Anda di halaman 1dari 18

TEKANAN TINGGI

INTRA KRANIAL
Kelompok 3 PSIK 4A
Ammar Arif Taufan (1018031010)
Feby Wahyuningrum (1018031039)
Fidyathul Amaliah (1018031042)
Lisa Dewi Oktaria (1018031068)
Sely Amalia (1018031106)
Yanuar Widyastuti (1018031133)
DEFINISI
Tekanan Intracranial (TIK) Adalah :
Tekanan dalam rongga tengkorak →
dinamis, dan fluktuasi secara ritmik

Normal : ≤15 mmHg


DEFINISI
Tekanan Tinggi Intracranial (TTIK) Adalah :
Nilai tinggi tekanan di dalam rongga kepala.
Tekanan ini dapat menunjukkan kondisi
jaringan otak, cairan otak (serebrospinal), dan
pembuluh darah otak.
TTIK
(Tekanan Tinggi Intra Kranial)

PENANGANAN SEGERA
ANATOMI FISIOLOGI

Otak (1400 gram)


CSS Kurang
lebih ( 75 ml)

Darah kurang lebih


(75ml)

Ketika adanya suatu penambahan massa intrakranial, maka sebagai kompensasi awal adalah
adanya penurunan volume darah vena dan cairan serebro spinal secara resprokal. Keadaan ini
dikenal sebagai doktrin Monro-Kellie Burrows, yang telah dibuktikkan melalui berbagai penelitian
eksperimental maupun klinis
PATOFISIOLOGI
Intrakranial terdiri dari tiga komponen antara lain otak (80%), CSS (10%), dan
darah (10%). Volume dan tekanan pada ketiga komponen ini selalu berhubungan
dengan keadaaan keseimbangan. Pada kondisi fisiologis yang normal, rata-rata
TIK dibawah 15 mmHg.
Setiap pembengkakan jaringan otak dari cedera atau operasi, pembuluh darah
yang pecah, tumor, abses, atau lesi yang menempati rongga dalam tengkorak
dapat menyebabkan resiko peningkatan TIK. Tekanan pada pembuluh darah otak
dan arteri dapat mengganggu aliran darah yang dapat menghasilkan iskemia lokal
dan hipoksia.
Sedangkan tekanan pada sel sendiri dapat mengganggu fungsi. Jika tekanan
tersebut naik sangat tinggi dan tetap tinggi untuk waktu yang lama, TIK dapat
menyebabkan kematian karena ketidakadekuatan perfusi serebral atau herniasi
otak. Cedera batang otak atau tekanan pada batang otak karena peningkatan TIK
menyebabkan depresi pernapasan dari tekanan pada medula oblongata.
ETIOLOGI

 Peningkatan volume otak


Massa intrakranial (tumor, hematom, aneurisma, dan AVM)
Edema serebral
Infeksi SSP (abses, dan proses inflamasi)

 Peningkatan volume darah


Obstruksi aliran darah vena
Hiperemia
Hiperkapnia

 Peningkatan volume CSS


Penurunan absorpsi
Obstruksi aliran CSS
MANIFESTASI KLINIS

 Sakit kepala
akibat kompresi saraf kranial, arteri, dan vena
 Muntah
 Kejang
 Perubahan tingkat kesadaran
 Perubahan tanda vital
chusing triad : peningkatan tekanan darah sistolik,
penurunan frekuensi nadi, dan penurunan frekuensi napas
 Perubahan suhu
 Papil edema
 Tanda okuler
 Gangguan fungsi motorik
MANIFESTASI KLINIS

Pada anak-anak dan bayi, dapat terjadi pembesaran lingkar kepala


dengan pelebaran sutura tengkorak. Kelainan neurologis yang
terjadi pada bayi dan anak-anak adalah kelumpuhan pada nervus
VI dan nervus III
PATHWAY
PENATALAKSANAAN

Manajemen TTIK (Tekanan Tinggi Intrakranial)

Manajemen Umum Manajemen Khusus


 Perbaiki jalan napas, pertahankan
1. Mengurangi volume CSS
ventilasi dengan posisi 15-30˚
 Optimalkan tekanan darah 2. Mengurangi volume darah intravaskuler
 Menjaga suhu tubuh normal (36,5- 3. Mengurangi volume otak
37,5˚C)
 Atasi hipoksia
 Atasi syok (jika terjadi syok)
 Atasi kejang (jika terjadi kejang)
Manajemen khusus TTIK

 Menurangi volume CSS


Pemasangan kateter intraventrikel, LP, dan Kateter lumbal

 Mengurangi volume darah intravaskuler


Pemberian manitol/cairan osmotik lain → efek vasokontriksi
Pemberian barbiturat → vasokontriksi pembuluh darah serebral

 Mengurangi volume otak


Farmakologis :
Osmo therapy (manitol, NaCl hipertonis)
diuretik (furosemid)
Operatif :
Kraniotomi untuk evakuasi massa intrakranial, kraniektomi untuk
dekompresi
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
 Scan otak
 Angiografi serebral
 X-ray tengkorak
 X-ray dada
 CT scan
 MRI
 Ekoensefalogram
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Wawancara / anamnesa Pemeriksaan fisik


Wawancara / Anamnesa

 Data biografi dan demografi


 Keluhan utama
 PQRST
 Riwayat penyakit sekarang
 Riwayat penyakit dahulu
 Riwayat penyakit keluarga
 Keluhan lain (motoric dan sensorik)
 Riwayat social
 ADL
 Riwayat alergi makanan dan obat
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum
 Status mental
 TTV
 Pemeriksaan GCS
 Inspeksi adanya luka pada kepala, wajah, cephal hematome, racoon eye, perdarahan telinga
hidung dan mulut
 Inspeksi kesimetrisan penciuman
 Inspeksi kesimetrisan refleks pupil terhadap cahaya, pemeriksaan lapang pandang
 Inspeksi simetrisitas pergerakan bola mata dan kemampuan menggerakkan bola mata
 Inspeksi kesimetrisan mulut
 Lakukan pemeriksaan N VIII dengan tes Rinne- Webber dan tes keseimbangan :hidung
 Inspeksi adanya gangguan menelan
 Minta pasien menjulurkan lidahnya, lihat apakah lidah tertarik ke satu sisi
 Inspeksi kemampuan mengangkat bahu dan menggerakkan leher
 Inspeksi kemampuan bergerak secara mandiri dan rentang gerak lengan kanan dan kiri
 Inspeksi adanya luka pada ekstremitas atas, Kaji kekuatan otot lengan
 Kaji titik dermatom (cek sensasi kulit)
 Kaji refleks fisiologis lengan dan refleks fisiologis kaki
 Kaji refleks patologis
MASALAH YANG MUNGKIN TIMBUL
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai