Anda di halaman 1dari 25

Kesalahan dalam

penelitian

Meilia Rahmawati K, S.ST, M.Keb


2

1. Kesalahan Perencanaan
umum dalam Kesalahan dalam tahap :
penelitian

Pelaksanaan Pelaporan
KESALAHAN DALAM PERUMUSAN MASALAH 3

1. Menangguhkan pemilihan masalah penelitian. Peneliti


a. Kesalahan tidak segera membuat spesifikasi apa yang sebenarnya
dalam tahap akan diteliti.
perencanaan
2. Menerima begitu saja tanpa kritik terhadap ide
penelitian pertama yang muncul dalam pikiran atau
yang disarankan.
3. Memilih masalah yang terlalu luas atau kabur yang
kurang berarti untuk diteliti.
4

4. Mempersiapkan hipotesis-hipotesis yang tidak dapat


diuji

5. Tidak memperhitungkan metode-metode atau


prosedur-prosedur analisis dalam mengembangkan
masalah penelitiannya.
(Deskriptif ? Korelatif? Komparatif? )
KESALAHAN DALAM MENGKAJI PUSTAKA/ DASAR TEORI 5

1. Tergesa-gesa melakukan review referensi agar segera dapat memulai penelitian. Hal
ini mengakibatkan peneliti tidak dapat melihat studi-studi terdahulu yang berisi ide-ide
sehingga dapat menyempurnakan kajian terotiknya atau kerangka pemikirannya.

2. Terlalu menggantungkan diri pada sumber- sumber dari pihak ke dua bukan dari
pemilik temuan atau ide (sumber pertama).
Ketika membaca artikel-artikel penelitian, terlalu fokus pada hasil/kesimpulan sehingga
melupakan informasi yang berharga tentang metode-metode atau instrumen-instrumen
pengukurannya.

3. Hanya membaca jurnal-jurnal saja dan melupakan sumber-sumber lain seperti: surat
kabar, majalah, yang sering memuat artikel-artikel terkini yang relevan dan aktual.
6

4. Tidak merumuskan dengan baik batas-batas opik


dari review referensinya. Menelaah bidang yang
terlalu luas sering menyebabkan turun
semangat/selera. Atau, menelaah yang terlalu sempit
menyebabkan banyak artikel terlewati serta kajian
menjadi dangkal.

5. Kehilangan sumber referensi (bibliografi) sehingga


sulit melacak lebih jauh.
7

6. Tidak jelas hubungan antar variable serta


kedudukan masing-masing variable

7. Tidak jelas confounding variabelnya


8
KESALAHAN DALAM MERUMUSKAN HIPOTESIS

1. Kurang memahami fungsi hipotesis, sehingga dianggap semua jenis penelitian


harus dirumuskan hipotesisnya

2. Membuat hipotesis hanya mengandalkan dari persepsi semata-mata, sehingga


suatu hipotesis menjadi sangat spekulatif

3. Kurang memiliki kematangan dalam membuat kerangka pemikiran, sehingga


rumusan hipotesis menjadi rendah nilai rasionalnya

4. Tidak didukung teori yang mapan atau hasil-hasil penelitian yang akuntabel.
9
KESALAHAN DALAM MEMBUAT INSTRUMEN

1. Tidak mengecek validitas isi dari instrument yang digunakan

2. Hanya mengecek validitas dan reliabilitas keseluruhan, sedang bagian-bagiannya


tidak dicek.

3. Membuat butir-butir instrumen yang dapat memicu responden bertindak tidak


jujur

4. Menggunakan instrumen pengukuran yang kurang dipahami oleh peneliti

5. Tidak melakukan percobaan/latihan cara-cara menggunakan instrument, sehingga


ada kendala pada saat pelaksanaannya.
10
KESALAHAN DALAM MELAKUKAN OBSERVASI

1. Belum memperoleh ijin sudah melakukan obsevasi sehingga dicurigai Peneliti


bingung apa yang akan diobservasi , sehingga tidak focus

2. Peneliti tidak mencatat secara cermat, sehingga kehilangan informasi

3. Peneliti tidak menguasai kerangka penelitiannya sehingga tidak berkembang

4. Peneliti kurang mampu mengembangkan hipotesis (melakukan improvisasi)

5. Peneliti banyak beropini sehingga banyak penghakiman, yang penting


mengumpulkan data, bukan penghakiman.

6. Kelebihan observasi:Peneliti dapat melihat realitas secara langsung, bukan ditipu

7. Peneliti dapat menjelaskan persoalan yang rumit menjadi mudah..


11
KESALAHAN DALAM PEMILIHAN DESAIN PENELITIAN

 Observasional
Cohort ?
Case control ?  Experimental
Cross sectional ?
Nyata ?
Semu ?
Bentuk perlakuan ?
Pertimbangan pemilihan desain : teori Lama perlakuan ?
dan feasibilitas
12
KESALAHAN DALAM SAMPLING

1. Cara penetapan populasi, hubungannya


dengan desain yang dipilih

2. Besar sample

3. Tehnik sampling yang dilakukan


13

1. Tidak melakukan uji validitas dan reliabilitas instrument

b. Kesalahan . 2. Hanya mengecek validitas dan reliabilitas keseluruhan,


dalam tahap sedang bagian-bagiannya tidak dicek.
pelaksanaan 3. Mengumpulkan data penelitian yang kurang/tidak dikuasai
atau tidak mempunyai kualifikasi di bidang yang diteliti.

