Anda di halaman 1dari 21

GAMBARAN PENCEGAHAN DAN

PENGENDALIAN PENYAKIT
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
DI PUSKESMAS KEBUN KOPI KOTA JAMBI
BULAN JANUARI – JULI 2022
Andini Agustina (G1A220107)
Dosen Pembimbing : dr. Ima Maria, M.K.M
PENDAHULUAN
Puskesmas: suatu unit pelaksana
Demam berdarah dengue: salah satu
fungsional yang melaksanakan upaya
penyakit yang menjadi masalah kesehatan
kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan
internasional dan penyakit menular yang
rehabilitatif
sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa di
Indonesia.
Salah satu upaya yang wajib dilaksanakan
puskesmas: program Pencegahan dan
Indonesia: Negara di Asia Tenggara yang
Pemberantasan Penyakit Menular (P2M),
paling banyak ditemukan kasus dengue
penelusuran KLB, dan Surveilans penyakit.
pada tahun 2009 yaitu sebanyak 156.052
kasus. Pada bulan Januari sampai Juli 2022 di wilayah
kerja Puskesmas Kebun Kopi masih ditemukan
adanya kasus DBD.
• Rumusan Masalah
“Bagaimana upaya pencegahan dan • Tujuan Khusus
pengendalian penyakit menular yaitu
Demam Berdarah Dengue di puskesmas 1. Untuk mengetahui permasalahan dalam
Kebun Kopi pada Bulan Januari - Juli pengendalian dan pencegahan penyakit
2022?” menular yaitu Demam Berdarah Dengue di
Puskesmas Kebun Kopi Kota Jambi.
• Tujuan Umum 2. Mencari solusi dalam pengendalian dan
Mengetahui upaya-upaya pengendalian dan pencegahan penyakit menular yaitu Demam
pencegahan penyakit menular di Berdarah Dengue di Puskesmas Kebun
Puskesmas Kebun Kopi Kota Jambi. Kopi Kota Jambi
PENYAKIT MENULAR

Penyakit Menular (comunicable Diseasse) adalah Mekanisme penularan penyakit


penyakit yang disebabkan oleh transmisi infectius
agent dari seseorang ke orang lain, yang ditentukan Berdasarkan cara unsur penyebab keluar dari
oleh 3 faktor : agent/penyebab, host, route of pejamu, penyakit menular dapat melalui saluran
transmission. napas (droplet) ; karena batuk, bersin, bicara atau
udara pernapasan(TBC). Secara mekanik ; seperti
Berdasarkan manifestasi klinik maka karakteristik suntikan atau gigitan, antara lain penyakit dbd,
penyakit menular terdiri dari : malaria, hepatitis, AIDS.
1) Spektrum Penyakit Menular
2) Infeksi Terselubung (tanpa gejala klinis) 1). Penularan langsung
3) Sumber Penularan 2). Penularan tidak langsung
1. Peningkatan Promosi Kesehatan Ruang Lingkup Promosi Kesehatan
(Health promotion)
• Pengetahuan Kesehatan

Pendidikan kesehatan sangat diperlukan • Sikap terhadap kesehatan


(peningkatan gizi, kebiasaan hidup, • Praktek kesehatan
perbaikan sanitasi lingkungan, penyediaan
air rumah tangga yang baik, perbaikan cara
pembuangan sampah, kotoran, air limbah, Sasaran Promosi Kesehatan
hygiene perorangan, rekreasi, sex • Sasaran Primer
education, persiapan memasuki kehidupan
• Sasaran Sekunder
pra nikah dan persiapan menopause)
• Sasaran Tersier
3. Early Diagnosis and Prompt Treatment
2. Specific Protection (Perlindungan Khusus) (Diagnosis Dini dan Pengobatan yang Cepat dan Tepat)
Perlindungan yang diberikan kepada orang-orang atau Beberapa usaha deteksi dini di antaranya :
kelompok yang beresiko terkena suatu penyakit tertentu. • Mencari penderita di dalam masyarakat dengan jalan
Contoh: pemeriksaan
• Mencari semua orang yang telah berhubungan
• Vaksinasi untuk mencegah penyakit tertentu.
dengan penderita penyakit
• Isolasi penderitaan penyakit menular
• Pendidikan kesehatan kepada masyarakat agar
• Pencegahan terjadinya penyakit baik di TTU maupun di
mereka dapat mengenal gejala penyakit pada tingkat
tempat kerja.
awal dan segera mencari pengobatan.
4. Disability Limitation (Pembatasan 5. Rehabilitation
Kecacatan)

Tahapan yang sifatnya pemulihan. Ditujukan pada


Penyakit yang dapat menimbulkan kecacatan
kelompok masyarakat yang dalam masa
dapat dicegah dengan pengobatan yang lebih penyembuhan sehingga diharapkan agar benar-
sempurna  melakukan pengobatan hingga benar pulih dari sakit sehingga dapat beraktifitas
tuntas dengan normal kembali.
Puskesmas

Terletak di kelurahan Thehok


01 Kebun Kopi mulai
Puskesmas 04dari 2 lantai yaitu pada
Terdiri 03
Kecematan Jambi Selatan Kota
beroperasi pada tahun 1991, lantai I berjumlah 8 ruangan
Jambi, alamat di Jln. Raden Wijaya
merupakan induk di kecamatan dan lantai II berjumlah 8
RT.25 Kelurahan Thehok Kota
Jambi selatan. ruangan
Jambi, Kode Pos 36138

02 05
Jumlah penduduk wilayah
06
2 Kelurahan yaitu kelurahan Laki - Laki: 16.973 Jiwa.
puskesmas kebun kopi
Thehok dan Pasir Putih. Perempuan: 16.671 Jiwa
adalah 33.644 jiwa
Gambaran Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue
di Puskesmas Kebun Kopi tahun 2022

