Secara gari besar tindakan yang dilakukan sebagia berikut :
1. Memanggil bantuan Anastesi dan memasang infus cairan/darah paganti da pemberian obat. 2. Beberapa senter memberikan tokolitik/MgSO4 untuk melemaskan uterus yang terbalik sebelum dilakukan reposisi manual. 3. Didalam uterus plasenta dilepaskan secara manual dan bila berhasil dikeluarkan dari rahim dan sambil memberikan uterotonika lewat infus atau i.m. tangan, tetap dipertahankan agar konfirgurasi kembali normal dan tangan operator baru dilepaskan. 4. Pemberian antibiotik dan tranfusi darah sesuai dengan keperluannya. 5. Intervensu bedah dilakukan bila karena jepitan serviks yang keras yang menyebabkan manuver diatas tidak bisa dikerjakan, maka dilakukan laparotomi untuk reposisi dan kalau terpaksa dilakukan histerektomi bila uterus sudah mengalami infeksi dan nekrosis
Referesnsi : Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. 2014. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo