4 Promosi Kesehatan dan Frekuensi penyebarluasan informasi melalui media cetak dan
0 14
Pemberdayaan Masyarakat elektronik
Jumlah pelaksanaan penyuluhan pola hidup sehat (pameran) 8 11
Presentasi penyelenggaraan promkes 0% 60%
Persentase SD yang mempromosikan kesehatan 0% 70%
Cakupan posyandu aktif 49% 80%
5 Penyehatan Lingkungan Kab/kota memenuhi tatanan wilayah sehat 40% 80%
Pesertase tempat pengolahan makanan (TPM) yang memenuhi syarat 26% 85%
Persentase air bersih yang memenuhi syarat 37,9% 70%
Persentase rumah sehat 68,5% 75%
Persentase TTU yang memenuhi syarat 55,5% 85%
Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI ekslusif 71,60 % 47%
• Mengapa bisa?
• Apakah karena
faktor sensitif
atau spesifik?
<20% : RINGAN
20 - 30% : MEDIUM
30,1 - 40% : TINGGI
> 40% : SANGAT TINGGI
PREVALENSI BALITA
KURANG GIZI KALTIM
19,3
PREVALENSI BALITA
GEMUK KALTIM
4,7
PREVALENSI BALITA
KURUS KALTIM
9,4
RAKONTEK KESMAS 2018 24
RAKONTEK KESMAS 2018 25
RAKONTEK KESMAS 2018 26
RAKONTEK KESMAS 2018 27
HUBUNGAN K1 DIPERIKSA LILA - KEK PROV. KALTIM
TAHUN 2017
Target : 98
CAKUPAN K4 TAHUN 2017
SUMBER : DINAS KAB/KOTA SE KALTIM TAHUN 2017
Persalinan di Fasilitas Kesehatan
tahun 2017
60,00 51,85
50,00
40,00
30,00
20,00 7,78
10,00 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,00
60%
40%
20%
0% 0%
0%
Bru Psr Btg PPU Kkr Ktm Blp Sm d Kb r Mh l
% SAM MS Ta rg e t
MHL 13
PPU 11
BLP 4
BRU 8
KKR 65
KBR 106
KTM 39
PSR 65
BTG 7
SMD 8
0 20 40 60 80 100 120 140
STBM KESMAS
RAKONTEK Target
2018STBM 55
RAKONTEK KESMAS 2018 56
% Rumah Memenuhi Syarat Kesehatan sehat
Cakupan K1 dengan bumil yang memiliki buku KIA tidak sama (K1 = 91,82%
buku KIA =87,89%) ada 3,93% bumil pada K1 yang tidak mendapatkan buku
KIA, sedangkan stok buku KIA tersedia
Banyaknya pendatang yang beridentitas diluar wilayah kerja dan rendahnya
kesadaran masyarakat (terutama masyarakat nomaden) bahwa ibu hamil
perlu memeriksakan kehamilannya minimal 4x
Kunjungan ibu hamil ke BPM dan dokter yang tidak tercatat dalam buku KIA
Masih kurangnya pengetahuan masyarakat bahwa persalinan harus ditolong
oleh nakes di faskes
Kemitraan bidan-dukun belum terjalin dengan baik
Kurangnya sapras yang memadai, kurangnya tingkat kenyamanan (terutama
pusban) sehingga masyarakat memilih melahirkan dirumah
• Mengefektifkan kantung persalinan, penguatan kemitraan bidan & dukun, penguatan AMP
melalui kerjasama dan koordinasi dengan RS sebagai FKTL dan Tim Maternal
• Penggiatan pelaksanaan kelas ibu hamil s/d kunjungan ke 4 di PKM
1 % Kab/Kota memenuhi - 2 kab/kota yg mengikuti penilaian (Blp dan PPU), dokumen tidak memenuhi Advokasi Kepala Daerah oleh Tim
tatanan wilayah sehat persyaratan ditingkat verifikasi pusat Pembina Provinsi
- 4 kab/kota yang telah memiliki kelembagaan (Kukar, Kutim, Berau, Psr) Persiapan dokumen setiap tahun
yang diharapkan mengikuti penilaian tahun 2017 tidak dapat berpartisipasi dan diverifikasi Tim Pembina Prov
karena:
Pergantian Struktur organisasi (OPD) terkait dengan struktur Tiim Pembina
yg mjd penggerak/Penggiat Forum Kab/Kota (Kutim, Kukar & Paser)
