Anda di halaman 1dari 26

SENYAWA NITROGEN;

Glikosida sianogenik,Indol,
(Purina,pirimidina,dan sitokinin),
Klorofil

Dosen pengampu : Apt.Dewi Gulyla Hari,M.Farm

Kel 9
Alyah Faradina M.S (200205083)
Wanda Zulkarnaen (200205078)
PENDAHULUAN
•Glutamina,reaksi
 Nitrogen mula-mula timbul dalam bentuk senyawa organik sebagai
kuncinya ialah alih amonia ke asam glutamat,dikatalis oleh glutamina
ke ketoglutarat dikatalisi oleh glutamina ke ketoglutarat aminotransferase.Kedua enzim
ini bekerja bersama-sama pada alur yang sering disebut alur GS-GOGAT.
Glikosida sianogen yaitu golongan senyawa nitrogen racun yang anggotanya
lebih sedikit,ciri senyawa ini adalah kemampuannya untuk melepaskan hidrogen
Sianida pada hidrolisis,Kemudian bagian selanjutnya adalah purina dan pirimidina yaitu
bahan pembentuk asam nukleatBagian ini mencakup golongan hormon tumbuhan yang
mengendalikan pembelahan sel,sitokinin,yaitu turunan purina.Dan golongan yang
terakhir mencakup pigemen porfirin,yang terpenting adalah katalis fotosintesis,yaitu
klorofil.
Sifat kimia yang membedakan senyawa nitrogen dari senyawa lain adalah
senyawa nitogen biasanya bersifat basa jadi membentuk garam dari asam mineral.Selain
itu,dapat diekstraksi dari jaringan tumbuhan dengan menggunakan pelarut asam lemak
Glikosida Sianogenik
Glikosida sianogenik adalah senyawa hidrokarbon yang terikat dengan gugus
CN dan gula. Beberapa tanaman tingkat tinggi dapat melakukan sianogenesis,
yakni membentuk glikosida sianogenik sebagai hasil sampingan reaksi
biokimia dalam tanaman .Rumus bangun glikosida sianogenik secara umum :
• Glikosida sianogenik yang paling umum adalah linamarin dan
lotaustralin,Senyawa yang biasanya terdapat bersama sama dalam
tumbuhan Linum Ussitatissinum,Trifolinum repens,dan Lotus
corniculatus.
• Glikosida sianogenik aromatik lain adalah dhurrin(glukosida dan p-
hidroksimandelontiril yang terdapat dalam Sorghum

STRUKTUR GLIKOSIDA SIANOGEN


Lanjutan…
Keberadaan glikosida sianogenik pada tanaman memiliki fungsi penting terhadap
kelangsungan hidup tanaman tersebut. Glikosida sianogenik berperan sebagai sarana
protektif terhadap gangguan predator terutama herbivora. Glikosida sianogen disebut juga
glikosida sianophora, merupakan glikosida yang jika dihidrolisis menghasilkan asam
sianida (HCN).

Glikosida sianogenik dapat terhidrolisis secara enzimatis menghasilkan asam sianida


(HCN), atau asam prusat yang sangat beracun. Hidrolisis ini dilakukan oleh enzim Beta
glikosidase, menghasilkan gula dan sianohidrin. Tahap berikutnya adalah degradasi
sianohidrin menjadi HCN dan senyawa keton atau aldehid.

Tahap lain dari hidrolisis Glikosida sianogenik adalah melalui enzim Hidroksinitril
Liase yang tersebar luas pada berbagai tanaman. Pada tanaman utuh, keberadaan enzim
hidroksinitrilliase dengan Glikosida sianogen terpisah. Namun, pada saat terjadi kerusakan
jaringan tertentu pada bagian tanaman tersebut, maka enzim ini akan langsung bertemu
dengan senyawa glikosida sianogen hingga pelepasan HCN dapat terjadi. Reaksi peruraian
glikosida sianogenik hingga dihasilkan asam sianida
JENIS SENYAWA GLIKOLISIS
SIANOGENIK DAN
TANAMANNYA
Cara yang dianjurkan dalam identifikasi Glikosida sianogenik :
•  
1. Deteksi hidrogen sianida
Kertas piktrat dibuat dengan mencelupkan potongan kertas saring berbentuk segi empat
ke dalam larutan asam piktrat jenuh (0,05M) dalam air,yang sebelumnya dinetralkan
dengan NaHCO₃ dan disaring.Setelah dikeringkan,kertas disimpan lama.Dua atau tiga
helai daun tumbuhan yang diuji ditempatkan dalam tabung reaksi,kemudian diteteskan
setetes air dan dua tetes toluena.Lalu,tabung ditutup dengan gabus dan kertas piktrat
setelah itu di inkubari pada 40selama 2 jam.Perubahan warna kuning ke coklat
menunjukkan pembebasan HCN dari tumbuhan secara enzim.

