Rini Aryani
Department of Obstetrics Gynecology
FK Unissula / RSI Sultan Agung
kasus
• wanita 31 tahun , IRT datang ke klinik dg
hamil 6 minggu. IMT : 23 TD : 124/ 78 mmHg.
RPD (-). RPK : DM (+) ke-2 ortu.
• TTGO 75 gram oral : GDP 106 mg /dl , 2 jam
PP : 138 mg/dl, berdasarkan WHO 1999 :
DMG, Tx : diet DM
• Pada UK : 10 mg : Ab Spontan
• 8 mg pasca Ab : TTGO : dbn : diit N
•
• 1 th kdm pasien Hamil
• TTGO 75 g : GDP : 108 mg /dl, 2 jam PP :
210mg/dl, HbA1c : 6,6 %
• Dx : DMG
• Tx : Insulin
• Hamil Aterm : terminasi dg SC
PENDAHULUAN :
• DM : salah satu penyulit medik yang
sering terjadi saat kehamilan.
• Angka kejadian : 3-5% dari semua
kehamilan.
• Kehamilan dengan DM terdiri dari :
DMG : 90%
• DMpG : 10 % ; ta : DM tipe 1 dan tipe 2.
• Peningkatan mortalitas dan morbiditas
perinatal pada kehamilan dengan DM
berkorelasi langsung dengan kondisi
• hiperglikemia ibu.
• Kehamilan merupakan keadaan yang
• diabetogenik.
• Glukosa melewati plasenta dengan cara
• difusi (facilitated diffusion)
• hiperglikemia pada ibu akan berakibat
hiperglikemia pada janin
KLASIFIKASI DIABETES
MELLITUS
ADA, klasifikasi DM berdasarkan
etiologinya (Perkeni 2006, ADA 2007)
Tabel
1. Klasifikasi DM menurut etiologinya.
I. DM tipe 1. (Kerusakan sel Beta yang
menjurus ke defisiensi insulin yg absolut).
a. Immuned Mediated
b. Idiopathic
II. DM tipe 2. Tjd resistensi insulin
dengan defisiensi insulin yang relatif.
III. DM tipe spesifik
IV. Diabetes Gestational.
PATOFISIOLOGI
Adaptasi maternal selama ibu hamil
menunjukkan ciri-ciri
yang khas : hipoglisemia puasa,
•hiperglisemia postprandial, resistensi
insulin
•Kehamilan perubahan metabolisme
Metabolisme karbohidrat
Gambar 1
Patofisiologi DMG ( 2-4% ),
resistensi insulin terjadi karena efek
diabetogenik dari kehamilan yang tidak
bisa diimbangi oleh sel beta Langerhans.
PENDAHULUAN
• Kehamilan perubahan metabolisme
Metabolisme karbohidrat
• Terjadi peningkatan hormon-hormon antagonis insulin
* progesteron
* estrogen
* human placenta lactogen
* kortisol
resistensi insulin
peningkatan kadar gula darah
• Penyulit jgk pjg DMG : mekanisme fetal
programming dari Barker ; ancaman
pada periode kritis tertentu akan
diadaptasi janin yang terbawa seumur
hidup.
• IUGR berkembang menjadi DM,
gangguan jantung dan
• penyakit kardiovaskuler bayi
• makrosomiaaa DM dan obesitas
dikemudian hari.
DIABETES MELLITUS
PRAGESTASI
• BATASAN
• DMpG tjd sblm tjdnya kehamilan
(DM Tipe 1 dan 2).
Terminologi lain adl Overt atau
Preexisting DM
• ANGKA KEJADIAN : 0,5%
• DIAGNOSIS
• Ax ada riw DM Tipe 1 atau
Tipe 2
• pemakaian obat anti-diabetes
Insulin atau OAD dan diet
• DM sebelum terjadinya
kehamilan.
RISIKO
• 1. Pil KB Kombinasi
• - Pil KB dosis rendah pada pasien tanpa vaskulopati
• - Jangan diberikan pada perokok dan hipertensi
• 2. Pil progesteron diperbolehkan pada pasien dengan
• vaskulopati.
• 3. AKDR tidak berpengaruh terhadap kontrol glukosa
• maupun vaskulopati
• 4. Sterilisasi dianjurkan pada pasien dengan
vaskulopati
• yang berat.
DIABETES MELLITUS
GESTASI
• BATASAN
• Diabetes Gestasi (DMG) didefinisikan sebagai
gangguan
• toleransi karbohidrat dalam berbagai variasi
yang
• ditemukan pertama kali saat kehamilan. Hal itu
tidak
• menyingkirkan kemungkinan bahwa intoleransi
glukosa
• mungkin sudah terjadi sebelum kehamilan.
• ANGKA KEJADIAN : antara 2 - 5%
FAKTOR RISIKO
• Risiko rendah
• a. Usia < 25 tahun
• b. Berat badan normal sebelum hamil
• c. Tidak ada riwayat keluarga/orang tua DM
• d. Tidak ada riwayat kelainan toleransi glukosa
• e. Tidak ada riwayat obstetri yang jelek
• f. Bukan dari kelompok etnis dengan prevalensi
tinggi
• untuk DM
• Risiko tinggi
• a. Usia > 30 tahun
• b. Obesitas
• c. Polycystic ovary syndrome
• d. Kehamilan yang lalu ada intoleransi glukosa
• e. Kehamilan yang lalu dengan bayi besar (> 4000g)
• f. Riwayat kematian janin dalam rahim yang tidak
• diketahui sebabnya
• g. Keluarga dengan DM tipe 2 (first-degree relatives)
• h. Dari kelompok etnis dengan prevalensi tinggi untuk
• DM antara lain : Hispanic, African, Native American
• dan South East Asian.
SKRINING DAN
DIAGNOSIS
• ADA : Skrining hanya pada wanita hamil
dengan risiko tinggi untuk DM
* kriteria diagnosis
* penatalaksanaan
* komplikasi
Diabetes Melitus Gestasional (DMG)
Diabetes Gestasional
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
• Di Ujung Pandang :
Insiden DMG jauh lebih tinggi pada wanita risiko
tinggi dibanding tanpa risiko
4,35% : 1,6% dan 3,0% : 1,2%
• Di Indonesia :
insiden 1,9 – 3,6%
• 40 – 60% wanita yang pernah mengalami DMG pada
pengamatan lanjut pasca persalinan akan mengidap
diabetes melitus atau gangguan toleransi glukosa
Patofisiologi
Pada kehamilan glukosa plasma ibu menjadi lebih rendah
* ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat
* produksi glukosa hati menurun
* produksi alanin (prekursor glukoneogenesis) menurun
* efektifitas ekskresi ginjal meningkat
* efek hormon-hormon gestasional
Anabolik
• Peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron
hiperplasia sel-sel beta pankreas
peningkatan produksi insulin
Akibatnya terjadi :
• penurunan produksi glukosa oleh hepar
• peningkatan penyimpanan dalam jaringan dalam bentuk
glikogen
• peningkatan penggunaan glukosa oleh jaringan perifer
• turunnya kadar glukosa plasma puasa
Katabolik
hiperinsulinemia
makrosomia
Pada janin :
* Makrosomia
* Hipoglikemia
* Hiperbilirubinemia
* Polisitemia
* Sindrom gawat nafas
Polihidramnion
• Angka kejadian 17 – 31% pada wanita DMG tidak terkontrol
dibanding 0,6 – 1% yang terkontrol gula darahnya
• Dihubungkan dengan peningkatan kandungan glukosa pada
cairan amnion dan hiperglikemia
Preeklampsia
• Buruknya kontrol glukosa darah
• Penyakit vaskuler dan klasifikasi lanjut dari White
• Peningkatan produksi tromboksan
Infeksi
• Defisiensi mekanisme sistem imun
• Defek lekosit dan aktifitas limfosit
• Defisiensi imun relatif cell-mediated immunity
Persalinan dengan tindakan
• Seksio sesarea terjadi pada 13 – 32% wanita dgn DMG
• Menurun dalam 15 tahun terakhir
kontrol glukosa yang ketat
lebih awalnya induksi persalinan
Berupa :
• Makrosomia
• Hipoglikemia
• Hiperbilirubinemia
• Hipokalsemia
• Polisitemia
• Cacat bawaan
Kematian janin
• Pada 4 – 8 minggu akhir kehamilan
• Hiperglikemia puasa
• Sering pada DM Pregestasional & DMG dengan penyulit
• Krn kegagalan transport oksigen edema vili
tek. osmotik yang tinggi hiperglikemia
Sindroma gagal nafas
• Krn kelambatan maturasi paru
• Efek antagonis insulin terhadap maturasi dari kortisol
• Kurangnya prekursor untuk sintesis fosfolipid
• Di Ujung Pandang :
Insiden DMG jauh lebih tinggi pada wanita risiko tinggi
dibanding tanpa risiko
4,35% : 1,6% dan 3,0% : 1,2%
• TTGO
- dalam keadaan puasa ( 8 – 14 jam)
- beban glukosa 100 gram
- 4 kali pemeriksaan glukosa darah puasa, 1 jam , 2 jam, 3 jam
- Diagnosis berdasar hasil TTGO – 3 jam
• Dinyatakan DMG bila dua atau lebih nilai > nilai normal
• ADA memakai kriteria modifikasi dari NDDG
• Beberapa peneliti kriteria modifikasi Carpenter-Coustan
• Pemakaian kriteria Carpenter-Coustan meningkatkan 54% diagnosis DMG
Gambar 3. Cara penapisan dua tahap O’Sullivan-Mahan10
Tabel 6. Diagnosis DMG (TTGO) dengan beban glukosa 100 gram berdasar
O’Sullivan-Mahan dan modifikasinya
____________________________________________________________________________________________
Kadar glukosa dalam mg/dl (mmol/l)
