0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan mikroba, termasuk kurva pertumbuhan yang terdiri atas 4 fase yaitu fase lag, fase eksponensial, fase stasioner, dan fase kematian. Juga dibahas tentang kontrol pertumbuhan mikroba melalui sterilisasi, pasteurisasi, dan desinfeksi untuk mencegah kontaminasi, serta mekanisme kerja bahan biosida seperti mengganggu membran sel dan merusak DNA atau protein sel.
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan mikroba, termasuk kurva pertumbuhan yang terdiri atas 4 fase yaitu fase lag, fase eksponensial, fase stasioner, dan fase kematian. Juga dibahas tentang kontrol pertumbuhan mikroba melalui sterilisasi, pasteurisasi, dan desinfeksi untuk mencegah kontaminasi, serta mekanisme kerja bahan biosida seperti mengganggu membran sel dan merusak DNA atau protein sel.
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan mikroba, termasuk kurva pertumbuhan yang terdiri atas 4 fase yaitu fase lag, fase eksponensial, fase stasioner, dan fase kematian. Juga dibahas tentang kontrol pertumbuhan mikroba melalui sterilisasi, pasteurisasi, dan desinfeksi untuk mencegah kontaminasi, serta mekanisme kerja bahan biosida seperti mengganggu membran sel dan merusak DNA atau protein sel.
habitatnya dipengaruhi oleh keberhasilan dalam mendapatkan nutrien dan kemampuan mengelola kumpulan semua sel hidup (terdiri atas sel-sel organisme itu sendiri dan microbiota). Pertumbuhan merupakan peningkatan dalam jumlah seluruh komponen organisme hidup. Penggandaan sel sebagai hasil dari pembelahan biner yang menghasilkan peningkatan dalam jumlah sel tunggal bakteri yang akan membentuk sebuah populasi, dikenal sebagai kultur. KURVA PERTUMBUHAN Jika ke dalam media cair diinokulasikan sel mikroba--diambil dari kultur yang telah ditumbuhkan sebelumnya—jumlah sel hidup permililiter (/mL) dapat ditentukan secara periodic dan dibuatkan KURVA TUMBUH (lihat gambar 4.2). Kurva tumbuh menggambar jumlah populasi sel. Fase pertumbuhan mikroba dibedakan menjadi 4 yaitu fase lag, log atau eksponensial, stasioner dan kematian. 1. Fase Lag Merupakan periode dimana sel kehabisan metabolit dan enzim-enzim karena kondisi yang tidak menguntungkan pada akhir dari kultur sebelumnya. Fase dimana sel beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Enzim-enzim dan senyawa intemediet dibentuk dan diakumulasi hingga mikroba berada pada konsentrasi yang memungkinkan untuk mengalami pertumbuhan. 2. Fase eksponensial
Pada fase ini, sel berada dalam keadaan stabil dan
mengalami pertumbuhan. Semua bahan-bahan sel disintesis dalam laju konstan. Terjadi peningkatan jumlah massa sel sampai pada kondisi nutrien mulai berkurang atau produk-produk metabolit yang berisfat toksik terakumulasi dan menghambat pertumbuhan. Bagi organisme kelompok aerob, keterbatasan nutrien juga diikuti dengan keterbatasan oksigen. Saat jumlah sel melebihi 1 x 10 7/mL, maka laju pertumbuhan sel akan menurun kecuali ke dalam medium ditambahkan oksigen dengan pengocokan. 3. Fase stasioner
Pada akhirnya, makin berkurangnya nutrien dan
terakumulasinya bahan-bahan toksik menyebabkan pertumbuhan berhenti sepenuhnya. Pada beberapa kasus, pergantian sel terjadi pada fase stasioner dimana ada sel yang hilang secara perlahan melalui kematian yang diimbangi dengan pembentukan sel baru melalui pertumbuhan dan pembelahan. Saat kondisi ini terjadi, jumlah sel total meningkat, meskipun jumlah sel hidup tetap konstan. 4. Fase kematian Setelah fase stasioner, jumlah sel hidup mulai menurun, sementara kematian sel terjadi sampai mencapai kestabilan. Umumnya tingkat kemtian sel jauh lebih lambat dari pertumbuhan secara eksponensial. Setelah sebagian besar sel, tingkat kematian menurun drastis, hanya sebagian kecil sel yang dapat bertahan berbulan-bulan bahkan tahunan. Kemungkinan sel yang tumbuh mengambil nutrien dari sel yang mati atau lisis. KONTROL PERTUMBUHAN MIKROBA
Kontrol (pengendalian) pertumbuhan mikroba dapat
dilakukan secara fisik maupun kimia dengan tujuan mencegah kontaminasi oleh mikroba. Metode yang digunakan diantaranya: sterilisasi, pasteurisasi, desinfeksi dan teknik aseptik. Pentingnya pemahan tentang teknik-teknik tersebut akan mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh kontaminasi mikroba terkait dengan lingkungan medis (misal alat-alat bedah yang bebas dari kontaminan). Teknik-teknik tersebut ada yang dapat membunuh mikroba sepenuhnya namun ada yang hanya mengurangi jumlah sel. Beberapa istilah terkait pengendalian pertumbuhan mikroba MEKANISME BIOSIDA 1. Mengganggu struktur membran dan dinding sel Membran sel berperan sebagai barrier yang selektif, memungkinkan beberapa zat terlarut masuk dan menghalangi zat-zat lain masuk. Zat-zatatau bahan yang masuk melalui membrane akan terakumulasi di dalam sel. Pada membran juga terdapat beberapa enzim yang terlibat dalam biosintesis komponen pembungkus sel. Bahan-bahan yang terkonsentrasi di permukaan sel dapat mengubah struktur sel secara fisik dan kimia sehingga fungsi membran terganggu dan menyebabkan gangguan dan bahkan kematian pada sel. Denaturasi protein Merusak DNA