Anda di halaman 1dari 9

Veny Anisya, Nurul Islamy, Efriyan Imantika, dkk. | Wanita 37 tahun P3A0 post-SSTP a.i.

Hiprocephalus dengan Polihidramnion dan


Presentasi Bokong

Wanita 37 tahun P3A0 post-SSTP Atas Indikasi Hidrocephalus


dengan Polihidramnion dan Presentasi Bokong
Veny Anisya,1 A. Rizki Dwi Prasetia1, Caesaria Sinta Zuya1, Imraatul Husniah1, Maharani
Amanulloh1, Nurul Islamy2 , Efriyan Imantika2
1
Program Stusi Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2
Bagian Ilmu Kebidanan dan Kandungan, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung.

Abstrak
Hidrosefalus adalah pembesaran ventrikulus otak sebagai akibat peningkatan jumlah cairan serebrospinal (CSS) yang
disebabkan oleh ketidakseimbangan antara produksi, sirkulasi dan absorbsinya. Sectio caesarea dapat dipilih sebagai cara
lahir untuk hidrosefalus karena dapat berisiko terjadinya robekan apabila persalinan di lakukan secara pervaginam.
Persalinan bedah sectio caesarea lebih sering dipilih dibandingkan dengan cara persalinan pervaginam untuk manajemen
persentasi bokong, terdapat beberapa faktor resiko terjadinya persentasi bokong, yaitu abnormalitas struktural uterus,
polihidramnion, plasenta previa, multiparitas, anomali janin (anensefali, hidrosefalus), dan riwayat presentasi bokong
sebelumnya. Polihidramnions kondisi klinis ini dikaitkan dengan risiko tinggi hasil kehamilan yang buruk. Pasien Ny. S usia
37 tahun datang mau melahirkan dengan keluhan mulas yang dirasa semakin lama semakin sering, hamil 37 minggu,
dengan hasil USG polihidramnion dan hidrosefalus. Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum: tampak sakit sedang;
o
suhu 36,5 C; tekanan darah: 120/80 mmHg; frek. nadi: 92x/menit; frek. nafas: 18 x/menit. Pada pemeriksaan Leopold I
didapatkan tinggi fundus uteri 40 cm, teraba bagian bulat, melenting, keras, kesan kepala. Leopold II teraba bagian panjang
datar di sisi kanan kesan punggung. Leopold III teraba bagian bulat lunak, kesan bokong. DJJ 155x/mnt, TBJ 4.300 gram.
Pada pasien dilakukan sectio caesarea atas indikasi hidrocepalus, polihidroamnion dan persentasi bokong. Tata laksana
pada pasien ini post SC adalah seftriaxone, ketorolak dan oksitosin.

Kata kunci: Hidrosefalus, polihidroamnion, persentasi bokong, sectio caesarea

Post Cectio Caesarea, 37 Years Old (P3A0) Woman On Indication


Hidrocephalus, Polyhidramnion And Breech Presentation
Abstract
Hydrocephalus is a result of the ventricles as an increase in the amount of cerebrospinal fluid (CSF) caused by a balance
between its production, circulation and absorption. Sectio caesarea can be chosen as the method of birth for
hydrocephalus because there is a risk of tearing if the delivery is done vaginally. Sectio caesarea delivery is more often
chosen than vaginal delivery for the management of breech presentation, there are several risk factors for breech
presentation, namely uterine structural abnormalities, polyhydramnios, placenta previa, multiparity, anomalies
(anencephaly, hydrocephalus), and a history of previous breech presentation. Polyhydramnios is a clinical condition
associated with a high risk of poor pregnancy outcome. Patient Mrs. S 37 years old came to give birth with complaints of
heartburn which was felt to be getting more frequent, 37 weeks pregnant, with ultrasound results of polyhydramnios and
hydrocephalus. Physical examination general condition: looks moderately ill; temperature 36.5°C; blood pressure : 120/80
mmHg; strange. pulse: 92x/minute; strange. breaths: 18 breaths/minute. On examination Leopold I found the uterine
fundus height was 40 cm, palpable round, bouncy, hard, head impression. Leopold II palpable long flat on the right side of
the dorsal impression. Leopold III palpable soft round, buttocks impression. DJJ 155x/min, TBJ 4,300 grams. In patients who
underwent cesarean section on indications of hydrocephalus, polyhydroamnion and breech presentation. Management in
post-SC patients is ceftriaxone, ketorolac and oxytocin.

Keywords: Hidrocephalus, polyhydramnion, breech presentation, sectio caesarea

Korespondensi: Veny Anisya, HP: 081273447303, email: 77venyanisya@gmail.com

Pendahuluan atau ruang subarachnoid. Keadaan ini


Hidrosefalus dapat diartikan sebagai disebabkan oleh karena terdapat ketidak
penumpukan cairan serebrospinal (CSS) secara seimbangan antara produksi dan absorpsi dari
aktif yang menyebabkan dilatasi sistem CSS. Bila akumulasi CSS yang berlebihan
ventrikel otak dimana terjadi akumulasi CSS terjadi diatas hemisfer serebral, keadaan ini
yang berlebihan pada satu atau lebih ventrikel disebut higroma subdural atau koleksi cairan

Medula | Volume 11 | Nomor 3 | Oktober 2021 |291


Veny Anisya, Nurul Islamy, Efriyan Imantika, dkk. | Wanita 37 tahun P3A0 post-SSTP a.i. Hiprocephalus dengan Polihidramnion dan
Presentasi Bokong

subdural. Hidrosefalus juga bisa disebut Hidrosefalus yang terjadi pada


sebagai gangguan hidrodinamik CSS. 1 umumnya karena Infeksi TORCH (Toxoplasma,
Hidrosefalus paling umum terjadi secara Orther's, Herpes simplex Virus, Rubella,
kongenital akibat dari malformasi bawaan dari Cytomegalovirus), Kelainan bawaan (Stenosis
perdarahan intraventrikular pada bayi aquaduktus sylvii, Spina bifida dan cranium
prematur. Prevalensi global hidrosefalus bifida, Sindrom Dandy-Walker), neoplasma
secara keseluruhan adalah sekitar 85 per dan perdarahan. 8 Kasus ini merupakan salah
100.000 individu, 88 per 100.000 untuk satu masalah yang sering ditemui di bidang
populasi anak dan 11 per 100.000 pada orang bedah saraf, yaitu sekitar 40% hingga 50%. 9
dewasa.2 Telah teridentifikasi beberapa faktor
Berdasarkan data yang diambil dari risiko lingkungan ibu untuk kejadian
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, hidrosefalus kongenital. Penggunaan obat
sebanyak 20 bayi yang baru lahir terdiagnosa pada ibu atau penggunaan alkohol selama
menderita hidrosefalus dari setiap 10.000 kehamilan; gaya hidup seperti obesitas,
kelahiran di Indonesia.3 Penderita hidrosefalus diabetes, atau hipertensi; kurangnya
kongenital di Indonesia berdasarkan riwayat perawatan prenatal; dan status sosial
persalinan tertinggi adalah operasi sesar ekonomi yang rendah diidentifikasi sebagai
(48,9%).4 faktor risiko lingkungan ibu yang signifikan
Saat ini, hidrosefalus kongenital dapat untuk kejadian hidrosefalus kongenital. Bukti
didiagnosis melalui ultrasound intrauterin dan lain menunjukkan bahwa infeksi ibu dan
pengujian genetik atau setelah lahir trauma pada ibu selama kehamilan mewakili
berdasarkan tanda-tanda klinis, dilengkapi faktor risiko potensial tambahan. 10
dengan sonografi, pemindaian computed Polihidramnion adalah suatu keadaan
tomography (CT) atau magnetic resonance dimana jumlah air ketuban jauh lebih banyak
imaging (MRI).5 Hidrosefalus kongenital dari normal, biasanya lebih dari 2 liter.
disebabkan oleh kompleks gangguan Diklasifikasikan menjadi akut dan kronis.
neurologis yang meningkatkan jumlah cairan polihidramnion kronis merupakan
serebrospinal, dan ukuran, ventrikel otak dan pertambahan air ketuban yang terjadi secara
/ atau di ruang subarachnoid. Korelasi yang perlahan-lahan dalam beberapa minggu
kuat ada antara mekanisme biokimia dan kehamilan atau bulan, dan biasanya terjadi
perkembangan sistem saraf. 6 pada kehamilan lanjut, sedangkan
Ventriculomegaly disimpulkan ketika polihidramnion akut terjadi pertambahan air
diameter melintang dari occipitale cornu, di ketuban yang sangat tiba-tiba dan cepat
belakang choroideus plexus, adalah > 10 mm dalam waktu beberapa hari saja.
(normal 6,7 ± 1,12 mm) selama USG prenatal Pasien biasanya mengeluhkan perut
yang dilakukan selama minggu ke-12, 22 dan lebih besar dari biasanya, pada kondisi ringan
32 dapat menjadi penanda. USG prenatal keluhan subyektif tidak banyak ditemukan,
dapat mengidentifikasi dilatasi sistem nyeri perut karena uterus tegang
ventrikel, tetapi bukan tingkat tekanan menyebabkan mual/muntah, odema pada
intrakranial. 5 vulva, pada kondisi akut dapat terjadi perut
Tanda-tanda hidrosefalus dapat terlihat syok, berkeringat, sesak dan dingin. 11
pada ultrasound di sekitar usia kehamilan 18– Etiologi untuk polihidramnion tidak
20 minggu, ''banana sign'' meskipun di diketahui atau disebut "idiopatik." Oleh
beberapa kasus hidrosefalus hanya terlihat di karena itu, polihidramnion tanpa penyebab
kehamilan lanjut. Orang tua menghadapi yang diidentifikasi terjadi sekitar 60-70% kasus
keputusan sulit tentang apakah akan polihidramnion dalam hampir 1% kehamilan.
12
melanjutkan atau mengakhiri kehamilan
ketika diagnosis dibuat terlambat di trimester Meskipun sebagian besar kasus
kedua dan informasi tentang prognosis yang polihidramnios adalah idiopatik, kejadian ini
terkait dengan keterlambatan diagnosis. 7 paling sering terjadi karena anomali janin atau
diabetes ibu. Banyak dari kelainan janin yang

