Anda di halaman 1dari 15

Peran muhammadiyah dalam

bidang ekonomi
Dosen pengampu :Muhammad Ridwan, S.E.I., S.Pd., ME
Nama kelompok : 5

Aliyah Faradina M.S (200205083)


Nurdila Dwi Putri (200201050)
Riswandi (200204018)
Wanda Zulkarnaen (200205078)
Latar belakang
Masyarakat utama, dalam perspektif sekuler difahami sebagai sebuah tatanan kehidupan masyarakat yang mencapai
kemakmuran secara ekonomi, seperti tergambar dalam karya­nya Adams Smith “the wealth of nations”. Ia membahas
bagaimana suatu masyarakat bisa mencapai kemakmuran, yakni jika setiap orang diberi kebebasan untuk memenuhi
kepentingannya sendiri sehingga seluruh kepentingan umum tercapai. Masyarakat yang makmur adalah masyarakat yang
menerapkan aturan pasar bebas dan pengakuan atas hak pribadi. Itulah cita-cita masyarakat ekonomi dari perspektif liberalisme
atau kapitalisme. Lain halnya dengan pandangan sosialis, yang dianggap masyarakat utama menurut Karl Marx, adalah
masyarakat tanpa kelas (classless society).
Muhammadiyah dalam kaitan ini perlu terus menerus merumuskan dan merivitalisasi perannya untuk mewujudkan masyarakat
Indonesia yang berperadaban, berkeadilan, serta berdaya secara ekonomi. Tekad tersebut tercermin dalam berbagai amal usaha
Muhammadiyah yang telah dikembangkan, walau dalam perjalanan berikutnya mengalami kendala dalam pelaksanaannya dan
belum sepenuhnya terealisasikan dengan baikan.
Dimana pada era globalisasi sekarang ini ekonomi liberalisme dan kapitalisme lah yang telah berkembang sehingga membuat
masyarakat kita merasa tertekan.Sehingga pada saat ini bagi masyarakat kita yang kehidupannya menengah kebawah hidupnya
merasa susah. Pada saat inilah peran muhammadiyah sangat diperlukan sebagai orgnisasi besar di Indonesia untuk ikut serta
dalam perekonomian yang  memberatkan umatnya.Dengan fasilitas dan media yang dimiliki oleh muhammadiyah,maka dapat
digunakan untuk bergerak dalam bidang ekonomi demi mewujudkan masyarakat yang sebenar-benarnya.
Apa itu ekonomi ?

Istilah "ekonomi" berasal dari kata yunani


oikoc (oikos) yang berarti "keluarga, rumah
tangga" dan vouoc (no,mos) atau "peraturan,
peraturan, hukum" karena ini secara sederhana
ekonomi diartikan sebagai "peraturan rumah
tangga atau"manejemen rumah tangga"
Muhammadiyah dalam kehidupan ekonomi masyarakat

Muhammadiyah adalah suatu organisasi yang tidak hanya bergerak dalam


satu bidang saja,hal ini dapat terlihat dengan adanya ZIS(zakat,infaq,dan
sodaqoh).ZIS ini berada dibawah Bidang Ekonomi yang berguna untuk
membantu kesejahteraan kehidupan anggota muhammadiyah dan umat.
Dengan mengembangkan ekonomi itu, Muhammadiyah telah memiliki aset
atau sumber daya yang bisa dijadikan modal dan pendanaan dalam
menjalankan amal usaha yang lainnya. Untuk mencapai semua itu diperlukan
usaha dan partisipasi dari warga muhammadiyah dan bantuan dari pihak luar
untuk mencapai visi dan misi dari muhammadiyah tersebut.
Cara Majlis Pembina Ekonomi membina ekonomi umat

1.Mengembangkan badan 3.Memberdayakan


usaha milik anggota Muhammadiyah
muhammadiyah yang di bidang ekonomi dengan
mempresentasikan mengembangkan usaha
kekuatan ekonomi milik anggota
organisasi 2.Mengembangkan Muhammadiyah.
muhammadiyah wadah koperasi bagi
anggota
Muhammadiyah.
Gerakan Ekonomi Muhammadiyah
1.Mendirikan koperasi di berbagai jajaran jenis koperasi sebagai sarana untuk melakukan
perkuatan ekonomi ummat.
2.Mendirikan Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) dalam berbagai bidang jasa,
perdagangan, pariwisata, perkebunan, perikanan dan lain-lain.
3.Lembaga keuangan untuk mendukung usaha-usaha ummat yaitu  Baitul Mal wa Tanwil (BMT),
BPR Syariah,koperasi dan lain-lain.
4.Membangun jaringan informasi bisnis, seperti memberikan berbagai penjelasan informasi
kepada warga Muhammadiyah tentang bagaimana bisnis obat, bahan tekstil, bahan kimia, rumah
makan dan lain-lain.
5.Membangun jaringan kerja sama bisnis dengan semua pengusaha dan koperasi Muhammadiyah
untuk saling membantu baik dari segi informasi, kiat bisnis maupun pendanaan.
Visi dan misi muhammadiyah di bidang Ekonomi
dan ZIS

TUGAS POKOK

VISI

MISI
Tugas pokok
1) Peningkatan pengelolaan ZIS (Zakat, Infaq, dan Shadaqah) dan
akuntabilitasnya sehingga menjadi penyangga kekuatan gerakan
pemberdayaan umat.
2) Peningkatan mutu pengelolaan wakaf dan perkuasan gerakan sertifikasi
tanah-tanah wakaf di lingkungan Persyarikatan.
3) Pengembangan bentuk wakaf dalam bentuk wakaf tunai dan wakaf
produktif.
 
VISI & MISI
Visi :
   Berkembangnya kapasitas dan bangkitnya kembali etos Muhammadiyah untuk
meningkatkan pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan umat.

Misi :
1. Mengupayakan pembangunan ekonomi rakyat Indonesia khususnya keluarga
besar Muhammadiyah.
2. Mengurangi problem kemiskinan, keterbelakangan dan kebodohan pada
masyarakat melalui peningkatankehidupan sosial ekonomi ummat yang
berkualitas.
3.  Menjadi pelopor, motivator dan atau katalisator pembaharuan/perubahan
pembangunan ekonomi rakyat Indonesia berdasarkan nilai-nilai Islam.
 
PROGRAM-PROGRAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN

1.Mengembangkan lembaga keuangan mikro,koperasi,dan BMT sebagai wadah kerjasama dan pemberdayaan
antar pelaku usaha ekonomi di lingkungan Persyarikatan menuju pada kekuatan dan kemandirian Muhammadiyah
sebagai gerakan ekonomi.
2.Meningkatkan pembinaan kualitas sumber daya manusia pelaku usaha ekonomi umat melalui kegiatan
pelatihan ,pendampingan,dan konsultasi bisnis yang intensif dan sistematik.
3.Mengembangkan usaha/bisnis barang konsumsi dan usaha-usaha unggulan yang
memiliki nilai tambah yang tinggi,disertai dengan dukungan permodalan,sumber daya manusia,dan jaringan yang
kuat di seluruh lingkungan Persyarikatan.
4.Meningkatkan kualitas sumberdaya,organisasi dan manajemen,administrasi,sinergi,dan pelayan dalam
menggerakkan,pengelolaan dan pemanfaatan wakaf dan ZIS(Zakat,Infak,dan Shodaqah )dengan memobilisasi
seluruh potensi.
5.Mengembangkan jaringan dan kerjasama dengan pemerintah,swasta dan lembaga-lembaga lain dalam program-
program pemberdayaan ekonomi khususnya ekonomi mikro,kecil,dan menengah yang berdampak langsung
dalam membangun kekuatan masyarkat kecil(akar rumput)yang dhua’fa melalui model-model kegiatan ekonomi
alternatif.
6.Mengembangkan jumlah dan kualitas BMT(Baitul Mal wa Tanwil)Muhammadiyah disertai peningkatan mutu
sumberdaya manusia,tatakelola,jaringan dan kerjasama untuk mencapai tingkat keunggulan sebagai sarana
pemberdayaan ekonomi umat/masyarakat.
Kendala dan hambatan
1) Terlambat atau tidak meningkatkan kualitas dan intensitas pengelolaan masjid
dan amal usaha secara optimal dan secara lebih baik;
(2)  Tidak selektif dalam menerima anggota atau mereka yang bekerja di amal
usaha dan kurang pembinaan;
(3) Kurang atau tidak memiliki militansi yang tinggi, berkiprah apa adanya, dan
berbuat sendiri-sendiri atau sibuk sendiri tanpa terkait dengan kepentingan
Muhammadiyah;
(4) Lebih tertarik pada urusan politik dan hal-hal yang bersifat mobilitas diri serta
tidak peduli pada kepentingan dakwah dan menggerakkan Muhammadiyah;
(5) Kurang/lemah komitmen, pemahaman, dan pengkhidmatan terhadap misi serta
kepentingan Persyarikatan.
 
Penanganan
● a) Menanamkan kembali kepada anggota mengenai hakikat Muhammadiyah sebagai gerakan Islam agar seluruh
anggota Persyarikatan yakin dan paham betul akan kebenaran Islam yang menjadi misi utama Muhammadiyah,
sehingga tidak ragu-ragu dan tidak memilih gerakan lain.

● (b) Memahami dan menghayati secara mendalam mengenai hakikat Muhammadiyah  sebagai gerakan Islam yang
melaksanakan dakwah dan tajdid, sehingga mereka berada dalam posisi untuk menampilkan Islam yang bersifat
pemurnian sekaligus pembaruann, tidak juga terjebak pada sekularisasi pemikiran Islam yang lepas dari sumbu dasar
Islam.

● (c) Menggerakkan Muhammadiyah dalam melaksanakan dakwah dan tajdid melalui usaha-usahanya secara ikhlas,
sungguh-sungguh, gigih, dan berkelanjutan sehingga secara istiqamah dan militan menjadi kekuatan umat yang
berjuang menegakan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya.

● (d) Menggalang ukhuwah dan soliditas internal gerakan sehingga menjadi kekuatan yang kokoh; tidak tercerai-berai,
dan tidak berpaling ke gerakan lain apapun bentuknya apalagi gerakan politik kendati bersayap dakwah sebab
Muhammadiyah merupakan gerakan dakwah yang sudah teruji dan tidak ada kepentingan politik kekuasaan.
Kesimpulan
 
Muhammadiyah adalah suatu organisasi yang tidak hanya bergerak dalam
satu bidang saja,hal ini dapat terlihat dengan adanya ZIS(zakat,infaq,dan
sodaqoh).
ZIS ini berada dibawah Bidang Ekonomi yang berguna untuk membantu
kesejahteraan kehidupan anggota muhammadiyah dan umat. Dengan
mengembangkan ekonomi itu, Muhammadiyah telah memiliki aset atau
sumber daya yang bisa dijadikan modal dan pendanaan dalam menjalankan
amal usaha yang lainnya. Untuk mencapai semua itu diperlukan usaha dan
partisipasi dari warga muhammadiyah dan bantuan dari pihak luar untuk
mencapai visi dan misi dari muhammadiyah tersebut.
 
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai