Gangguan psikotik akut dapat menjadi gejala awal dari penyakit psikotik lainnya, seperti
schizophrenia
STATUS PSIKIATRI
RIWAYAT PSIKIATRI
Pemeriksaan dilakukan tanggal 02 September 2021 pukul 11.10 WIB di
poliklinik RSJ daerah Jambi. Riwayat psikiatri diperoleh secara
alloanamnesis dan autoanamnesis
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. H
Tanggal lahir/Umur : Jambi, 15 Agustus 1979/37 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Tebing Tinggi
Agama : Islam
Status perkawinan : Sudah menikah
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan terakhir : Tamat SMA
Keluhan Utama: Os datang ke poliklinik RSJ Jambi dengan keluhan sering
berbicara sendiri ±10 hari sebelum masuk RSJ
Os mengatakan bahwa bahwa dia pernah hampir terlindas truk batu bara, namun
peristiwa tersebut disangkal oleh saudara kandungnya. Melihat hantu(-), Masalah rumah
tangga(-), masalah keluarga (-), perasaan ingin bunuh diri (-), perasaan sedih dan gelisah (-)
Menurut saudara kandung pasien, os mengalami perubahan perilaku setelah os
bertengkar dengan tetanggga disekitar rumah ±10 hari SMRSJ. Saat os sulit tidur, os sering
mebersihkan rumah, mandi dan merias wajahnya. Os sering memarahi orang disekitarnya
tanpa alasan yang jelas. Saudara kandung os sering melihat os berhalusinasi seperti ada
yang berbisik terus.
Riwayat penyakit dahulu
● Masa Dewasa
a. Riwayat pendidikan: Pasien lulusan SMA dan tidak pernah tinggal kelas.
b. Riwayat pekerjaan: Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga
c. Riwayat perkawinan: Pasien sudah menikah.
d. Aktivitas sosial: Sebelumnya pasien merupakan pribadi yang ramah, pandai
bergaul dan pandai bersosialisasi dengan orang sekitarnya. Hubungan dengan
teman kerjanya pun baik.
e. Latar belakang beragama: Kehidupan beragama pasien cukup baik.
f. Riwayat hukum: Pasien tidak pernah terlibat dan memiliki masalah kriminal.
Pemeriksaan Status Psikiatri
1) Keadaan Umum
Penampilan : Pasien berpenampilan sesuai usia, rapi
Kesadaran : Compos mentis
Orientasi : Waktu, Tempat, dan Orang baik
Sikap dan perilaku : Kooperatif
2) Gangguan berpikir
Bentuk pikir : Psikosis
Arus pikir : Koheren
Isi pikir : Waham curiga
Pemeriksaan Status Psikiatri
3) Alam perasaan
a. Mood : Eutimik
b. Afek : Eutimik
4) Persepsi
a. Halusinasi : Auditori (+), Visual (-)
b. Ilusi : Tidak ada
Pemeriksaan Status Psikiatri
5) Fungsi intelektual
a. Daya konsentrasi : Kurang
b. Orientasi : Waktu, Tempat, Orang baik
c. Daya ingat :
Segera (immediate) : Baik
Baru saja (recent) : Baik
Agak lama (recent past) : Baik
Jauh (remote) : Baik
d. Pikiran abstrak : Baik
Pemeriksaan Status Psikiatri
ABDOMEN
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Axis I : Gangguan Psikotik Akut
Axis II : Tidak dijumpai ciri kepribadian yang khas
Axis III : Tidak ada kondisi medik umum
Axis IV : Terdapat masalah dengan lingkungan sosial
Axis V : GAF Scale saat ini : 70-61
(Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas
ringan, fungsi secara umum baik)
TATALAKSANA
Farmakoterapi
Risperidon 2x1 mg
Lorazepam 1x 1 mg
Terapi Suportif
Memberikan dukungan, empati, dan semangat kepada pasien.
Psikoedukasi
Membantu pasien untuk mengetahui lebih banyak mengenai
penyakitnya, diharapkan pasien mampu mengenali gejala,
mencegah munculnya gejala dan mendapatkan pertolongan.
Menjelaskan kepada pasien untuk menyadari bahwa obat
merupakan kebutuhan bagi dirinya agar sembuh sehingga
tidak terjadi putus obat.
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidakmampuan individu menilai
kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku
kacau/aneh.
