. “D” penyebab ibu anemia adalah kurang pengetahuan
dan kurang makan-makanan yang mengandung zat besi, ibu hamil 30
minggu dengan keluhan sering pusing, badan lemas, kurang nafsu makan,
43
44
44
45
45
46
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin
(Hb) < 11 gr/dl pad trimester I dan III sedangkan pada trimester II kadar
hemoglobin < 10,5 gr/dl. Anemia kehamilan disebut “potentional danger to
46
47
mother and child” (potensi yang membahayakan ibu dan anak), karena itulah
anemia memerlukan perhatian yang serius dari semua pihak yang terkait
dalam pelayanan kesehatan (Manuaba dalam Pratiwi, 2019). Pada kasus ini
didapatkan ibu hamil dengan kadar Hb 10 gr/dl berhasil menaikan Hb 1 gr/dl
peneliti melakukan konseling dan pemantaun ibu hamil, menganjurkan ibu
dengan cara mengkonsumsi nutrisi yang seimbang serta meminum tablet
tambah darah 1x/hari. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dan
asupan nutrisi yang baik dengan kenaikan Hb pada Ny “D” Umur 24 tahun.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat
disarankan bagi pihak yang terkait:
1. Bagi tenaga kesehatan
Bagi tenaga kesehatan setempat pemberian penyuluhan dengan berbagai
macam penyuluhan tentang anemia untuk meningkatkan pengetahuan ibu
hamil tentang anemia dan yang berhubungan dengan anemia.
2. Bagi ibu hamil/ keluarga
Meningkatkan kesadarn bagi masing-masing masyarakat khususnya ibu
hamil mengenai pentingnya kesehatan terutama ibu hamil untuk melakukan
kunjungan ANC secara dini untuk mengenali tanda dan gejala anemia serta
menambah dan pengembangan ilmu pengetahuan tentang anemia.
3. Bagi institusi diharapkan penelitian ini dapat menambah kepustakaan dan
bahan informasi mengenai faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya
anemia sehingga dapat menambah wawasan.
4. Bagi peneliti
Dapat meningkatkan pengetahuan dan sumber acuan tentang faktor yang
memengaruhi anemia pada ibu hamil terhadap ibu hamil yang mengalami
anemia.
47
48
DAFTAR PUSTAKA
48
49
DOKUMENTASI
49
50
Kunjungan 1
`
Kunjungan 2
Kunjungan 3
50
51
51