perawatan Luka-Pasien dengan kondisi penyakit (Degeneratif & Metabolik) meningkat. Kondisi tersebut biasanya disertai suatu luka Perawatan yang tepat di perlukan agar proses penyembuhan bisa tercapai optimal. Dengan demikian Tenaga kesehatan di tuntut untuk mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang adekuat dengan proses perawatan luka. Terdiri dari : Pengkajian yang komprehensif Intervensi & Implementasi yang tepat Evaluasi hasil yang di temukan Dokumentasi hasil dengan sistematis. Isu Perawatan Luka
Cost effectivenes Manajemen
perawatan Luka Modern Perkembangan Produk Perawatan Luka Modern. Memahami produk dengan baik, Prinsip: Pertimbangan Biaya (Cost) Kenyamanan (Comfort) Keamanan (Safety) Management Wounds Pengkajian Luka Persiapan Dasar Luka (Wound Bed Preparation) Proses Penyembuhan Luka (Wound Healing) Pencucian Luka (Wound Cleansing) Debridement Luka Balutan Luka (Wound Dressing Selection) • Inovasi dalam Woundcare • “Universal Precaution” dalam perawatan luka Pengkajian Luka Tujuan a.Menilai Keseriusan Luka b.Menyesuaikan Kondisi Luka dengan Proses Penyembuhan Luka c.Pemilihan cairan pencucian luka yang tepat d.Pemilihan Wound Dressing/balutan luka yang tepat e.Evaluasi Kemajuan Kondisi Luka Klasifikasi Luka dalam Pengkajian Terkini
Warna dasar luka RYB (Red Yellow
Black Merah, Kuning, Hitam) (Netherlands Woundcare, 1984) Red in wound bed Luka dengan dasar Merah tua atau terang dan selalu tanpak lembab Luka Bersih, dengan banyak vaskularisasi karena mudah berdarah Luka diisi jaringan granulasi atau perkembangan epitel baru Tujuan Perawatan • Pertahankan Keadaan Luka Lembab dan bersih • Cegah terjadinya trauma pada jaringan epitelisasi/granulasi • Cegah terjadinya perdarahan • Balutan Luka cukup mampu mengatasi jumlah eksudat yang keluar Luka Kuning/Yellow • Luka dengandasar luka kuning, kuning kecoklatan, kuning kehijauan, kuning pucat merupakan kondisi luka terinfeksi. • Luka terinfeksi dapat dinilai dari peningkatan jumlah leukosit darah dalam tubuh dan peningkatan suhu tubuh. • Jaringan nekrotik yang berwarna kuning harus dibersihkan sebelum perbaikan dan penyembuhan jaringan. Tujuan Perawatan Meningkatkan system autolysis debridement agar luka berwarna merah Mengabsorbsi/menyerap eksudat atau cairan luka yang diharapkan Menghilangkan Luka yang tidak sedap Mengurangi atau menghindari terjadinya infeksi Luka Hitam/Black Luka dengan dasar luka hitam, hitam kecoklatan,hitam kehijauan Necrosis terjadi Suplai darah pada jaringan tidak mencukupi, baik karena cidera, radiasi atau paparan bahan kimia Dapat pula terjadi karena perawatan luka yang tidak sempurnaPelepasan enzim tertentu disimpan lisosom yang mampu mencerna komponen sel itu sendiri. Tujuan perawatan Meningkatkan suport sistem autolisis debridment agar luka menjadi berwarna merah Menyerap eksudat atau cairan luka yang dihasilkan Menghasilkan bau yang tidak sedap Mengurangi atau menghindari terjadinya infeksi Macam-macam Pengkajian luka 1. Pengkajian kulit Observasi inspeksi Monitoring Luka Evaluasi o Integritas o Temperatur o Tekstur o Adanya lesi 2. Pengkajian HolistikFaktor-faktor penyembuhan luka (Carvile