EPIDEMIOLOGI
Insidensi gangguan psikotik akut 10 kali lebih tinggi terjadi di negara-negara
berkembang daripada negara-negara industri. Beberapa klinisi meyakini bahwa
gangguan ini lebih sering terjadi pada pasien dengan kelas sosioekonomi
yang rendah, pasien dengan gangguan kepribadian, dan imigran.
ETIOLOGI
• Pernah memiliki gangguan kepribadian
• suatu pertahanan terhadap fantasi yang dilarang, pemenuhan harapan
yang tidak tercapai, atau suatu pelepasan dari situasi psikosial tertentu
PPDGJ-III
Menggunakan urutan diagnosis yang mencerminkan urutan prioritas
a) Onset yang akut
b) Adanya sindrom yang khas
c) Adanya stress akut yang berkaitan
d) Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung
Tidak ada gangguan yang memenuhi kriteria episode manik atau episode depresif
Tidak ada penyebab organik
Gejala psikotik berlangsung sekurangnya satu hari tetapi kurang dari satu bulan
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis Banding:
• Gangguan buatan (factitious disorder) dengan tanda dan gejala psikologis
yang menonjol
• Berpura-pura (malingering)
• Gangguan psikotik karena kondisi medis umum
• Gangguan psikotik akibat zat
Maka diagnosis aksis II yaitu tidak terdapat ciri kepribadian yang khas
● Evaluasi Diagnostik
Multiaksial
Aksis 3
Menurut anamnesis pasien tidak memiliki masalah dengan kondisi medik umum.
Aksis 4
Menurut alloanamnesis dengan saudara kandung pasien, pasien mengalami
keadaan sulit tidur, berbicara sendiri, selalu curiga dengan lingkungan disekitarnya yaitu
setelah kejadian pasien dengan tetangga disekitar rumah bertengkar. Maka diagnosis
aksis IV yaitu terdapat masalah dengan lingkungan sosisal
Aksis 5
GAF Scale saat ini adalah 70-61, yaitu beberapa gejala ringan dan
menetap, disabilitas ringan, fungsi secara umum baik.
● TATALAKSANA
Farmakoterapi
• Pasien mendapat terapi risperidon 2x1mg karena merupakan obat
antipsikosis atipikal berfungsi untuk menghambat Dopamine D2
Receptors dan Serotonin 2A Receptors (Serotonin-dopamine
antagonists) dengan peningkatan pelepasan dopamin di regio sentral
otak
• Pasien juga diberikan lorazepam 1 x 1 mg dimana Lorazepam
merupakan golongan benzodiazepin
● TATALAKSANA
Terapi Suportif
• Memberikan dukungan, empati, dan semangat kepada pasien
• Membantu pasien untuk mengetahui lebih banyak mengenai
penyakitnya, diharapkan pasien mampu mengenali gejala, mencegah
munculnya gejala dan mendapatkan pertolongan. Menjelaskan
kepada pasien untuk menyadari bahwa obat merupakan kebutuhan
bagi dirinya agar sembuh sehingga tidak terjadi putus obat.
● PROGNOSIS
Prognosis
• Quo Ad Vitam : Ad Bonam
Karena pasien tidak memiliki riwayat gangguan organ vital yang dapat mengancam
kehidupan pasien
• Quo Ad Fungtionam : Dubia Ad Bonam
Karena setelah diberikan terapi antipsikotik dan sedasi diharapkan pasien dapat
menjalankan fungsi kehidupan dan aktivitas seperti normal
• Quo Ad Sanationam : Dubia Ad Bonam
Karena berdasarkan perbandingan GAF scale saat ini 70-61, yaitu beberapa gejala
ringan dan menetap, disabilitas ringan, fungsi secara umum baik
KESIMPULAN
KESIMPULAN
• Gangguan Psikotik Akut adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidakmampuan
individu menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku
kacau/aneh
• Penegakan diagnosis gangguan psikotik akut menurut DSM-V yaitu ada satu (atau lebih)
gejala berikut yaitu waham, halusinasi, bicara terdisorganisasi
• Lama suatu epiode gangguan adalah sekurangnya 1 hari tetapi kurang dari 1 bulan dan
gangguan bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat atau kondisi medis umum
• Tatalaksana terdiri dari terapi suportif, farmakoterapi, psikoterapi
• Umumnya pasien dengan gangguan psikotik akut memiliki prognosis yang baik
THANK
YOU!