Anda di halaman 1dari 2

Suku Dani dan Suku Moni di Timika

Perang Lagi
23 Apr 2014, 01:28 WIB



Warga suku Moni dan suku Dani ini tengah siap-siap untuk perang di distrik Kuala Kencana
kampung Jayanti Timika, Papua.

Liputan6.com, Timika - Warga Suku Moni dan Suku Dani sudah bersiap-siap untuk perang
di Distrik Kuala Kencana, Kampung Jayanti, Timika, Papua. Masing-masing kubu juga
melengkapi diri dengan busur dan anak panah yang siap dilontarkan ke arah lawan perang.
Tak hanya di ruang terbuka, perang juga berlangsung hingga ke dalam hutan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Rabu (23/4/2014), bentrokan yang terjadi untuk
kesekian kali ini dipicu rebutan lokasi lahan untuk Jalan Trans Nabire. Padahal ke-2 suku itu
sudah pernah melakukan upacara perdamaian sesuai adat adat pegunungan tengah Papua
yaitu dengan cara bakar batu. Namun ternyata perang kembali pecaj kendati pemicu utama
soal rebutan lahan untuk Jalan Trans Nabire.
Perang kali ini terjadi karena 1 warga Suku Dani meninggal dunia. Korban meninggal akibat
terkena panah pada Senin 22 April 2014 sehingga perang pecah Selasa pagi 23 April 2014,
dan baru usai siang hari.
Aparat gabungan dari TNI dan polri diterjunkan ke lokasi untuk menghentikan bentrokan,
termasuk dengan cara melepaskan tembakan peringatan. Tapi hal itu tidak dihiraukan meski
sudah dipertemukan tokoh adat ke-2 suku dan belum ada titik temu penyelesaian karena
mereka masih ingin terus bertikai.

Akibat perang antar suku ini, belasan orang dari ke-2 belah pihak mengalami luka-luka.
Mereka dievakuasi ke rumah sakit yang berbeda di Timika. Sebenarnya akibat bentrokan
yang sudah berlangsung sejak 3 bulan terakhir belasan orang meninggal dunia dan ratusan
orang dari ke-2 kubu mengalami luka-luka. Namun ke-2 kelompok masih tetap melanjutkan
perang yang entah sampai kapan akan berakhir. (Muhammad Ali)

Anda mungkin juga menyukai