Belum ada Koordinasi LP/LS untuk penyelenggaraan KKS di Kab Berau
(Program KKS berada di Seksi Promkes)
2 % Tempat Pengolahan - Kepatuhan petugas menginput data IS TPM - Mendorong Kab/kota melakukan
Makanan Memenuhi Syarat - Maintenance E-Monev Jul S/d September 2017 binwasdal bagi sanitarian mulai dari
- Belum tersedia lab untuk pemeriksaan (di 8 Kab/Kota) perencanaan (penetapan target
kinerja, pelaksanaan, dan evaluasi)
- Mensosialisasikan pelaporan offline
- Mendorong/mengadvokasi kab/kota
untuk memaksimalkan labkesda
khususnya pemeriksaan bakteriologi
air dan makanan (Bontang, Kutim,
Berau, Kubar, Paser)
No Indikator Permasalahan Solusi
3 % Air bersih yang memenuhi syarat - Kepatuhan petugas menginput data IS TPM - Mendorong Kab/kota melakukan binwasdal bagi sanitarian mulai
- Maintenance E-Monev Jul S/d September 2017 dari perencanaan (penetapan target kinerja, pelaksanaan, dan
4 % Air Minum yang memenuhi syarat - Belum tersedia lab untuk pemeriksaan (di 8 evaluasi)
% Sarana Air Minum yang dilakukan Kab/Kota) - Mendorong/mengadvokasi kab/kota untuk memaksimalkan labkesda
pengawasan khususnya pemeriksaan bakteriologi air dan makanan (Bontang,
Kutim, Berau, Kubar, Paser)
5 % Rumah Sehat - Inspeksi Sanitasi Tempat-tempat Umum dan - Advokasi pemegang kebijakan untuk penyediaan anggaran
Rumah mempersyaratkan pengukuran fisik, pengadaan peralatan sanitaran kit di Puskesmas & Kab/Kota
6 % Tempat-Tempat Umum Memenuhi -
kimia & biologi Advokasi pemegang kebijakan untuk mengembangkan labkesda agar
Syarat - Puskesmas belum memiliki peralatan mendukung lab kesling
pengukuran kualitas kesling (Sanitarian Kit) - Mengupayakan advokasi/sosialisasi lintas sektor dlm rangka
- Peralatan pengukuran (Sanitarian Kit) dr pusat binwasdal untuk meningkatkan Layak sanitasi Sekolah dan Hotel
dialokasikan untuk 40 puskesmas dan diterima
pada Nopember 2017.
- Labkesda di 6 Kab/Kota (Bontang, Berau,
Paser, Kubar, Kutim & Kukar) belum mampu
mendukung pemeriksaan kualitas kesling (SDM
& Sarpras)
- Advokasi dan Koordinasi Lintas sektor blm ada
dalam rangka meningkatkan kelaikan Sekolah
(Disdik) dan Hotel (Dispar & PHRI)
7 % desa SBS (Stop Buang Air Besar • Petugas ganti no hp sehingga tidak dpt
Sembarangan) mengakses E-Monev
8 Desa melaksanakan STBM • Petugas kesling pkm belum mengupdate data
STBM (lupa prosedur update, password dan no
id desa)
• Petugas belum melakukan verifikasi desa (76
desa ODF)
No Indikator Permasalahan Solusi
78
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP
SEHAT (GERMAS)
80
81
MASYARAKAT
TUJUAN GERMAS
BERPERILAKU SEHAT
yang berdampak pada
Kesehatan Produktif
Terjaga
Lingkungan Biaya
Bersih Berobat
Berkurang
82
RUANG LINGKUP GERMAS
yang berdampak bagi kesehatan
Peningkatan Aktivitas Fisik
10
86
KABUPATEN/KOTA YANG SUDAH
MELAKSANAKAN PENCANANGAN GERMAS
7
PROGRAM PRIORITAS NASIONAL
KESEPAKATAN RAPAT KERJA KESEHATAN NASIONAL
Pengawasan Tempat Tempat Umum (TTU) April, Mei, Juli, Agustus dan
2
yang memenuhi Syarat Kesehatan 215.667.000 September 2018
TERIMA KASIH