4. Memilih formula statistik yang tidak tepat atau tidak benar


untuk analisis yang direncanakan.

5. Pengambilan data dengan cara yang tidak benar : contoh :


wawancara tetapi peneliti mempengaruhi jawaban

6. Experimen : salah perlakuan, salah dosis, salah waktu, dll


14
KESALAHAN DALAM PERLAKUAN

1. S (Subject error/ Kesalahan tipe S)


- Kesalahan yang disebabkan oleh kondisi internal
sampel yang akan mempengaruhi perlakuan

2. G (Group error / Kesalahan tipe G)


- Kesalahan yang disebabkan oleh factor eksternal yang
akan mempengaruhi satu atau beberapa grup dan
mengganggu perlakuan
15
KESALAHAN DALAM PERLAKUAN

3. R ( Replication error / Kesalahan tipe S)


- Terjadi jika variable eksternal memberikan pengaruh
yang sistematis terhadap satu replikasi tapi tidak
berpengaruh terhdap replikasi-replikasi lainnya
16
KESALAHAN DALAM MENGUMPULKAN DATA

1. Kurang memperhatikan suasana hati dan atmosfir dari responden


sehingga responden menolak atau menjadi tidak simpatik

2. Melakukan perubahan-perubahan desain penelitian hanya untuk


memudahkan administrasinya

3. Tidak menjelaskan maksud dan tujuan data yang diambil kepada


responden

4. Menggunakan data yang rendah reliabilitasnya sehingga


menimbulkan bias dan kurang kuat daya bedanya

5. Mengumpulkan data penelitian yang kurang/tidak dikuasai atau tidak


mempunyai kualifikasi di bidang yang diteliti.
17
KESALAHAN DALAM PENGOLAHAN DATA

Dasar Pemilihan Uji Statistik

1. Uji hipotesis apa yang dikehendaki?


2. Bagaimana kita memperoleh sampel?
3. Apakah skala pengukuran dari variable yang kita
analisisi?
4. Berapa jumlah kelompok observasi?
5. Kalau ada dua atau lebih, apakah sampel berpasangan?
18

6. Apakah dalam rancangan penelitian ada pengamatan


ulang pada variable (replikasi) ?

7. Apakah pada uji yang dikehendaki dilakukan pengendalian


terhadap variable-variable tertentu?
19
20

1. Hasil penelitian dilaporkan berdasarkan data yang tidak

diterangkan dalam pernyataan dan analisis masalah maupun


c. Kesalahan
dalam tahap dalam metode penelitian.

pelaporan 2. Data yang disajikan belum dianalisis dengan baik.  Penyajian

data masih terlalu kasar sehingga pembaca sulit

memperoleh manfaat maksimum dari hasil penelitian itu. 

Dapat dikatakan bahwa ”data” tidak dibedakan dari ”hasil

penelitian.”
21

2. Kesalahan (error) dalam menguji hipotesis

Kesalahan tipe I (α)


• Kesalahan Tipe I adalah kesalahan dalam menolak
hipotesis Ho yang benar (seharusnya diterima).
Kesalahan tipe II (β)
• Kesalahan Tipe II adalah kesalahan dalam
menerima hipotesis yang salah (seharusnya ditolak).
22
23

1. Keputusan menerima hipotesis Ho yang benar, berarti tidak terjadi kesalahan.

2. Keputusan menerima hipotesis Ho yang salah, berarti  terjadi kesalahan tipe II


Place your screenshot here
(Beta).

3. Keputusan menolak hipotesis Ho yang benar, berarti terjadi kesalahan tipe I

(Alpha).

4. Keputusan menolak hipotesis Ho yang salah, berarti tidak terjadi kesalahan .


24

Tingkat kesalahan ini selanjutnya dinamakan tingkat signifikansi / taraf

signifikansi / level of significant.

Place your screenshot here

Dalam prakteknya tingkat signifikansi telah ditetapkan oleh peneliti terlebih

dahulu. Dalam pengujian hipotesis kebanyakan digunakan kesalahan tipe I

yaitu berapa persen kesalahan untuk menolak hipotesis nol yang benar (biasa

menggunakan nilai Alpha).


25

Thanks!
Any questions?
You can find me at 085290842924 &
meilia.rahmawati@unissula.ac.id

Regards,
Meilia Rahmawati K, S.ST, M.Keb

Anda mungkin juga menyukai