Medula | Volume 11 | Nomor 3 | Oktober 2021 |292


Veny Anisya, Nurul Islamy, Efriyan Imantika, dkk. | Wanita 37 tahun P3A0 post-SSTP a.i. Hiprocephalus dengan Polihidramnion dan
Presentasi Bokong

terkait dengan gangguan polihydramnios samping bokong dapat diraba kedua kaki dan
seperti kelainan sistem saraf pusat, langit- presentasi bokong kaki tidak sempurna
langit atau mulut sumbing, mikrognathia, (incomplete breech) yaitu letak sungsang
kelainan trakea (leher, mediastinal, atau dimana hanya satu kaki di samping bokong,
massa paru-paru, obstruksi jalan napas, hernia sedangkan kaki yang lain terangkat ke atas.
15,16
diafragmatik),obstruksi saluran pencernaan,
dan neurologis atau gangguan otot seperti Faktor-faktor lain yang memegang
distrofi miotonik peranan dalam terjadinya letak sungsang
Perawatan prenatal rutin mencakup diantaranya adalah multiparitas, hamil
skrining untuk diabetes serta pengujian untuk kembar, hidramnion, hidrosefalus, plasenta
sifilis. Walaupun tidak ada data untuk previa dan panggul sempit. Kadang-kadang
mendukung manfaat re-screening untuk letak sungsang disebabkan karena kelainan
diabetes dalam kehamilan, dapat uterus dan kelainan bentuk uterus. Plasenta
dipertimbangkan ketika polihydramnios yang terletak di daerah kornu fundus uteri
diidentifikasi pada trimester ketiga dan / atau dapat pula menyebabkan letak sungsang
>1 bulan telah berlalu sejak skrining diabetes karena plasenta mengurangi luas ruangan di
selesai. Infeksi bawaan biasanya muncul daerah fundus. Memperhatikan komplikasi
dengan temuan sonografis tambahan, seperti persalinan letak sungsang melalui pervaginam,
NIHF, hepatomegali, splenomegaly, atau maka sebagian besar pertolongan persalinan
placentomegaly. Dalam kasus polyhydramnios letak sungsang dilakukan dengan seksio
terkait dengan NIHF atau fitur sonografis sesarea. Pada saat ini seksio sesarea
tambahan, evaluasi untuk anemia janin dan menduduki tempat yang sangat penting dalam
infeksi bawaan. menghadapi persalinan letak sungsang16
Polihidramnios berat dalam kehamilan Didapatkan hubungan antara presentasi
sebelumnya harus menimbulkan kekhawatiran sungsang dengan polihidroamnion,
yang lebih besar untuk etiologi yang oligohidroamnion dan multiparitas. Prevalensi
mendasarinya. Pada kasus polihidramnios komplikasi antenatal yang sering ditemui
berat, terutama di awal kehamilan, penting adalah 43,60% tertinggi untuk hipertensi,
untuk meninjau riwayat medis dan keluarga, hipertensi yang diinduksi kehamilan (9,30%)
selain mendapatkan pemeriksaan USG dan diikuti oleh polihidramnios (8.13%). 17
terperinci. 13 Terdapat indikasi bagi ibu dan janin
Polihydramnios yang berat, terutama untuk menjalani bedah caesar, faktor ibu
dengan penurunan gerakan janin, konseling seperti masalah medis seperti penyakit
genetik dan pertimbangan pengujian untuk jantung dan penyakit pernapasan tertentu,
gangguan neurologis seperti distrofi miotonik kehamilan kembar, terutama triplet, atau
bawaan harus dipertimbangkan. Dalam satu kehamilan multigravida yang tinggi, obstruksi
penelitian, risiko bahwa kelainan akan jalan lahir oleh fibroid atau tumor, infeksi
terdeteksi dalam periode neonatal berkisar pada ibu dan kegagalan persalinan sedangkan
dari 1% pada polihidramnios ringan dan >10% faktor janin seperti malpresentasi, misalnya
pada polihidramnios berat. 14 presentasi bokong atau letak transversal,
Letak sungsang merupakan keadaan status janin tidak meyakinkan, contohnya
dimana janin terletak memanjang dengan yaitu bayi yang sangat besar atau sangat kecil,
kepala di fundus uteri dan bokong berada di presentasi abnormal, prolaps tali pusar, atau
bagian bawah kavum uteri. Klasifikasi letak abnormalitas janin. 18
sungsang dibagi menjadi presentasi bokong Bedah sesar dilakukan apabila ibu tidak
murni (frank breech) yaitu letak sungsang dapat melahirkan secara pervaginam yang
dimana kedua kaki terangkat ke atas sehingga dapat disebabkan oleh adanya kelainan
ujung kaki setinggi bahu atau kepala janin, seperti placenta previa, presentasi atau letak
presentasi bokong kaki sempurna (complete abnormal pada janin, serta indikasi-indikasi
breech) yaitu letak sungsang dimana kedua yang lain. Persalinan dengan bedah sesar juga
kaki dan tangan menyilang sempurna dan di dilakukan ketika terdapat risiko yang dapat

