Anda di halaman 1dari 3

TUGAS STRUKTUR KELUARGA

KEPERAWATAN KELUARGA

(disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga dengan dosen pengajar Ns.
Hanny Rasni, S.Kp., M.Kep.)

Oleh:

Nadilla Putriadi 172310101079

KELAS B 2017

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2019
Nama : Nadilla Putriadi

NIM : 172310101079

Kelas : B 2017

1. Apa saja bagian struktur keluarga dalam teori friedman ?

Struktur keluarga menurut friedman (1998) terdiri dari norma dan nilai keluarga, peran,
kekuasaan, dan proses atau pola komunikasi.

2. Apa yang dimaksud dengan pola komunikasi fungsional dal keluarga ?

Komunikasi fungsional merupakan adanya pengirim yang fungsional (pengirim dengan


kemampuan menyatakan masalah secara tegas, mampu menjelaskan, meminta umpan balik dan
menerima umpan balik) dan penerima yang fungsional (penerima yang memiliki kemampuan
mendengar, melakukan umpan balik, dan mampu melakukan validasi, jadi yang dimaksut pola
fungsional dalam komunikasi adalah adanya keterbukaan, komunikasi dengan perasaan, adanya
hirarki, kekuasaan dan aturan-aturan keluarga, dan pola konflik adanya resolusi konflik.

Pola kaomunikasi fungsional adalah adanya keterbukaan, komunikasi dengan perasaan, adanya
hirarki kekuasaan dan aturan-aturan keluarga, dan pada konflik adana resolusi konflik.

3. Apa DX keperawatan yang terkait dengan peran dalam keluarga ?

- gangguan parenting b.d karakteristik anak, pengasuh atau situasi dimana menjadi presipitasi
perilaku penganiayaan

- hambatan menjadi orangtua b.d kurangnya pengetahuan tentang keterampilan

- ketegangan peran pemberi asuhan b.d pemberi asuhan belum siap secara perkembangan untuk
mengemban peran sebagai pemberi asuhan

4. Apa indikator sehatnya keluarga terkait nilai dan norma?


Ketika nilai keluarga sesuai dengan nilai yang berlaku secara universal dan sesuai
masyarakatnya.

5. Bagaimana pengambilan keputusan dalam keluarga sesuai dengan tahap perkembangan


keluarga?

Pada tahap keluarga dengan prescholl pegambilan keputusan dengan ortoriter, pada tahap
perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah pengambilan keputusan lebih condong ke arah
orang tua, pada tahap perkembangan kelurga dengan anak remaja, anak dipersiapkan untuk
mampu membuat keputusan sendiri. Untuk tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa
pengambilan keputusan dilakukan oleh anak sendiri.

Anda mungkin juga menyukai