2. Kromatografi
Adanya glikosida sianogenik tertentu dalam suatu tumbuhan hanya dapat dibuktikan
dengan memeriksa ekstrak alkohol pekat secara kromatografi yang merinci.Linamarin dan
Lotaustralon dapat dipisahkan pada kertas Whatman no.4 dalam butanon-aseton-
air.Keduanya dapat dideteksi dengan menyemprotkan AgNO3 amonia
Lanjutan…
Glikosida sianogenik aromatik,seperti dhurin dan turunan mendelo-nitril lain,
Biasanya dikromatografi pada kertas dengan pengembang seperti n-butanol-etanol-
air(40:11:14) dan n-butanol-asam asetat-air(12:3:5).

3. Analisis kuatitatif
Cara resmi analisis HCN yang digunakan oleh kimiawan pangan didasarkan pada
hidrolisis glikosida sianogenik oleh enzim endogen dam sistem tertutup,menyuling
uap HCN yang dibebaskan ke dalam tempat terttup,dan mementuksn
HCN(Horwitz,1965).HCN yang dibebaskan dengan hidrolisis enzim dibiarkan terdifusi
kedalam NaOH pengikat didalam labu tertutup,dan NaCN yang terbentuk ditentukan
secara kolorimetri

4. Isolasi
Dapat diisolasi dan dimurnikan dengan cara umum yang digunakan untuk glikosida
tumbuhan lain,tetapi selama proses isolasi,penting untuk meniraktifkan glikosidase
yang ada dalam jaringan tumbuhan.Linamarin dan litaustralin dapat diisolasi sebagai
campuran glikosida murni dari Tripolium repens secara kromatograsi kolom selulosa.
INDOL
- Kimia dan penyebarannya
Indol tumbuhan yang terpenting adaalah asam indol 3-asetat(IAA)atau
Auksin,yaitu pengatur tumbuh yang terdapat dalam dunia tumbuhan.
Dua mekanisme sintesis IAA yaitu pelepasan gugus amino dan gugus karboksil
akhir dari rantai triphtofan.
Proses bekerjanya auxin pada tumbuhan adalah sebagai berikut :
• Auksin turut serta dalam reaksi molekuler.
• Auksin bekerja sepertinya bekerjanya koenzim dalam pertumbuhan tanaman
• Auksin bekerja sebagai zat pelindung bagi enzim dari inaktivasi. Auxin
mempengaruhi DNA sehingga aktif dalam sintesis protein.
• Auksin mempengaruhi tekanan osmotic tumbuhan.
• Auksin akan menaikkan tekanan osmotic tumbuhan sehingga akan menaikkan.
Proses penyerapan air oleh tumbuhan.
Fungsi Auksin pada tumbuhan :

• Perkecambahan biji. Auksin akan mematahkan dormansi biji (biji tidak mau
berkecambah) dan akan merangsang proses perkecambahan biji.
• Pembentukkan akar. Auksin akan memacu proses terbentuknya akar serta
pertumbuhan akar dengan lebih baik
• Pembungaan dan pembuahan. Auksin akan merangsang dan mempertinggi
prosentase timbulnya bunga dan buah.
• Mendorong Partenokarpi. Parthenokarpi adalah suatu kondisi dimana tanaman
berbuah tanpa fertilisasi atau penyerbukan .
Rumus Auksin dan turunnannya
Cara identifikasi yang dianjurkan

•  
1. Ekstraksi
Jaringan segar dimaserasi dalam metanol yang didinginkan dulu pada 4dan dibiarkan
selama 24 jam.Kemudian disaring dan difiltrat diuapakan pada 45sampai tinggal
sedikit,dan disaring lagi melalui celite.Selanjutnya difraksinasi dengan ekstraksi ke
dalam eter pada berbagai pH. pH 7 pada fraksi netral, pH 3,0 pada fraksi asam dan pH
11 pada fraksi basa.

2. Kromatografi
Harga Rf akusin dan turunannya dalam pengembang KKt dan KLT yang telah dipilih :
3. Identifikasi

  Mengukur spektrum UV dalam larutan H2SO4 pekat pada 30 dan 70 dapat digunakan
untuk membedakan indol berpenyulih yang berlainan dalam jumlah 1 .Sifat IAA
Yang paling khas adalahg spektrum fluoresensinya yang bermacam-macam sesuai
dengan pH larutan yang diukur

4. Uji biologi
Cara baku ialah memepelajari pengaruh terhadap pertumbuhan sayatan coleoptil Avena.
Coleoptil dipotong dari kecambah yang tumbuh dengan penyinaran cahaya merah,
mula mula dicuci dengan medium dasar .Kemudian selama 10 jam diperlakukan dengann
Medium dasar yang mengandung bhan IAA hasil isolasi.Pertambahan panjang sayatan,
Bila dibandingkan dengan sayatan kontrol,dapat dikaitkan dengan konsentrasi aksin

5. Penentuan kuantitatif
Meliputi pemurnian rumit dengan cara fraksinasi memakai pelarut,kromatografi kolom
KLT,diikuti KGC-SM.Jumlah IAA ditentukan dengan memantau ion tunggal.

Anda mungkin juga menyukai