K,1998) Etiologi luka (Trauma,tekan,Diabetes dll) Durasi Luka (Akut atau Kronis) Penyakit yang mendasari Status mental Pola hidup Efek psikososial (Harga diri,Perubahan fungsi tubuh, Kualitas hidup,Finansial. Lanjut… 3. Hal terperinci dalam pengkajian luka a.Lokasi (letak luka) b.Dasar luka c.Cairan luka d.Bau dan infeksi e.Tepi Luka f.Kulit sekitar Luka Persiapan Dasar Luka (Wound Bed Preparation) Ad Manajemen luka untuk mempercepat penyembuhan endogen atau untuk memfasilitasi efektivitas dari tindakan terapeutik lainnya.(Schultz, et al.,2003) Tujuan : Menciptakan lingkungan penyembuhan luka yang optimal dengan menghasilkan dasar luka yang bervaskularisasi,stabil, dengan eksudat minimal. Kerangka Kerja “TIME” • Ad Suatu pendekatan sistematis yang bertujuan agar penyembuhan luka dapat tercapai.(Falanga, et al.,2003) T Tissue Management (Manajemen Jaringan) I Inflamation and Infection Control (Inflamasi dan pengendalian infeksi ) M Moisture Balance (keseimbangan kelembaban) E Epithelial (edge) advancement (Perluasan Epitel/tepi) • T Terdapat jaringan necrotik/mati dan harus diangkat • I Adanya peningkatan eksudat, perubahan warna, bau tidak sedap • M Perbaikan keadaan”Moisture balance” dengan menyerap eksudat ataumenambahkan kelembaban pada kulit kering • E Daerah tepi luka tidak mengalami kemajuan. Proses Penyembuhan Luka (Wound Healing) Suatu proses yang kompleks karena berbagai kegiatan bio-seluler, bio-kimia terjadi kesinambungan. Penggabungan respon vaskuler, aktivitas seluler dan terbentuknya bahan kimia sebagai substansi mediator didaerah luka yang saling keterkaitan dalamproses penyembuhan luka ( Darwis.,1998). Tahapan penyembuhan luka 1. Fase Hemostasis & Inflamasi a. Fase Hemostasis 1) Beberapa saat setelah luka 2) Vasokonstriksi pembuluh darah 3) Pembentukan pembekuandarah (clot) oleh trombosit dan tromboplastin b. Fase Inflamasi 1) Terjadi 1 jam setelah luka 2-5 hari 2) Tanpak kemerahan,bengkak,nyeri teraba lebih hangat. 2. Fase Proliferasi Terjadi hari ke 2 atau 3 setelah luka 3. Fase remodelling/Maturasi Terjadi 3 minggu sampai 2 tahun. Terapi Electrical Muscle Stimulation (Veinoplus Arterial) Terhadap Proses Penyembuhan Luka Pada Pasien DFU (Syahid.,2017) Pencucian Luka (Wound Cleansing) • Proses secara mekanis melepaskan ikatan jaringan dan bakteri, bakteri debris kontaminen, inflamasi dan jaringan necrotik pada permukaan luka kemudian mengangkat atau membuang materi- materi ini dari permukaan kulit (Barr, JE.,2003) Tujuan Memebrikan rehidrasi permukaan pada luka untuk menyediakan lingkungan yang lembab Menurunkan bakterial load (jumlah bakteri) pada permukaan luka dan mengurangi insiden infeksi luka atau kolonisasi bakteri yang berlebihan Membersihkan luka dari balutan lama • Membuang cairan luka yang berlebihan • Debridment jaringan nekrotik • Mempersiapkanluka sebelum di balut • Dilakukan setiap ganti balutan • Psikologis : bersih & nyaman. Karakteristik Larutan Pencuci Luka
Tidak toksisk terhadap jaringan yang