No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul


.
1 Jumlah pelacakan DBD 4 4 4 1 1 5 4
2 Jumlah fogging focus 4 4 4 1 0 5 0
3 Jumlah perkelurahan diabatesiasi 2 2 2 2 2 2 2
4 Jumlah perkelurahan di lakukan PSN 2 2 2 2 2 2 2
5 Jumlah rumah dilakukan pemeriksaan jentik 170 150 160 140 145 180 150
6 Jumlah rumah yang ada jentik 10 3 11 5 7 10 2
7 Jumlah kematian DBD 0 0 0 0 0 0 0
KASUS DBD 2022
KASUS DBD 2022 No Bulan Ket. Kasus
THE HOK KASUS : 13 CFR : 0 1 Januari 4
2 Februari 4
  L:5  
3 Maret 4
  P:8   4 April 1
PASIR PUTIH KASUS : 10 CFR : 0 5 Mei 1
  L:4   6 Juni 5
  P:6   7 Juli 4
Jumlah 23
Upaya Pengendalian yang Dilakukan Puskesmas
Program pengendalian DBD Dinas
Kesehatan Kota Jambi melalui
aktivitas pengendalian vektor,
penemuan kasus dan penyelidikan
epidemiologi.
Mars
Pengendalian vektor: monitoring
jentik nyamuk, pemberantasan sarang Kegiatan rutin adalah fogging,
nyamuk dengan 3M (menguras, larvasidasi, dan pemantauan
menutup, dan mengubur Venus jentik berkala yang
penampungan air) dan larvasida serta dilaksanakan oleh kader
melakukan promosi kesehatan dan Kegiatan sosialisasi kelurahan bersama pengelola
penyuluhan PSN 3M kepada Gerakan 1 Rumah 1 program DBD di Puskesmas
masyarakat. Jumantik (G1R1J).
Analisis Masalah: Identifikasi Masalah

1 2 3 4

Kasus DBD masih ditemukan


di wilayah kerja Puskesmas Angka bebas jentik di Masyarakat belum Program G1R1J masih
Kebun Kopi, yaitu 23 kasus lingkungan rumah mengetahui pentingnya kurang efektif
positif DBD pada bulan warga masih rendah PSN untuk pencegahan
januari-juli 2022 DBD
Mencari Akar Penyebab Masalah

1 2 3 4

Kondisi lingkungan Pengendalian vector Partisipasi masyarakat mendukung Penanganan penderita


masih sangat DBD belum optimal pemberantasan DBD belum optimal DBD masih kurang
mendukung penyebaran disebabkan karena akibat kurangnya Sosialisasi dan optimal disebabkan
Edukasi mengenai DBD, petugas karena pengetahuan
DBD belum efektifnya
belum maksimal dalam memberikan
pelaksanaan G1R1J. masyarakat tentang
penyuluhan tentang PSN, media
promosi untuk sosialisasi dan edukasi gejala DBD masih
masih kurang. kurang.
Prioritas Penyebeb Masalah
Masalah Urgency Seriousness Growth Total Ranking
Kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenai penyakit 4 4 4 12 II
serta pencegahan DBD
Petugas belum maksimal
dalam memberikan penyuluhan 5 5 5 15 I
tentang PSN
Penggunaan Media Promosi
dalam Penyuluhan tentang
2 2 2 6 IV
Pemberantasan DBD Kurang
Optimal
Belum efektifnya
3 3 3 9 III
pelaksanaan G1R1J
RUMUSAN
PRIORITAS PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
MASALAH
Kasus DBD masih Kurangnya pengetahuan masyarakat 1. Memberikan penyuluhan tentang penyakit dbd serta pencegahan
ditemukan di wilayah mengenai penyakit serta pencegahan DBD DBD
kerja Puskesmas Kebun
2. Memberikan penyuluhan mengenai pentingnya PSN 3M plus
Kopi
 
 
  Petugas belum maksimal dalam Pemantauan penggerakan PSN DBD dilakukan oleh tim lintas sektor yang
memberikan penyuluhan tentang PSN diketuai oleh Kepala Daerah/Wilayah (POKJANAL DBD) setiap 3 bulan
serta menyusun jadwal yang efektif kepada petugas

  Penggunaan Media Promosi dalam Menyediakan dan menggunakan media promosi yang bisa menarik
Penyuluhan tentang Pemberantasan DBD perhatian masyarakat.
Kurang Optimal
  Belum efektifnya 1. Memberikan target capain untuk bebas jentik nyamuk di wilayah Kebun
Kopi.
pelaksanaan G1R1J
2. Melakukan penjadwalan serta pemantauan yang efektif pada petugas
pelaksanaan G1R1J
Kesimpulan

1. Kasus DBD masih ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Kebun Kopi


2. Angka bebas jentik di lingkungan rumah warga masih rendah
3. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit serta pencegahan DBD
4. Petugas belum maksimal dalam memberikan penyuluhan tentang PSN
5. Penggunaan Media Promosi dalam Penyuluhan tentang Pemberantasan DBD Kurang
Optimal
6. Belum efektifnya pelaksanaan G1R1J
7. Solusi dari permasalahan pada penyakit menular
Saran

1. Bagi masyarakat untuk membangun kesadaran tentang pentingnya menjaga


kebersihan dan melakukan PSN untuk mencegah terjadinya DBD.
2. Bagi Puskesmas
Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan penyuluhan mengenai penyakit serta
pencegahan DBD kepada masyarakat dan mampu melakukan kerja sama lintas sektor.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai