Oleh
Anisa Rahmi
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
LATAR BELAKANG
Sumatera Barat mempunyai potensi sumber daya alam yang kaya dengan
tambang mineral salah satunya adalah pasir besi seperti yang ada di
Pantai Pasia Nan Tigo Padang Sumatera Barat.
Metoda Kemagnetan Batuan (Rock Magnetism Method) merupakan salah satu metode Geofisika
berdasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnet dipermukaan bumi. Metode
kemagnetan umumnya digunakan untuk mengetahui sifat magnetik batuan. Dilakukan dengan
berbagai variasi pengukuran dengan instrumen yang berbeda.
LATAR BELAKANG
Pemanfaatan mineral magnetik
magnetite (Fe3O4)
maghemite (γ-Fe2O3)
Nanopartikel sebagai
pengobatan kanker
Pita Kaset
Baterai Lithium
LATAR BELAKANG
Hematite (α-Fe2O3)
Media Penyimpanan
Pewarna dan bahan
campuran cat
Suseptibilitas
magnetik adalah salah satu parameter magnetik yang merupakan ukuran mudah
tidaknya suatu bahan untuk termagnetisasi. Nilai suseptibilitas magnetik () semakin besar jika di
dalam bahan tersebut banyak dijumpai mineral magnetik, karena nilai suseptibilitas tergantung
pada kandungan senyawa besi oksida (Mullins, 1997).
TUJUAN PENELITIAN
dan pemerintah dalam bidang: Bidang
industri, Bidang Kedokteran dan Bidang
untuk mengetahui sebaran mineral magnetik ekonomi
pasir besi pada Pantai Pasia Nan Tigo Padang 3. Sebagai ide dan referensi dalam
Sumatera Barat berdasarkan kedalaman dengan pengembangan penelitian pada bidang
menggunakan Software Rockwork 16. kemagnetan batuan bagi peneliti lainnya.
KAJIAN TEORITIK
PASIR BESI
Pasir Besi adalah partikel yang mengandung besi, terdapat di sepanjang pantai,
terbentuk karena proses penghancuran batuan asal oleh cuaca, dan air permukaan,
yang kemudian tertransportasi dan diendapkan di sepanjang pantai. Gelombang laut
dengan energi tertentu memilah dan mengakumulasi endapan tersebut menjadi pasir
besi yang memiliki nilai ekonomis.
MINERAL MAGNETIK
MINERAL MAGNETIK
Dapat dijumpai pada batuan beku, sedimen dan metamorf. Magnetite bersifat ferimagnetik
Magnetite
dengan temperatur Curie 580 oC, struktur kristal oktahedral.
(Fe3O4)
Dapat dijumpai pada tanah dan sedimen. Mineral hematite bersifat ferromagnetik,
Hematite (α-Fe2O3)
dengan temperatur Curie 675 oC, struktur kristal heksagonal.
Bentuk magnetik atau susunan kristal tidak sama. Banyak ditemukan pada tanah.
Maghemite (γ-Fe2O3)
Temperatur Curie sekitar 645 oC
Mineral magnetik yang bersifat anisotropi dengan sifat fisik yang berbeda-beda. Mineral
Ilmenite (FeTiO2)
ini umumnya banyak tersebar pada batu dan pasir yang memiliki bentuk Kristal heksagonal.
Mineral sulfida besi yang ekivalen dengan magnetite bersifat ferrimagnetik, dengan
Greigite (Fe3S4) temperatur Curie 330oC. Dapat dijumpai pada sedimen lacustrine dan marine.
SUSEPTIBILITAS MAGNETIK
Suseptibilitas magnetik adalah salah satu parameter magnetik yang merupakan ukuran mudah
tidaknya suatu bahan untuk termagnetisasi jika bahan tersebut dikenakan medan magnetik luar.
persamaan umumnya yaitu
Dimana:
M adalah Magnetisasi, H adalah medan magnet luar sedangkan χ adalah suseptibilitas magnetik.
Pengukuran suseptibilitas magnetik dapat dilakukan hampir pada semua bahan. Suseptibilitas
magnetik yang diukur pada suatu rentang medan magnetik tertentu akan memberikan
hubungan magnetisasi dengan medan tersebut. Suseptibilitas magnetik diukur
menggunakan Susceptibility Meter. Nilai suseptibilitas magnetik untuk setiap bahan berbeda-
beda, hal ini bergantung dengan jenis bahan.Suseptibilitas magnetik ini akan menentukan sifat
magnetik pada setiap bahan.
KAJIAN TEORITIK
ROCKWORK
RockWorks adalah paket perangkat lunak terintegrasi untuk
manajemen data geologi, analisis, dan visualisasi. RockWorks
mengkhususkan diri dalam visualisasi data bawah permukaan
sebagai log, penampang, diagram pagar, model solid, peta struktural
dan isopach baik dalam 2D dan jendela 3D dinamis.
POLA SEBARAN
Pola adalah bentuk, patrun atau model yang bisa dipakai
untuk membuat atau untuk menghasilkan suatu atau
bagian dari sesuatu. Pola dalam geografi merupakan
gambar atau fenomena geosfer seperti pola aliran sungai,
pola pemukiman, daerah lipatan, daerah patahan, dan
lain-lain. Penyebaran/ pola sebaran merupakan prinsip
dasar dalam mengkaji setiap gejala dan fakta geografi, Berbagai macam variasi pola sebaran
baik gejala alam maupun manusia. Ada tiga macam (Bintarto dan Surastopo Hadisumarno, 1978)
variasi pola persebaran, yaitu Pola kelompok, random
dan seragam.
KERANGKA BERFIKIR
20
Sebagai Fungsi Jarak Dari Tepi Laut (Irma).
20
Kajian Sebaran Mineral Magnetik Sedimen Sungai
20
Menggunakan Metoda Kemagnetan Batuan
19
(Nurpadilah).
pada
beberapa lokasi di Sulawesi Utara (tamuntuan).
METODE PENELITIAN 3. WAKTU DAN TEMPAT
2. Data hasil pengukuran nilai suseptibilitas magnetik diplot pada Microsoft excel
yang ditampilkan dalam bentuk grafik. Grafik yang terbentuk akan memperlihatkan
perbedaan respon mineral magnetik dengan menggunakan frekuensi rendah dan
frekuensi tinggi.
3. Selanjutnya pembuatan Pola Sebaran Nilai Suseptibilitas magnetik Pasir Besi Pantai Pasia
Nan Tigo Padang Sumatera Barat dengan menggunakan Rockwork16.
THANK YOU