KOMPLIKASI POLIHIDRAMNION
PADA POSTPARTUM
PRODI KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERITAS ISLAM
PENDAHULUAN
Polihidramnion adalah suatu keadaan dimana jumlah air
ketuban jauh lebih banyak dari normal (> 2 liter). Polihidramnion
kronis terjadi pertambahan air ketuban yang secara perlahan-
lahan dalam beberapa minggu kehamilan, sedangkan
polihidramnion akut terjadi pertambahan air ketuban yang tiba-
tiba dan cepat dalam waktu beberapa hari saja.
Keluhan yang dirasakan yaitu perut lebih besar dari biasanya,
nyeri perut karena uterus tegang menyebabkan mual/muntah,
odema pada vulva, pada kondisi akut dapat terjadi perut syok,
berkeringat, sesak dan dingin.
Komplikasi yang dapat terjadi akibat dari polihiramnion
diantaranya kelainan letak pada janin, perdarahan postpartum
yang abnormal, KPD, hidrocefalus
Ibu yang terdiagnosis kehamilan dengan Polihidramnion
dikaitkan dengan peningkatan risiko untuk melahirkan secara SC
karena beberapa faktor termasuk peningkatan risiko untuk
terjadinya presentasi sungsang, prolaps tali pusar, dan distosia
bahu.
METODE
Metode Yang digunakan dalam
artikel ini adalah Literature
Review .Yaitu peneliti akan
mencari beberapa literarur
international dan nasional dengan
menggunakan database
ScienceDirect,Googlescholer,Pub
med,Elsevier Kemudian peneliti
akan melakukan pengkajian dari
jurnal yang telah ditemukan
dengan materi yang sesuai
DAFTAR PUSTAKA
- Endang Surani, Sri Wahyuni. 2019. HUBUNGAN ANTARA
UMUR, POLIHIDRAMNION DENGANKEJADIAN PERDARAHAN
POSTPARTUM DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG. Intan
Husada : Jurnal Ilmiah Keperawatan, Vol.7 No.1, Januari 2019
-Yuliasari.D. dan Rahmawati F. 2017. "Hubungan
Polyhidramnion dan Presentasu Janin dengan Kejadian
Ketuban Pecah Dini di RSI Puri Betik Hati Provinsi Lampung
Tahun 2016". Prodi Kebidanan Universitas Malahayati Bandar
Lampung. Jurnal Kenidanan . Vol 3, No 1, Januari 2017 : 26-30
-Anisya.V., Prasetya A.R.D., Zuya C.S., dkk. 2021. Wanita 37
tahun P3A0 post-SSTP Atas Indikasi Hidrocephalus dengan
Polihidramnion dan Presentasi Bokong. Program Stusi Profesi
Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung. Vol 11. No 3.
Hal 291-299.
PENULIS
KELOMPOK 2
SULTAN AGUNG SEMARANG
DOSEN PENGAMPU
Arum Meirany S, S.SiT., M.Keb
PEMBAHASAN
HASIL Penelitian yang dilakukan (Lyndom dkk) kelainan
anomali kongenital dapat menyebabkan
polihidramnion yaitu sebesar 12.7% dimana
Penelitian yang dilakukan (Endang Surani, 2019)
hidrosefalus merupakan salah satu kelaianan
menunjukkan bahwa polihidramnion anomali kongenital yang berubungan dengan
mempengaruhi kejadian perdarahan post partum.
polihidramnion.
Ini berarti ibu bersalin dengan polihidramnion
mengalami perdarahan post partum 0,191 kali
Penelitian ini sesuia dengan penelitian yang
lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak
polihidramnion. Dalam jurnalnya dikatakan, faktor dilakukan oleh Wahdya Nurul Qolby (2009) di
resiko dari perdarahan postpartum adalah Universitas Magelang tentang ibu yang mengalami
dikarenakan retensio plasenta, pada ibu dengan jumlah air ketuban abnormal (polyhidramnion) pada
polihidramnion meningkatkan resiko terjadinya persalinan dengan kejadian ketuban pecah dini di
retensio plasenta yang dapat mengakibatkan RS Ria Husada Tahun 2010 yaitu 115 responden
perdarahan postpartum. (36,1%) mengalami KPD dan 204 responden (763,9%)
tidak KPD (normal).
HASIL
Polihidramnion
mempunyai dampak
Penelitian yang dilakukan (Yuliasari, negatif terhadap
2017) responden yang mengalami kehamilan dan bayi
polyhidramnion mempunyai peluang seperti ketuban pecah
3,100 kali untuk kejadian ketuban dini, perdarahan
pecah diini dibandingkan yang postspartum yang
mengalami ketuban cukup (normal). abnormal, kelainan
Hal ini dikarenakan Pada anomali kongenital,
polyhidramnion rahim menjadi tegang kelainan letak janin
yang kemudian menjadi salah satu
pemicu terjadinya ketuban pecah dini.
KESIMPULAN PENELITIAN
Kesimpulan
Polihidramnion merupakan kelainan peningkatan
volume cairan amnion. Polihidramnion seringnya
bersifat idiopatik akan tetapi juga dapat
dihubungan dengan beberapa factor etiologic.
Factor yang dapat menyebabkan polihidramnion
dapat berasa dari janin maupun Dari ibu.
Penegakan diagnosis polihidramnion harus selalu
ditegakkan dengan menggunakan ULTrasonografi.
Metode pengukuran cairan amnion yang sering
digunakan ialah single deepest pocket dan Amnion
Fluid Index (AFI). Penatalaksanaan dari
polihidramnion adalah dengan mengurangi volume
cairan amnion untuk memperbaiki kesehatan ibu dan
mempertahankan kehamilan.