Anda di halaman 1dari 8

Coronavirus Disease 2019

5 May 2020

Mulai mewabah pada Desember 2019 di


Kota Wuhan, Republik Rakyat
Tiongkok.Dikenal dengan nama Corona
virus Disease 2019 (COVID-19).
Awal tahun 2020 mulai menyebar ke
beberapa negara dan akhirnya meluas ke
hampir ke seluruh negara di dunia (208
negara).
Pada tanggal 30 Januari 2020, WHO
mengumumkan wabah ini sebagai Public
Health Emergency of International Concern.
PERCEPATA HILIRISA PENELITIAN
N
Fast Track Perizinan di
SI Pemberian
OBAT Pemberian
Sertifikas Izin
Bidang Obat
i Pelaksanaan
Uji
Klini
k

Pemberian Persetujuan
Penggunaan Kondisi Penilaian Khasiat, KlinikPenilaian Hasil Uji
Darurat (EUA)
Keamanan,
Mutu
Farmakoterapi Covid-19

Persetujuan Penggunaan Darurat (Emergency Use Authorization)

Penyusunan Factsheet untuk tenaga kesehatan dan Product Information


Leaflet
untuk pasien
• Indikasi sebagai obat uji : infeksi virus
influensa pandemik baru atau yang kambuh kembali
(terbatas digunakan untuk pengobatan pada kasus
dimana obat antivirus lainnya tidak atau kurang efektif).
FAVIPIRAVI • Indikasi pada penggunaan emergensi/terbatas:
P e n g g u n a a n terbatas p a d a kondisi e m erg ensi
R p a n d e m ik C O V ID-19 h a n y a untuk pasien d e w a s a
• Indikasi pada penggunaan emergensi/terbatas:
P e n g g u n a a n terbatas p a d a kondisi emergen si
KLOROKUI p a n d e m ik C O V ID-19 untuk pas ie n d e w asa d a n
N r e m a j a BB > 50 kg d a n d iraw at di rum ah sa k it.
FOSFAT

HIDROKSI- • Indikasi terdaftar: P e n g o b a ta n p a d a lupus


eritematosus sistemik.
KLOROKUI • Indikasi pada penggunaan emergensi/terbatas:
N SULFAT P e n g g u n a a n terbatas p a d a kondisi emergensi
p a n d e m ik C O V ID-19 untuk pas ie n d e w asa d a n
r em a j a BB > 50 kg d a n d iraw at di rum ah sa k it.
PEDOMAN OBAT DALAM
PENANGANAN CORONA
VIRUS DISEASE
2019 (COVID-19)
Informatorium Obat COVID-19
Belum terdapat terapi atau pengobatan spesifik untuk COVID-
19.Namun saat ini WHO telah mengadakan uji klinik/Global
MegaTrial yang disebut SOLIDARITY terhadap beberapa obat
potensial untuk penderita COVID-19.
.
Pemilihan obat berdasarkan tatalaksana/ manajemen di Indonesia dan
beberapa negara lain, seperti Tiongkok, Jepang, Amerika,
Singapura, serta publikasi/jurnal ilmiah terkait pengembangan
obat dan terapi COVID-19.

Ditujukan sebagai acuan bagi tenaga kesehatan


dalam tatalaksana/manajemen terapi pengobatan
COVID-19 di RS dan sarana pelayanan kesehatan
lainnya.
Disusun oleh Tim Badan POM dan didukung oleh Tim
Ahli yang berasal dari berbagai latar belakang
(akademisi, klinisi, farmakologi dan ahli kebijakan
obat).
Pedoman ini bersifat dinamis, dapat dan akan
ditinjau kembali sesuai dengan kemajuan
pengembangan obat/terapi COVID-19
Informasi Dalam Informatorium (1)
1. Perkembangan Terapi COVID-19 di Dunia
Berisi obat-obatan - analisis laporan kasus penanganan penyakit infeksi akibat coronavirus
lainnya serta pengalaman terapi atau pengobatan kondisi COVID-19 berdasarkan:
• World Health Organization (WHO)
• International Pulmonologist’s Consensus on COVID-19
• Diagnosis and Treatment Protocol of COVID-19 (Trial Version 7) – Tiongkok
• Amerika Serikat
• Concept of antiviral drug treatment for COVID-19, 1st edition, Ministry of Labour
Health,
• and Welfare (MHLW), Jepang
Health Sciences Authority (HSA), Singapura
2. Tata Laksana Pengobatan Pasien COVID-19 di Indonesia
Tata laksana pengobatan pasien yang disusun oleh PDPI dikelompokkan
berdasarkan
tingkat keparahan :
- Tanpa gejala - Gejala ringan
- Gejala sedang - Gejala berat
Informasi Dalam Informatorium (2)
3. Perhatian Khusus Penggunaan Obat untuk COVID-19 di Indonesia

Berisi petunjuk serta himbauan kehatihatian dalam penggunaan obat-obatan dalam


tatalaksana terapi COVID-19 untuk4. Informatorium Obat COVID-19
mencegah polifarmasi.

Meliputi informasi indikasi, kontraindikasi, mekanisme


kerja, dosis, peringatan, interaksi
obat, dan efek samping
16 dari monografi obat :
A. Antivirus C. Antibiotika F. Obat SSP
1. Lopinavir + Ritonavir 1 Azitromisin 1.Midazolam
2. Favipiravir=influenza 2 Levofloksan
G. Pengencer Dahak
3. Remdesivir=untk bayi dan 3 Meropenem
1.Asetilsisin
anak 4. Sefotaksim
(pengencr
4. Oseltamivir D. Analgesik Non Opioid dahak kua)
B. Obat Antivirus pada Penggunaan 1. Parasetamol H.Vitamin
Emergency E. Agonis Adrenoseptor Beta-2 Selektif 1 . Asam askorbat (Vit. C)
1. Salbutamol 2. Alfa tokoferol (Vit. E)
1. Klorokuin fosfat
2. Hidroksiklorokuin
sulfat

Anda mungkin juga menyukai