sehat Efektif pada adanya material organik sperti darah, slough atau jaringan nekrotik Mampu untuk menurunkan jumlah mikroorganisme Hipoalergenik dan tidak menimbulkan reaksi sensitivitas Mudah di dapat, cost-effektive dan aman. Macam-macam Cairan Pencucian Luka • Cairan Normal salin (Nacl 0,9 %) • Air Keran (Tap Water) • Cairan Luka Komersial mengandung “Surface active agent (Surfactant)” zat aktif pembersih permukaan yang memudahkan pengangkatan/pelepasan kontaminant luka. • Air rebusan daun jambu biji (Pradika,2016) Irigasi Luka Tekanan 15 PSI dapat menurunkan jumlah bakteri pada luka. (Lestari.,2017) Debridement Luka • Suatu komponen integral pada persiapan dasar luka, bersama-sama dengan keseimbangan bakteri dan keseimbangan kelembaban/ moisture balance.(Falanga, 2000). Tujuan • Menurunkan jumlah bakteri • Mengendalikan dan berpotensi mencegah infeksi luka terutama pada luka yang mengalami perburukan. • Memfasilitasi visualisasi pada dinding sekitar luka. Tehnik Debridement 1. Debridement Autolisis merupakan Lysis jaringan oleh sel darah putih dan enzim tubuh yang memasuki tempat luka selama proses inflamasi normal. 2. Debridement Mekanis dengan memberikan kekuatan luar yang cukup besar untuk memisahkan jaringan nekrotik 3. Debridement Kimiawi Proses Kimiawi dalam membuang jaringan dengan menggunakan enzim 4. Debridement Biologycal Menggunakan larva lalat atau belatung Bakteri Count Balutan Luka (Wound Dressing Selection) • Tujuan: Menciptakan lingkungan yang kondusif terhadap penyembuhan pertahankan kelembaban Melindungi luka dari jaringan sekitarnya Melindungi luka dari trauma dan invasi bakteri Mengurangi nyeri Mempertahankan temperatur luka Mengontrol dan mencegah perdarahan • Memberikan kompresi terhadap perdarahan vena • Menampung cairan eksudat • Meningkatkan kenyamanan • Mengurangi stress pada pasien dan keluarga dengan melakukan penutupan luka. Kriteria Balutan Ideal Mempercepat penyembuhan luka Mengangkat eksudat berlebihan Tidak meningkatkan infeksi Tidak menyebabkan alergi Mudah dalam penggunaan Nyaman dipakai Tidak menganggu fungsi tubuh Cost-effektive Inovasi dalam Woundcare
Perawatan Luka konvensional Wound Modern
• Sering mengganti balutan • Mengurangi cost • Balutan cepat kering perawatan luka • Kurang menyerap eksudat • Mempertahankan • Beresiko menimbulkan luka kelembaban 5-7 hari baru pada saat • Menyerap eksudat penggantian balutan baru dengan baik • Menimbulkan nyeri saat • Tidak menimbulkan nyeri penggantian balutan saat mengganti balutan • Resiko teradi infeksi sangat • Tidak bau. besar Madu (Honey) • Bergman et all,1983 • Madu mengandung 40% glukosa,40% fruktosa,20% air dan asam amino,vitamin,biotin,a sam nikotinin,asam folit,tiamin,kalsium,zat besi, magnesium Fospor dan kalium • Madu juga mengandung zat antioksida dan H2O2 (Hidrogen Peroksida) sebagai penetral radikal bebas. Mekanisme unik dalam madu • Madu mempunyai • Madu memiliki efek efek nutrisi pada luka anti bakteri pada yang mensuplai gula beberapa jenis luka ke sel darah putih infeksi misalnya: yang memerangi Staphilococcus infeksi aureus.(Cooper et al.,1999) Universal Precaution” dalam perawatan luka
• Petunjuk untuk mencegah penularan
infeksi melalui darah dan cairan tubuh yang di anggap sebagai sumber infeksi yang potensial. • “MELINDUNGI DIRI – MELINDUNGI PASIEN” TERIMAKASIH..