Pd
untuk
KKMI Kec. Cisarua-Parongpong
DIDAKTIK
METODIK
Parongpong, 05 Januari 2021
1
DIDAKTIK METODIK
• Didaktik berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Didaktikes” yang berarti pandai
mengajar. Didaktik berisi tentang prinsip-prinsip dan prosedur mengajar,
sehingga diharapkan materi pelajaran dapat dipahami serta dikuasai oleh
murid secara tepat, cepat dan menyenangkan.
• Prinsip didaktik harus lebih dahulu dikuasai oleh guru sebelum
menyampaikan bahan pelajaran.
• Didaktik dibagi atas didaktik umum dan didaktik khusus. Didaktik umum
memberikan prinsip-prinsip didaktik, sedangkan didaktik khusus
memberikan cara mengajar pada suatu mata pelajaran tertentu berdasarkan
prinsip-prinsip didaktik, yang terus selalu berkembang mengikuti kemajuan
teknologi dan pendidikan. Didaktik khusus biasa disebut metodik.
Sebelum Memahami Didaktik Metodik,
Coba Pikirkan…..
3
PEMBELAJARAN 3
Tugas utama guru bukan
mengajar, tapi membantu
1 kesulitan belajar pesseerta
Tidak semua orang dapat didik dg cara mengajar,
belajar scr benar tanpa membimbing, melatih, dsb
guru. Krn itu dibutuhkan
guru utk membimbingnnya 4
Sukses mengajar bukan
PEMBELAJARAN DIUKUR dari keberhasilanya
2 dlm menyampaikan konsep,
Pendidikan hanya dapat tapi dilihat dari
dilakukan oleh orang kemampuanya dlm
berpikiran dan berhati menciptakan peserta didik
Nurani baik, serta paham senang belajar dan mau
ilmu ttg kebaikan belajar dengan sendirinya
TUJUAN MENGAJAR?
TIDAK BERTUJUAN
01 Tidak jelas hasil dan ukuranya
1. NYAMAN,
TENAGA KELAS MULAI HIDUP, KETERAM MENYENANGK
ILMU,
TAPI BLM TENTU PILAN & AN IMAN &
MENGHASILKAN
PROSES
ILMU 2. DIPERCAYA, IKHLAS
DIHARGAI
PEMBELAJARAN YG 3. DINIKMATI
BERMAKNA 4. KEHADIRANYA
DINANTI
PESERTA DIDIK
JADILAH GURU YG DIBUTUHKAN DAN DIPERCAYA
MINAT &
EVALUASI
PERHATIAN
KORELASI
PRINSIP PERAGAAN
DIDAKTIK
KOOPERASI MOTIVASI
MANDIRI
11
APERSEPSI
Apersepsi adalah kegiatan awal dalam mengolah secara aktif
tanggapan-tanggapan baru yang dipengaruhi oleh tanggapan yang telah
dimiliki murid. Agar mendapat persepsi (pengamatan) dan appersepsi
yang terang, jelas dan benar, maka kepada mereka harus diberikan
pengalaman langsung (konkrit) sebanyak mungkin dalam situasi belajar.
12
Minat dan Perhatian
Antara minat dan perhatian terdapat perbedaan mendasar, namun saling
melengkapi. Minat lebih bersifat tetap, sedangkan perhatian bersifat
temporer (sementara). Antara minat dan perhatian terdapat hubungan
yang bersifat pengaruh mempengaruhi secara timbal balik. Artinya
perhatian yang diperkuat secara terus menerus dapat menjadi minat.
Oleh sebab itu guru harus berusaha agar pelajaran yang disampaikan
menarik perhatian murid. Hal ini agar kehadiran murid dalam proses
belajar mengajar bersifat utuh, dalam arti tidak hanya hadir secara fisik,
tetapi jiwa mereka juga hadir sepenuhnya di dalam proses itu. Kehadiran
murid sutuhnya dapat menjadi salah satu prakondisi bagi terjadinya
komunikasi edukatif yang efektif antara guru dan muridnya.
13
PERAGAAN
Dalam prinsip ini ada pertimbangan sebagai berikut:
a. Pengajaran akan lebih menarik (dapat membangkitkan minat dan
perhatian anak) apabila disertai contoh-contoh yang dapat diperagakan.
b. Membantu menjelaskan tentang sesuatu, lebih-lebih untuk anak-anak
yang taraf berfikirnya masih berada pada tingkat konkrit. Karena sesuatu
yang diamati, diraba, dicium dilihat, didengar dan dikecap, akan lebih
jelas daripada hanya diceritakan saja. Mereka belum dapat menyerap
yang abstrak.
c. Mencegah verbalisme (anak-anak hafal tentang kata-kata tetapi ia tidak
memahami arti dari kata-kata tersebut).
14
MOTIVASI
Motivasi adalah usaha guru untuk membangkitakan atau mendorong
kemauan anak untuk belajar. Dalam rangka bagaimana menanamkan
motivasi tersebut di sekolah, maka guru seyogyanya dapat menjadi
motivator yang menerapkan teknik memotivasi yang dilandasi aspek
psikologis dan pedagogis. Beberapa contoh teknik memotivasi seperti
memberi nilai, penghargaan, persaingan sehat, kerjasama, dsb.
15
MANDIRI
Pengajaran hendaknya memberi kesempatan kepada anak untuk
melakukan aktivitas berupa pekerjaan yang harus diselesaikan atau
masalah-masalah yang harus dipecahkan atas dasar kemampuan anak
sendiri. Prinsip di atas merupakan dasar psikologis dan pedagogis. Agar
anak-anak dapat melakukan berbagai aktivitas dan bekerja sendiri,
maka kepada mereka hendaknya diberikan tugas individual di samping
tugas kelompoknya. Tugas ini hendaknya setingkat atau sedikit di atas
tingkat perkembangan jiwa anak. Tugas yang diberikan hendaknya
sedikit menantang, sehingga memacu respon yang berkualitas tinggi.
16
KOOPERASI
Pengajaran harus memberi kesempatan kepada anak untuk melakukan
kegiatan yang bersifat kooperatif. Prinsip kooperatif didasarkan pada
suatu pertimbangan bahwa setiap individu adalah makhluk sosial.
Prinsip kooperasi bertujuan untuk membina aspek sosial anak. Karena
itu masalah pembentukan kelompok harus mendapat perhatian yang
seksama. Suatu hal yang perlu dibicarakan dalam hubungan dengan
prinsip kooperasi ialah masalah pembentukan kelompok untuk bekerja
sama.
17
KORELASI
18
EVALUASI
Evaluasi sebagai usaha untuk memelihara kontinuitas antara bahan
pengajaran yang telah diajarkan dengan bahan baru. Prinsip ulangan ini
didasarkan prinsip appersepsi yang memperkuat penguasaan materi.
Jadi sebelum memulai dengan bahan pengajaran yang baru, guru
hendaknya mengajukan beberapa pertanyaan lisan atau penjelasan
singkat ( + 5 menit) mengenai pokok-pokok penting dari bahan
pengajaran yang telah diajarkan. Cara yang sama hendaknya juga
dilakukan apabila bahan baru telah selesai dibicarakan. Sekedar untuk
mengetahui sejauh mana bahan yang baru diajarkan itu telah dipahami
oleh murid.