Medula | Volume 11 | Nomor 3 | Oktober 2021 |293


Veny Anisya, Nurul Islamy, Efriyan Imantika, dkk. | Wanita 37 tahun P3A0 post-SSTP a.i. Hiprocephalus dengan Polihidramnion dan
Presentasi Bokong

membahayakan nyawa ibu ataupun janin. 19 dan penunjuk yaitu sacrum lateral. Pada
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 10,8
(Riskesdas) tahun 2010, tingkat persalinan gr%, leukosit 9400/ul dan trombosit 321.000.
dengan bedah sesar dari 33 propinsi di Pada pemeriksaan USG didapatkan hasil BPD
Indonesia sebesar 15,3 %. 20 12,93cm, janin tunggal hidup dengan
hidrosefalus dan letak bokong.
Kasus Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
Seorang wanita usia 37 tahun, datang dan tatalaksana yang telah dilakukan,
ke PONEK Rumah Sakit Daerah dr. Hi. Abdul diagnosa yang didapat pada pasien adalah
Moeloek (RSUDAM) pada tanggal 12 pada P3A0 post SC atas indikasi hiprocephalus
tanggal 17 Juni 2021 dengan keluhan mulas- dengan polihidramnion dan presentasi
mulas sejak 8 jam SMRS dengan keluhan perut bokong. Tatalaksana pasien post SC adalah
mules dirasakan hilang timbul, makin lama ceftriaxone 1 gr/12 jam secara intravena,
makin sering. Keluhan tidak disertai keluar ketorolac 30 mg/8 jam intra vena, oksitosin
lendir darah ataupun keluar air dari jalan lahir. drip dalam RL 500cc 20 TPM selama 12 jam
Pagi SMRS, pasien kontrol ke Sp.OG di RS Liwa Pemeriksaan fisik pasien post partum
didapatkan hasil USG polihidramnion dan didapatkan kesadaran pasien komposmentis,
hidrocephalus sehingga pasien dirujuk ke keadaaan umum: tampak sakit ringan; suhu:
RSAM untuk rencana SC. Riwayat keluar darah 36,7 oC; tekanan darah: 120/80 mmHg; frek.
lendir (-), riwayat trauma (-), riwayat nadi: 86x/menit; frek. nafas: 20 x/menit. TFU 1
bersenggama sebelumnya (-), riwayat jari di bawah umbilikal, kontraksi baik, lochea
keputihan (-), riwayat minum jamu atau obat- rubra, darah merah segar.
obatan (-). Pasien mengatakan hamil cukup Setelah bayi lahir dilakukan
bulan dan gerakan anak masih dirasakan. pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
Hari pertama haid terakhir (HPHT) 1 berupa pemeriksaan CT-Scan kepala. Pada
Oktober 2020 dan taksiran persalinan 7 Juli pemeriksaan fisik didapatkan lingkar kepala
2021. Riwayat perkawinan sebanyak 1 kali. berukuran 46 cm, fontanel anterior yang
Riwayat obstetri pada tahun 2010 pasien sangat tegang, sutura tampak atau teraba
melahirkan anak pertama secara pervaginam, melebar, kulit kepala licin, dan sunset
jenis kelamin perempuan dengan berat lahir phenomenon dimana kedua bola mata
3500 gram dan anak kedua secara pervaginam berdiaviasi ke atas dan kelopak mata atas
tahun 2018 jenis kelamin perempuan dengan tertarik.
berat lahir 3500 gram.
Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran Hasil dari pemeriksaan CT Scan yaitu sebagai
pasien komposmentis, keadaaan umum: berikut:
tampak sakit sedang; suhu: 36,7 oC; tekanan
darah: 120/80 mmHg; frek. nadi: 92x/menit;
frek. nafas: 18 x/menit. Pada pemeriksaan
Leopold I didapatkan tinggi fundus uteri 40cm,
teraba bagian bulat, melenting, keras, kesan
kepala. Leopold II teraba bagian panjang datar
di sisi kanan kesan punggung. Leopold III
teraba bagian bulat lunak, kesan bokong. DJJ
155x/mnt, TBJ 4300 gram. Pemeriksaan dalam
didapatkan portio letak anterior dan
konsistensi lunak. Pendataran didapatkan
±40%, pembukaan 4 cm, ketuban intak, bagian
terbawah janin kepala, penurunan kepala di
Hodge II, penurunan bagian terbawah janin
(bokong) terletak setinggi bagian bawah
simfisis atau setinggi linea terminalis os coxae

Medula | Volume 11 | Nomor 3 | Oktober 2021 |294


Veny Anisya, Nurul Islamy, Efriyan Imantika, dkk. | Wanita 37 tahun P3A0 post-SSTP a.i. Hiprocephalus dengan Polihidramnion dan
Presentasi Bokong

