Anda di halaman 1dari 30

Gangguan Fisik Menopause

Alfiah Rahmawati

L/O/G/O
• 481 Responden berusia 40-59th
• Menunjukkan risiko 10,6 kali lebih tinggi untuk
menderita gangguan vasomotor yang
mempengaruhi kualitas hidup
• Risiko 3,5 kali lebih tinggi untuk gangguan
psikososial
• Risiko gangguan fisik 5,7 kali lipat lebih tinggi
• Risiko gangguan seksual 3,2 kali lipat lebih tinggi
• (P <0,0001)
• Kesimp : Menopause menyebabkan penurunan
kualitas hidup yang tidak tergantung pada umur
dan variabel sosiodemografi lainnya.
Cepat Lelah
• Kondisi ini disebabkan karena berat badan yang berlebih atau karena
menopause itu sendiri

• Lemas, pegal-pegal pada otot persendian, dan kelelahan yang terjadi


setelah makan merupakan kondisi terkait dengan fluktasi hormon.

• Gejala menopause dapat menyebabkan stres pada tubuh, sehingga dapat


menyebabkan insomnia maupun gangguan tidur
Gangguan Urogenital
(Inkontinensia Urine)
• Sebyk 50% wanita menderita inkontinensia urine
akibat penuaan (brkrgnya estrogen)
• Atrovi vulva
– Ginjal mengecil dan nefron mjd atropi, aliran drh ke ginjal
menurun sampai 50%
– Penyaringan glomerulo menurun s/d 50%
– Fungsi tubulus berkurang akibatnya kurang mampu
mengkonsentrasikan urine
– Berat jenis urine menurun proteinuria (biasanya +1)
– Nilai ambang ginjal thd glukosa meningkat
– Otot2 VU mjd lemah, kapasitas menurun smp
200mlfrek BAK meningkat
Saluran kemih
• Kekurangan estrogen • Stres inkontinensia urine byk
menyebabkan atrofi epitel ditemukan, batuk atau trtawa dpt
uretra & srg menimbulkan menekan vesika tanpa keinginan
berkemih (tjd pengeluaran sedikit
sindrom uretra berupa
demi sedikit)
bekterialis/bakteri urethritis,
• Faktor predisposisi : kehamilan,
sistitis/kolpitis
kerja berat, op prolapses uteri,
• 10% wanita 60th menderita ISK kegemukan
• G3n miksi berupa disuri, • Diagnosis : anamnesis, inspekulo,
polakisuri, nikturi, rasa USG, px urodinamik,dll
berkemih hebat, urin tertahan • Pengobatan dpt berupa operasi,
erat dg Atrofi Mukosa Uretra TSH, fisioterapi, latihan otot dasar
panggul dan menyingkirkan fx
penyebab
Gangguan Persendian
dan Otot
Tulang kehilangan
densitasnya (kepadatan)
rapuh
(Osteoporosis)Estrogen
Lansia > risiko Menyebabkan kerusakan matrik kolagen
fraktur diikuti rusaknya tlg rawan

Pinggang, Pada diskus intervertebralis menipis dan


mjd pendek (tinggi bdn berkurang)
lutut, jari
pergelangan Risiko terjadi fraktur
Gerakan berlawanan
Gerakan diluar kemauan
Persendian besar
menjadi kaku
Gangguan Persendian
dan Otot
Gangguan Bentuk Tubuh :
Kurus, BB berlebih, obesitas

Zat Estrogen Perub BB


Metabolik turun
Lemak

•Sebagian besar wanita mengalami pertambahan berat badan, hal ini di


duga ada hubungannya dengan gangguan pertukaran zat dasar
metabolik lemak dan digunakan untuk membentuk pantat dan paha
menjadi berkurang dan hilang.
•Akibatnya lemak akan menumpuk di perut dan pinggul.
Gangguan pada kulit, kuku
Gangguan Rambut
Hot flashes
• perasaanpanas,gerah bahkan rasa seperti terbakar pada area wajah, lengan,leher,dan
tubuh bagian atas serta munculnya keringat berlebih khususnya pada malam hari

• Kondisi ini adalah kondisi yang paling sering dikeluhkan dan menjadi pemberat
utama dalam menghadapi masa klimakterium

• Keadaan ini umumnya berlangsung selama 3 sampai 5 menit, walaupun intesitas dan
durasinya bisa bervariasi pada tiap wanita

• Pada beberapa orang keluhan ini bisa disertai oleh gejala palpitasi, rasa berdenyut
pada kepala dan leher, nyeri kepala, kadang mual, dan ansietas

• Perubahan fisiologis yang dapat terlihat adalah peningkatan temperatur tubuh,


denyut, nadi dan nafas (Reid, 2014)
hot flush
Atropi Mukosa Vagina
Matinya steroid seks scr tdk langsung mempengaruhi
aktivitas seks, perubahan ageing : penipisan bulu
kemaluan, penyusutan bibir kemaluan, kelemahan otot
perineal
Menciutnya ovarium dan uterus

Dorongan
Selaput lendir
seks
vagina Atropi menetap s/d
menurun/kering
payudara diatas 70th
asal kondisi
kesehatan
baik
Keringat dimalam hari
• keringat berlebih atau disebut juga hiperhidrosis nocturnal sering
terjadi pada malam hari meskipun kondisi tubuh sedang rileks dan cuaca
tidak panas.

• Penurunan hormon noradrenalin menimbulkan vasodilitasi pembuluh


darah kulit, temperatur kulit sedikit meningkat dan menimbulan
perasaan panas selain itu pada malam hari akan keluar keringat yang
berlebih.

• Vasodilatasi dan pengeluaran keringat tersebut menyebakan


pengeluaran panas tubuh sehingga kadang-kadang beberapa wanita
menopause mengalami kedinginan (Reid, 2014).
Gangguan pada mulut
Kekurangan estrogen menyebabkan selaput
lendernya berkerut, aliran darah berkurang, terasa
kering, dan mulut mudah terkena gingivitis

Ig A Ig G Ig M

Pemberian estrogen dpt mengurangi keluhan tsb,


kandungan zat2 dlm air liur mjd normal Ig (A,G,M)
mjd berkrg
Kehidupan seksual
makin meningkatnya usia
makin sering dijumpai
gangguan seksual pada
Daya wanita
seksual
menurun
Hasil penelitian
menyebutkan
kadar estrogen yg
kapasitas untuk
cukup mrpkn melakukan dan
factor penting utk menikmati berjalan
frekuensi akibat kekurangan
mempertahankan terus
seksual estrogen, aliran
kes dan
intercourse darah ke vagina
mencegah vagina cenderung
Dispareu
berkurang, cairan
kering menurun nia vagina berkurang,
sel2 epitel vagina
tipis dan mudah
cedera
• Wanita dg kadar estrogen <50pg/ml lbh byk mengeluh mslh :
• Vagina kering, perasaan terbakar, gatal, dan srg keputihan
• Umumnya mengeluh sakit dan tdk mau melak Co
• Nyeri brtmb buruk apabila hub sex makin jrg
• Pd kdr estrogen rendah wanita tetap orgasmus
• 50% wanita 55-75th seksual msh aktif
• Libido dipeng ole factor perasaan, lingk, dan hormonal
• Penurunan libido dikarenakan penurunan androgen (o/ ovarium)
Ketidakteraturan siklus haid
Ketidakteraturan siklus haid
• Menurut Supriyadi dalam Budiman (2008) kondisi haid yang tidak
normal dan tidak teratur sebelum menopause akan berpengaruh
ketika seseorang memasuki masa menopause
• hal ini dikarenakan ovarium mengalami penurunan fungsi dan
ukuran disebabkan tidak tembusnya selaput lendir rahim akibat
rendahnya hormon esterogen
• ketidakseimbangan hormon progesteron sehingga terjadi
pembagian haid menjadi lebih sedikit, jarang bahkan siklus haid
mulai terganggu yang disebut masa premenopause yang
berlangsung 4-5 tahun.
• Hutabarat dalam Budiman (2008) yang mengatakan bahwa
ketidakteraturan siklus haid (dismenorhoe/nyeri haid, dari jumlah
darah yang keluar dan waktu menstruasi) pada masa
pramenopause akan berpengaruh ke
Prolapsus uteri
• Prolaps Organ Panggul
(POP) adalah turun atau
menonjolnya dinding vagina
ke dalam liang vagina atau
keluar introitus vagina yang
diikuti oleh organ-organ
panggul (uterus, kandung
kemih, usus atau rectum)
Prolapsus uteri
• Prolaps uteri diakibatkan oleh kelemahan jaringan penyokong
panggul, meliputi otot, ligament, dan fasia.
• Umumnya, kondisi ini biasanya disebabkan oleh trauma obstetrik
dan laserasi selama persalinan.
• Proses persalinan vaginal menyebabkan peregangan pada
dasar panggul, dan hal ini merupakan penyebab paling
signifikan dari prolaps uteri.
• Seiring proses penuaan, terdapat penurunan kadar estrogen
sehingga jaringan panggul kehilangan elastisitas dan
kekuatannya.
• Rendahnya kadar kolagen berperan penting dalam prolaps uteri,
ditunjukkan oleh peningkatan risiko pada pasien dengan sindrom
Marfan dan sindrom Ehlers-Danlos.
Prolapsus uteri
Berdasarkan sistem POP-Q yang dibagi menjadi 5 derajat, yaitu :

• Derajat 0 : tidak tampak prolaps uteri


• Derajat 1 : kriteria untuk derajat 0 tidak ditemukan, tapi bagian distal
prolaps > 1 cm diatas level hymen
• Derajat 2 : bagian paling distal prolaps uteri < 1 cm proksimal atau
distal hymen
• Derajat 3 : bagian paling distal prolaps uteri > 1 cm dari hymen tetapi
tidak menurun lebih dari 2 cm dari TVL (total vaginal length)
• Derajat 4 : eversi komplit total , bagian distal prolaps uteri, menurun
sampai TVL-2cm
Tata Laksana
• yaitu pencegahan, konservatif dan operatif.

• Indikasi untuk melakukan operasi prolaps organ


panggul tergantung dari beberapa faktor seperti umur
penderita, keinginannya untuk masih mendapatkan anak atau
untuk mempertahankan uterus, tingkat prolapsus dan jenis keluhan.

• Jenis operasi yang paling banyak dipilih adalah histerektomi


vaginal karena mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan
histerektomi abdominal yaitu waktu rawat di RS lebih singkat,
lebih cepat kembali menjalani aktivitas normal dan lebih sedikit
kejadian infeksi atau demam. .
Gangguan penggunaan
alkohol dan zat lain
Merokok
• Nikotin dalam rokok dapat memengaruhi metabolisme estrogen

• Sebagai hormon yang salah satu tugasnya mengatur siklus haid, kadar
estrogen harus cukup dalam tubuh.

• Gangguan pada metabolisme akan menyebabkan haid tidak teratur dan


lebih cepat memasuki masa menopause (Noerpramana,2002).

• Berdasarkanpenelitian dokter dari Universitas Oslo wanita yang aktif


merokok akan lebih mengalami menopause dini dibandingkan dengan
yang tidak merokok (Aqila, 2010)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai