Anda di halaman 1dari 11

DERMATITIS

OLEH :
NADILLA PUTRIADI
172310101079
REVIEW ANATOMI KULIT
Epidermis
Stratum Korneum
Stratum Lucidum
Stratum Spinosum
Stratum Basal/Germinativum

Dermis
Stratum papilare
Stratum retikulare

Hipodermis/ subkutis
tersusun dari kumpulan sel-sel adiposit yang
tersusun menjadi lobulus-lobulus yang dibatasi oleh
septum dari jaringan ikat fibrosa
Definisi

 Dermatitis merupakan penyakit kulit yang


dapat bersifat akut, sub-akut, dan kronis yang
disebabkan adanya peradangan pada kulit.
Tanda adanya kelainan klinis berupa
polimorfik dan keluhan gatal pada kulit.
Dalam kondisi yang lebih serius, kulit yang
terkena dermatitis bisa sampai melepuh,
mengeluarkan cairan, dan mengelupas.
Dermatitis dapat terjadi pada semua usia,
termasuk saat bayi.
Klasifikasi

Dermatitis Kontak Dermatitis Kontak Dermatitis Kontak Dermatitis Dermatitis Seboroik


Iritan Iritan Alergi Numularis
EPIDEMIOLOGI

Hasil Riskesdas 2007 Badan Litbangkes Kemkes


menunjukkan bahwa prevalensi nasional kasus
Dermatitis adalah 6,8% (Kemenkes RI, 2011). pada
laki-laki dengan prevalensi 1-5% dari populasi
(Murlistyarini S., dkk, 2018). Pada penelitan
Indrawan, I.A., dkk, 2014 penderita dermatits kontak
iritan lebih banyak diderita oleh perempuan daripada
laki-laki diduga karena penggunaan kosmetik yang
membuat kolagen semakin menipis sehingga
membuat imunitas kulit wanita semakin melemah
dibandingkan pria dan rentan terkena dermatitis
Agen eksogen dapat berupa keberadaan mikroorganisme,
fungi, bakteri, bahan-bahan yang bersifat iritan seperti
kandungan asam, cairan pemutih, cairan pembersih,
kerosene, dan deterjen dan bahan-bahan yang bersifat
alergen yaitu Trinitrophenyl (TNP), ion logam berat seperti
nikel dan tembaga, obat-obatan seperti beta-lactams, dan ETIOLOGI
bagan-bahan alam seperti uroshiol. Agen endogen dapat
berupa abnormalitas imunologik, aktivitas kelejar sebaseus,
dan kerentanan individu yang diturunkan . Sehingga dari
agen-agen tersebut menyebabkan gangguan fungsi barrier
kulit, gangguan sistem imun innate dan tingginya respon
imunologik dan terjadi dermatitis.
Patofisiologi

 Dermatitisi Kontak Iritan (DKI)


 Berbagai stimuli yang bertindak sebagai iritan, seperti substansi kimia dapat merangsang keratinosit epidermis
untuk mengeluarkan sitokin inflamasi (IL-1, TNF-α), sitokin kemotaksis (IL-8, IL-10), growth-promoting
cytokines (IL-6, IL-7, IL-15, GMC-SF, TGF α), dan sitokin pengatur imunitas humoral dan selular (IL-10, IL-12,
IL-18). ICAM 1 menyebabkan infiltrasi leukosit ke epidermis, sehingga menyebabkan reaksi inflamasi di kulit .
 Dermatitis Kontak Alergi (DKA)
 Dermatitis kontak alergi diprakarsai oleh reaksi hipersensitivitas tipe 4 yang merupakan rekasi hipersensitivitas
lambat termediasi oleh sel, yaitu sel T.
 Dermatitis Atopik
 Hipotesis Imunologis
 Hipotesis Barrier Kulit
MANISFESTASI KLINIS

 Dermatitis atopik  Dermatitis seboroik

 Rasa gatal yang parah terutama di kulit yang tertekuk  Sisik putih seperti ketombe.
seperti dalam siku, depan leher, dan belakang lutut.  Sisik kekuningan atau kerak pada kulit kepala, telinga,
 Ruam yang berkerak dan berair jika tergores. wajah, dan bagian tubuh lainnya.
 Bercak merah, kasar, pecah, atau bersisik di kulit.  Kulit merah.

 Dermatitis kontak
 Ruam merah atau benjolan.  Dermatitis numularis

 Lepuhan berisi air.  Lesi plak berbentuk seperti uang logam dengan batas tegas.

 Sensasi terbakar dan panas pada ruam.  Lesi plak disertai lesi yang oozing dan berkrusta, krusta
menutupi seluruh permukaan lesi.
 Kulit terasa gatal.
 Pada lesi yang kronik biasanya akan kering, berskuama, dan
 Kulit membengkak. terdapat likenifikasi.
Faktor Resiko
 Pekerja yang berkontak langsung dengan bahan iritan
 Riwayat atopi keluarga
 Riwayat alergi
 Personal hygiene
PENATALAKSANAAN

 TERAPI NON MEDIKAMENTOSA  TERAPI MEDIKAMENTOSA

 Mencegah garukan  Kortikosteroid Topikal

 Menjaga hidrasi kulit sehingga kulit tidak menjadi  Kalsineurin Topikal


kering.  Antibiotika
 Edukasi pasien untuk tidak menggunakan bahan yang  Antihistamin
dapat menyebabkan iritasi
 Fototerapi
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 TES TEMPEL
 UJI KOH

Anda mungkin juga menyukai