Gambar 2. Foto Thorax gambaran Transient


Respiratory Disorder of The Newborn. Distribusi
udara dalam usus minimal ec sugestif lack of air
swallowing
Gambar 1. CT-Scan Kepala/Brain
Pembahasan
 Jaringan lunak ekstra calvaria masih Pada anamnesis, kehamilan pasien
memberikan bentuk dan densitas yang merupakan multipara dan juga pasien
normal berumur 35 tahun. Hal tersebut merupakan
 Fontanela anterior, fontanella posterior salah sat dari factor resiko hidrosefalus34.
masih terbuka dan melebar Selain itu terdapat beberapa faktor resiko
 Struktur hampir seluruh lobus hidrosefalus yang lain yaitu kurangnya
frontotempoparietalis bilateral tidak perawatan prenatal, kehamilan diabetes ibu,
tampak, digantikan oleh cairan hipertensi kronis ibu, dan hipertensi ibu
serebrospinal selama kehamilan. Dari pasien dengan
 Falx cerebri masih tampak parsial hidrosefalus bawaan, 12,1% teridentifikasi
 Fossa posterior melebar, struktur pons bahwa anggota keluarga juga didiagnosis
mengecil, struktur cerebellum dan menderita hidrosefalus. 30
occipitalis hanya tampak minimal di Penggunaan alkohol selama kehamilan
hemisfer kiri oleh ibu seringkali menyebabkan kejadian
 Sulci dan gyri corticalis lainnya tampak kongenital hidrosefalus, hal ini sejalan pada
menyempit, fisura sylvii bilateral dan potensi teratogeni alkohol pada model
fisura interhemisfer tampak normal manusia dan hewan. Gangguan
 Sistem ventrikel sulit dinilai neurodevelopmental terkait alkohol
 Sisterna ambiens dan basalis sulit dinilai mencakup sejumlah patologi neurologis yang
Kesimpulah : hydranencephaly dd/ berbeda. Etanol mengganggu fungsi L1CAM,
hidrosefalus severe, pontocerebellar yang menyebabkan pertumbuhan saraf yang
hypoplasia terganggu. 31
Beberapa faktor risiko lingkungan ibu
dikaitkan dengan patogenesis hidrosefalus
kongenital adalah seperti infeksi bawaan,
yaitu infeksi enterovirus 71 (EV71) dan limfosit
choriomeningitis (LCM) selama kehamilan,
infeksi prenatal dengan cytomegalovirus
(CMV) dan penyakit menular seksual.
kebersihan dari alat makan juga berhubungan
dengan infeksi toxoplasma36.

Medula | Volume 11 | Nomor 3 | Oktober 2021 |295


Veny Anisya, Nurul Islamy, Efriyan Imantika, dkk. | Wanita 37 tahun P3A0 post-SSTP a.i. Hiprocephalus dengan Polihidramnion dan
Presentasi Bokong

Faktor resiko lainnya adalah gaya hidup hidrosefalus yang terjadi sejak di dalam
ibu semasa hamil yang sering dikaitkan kandungan sebagai hidrosefalus kongenital. 28
dengan hipertensi, preeklampsia dan diabetes Pada hidrosefalus, terjadi obstruksi
ibu (pragetasi dan/ atau kehamilan). Selain itu, pada aliran cairan sererospinal. Jika
obesitas sebelum kehamilan juga memiliki obstruksinya terdapat pada system ventrikuler
hubungan yang signifikan secara statistik (43%), maka disebut noncommuncating
dengan hidrosefalus kongenital dalam studi hidrosefalus. Jika obstruksi terjadi pada ruang
metaanalisis2. Paparan ibu terhadap beberapa subaraknoid (38%) atau di ruang araknoid
obat juga berimplikasi pada kejadian (19%), maka disebut communicating
hidrosefalus kongenital, termasuk hidrosefalus34. Selain terjadinya obstruksi,
penggunaan metronidazole intra vagina dapat juga terjadi gangguan penyerapan dari
selama bulan ke-2 dan ke-3 kehamilan dan cairan serebrospinal ke sistem peredaran
trimester pertama, paparan penggunaan darah35.
antidepresan (terutama SSRI, proton pomp Diagnosis hidrosefalus dapat ditegakkan
inhibitor (PPI), obat nitrosatable, atau melalui tanda dan gejala klinis serta ditunjang
tribenoside. 32 Selain itu prenatal care, trauma dengan pemeriksaan CT Scan. Pada
pada ibu saat hamil serta status sosial pemeriksaan fisik didapatkan lingkar kepala
ekonomi yang rendah juga menjadi faktor berukuran 46 cm, yang mana berdasarkan
resiko terjadinya hidrosefalus kongenital. 10 grafik ukuran lingkaran kepala berdasarkan
Pada pemeriksaan fisik didapatkan usia sudah melebihi persentil 98% sehingga
tinggi fundus uteri yaitu 40 cm dimana lebih dapat diartikan bayi mengalami makrosefalus.
besar dari usia gestasi. Tinggi fundus uteri Makrosefalus merupakan salah satu tanda
yang besar dari usia gestasi dapat dicurigai hidrosefalus dimana ukuran kepala lebih besar
sebagai hidrosefalus, makrosomia, bayi dari dua deviasi standar di atas ukuran normal
kembar, dan polihidramnion. Pada atau persentil 98 dari kelompok usianya. Hal
pemeriksaan USG, didapatkan biparietal ini disebabkan oleh peningkatan tekanan
diameter (BPD) yaitu 12,93. Diagnosis intrakranial dan menyebabkan empat gejala
hidrosefalus berdasarkan pengukuran BPD hipertensi intrakranial, yang mana keempat
pada USG adalah >11cm atau BPD dua kali gejala tersebut juga terdapat pada bayi Ny. S
lebih besar dari diameter thorax. Pada pasien yaitu fontanel anterior yang sangat tegang
ini didapatkan BPD yang jauh lebih besar (37%), sutura tampak atau teraba melebar,
sehingga diagnosis hidrosefalus bisa kulit kepala licin, dan sunset phenomenon
ditegakkan. USG pada minggu 12-13 dimana kedua bola mata berdiaviasi ke atas
kehamilan dapat menunjukkan tanda-tanda dan kelopak mata atas tertarik.9
anomaly fetal, seperti ditemukannya Berdasarkan penelitian yang dilakukan
pelebaran ventrikel lateral walaupun ukuran oleh Lyndom dkk, kelainan anomali kongenital
BPD normal. Namun harus dikonformasi lagi dapat menyebabkan polihidramnion yaitu
pada minggu 24-25 kehamilan34. sebesar 12.7% dimana hidrosefalus
Hidrosefalus merupakan penumpukan merupakan salah satu kelaianan anomali
cairan serebrospinal yang dapat menyebabkan kongenital yang berubungan dengan
peningkatan tekanan intrakranial ataupun polihidramnion. 27
pendesakan jaringan disekitarnya. Penyebab Patofisiologi dari polihidramnion belum
hidrosefalus dapat dibedakan menjadi dua jelas. Ketidakseimbangan dalam mekanisme
yaitu hidrosefalus kongenital dan hidrosefalus produksi dan absorbsi dapat menyebabkan
didapat. Hidrosefalus kongenital meliputi polihidramnion19. Pemeriksaan klinis pada
neural tube deffect, kista arachnoid, sindrom pasien simtomatik dengan polihidramnion
Dandy-Walker dan malforasi Arnold-Chiari. berat diantaranya yaitu perut terasa tegang,
Sedangkan hidrosefalus didapat umumnya bengkak pada ekstremitas bawah, tinggi
disebabkan oleh tumor otak, cedera kepala fundus > 3 cm dari usia kehamilan21. Gejala
dan perdarahan intrakranial non-traumatik. lain yang dapat timbul yaitu sesak napas,
Pada kasus ini dapat disimpulkan bahwa edem labia, vulva, dan dinding perut, palpasi

