Anda di halaman 1dari 6

Nama kelompok :

1. Dewi Fortuna
2. Rofia Kumala Sarti (201910040311178)
3. Cantika Maya Claudia (201910040311195)
Profil Perusahaan Bank Jago
Berawal di Bandung pada 1992 dengan nama PT Bank Artos Indonesia
Tbk (Bank Artos). Setelah lebih dari 27 tahun melayani masyarakat
dengan produk perbankan konvensional, pada 2019 Bank Artos
memasuki era baru yang ditandai dengan masuknya PT Metamorfosis
Ekosistem Indonesia (MEI) dan Wealth Track Teknologi Limited (WTT)
sebagai pemegang saham pengendali baru setelah melakukan akuisisi
saham Bank Artos sebesar MEI (37,65%) dan WTT (13, 35%). Untuk
mendukung aspirasi besar bank, pada 2020 kami melakukan perubahan
nama dari PT Bank Artos Indonesia Tbk menjadi PT Bank jago Tbk.
Fact Finding
1. Berdiri sejak tahun 1992
Bank Jago pertama kali berdiri pada bulan Mei 1992 dengan nama PT Bank Artos Indonesia Tbk.
2. Telah memiliki 5 kantor cabangDalam pertumbuhannya, hingga tahun 2019 lalu, Bank ARTO ini memiliki 1 kantor pusat, 1 kantor cabang, dan 5 kantor cabang
pembantu. Selain itu, ada juga 1 kantor kas dan 1 payment point di Bandung, Banten, dan Jakarta. ATMnya pun sudah dalam jaringan ATM Bersama dan ALTO dan
sudah terkoneksi dengan PRIMA. Sedangkan fokus utama bank ini adalah di bisnis kemitraan.
3. Melantai di BEI sejak tahun 2016
Pada Januari 2016 lalu, bank ini juga telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kode dagang ARTO. Hingga akhir Agustus 2019 lalu, kepemilikan saham ARTO ini
dipegang oleh Arto Grup atau keluarga Arto yang ketika itu kepemilikan utamanya masih ada di tangan Arto Hardy dengan saham sebesar 39,5 persen.
4. Diakuisisi oleh mantan petinggi Jenius hingga investor GoJek
Jerry Ng mengakuisisi ARTO sebesar 454,15 juta saham atau setara 37,65 persen melalui perusahaan yang dipimpinnya, PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI).
Sedangkan Patrick mengakuisisi sebesar 161.03 juta saham atau setara 13,35 persen melalui Wealth Track Technology Limited (WTT) yang berbasis di Hong Kong. Total
kedua akuisisi tersebut senilai Rp243 miliar.
5. Ganti nama menjadi Bank Jago
Selain memiliki fokus utama menuju bank digital yang inovatif, kini, Bank Arto ini telah berganti nama menjadi PT Bank Jago Tbk sejak 6 Juni 2020 lalu. Jika sebelumnya
memiliki fokus bisnis kemitraan, Bank Jago kini berganti foHingga Maret 2020 lalu, Bank Jago masih mengalami kerugian bersih sebesar Rp25,37 miliar yang
membengkak sebesar 321,03 persen di periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, meski mengalami kerugian, Bank Jago menyatakan bahwa rencana tersebut
masih berjalan dengan baik. Pasalnya, setelah membenahi sumber daya manusia, tahun ini perusahaan akan fokus pada pembangunan infrastruktur digital.kus kepada
segmen ritel, UMKM dan mass market yang menggunakan teknologi.
Analisis Situasi Sederhana
Sejak 1992, Bank Jago hanya memikirkan dua hal yaitu : Membangun
Masa Depan dan tumbuh bersama semua orang. Ini adalah satu-
satunya tujuan Bank Jago sejak awal. Sebagai bank berbasis teknologi,
Bank Jago menganggap perusahaanya sebagai pemikir yang berpikiran
maju. Pertama, Bank Jago melihat keuangan dari perspektif kehidupan,
menciptakan produk yang benar-benar membantu pelanggan dengan
kesulitan sehari-hari mereka. Kemudian dengan menggunakan sistem
kerja yang membumi dan secepat kilat, dikombinasikan dengan
teknologi mutakhir, Bank Jago bertujuan untuk terobosan di dunia
keuangan yang mampu meningkatkan pertumbuhan jutaan orang.
Problem Statement
Hingga akhir tahun 2020, Bank Jago diperkirakan masih mengalami rugi karena tahun ini perseroan fokus dalam membangun
infrastruktur digital. Apalagi ditambah dengan adanya pandemi Covid-19 membuat perseroan tidak bisa ekspansif dalam penyaluran
kredit. Karena  kondisi finansial Bank Jago masih tampak mengkhawatirkan. Hingga semester I/2020, rugi bersih perusahaan yang
dulunya bernama Bank Artos Indonesia ini melonjak jadi Rp50,91 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya, yang masih
sebesar Rp14,16 miliar. Hal ini tentu berimplikasi pada peningkatan biaya operasional, karena perusahaan berinvestasi besar di
teknologi serta merekrut tenaga kerja yang relevan. Selain karena investasi teknologi yang dilakukan lewat pengembangan digital
banking, Kondisi perekonomian yang serba terbatas juga menyulitkan Bank Jago menyalurkan pembiayaan. Saat ini, selain
mengembangkan teknologi, Bank Jago fokus untuk mengelola likuiditas. Pengembangan platform digital menjadi langkah yang
dilakukan perseroan untuk mencapai visi pemenuhan kebutuhan nasabah menengah dan mass market. Bank Jago juga memiliki dua
strategi dalam mengembangkan layanan digital. Pertama, peluncuran aplikasi yang memiliki relevansi dengan kehidupan sehari-hari
melalui bisnis financial solution. Kedua, melakukan partnership lending dengan bekerja sama atau join
financing maupun channeling dengan financial technology dan merchant player.
Pendekatan Bank Jago adalah bekerja sama dengan ekosistem digital yang sebetulnya terhubung dengan si nasabahnya itu. Kalau
saldonya berkurang, secara otomatis akan ditambahkan. Kami akan menggunanakan bagaimana bisa seamless antara tabungannya
dengan e-Money.
Target Audiens & Empathy Maps

Anda mungkin juga menyukai