O’Sullivan-Mahan NDDG Carpenter-Coustan
whole blood plasma plasma
_____________________________________________________________________________________________
Puasa 90 (5,0) 105 (5,83) 95
(5,28)
1 jam 165 (9,17) 190 (10,56) 180 (10,0)
2 jam 145 (8,06) 165 (9,17) 155 (8,61)
3 jam 125 (6,94) 145 (8,06) 140 (7,78)
_____________________________________________________________________________________________
Dikutip dari Ratner RE, Passaro MD, 200022
Kriteria WHO
• Hanya dilakukan satu tahap
• Dalam keadaan puasa
• Beban glukosa 75 gram
• Pemeriksaan glukosa plasma saat puasa dan 2 jam setelah
beban
• Kriteria diagnosis bila :
Glukosa plasma puasa > 126 mg/dl
2 jam setelah beban > 200 mg/dl
• Bila 2 jam setelah beban > 140 - < 199 mg/dl
Toleransi glukosa terganggu (TGT) dan dinyatakan
sebagai DMG
• DMG adalah mereka yang TGT dan DM
Gambar 4. Cara penapisan satu tahap WHO10
Tabel 7. Kriteria diagnosis diabetes melitus menurut WHO
________________________________________________________________________________________________________
Perlu dilakukan :
• Perencanaan makan yang sesuai dengan kebutuhan
• Pemantauan gula darah sendiri di rumah
• Pemberian insulin bila belum tercapai normoglikemia
dengan perencanaan makan
Perencanaan makan
• Harus disesuaikan menurut kebiasaan
• Diberikan 25 – 35 kal/kgBB ideal
40 – 55% karbohidrat, 20% protein, 25 – 40% lemak
• BB ideal cara Broca :
BB ideal = ( TB – 100 ) – 10% BB
• Kebutuhan kalori = jumlah keseluruhan kalori yg diperhitungkan dari
Kalori basal, kalori kegiatan jasmani, kalori untuk kehamilan,
kebutuhan protein
• Pemberian didistribusikan dalam 3 kali makan & 3 kali snack
Pada DMG
• Insulin dosis rendah
• Lama kerja menengah
• Kadang dikombinasi dengan lama kerja pendek
• Dimulai dengan dosis kecil, naik bertahap
• Bila ibu & janin baik, tidak ada masalah dari aspek DM
persalinan spontan pervaginam
• Seksio sesarea dilakukan atas indikasi obstetri
• Indikasi primer untuk melakukan seksio sesarea
pada pasien DM
makrosomia
Tujuan manajemen selama persalinan
• Mempertahankan keadaan normoglikemia
• Dilakukan pemeriksaan kadar gula darah tiap jam
• Bila gagal pertahankan euglikemia
intervensi infus insulin
Rumah Sakit
• BIDMG harus dikelola sejak lahir
• Dicegah terjadinya hipoglikemia sesuai di atas
• Pemeriksaan laboratorium utk menegakkan dan memantau
adanya kelainan BIDMG :
Kadar glukosa serum tali pusat
Kadar kalsium dan magnesium
Hematokrit
Bilirubin bila tampak kuning
Mengatasi kelainan metabolik
Hipoglikemia
Bila kadar < 25 mg/dl
• Berikan larutan glukosa i.v. 6 mg/kgBB/menit
• Kadar glukosa harus diperiksa setiap jam
Bila kadar 25 – 45 mg/dl & bayi tidak tampak sakit
• Beri minum larutan glukosa 5%
• Kadar glukosa harus diperiksa setiap jam sampai stabil
• Bila kadar tetap rendah infus glukosa
Hipokalsemia
• Dengan kejang obati dgn Ca glukonas 10% 1 ml/kgBB i.v.
• Kadar kalsium dipantau setiap 12 jam
• Selama pemantauan perhatikan adanya bradikardi,
aritmia jantung, ekstravasasi cairan dari alat infus yg
dapat sebabkan nekrosis kulit
Hipomagnesemia
• Dikoreksi dgn larutan MgSO4 50%
• 1,2 ml/kgBB/hari i.m. dalam 2 – 3 dosis
Pengobatan terhadap kelainan
hematologis
Hiperbilirubinemia
• dilakukan pemantauan kadar bilirubin serum sejak bayi
mulai kuning
• Bila perlu sinar atau tranfusi tukar
Polisitemia
• Bila hematokrit vena 60 – 70% tanpa gejala
tambahan minum sebanyak 20 – 40 ml/kgBB/hari
• Kadar hematokrit diperiksa setiap 6 – 12 jam sampai
nilainya dibawah 65%
• Bila kadar > 70% dan timbul gejala
tranfusi tukar parsial dgn plasma beku segar
Ringkasan
• DMG intoleransi glukosa berbagai tingkat yg terjadi
atau pertama kali ditemukan saat hamil
• Masih terdapat ketidaksepakatan dalam beberapa aspek
• Belum ada cara penapisan dan kriteria yang telah
disepakati oleh para pakar
• Penyulit perinatal tergantung dari kadar glukosa darah ibu
• Pengelolaan DMG membutuhkan pendekatan dan kerja sama
tim sebaik-baiknya
• Pengelolaan meliputi pengelolaan medis, obstetri, dan bayi
R
R