Medula | Volume 11 | Nomor 3 | Oktober 2021 |296


Veny Anisya, Nurul Islamy, Efriyan Imantika, dkk. | Wanita 37 tahun P3A0 post-SSTP a.i. Hiprocephalus dengan Polihidramnion dan
Presentasi Bokong

janin sulit dilakukan dan juga denyut jantung itu, presentasi janin diduga yaitu presentasi
bayi sering tidak terdengar. 25 bokong.
Pemeriksaan USG merupakan alat Beberapa kondisi yang dapat
diagnostic pada polihidramnion. Pengukuran mempengaruhi kemampuan janin untuk
jumlah cairan amnion dapat dilakukan dengan berubah presentasi menjadi presentasi
berbagai cara diantaranya yaitu pengukuran bokong meliputi plasenta previa,
diameter vertical terbesar pada salah satu prematuritas, kelainan kongenital,
kantung amnion. Pengukuran dilakukan polihidramnion, oligohidramnion, dan fetal
dengan mencari kantung amnion terbesar, neuromuscular disorder23.
bebas dari tali pusat dan ekstremitas janin, Diagnosis dari presentasi bokong dapat
yang ditemukan melalui transduser yang diketahui dari pemeriksaan fisik yaitu
diletakkan tegak lurus terhadap kontur pemeriksaan leopold dan juga pemeriksaan
dinding abdomen ibu. Jika pengukuran > dari 8 dalam. Pada pemeriksaan dalam, palpasi
cm, maka dapat disebut sebagai teraba keras, bulat dan melenting di fundus
polihidramnion. Cara kedua yaitu dengan dan juga pada abdomen inferior teraba bulat
pengukuran amniotic fluid indeks (AFI). lunak. Pada pemeriksaan dalam, teraba
Pengukuran AFI dilakukan dengan membagi ekstremetas bawah, teraba jsringan lunak
uterus kedalam 4 kuadran. Pada setiap bokong janin23. Sekitar 8% dari presentasi
kuadran uterus dicari kantung amnion bokong tidak terdeteksi sampai terjadinya
terbesar, bebas dari tali pusat dan ekstremitas partus. Pemeriksaan dalam bisa jadi tidak
janin, yang ditemukan melalui transduser yang lebih akurat dibandingkan dengan
diletakkan tegak lurus terhadap lantai. AFI pemeriksaan leopold. 24
merupakan hasil penjumlahan dari diameter Pemeriksaan USG dapat
vertikal terbesar kantung amnion pada setiap mengkonfirmasi dari diagnosis presentasi
kuadran. Jika AFI >20 cm maka disebut bokong. Letak dan presentasi janin harus
polihidramnion22. Pada pasien dilakukan USG tervisualisasikan. Jika didapatkan presentasi
namun dikarenakan data yang didapatkan bokong, informasi yang lebih spesifik seperti
yaitu berupa foto yang dikirim melalui sosial jenis presentasi bokong juga harus
media, didapatkan hasil foto USG yang tidak didokumentasikan. 23 Pada pasien dilakukan
terlalu jelas, sehingga diagnosis USG namun dikarenakan data yang
polihidramnion sulit untuk dinilai. didapatkan yaitu berupa foto yang dikirim
Polihidramnion dikaitkan dengan melalui sosial media, didapatkan hasi foto USG
peningkatan risiko untuk melahirkan secara SC yang tidak terlalu jelas, sehingga diagnosis
karena beberapa faktor termasuk peningkatan presentasi bokong sulit untuk dinilai.
risiko untuk terjadinya presentasi sungsang, Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran
prolaps tali pusar, dan distosia bahu. pasien komposmentis, keadaaan umum:
Komplikasi lain dari polihidramnios dapat tampak sakit sedang; suhu: 36,7 oC; tekanan
berkorelasi langsung dengan proses penyakit darah: 120/80 mmHg; frek. nadi: 92x/menit;
yang mengubah keseimbangan cairan ketuban frek. nafas: 18 x/menit. Pada pemeriksaan
normal yang mengakibatkan peningkatan Leopold I didapatkan tinggi fundus uteri 40cm,
cairan ketuban. Makrosomia janin, yang teraba bagian bulat, melenting, keras, kesan
umumnya sering terjadi pada diabetes dalam kepala. Leopold II teraba bagian panjang datar
kehamilan adalah faktor risiko untuk di sisi kanan kesan punggung. Leopold III
terjadinya hipoglikemia neonatal, distosia teraba bagian bulat lunak, kesan bokong. DJJ
bahu yang sering memerlukan operasi SC. 26 155x/mnt, TBJ 4300 gram. Pemeriksaan dalam
Pada pemeriksaan fisik yaitu didapatkan portio letak anterior dan
pemeriksaan leopold, ditemukan hasil dari konsistensi lunak. Pendataran didapatkan
leopold I yaitu teraba bagian bulat, melenting, ±40%, pembukaan 4 cm, ketuban intak, bagian
keras, kesan kepala dan leopold III yaitu terbawah janin kepala, penurunan kepala di
teraba bulat lunak, kesan bokong. Oleh karena Hodge II, penurunan bagian terbawah janin
(bokong) terletak setinggi bagian bawah

