ISOLASI SOSIAL
Nim : 1914201110035
Isolasi sosial merupakan gejala negatif pada skizofrenia dimanfaatkan oleh pasien
untuk menghindari orang lain agar pengalaman yang tidak menyenangkan dalam
berhubungan dengan orang lain tidak terulang kembali.(Pardede 2021)
Penatalaksanaan Medis
Menurut Yusuf ( 2015) Penatalakasanaan pada pasien skizofrenia dapat diberikan
dengan pemberian terapi yang diberikan secara komperehensif sesuai dengan tanda
gejala dan penyebab terjadinya penyakit. Pengalaman terapis akan menentukan
pilihan alternatif yang tepat, dan sering merupakan kombinasi antara satu terapi
dengan lainya. Beberapa alternatif terapi yang dapat diberikan antara
lain dengan pendekatan farmakologi psikososial , rehabilitasi dan program intervensi
keluarga. (Henry, 2020)
1. Terapi Farmakologi
Pada pendekatan farmakologis, penderita skizofrenia biasanya diberikan obat anti
psikotik. Antipsikotik juga dikenal sebagai penenang mayor atau neuroleptic.
Pengobatan antipsikotik membantu mengendalikan perilaku skizofrenia yang
mencolok dan mengurangi kebutuhan untuk perawatan rumah sakit jangka panjang
apabila dikonsumsi pada saat pemeliharaanatau secara teratur setelah episode akut.
Prinsip pemberian farmakoterapi pada skiofrenia adalah “start low, go slow” dimulai
dengan dosis rendah ditingkatkan sampai dosis noptimal kemudian diturunkan
perlahan untuk pemeliharaan. Berikut adalah sediaan antipsikotik yang sering
diberikan. Pemberian antipsikotik dilakukan melalui 3 tahapan dosis, initial, optimal
dan maintenance. Dosis optimal dipertahankan sampai 1-2 tahun. Dosis maintenance
diturunkan perlahan sampai mencapai dosis terkecil yang mampu.
2. Terapi psikososial
Salah satu dampak yang terjadi pada penderita skiofrenia adalah menjalin hubungan
sosial yang sulit. Hal ini dikarenakan skizofrenia merusak fungsi sosial penderitanya.
Untuk mengatasi hal tersebut, penderita diberikan terapi psikososial yang bertujuan
agar dapat kembali beradaptasi dengan lingkungan sosialnya, mampu merawat diri
sendiri, tidak bergantung pada orang lain.
3. Rehabilitasi
Program rehabilitasi biasanya diberikan di bagian lain rumah sakit jiwa yang
dikhususkan untuk rehabilitasi. Terdapat banyak kegiatan, diantaranya terapi
okupasional yang meliputi kegiatan membuat kerajinan tangan, melukis, menyanyi,
dan lain-lain. Pada umumnya program rehabilitasi ini berlangsung 3-6 bulan.
Harga diri seseorang diperoleh dari diri sendiri dan orang lain. Gangguan
harga diri rendah akan terjadi jika kehilangan kasih sayang, perilaku orang
lain yang mengancam dan hubungan interpersonal yang buruk. Tingkat
harga diri seseorang berada dalam rentang tinggi sampai rendah. Individu
yang memiliki harga diri tinggi menghadapi lingkungan secara aktif dan
mampu beradaptasi secara efektif untuk berubah serta cenderung merasa
aman. Individu yang memiliki harga diri rendah melihat lingkunagn
dengan cara negatif menganggap sebagai ancaman dengan pendapat
Barbara Kozier berikut:
Level of self esteem range from high to low. A person who has high self
esteem deals actively with the environment, adapts effectively to change,
and feels secure. A person with low self esteem sees the environment as
negative and threatening (Driver dalam Barbara Kozier, 2003:845).
C. Terapi kognitif diberikan dalam tiga sesi yaitu sesi: (Febriana et. al, 2016).
1) Identifikasi pikiran otomatis negatif
2) Penggunaan tanggapan rasional terhadap pikiran otomatis negatif
3) Manfaat tanggapan rasional terhadap pikiran otomatis yang negatif
Pelaksanaan terapi kognitif menggunakan pendekatan
interpersonal peplau yang terdiri dari orientasi, identifikasi,
eksploitasi dan resolusi. Pendekatan peplau sangat dalamproses keperawatan yang
terdiri dari pengkajian orientasi dan identifikasi, eksploitasi perencanaan dan
implementasi,
resolisi atau evaluasi. Begitu juga dengan tahap komunikasi
terapeutik yang digunakan dalam terapi kognitif yaitu:
orientasi, kerja dan terminasi. Atas dasar kesesuaian
tersebut menggunakan interpersonal peplau sebagai
kerangka penyelesaian masalah pasien harga diri rendah
dengan terapi kognitif (Mubin. 2009).