KELOMPOK I:
1. ABDUL RAHMAN TOMIA
2. ADI MEGA RUMADAN
3. ADRIANA C PASALE
4. ALING SEAY
5. APRILITA S REWI
6. ANAALA PELU
7. FADILA KALUKU
8. ANGELIKA L. RISTERU
9. PITER J.M. ELLY
1. PENGKAJIAN
a. AKTIVITAS ISTIRAHAT
GEJALA: MERASA LELAH
TANDA: SIANG/MALAM GELISAH, TIDAK BERDAYA, GANGGUAN POLA
TIDUR
LETARGI: PENURUNAN MINAT ATAU PERHATIAN PADA AKTIVITAS
YANG BIASA, HOBI, KETIDAKMAMPUAN UNTUK MENYEBUTKAN
KEMBALI APA YANG DIBACA/ MENGIKUTI ACARA PROGRAM TELEVISI.
B. SIRKULASI
GEJALA: RIWAYAT PENYAKIT VASKULER SEREBRAL/SISTEMIK.
HIPERTENSI, EPISODE EMBOLI (MERUPAKAN FACTOR PREDISPOSISI).
LANJUT
.
c Integritas Ego
f. Hygene
Gejala : Perlu bantuan /tergantung orang lain
Gejala : Pengingkaran terhadap gejala yang ada terutama perubahan kognitif,
dan atau gambaran yang kabur, keluhan hipokondria tentang kelelahan, pusing atau kadang-
kadang sakit kepala. adanya keluhan dalam kemampuan kognitif, mengambil keputusan,
mengingat yang berlalu, penurunan tingkah laku ( diobservasi oleh orang terdekat).
Kehilangan sensasi propriosepsi ( posisi tubuh atau bagian tubuh dalam ruang tertentu ). dan
adanya riwayat penyakit serebral vaskuler/sistemik, emboli atau hipoksia yang berlangsung
secara periodic ( sebagai factor predisposisi ) serta aktifitas kejang ( merupakan akibat
sekunder pada kerusakan otak ).
Tanda : Kerusakan komunikasi : afasia dan disfasia; kesulitan dalam menemukan kata- kata
yang benar ( terutama kata benda ); bertanya berulang-ulang atau percakapan dengan
substansi kata yang tidak memiliki arti; terpenggal-penggal, atau bicaranya tidak terdengar.
Kehilangan kemampuan untuk membaca dan menulis bertahap ( kehilangan keterampilan
motorik halus ).
LANJUT
h. Kenyamanan
i. Interaksi sosial
Gejala : Merasa kehilangan kekuatan. factor
psikososial sebelumnya; pengaruh personal dan
individu yang muncul mengubah pola tingkah laku
yang muncul.
Tanda : Kehilangan control social,perilaku tidak
tepat.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
a. B1 (Breathing)
c. B3 (Brain)
Pengkajian B3 merupakan pemeriksaan fokus dan lebih lengkap
dibandingkan dengan pengkajian pada sistem lainnya.
Inspeksi umum, didapatkan berbagai manifestasi akibat perubahan tingkah
laku.
Pengkajian Tingkat Kesadaran:
Tingkat kesadaran klien biasanya apatis dan juga bergantung pada
perubahan status kognitif klien.
LANJUT
1. Perubahan pola
INTERVENSI
Setelah diberikan a. Kaji pola sebelumnya Memberikan informasi mengenai
eliminasi asuhan keperawatan, dan bandingkan dengan perubahan yang munkin selanjutnya
berhubungan diharapkan pola pola yang sekarang memerlukan pengkajian atau
dengan kehilangan eliminasi terpenuhi b. Letakkan tempat tidur intervensi
fungsi dengan kriteria hasil : dekat dengan kamar mandi b. Meningkatkan orientasi atau
neurologi/tonus jika memungkinkan. penemuan kamar mandi.
otot, Buatkan tanda tertentu Inkontinensia mungkin disertai
ketidakmampuan atau pintu berkode khusus. ketidakmampuan untuk menemukan
untuk menentukan Berikan cahaya yang tempat berkemih atau defekasi.
letak kamar cukup terutama malam c. Menstimulasi kesadaran pasien,
mandi/mengenali hari. meningkatkan pengaturan fungsi
kebutuhan c. Buat program latihan tubuh.
defekasi atau kandung
kemih. Tingkatkan
partisipasi pasien sesuai
tingkat kemampuannya.
Anjurkan untuk minum d. Menurunkan resiko
adekuat selama siang hari konstipasi atau dehidrasi.
(paling sedikit 2 liter sesuai Pembatasan minum pada
toleransi). Diet tinggi serat dan sore menjelang malam hari
sari buah. Batasi minum saat dapat menurunkan
menjelang malam dan waktu seringnya berkemih atau
tidur. inkontinensia pada malam
e. Pantau penampilan atau hari.
warna urine, catat konsistensi e. Mungkin diperlukan
dari feses. untuk memfasilitasi atau
f. Berikan obat pelembek menstimulasi defekasi yang
- Mampu f. Berikan obat sesuai indikasi: antikolinergik dapat mencetuskan bingung,
- Antidepresi, seperti amitriptilin memperburuk kognitif dan efek samping hipotensi
menentukan penyebab
(elavil), doksepin ortostatik Gunakan dengan hemat, hipnotik dosis
tidur inadekuat
(senequan),trasolon (desyrel) rendah efektif mengatasi insomnia.
EVALUASI