Medula | Volume 11 | Nomor 3 | Oktober 2021 |297


Veny Anisya, Nurul Islamy, Efriyan Imantika, dkk. | Wanita 37 tahun P3A0 post-SSTP a.i. Hiprocephalus dengan Polihidramnion dan
Presentasi Bokong

simfisis atau setinggi linea terminalis os coxae 6. Kitova T, Kitov B, Milkov D, Cheikh N,
dan penunjuk yaitu sacrum lateral. Pada Gaig S. Fetal Hidrosefalus. Pteridines
pemeriksaan USG didapatkan hasil BPD 2014; 25(3-4): 65–68
12,93cm, janin tunggal hidup dengan 7. Garne E, Loane M, Addor MC, Boyd PA,
hidrosefalus dan letak bokong. Barisic I, Dolk H. Congenital hidrosefalus –
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan prevalence, prenatal diagnosis and
dan tatalaksana yang telah dilakukan, outcome of pregnancy in four European
diagnosa yang didapat pada pasien adalah regions. European journal of paediatric
P3A0 post SC atas indikasi hiprocephalus neurology. 2010; (14): 150–155
dengan polihidramnion dan presentasi 8. Andriati, Riris. Studi Literatur
bokong. Tatalaksana pasien post SC adalah Hidrosepalus Kongenital. 2014. [disitasi
ceftriaxone 1 gr/12 jam secara intravena, tanggal 6 Juli 2021]. (1). Tersedia dari
ketorolac 30 mg/8 jam intra vena, oksitosin http://stikes.wdh.ac.id
drip dalam RL 500cc 20 TPM selama 12 jam. 9. Apriyanto, Rhonaz PA, Fadillah S,
Hydocephalus Pada Anak. 2013. [disitasi
Simpulan tanggal 6 Juli 2021]. (1). Tersedia dari
Wanita 37 tahun P3A0 post-SC Atas https://media.neliti.com
Indikasi Hidrocephalus dengan Polihidramnion 10. Kalyvas AV, Kalamatianos T, Pantazi M,
dan Presentasi Bokong, diitatalaksana dengan Lianos GD, Stranjalis G, Alexiou GA.
terminasi kehamilan secara secsio sesaria . Maternal environmental risk factors for
congenital hidrosefalus: a systematic
Daftar Pustaka review. 2016. Neurosurg Focus 41 (5):3
1. Koleva M & Jesus OD. Hidrosefalus. 11. Marmi.Asuhan Kebidanan Patologi.
Florida. Stat Pearls. 2021. [disitasi tanggal 6 Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2011. Hlm
Juli 2021]. (1). Tersedia dari NCBI 34
Bookshelf. A service of the National 12. Pri-Paz S, Khalek N, Fuchs KM, Simpson
Library of Medicine, National Institutes of LL. Maximal amniotic fluid index as a
Health. prognostic factor in pregnancies
2. Munch TN, Rostgaard K, Rasmussen ML, complicated by polyhydramnios.
Wohlfahrt J, Juhler M, Melbye M. Familial Ultrasound Obstet Gynecol 2012;39:648–
aggregation of congenital hidrosefalus in 53.
a nationwide cohort. Brain. 2012 13. Norton ME, Chauhan SP, Dashe JS.
Aug;135(8):2409-15. Society for Maternal-Fetal Medicine
3. Ageng, Sri.Proses Penerimaan Dan (SMFM) clinical guideline no. 7:
Pengasuhan Orang Tua Untuk nonimmune hydrops fetalis. Am J Obstet
Mempertahankan Afeksi Sayang Pada Gynecol 2015;212: 127–39.
Anak Hidrosefalus. Skripsi Program Studi 14. Dashe JS, McIntire DD, Ramus RM,
Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Santos-Ramos R, Twickler DM.
Ilmu Politik Universitas Diponegoro. Hydramnios: anomaly prevalence and
2017. [disitasi tanggal 6 Juli 2021]. (1). sonographic detection. Obstet Gynecol
Tersedia dari 2002;100:134–9.
https://ejournal3.undip.ac.id 15. Kasdu D.Solusi Problem Persalinan.
4. Yaeni M. Analisa Indikasi Dilakukan Jakarta : Puspa Swara. 2005. Hlm 52
Persalinan Sectio Caesarea Di Rsup Dr. 16. Prawirohardjo,S. Ilmu Kebidanan. Jakarta:
Soeradji Tirtonegoro Klaten. 2013. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
[disitasi tanggal 6 Juli 2021]. (1). Tersedia Prawirohardjo Profil Kesehatan. 2008.
dari http://eprints.ums.ac Hlm 32-33
5. Dincer A, Ozek MM. Radiologic Evaluation 17. Ranain S, Bhati I, Choudrhary S, Manisha,
of Pediatric Hydrocephlaus. Children Nerv Priyanka, Divya. A Study Of Breech
Syst. 2011; 27:1543-62 Presentation And Maternal and Perinatal
Outcome In A Tertiary Care Hospital Of

Medula | Volume 11 | Nomor 3 | Oktober 2021 |298


Veny Anisya, Nurul Islamy, Efriyan Imantika, dkk. | Wanita 37 tahun P3A0 post-SSTP a.i. Hiprocephalus dengan Polihidramnion dan
Presentasi Bokong

Western Rajasthan. Journal of Evidence retrospective study. J Neurol Neurosurg


Based Medicine and Healthcare. Psychiatry 2009;80:213–217.
2018. 5(20):1577-82 31. Bearer CF. L1 cell adhesion molecule
18. Nahtaloh J & Ramos, Kesehatan Ibu Dan signal cascades: targets for ethanol
Bayi Baru Lahir, Philadelphia: Erlangga. developmental neurotoxicity.
2017; hlm 85. Neurotoxicology 2001;22:625–33.
19. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom 32. Kazy Z, Puhó E, Czeizel AE: Teratogenic
SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY. potential of vaginal metronidazole
William Obstetric 23 edition. New York: treatment during pregnancy. Eur J Obstet
McGraw-Hill; Chapter 25, Caesarean Gynecol Reprod Biol 123:174–178, 2005
Delivery and Peripartum Hysterectomy. 33. Khan, Sarwat; Donnelly, Jennifer.
2010; 544-555. Outcome of Pregnancy in Women
20. Badan Penelitian dan Pengembangan Diagnosed with Idiopathic
Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar Polyhydramnios. The Royal Australian
Riskesdas 2010. Jakarta: Badan Penelitian and New Zealand College of Obstetricians
dan Pengembangan Kesehatan RI and Gynecologist. 2017 : 57 (57-62).
Kementrian Kesehatan RI, 2010. 34. Egbe et all. Importance of Prenatal
21. FK UNPAD. 2016. Obstetri Fisiologi: Ilmu Diagnosis in the Effective Management of
Kesehatan Reproduksi Edisi 2. Jakarta: the Hydrocephalic Fetus: A Case Report in
EGC. the Douala General Hospital, Cameroon.
22. Prawirohardjo S. 2014. Ilmu Kebidanan Clinic inMother and Child Health. 2010.
Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: PT. Bina Vol 7:1-5.
Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 35. Mohammed QJ, Younus HA, Salih RH.
23. Carol J, Meaghan M dan Shanahan. 2021. Fetal Hidrosefalus, Pregnancy and Role of
Breech Presentation. StatPearls Ultrasound 2019. World Journal of
[Internet]. Treasure Island: StatPearls Pharmacy and Pharmaceutical Sciences.
Publishing. 2020. Vol 9(5): 1695-1708.
24. Ressi B dan O’Beirne M. 2015. Detecting 36. Nova L et al. Outcome of infants with
Breech Presentation Before Labour: hidrosefalus findings on Intra-Uterine
Lessons From a Low-Risk Maternity Ultrasound (USG) examination at Dr.
Clinic. JOGC. Vol 37:8, N0702-6. Soetomo Hospital, Surabaya, Indonesia,
25. FK UNPAD. 2018. Obstetri Patologi: Ilmu in 2015-2017. 2019. Maj Obs Gin. Vol
Kesehatan Reproduksi Edisi 3. Jakarta: 27(3):133-9.
EGC
26. Hwang DS dan Bordoni B.
Polyhidramnios. StatPearls [Internet].
Treasure Island: StatPearls Publishing.
27. Lyndon M et al. Polyhydramnios :
Ultrasonically Detected Prevalence and
Neonatal Outcome. American Collage of
Obstetricans and Gynecologist. 1987 (1) :
21-5.
28. Permana, Khrisna Rangga. Hidrosefalus
dan Tatalaksana Bedah Sarafnya. 2018
(45) : 820 – 3.
29. Cunningham, et al. 2012. Obstetri
Williams. Jakarta : EGC.
30. Landingham MV, Nguyen TV, Roberts A,
Parent AD, Zhang J. Risk factors of
congenital hidrosefalus: a 10 year

Medula | Volume 11 | Nomor 3 | Oktober 2021 |299

Anda mungkin juga menyukai