Anda di halaman 1dari 17

TUGAS SISTEM INFORMASI KESEHATAN

“PENILAIAN MANDIRI KUALITAS DATA RUTIN


(PMKDR)”

Kelompok 5:
1. Muhammad Rizal 177032025
2. Zulfahmi 177032023
3. Ali Imron 177032045
1.Pengertian

PMKDR
Suatu metode yang dirancang untuk staf
pengelola data program kesehatan pada
tingkat nasional, provinsi atau
kabupaten/ kota dalam menilai kualitas
data rutin dan meningkatkan kualitas
data
2. Tujuan PMKDR
Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas data sehingga data dapat menjadi landasan bukti/
fakta, yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung system pemantauan
dan evaluasi dan perencanaan serta pengambilan kebijakan.

Tujuan Khusus
1. Meningkatkan kualitas data.
2. Menerapkan penilaian laporan data rutin, verifikasi data, dan
penilaian sistem pemantauan dalam pengukuran kualitas data.
3. Meningkatkan akurasi dan kelengkapan data program kesehatan
untuk tindakan lanjut di setiap jenjang administrasi.
3. Manfaat PMKDR
1. Tersedianya data yang valid dan akurat.
2. Tersedianya informasi yang valid untuk untuk
perencanaan.
3. Tersedianya informasi yang valid untuk melakukan
intervensi program kesehatan.
4. Tersedianya informasi untuk tindak lanjut program
kesehatan.
5. Peningkatan sistem informasi kesehatan.
4. Metode PMKDR

PMKDR meliputi 3 metode penilaian yaitu:


1) Penilaian Kualitas Data di tempat terhadap laporan
rutin program: Telaah Laporan rutin (Desk Review)
dalam hal kelengkapan, akurasi, dan konsistensinya.
2) Verifikasi Data: Penilaian akurasi antara data yang
dikumpulkan dibandingkan dengan data yang dilaporkan.
3) Penilaian Sistem Pemantauan: Penilaian komponen
sistem pemantauan sesuai dengan komponen penilaian
sistem pemantauan dan evaluasi.
I. Telaah Laporan
Komponen indikator penilaian kulitas data melalui telaah laporan:
1) Kelengkapan data, yang terdiri dari dua indikator yaitu: 1) jumlah unit
atau fasilitas yang melapor dibandingkan dengan jumlah unit atau fasilitas
yang seharusnya melapor dan 2) Ketepatan waktu dalam melapor.
2) Akurasi data, yang terdiri dari satu indikator yaitu tidak adanya data
pencilan.
3) Konsistensi data mencakup konsistensi internal dan konsistensi
eksternal.
Konsistensi internal terdiri dari 2 indikator yaitu 1) konsistensi data dari
tahun ke tahun, dan 2) konsistensi antar indikator (misalnya K1 dengan K4,
DPT1 dengan DPT3, atau K1 dengan DPT1).
Konsistensi eksternal terdiri dari 2 indikator yaitu 1) Konsistensi data target
sasaran program dengan data estimasi, dan 2) konsistensi data cakupan
program dengan data survei.
1 Kelengkapan data
1.1 Kelengkapan fasilitas atau unit yang melapor
Definisi: Laporan dikirim oleh semua unit atau fasilitas yang
seharusnya melapor
Perhitungan: Jumlah unit atau fasilitas (provinsi, kabupaten/kota, atau
puskesmas) yang melapor dalam periode waktu tertentu dibagi dengan
jumlah unit atau fasilitas yang seharusnya melapor dalam periode waktu
yang sama (dalam satuan %)

Rumus:

Standar Kualitas Baik > 80% unit atau fasilitas melapor


1.2 Ketepatan waktu dalam melapor
Definisi: Laporan dikirim tepat waktu* (sesuai periode pelaporan,
bulanan atau triwulan)
Perhitungan: Jumlah laporan yang tepat waktu dibagi dengan
jumlah bulan dalam periode waktu yang sama (dalam satuan %)

Rumus:

Standar Kualitas Baik > 80% laporan tepat waktu


2 Akurasi Data
Pengukuran akurasi data dihitung dari satu indikator yaitu ada atau
tidaknya data pencilan
Definisi: Data yang dilaporkan sangat jauh berbeda dibandingkan
dengan nilai rata-rata setelah dikeluarkan nilai nol dan data yang
hilang
Perhitungan: Ada data pencilan yang melebihi ±2-SD atau
melebihi ±3-SD
Rumus:

Standar
3.1 Konsistensi internal
3.1.1 Konsistensi cakupan dari tahun ke tahun
Definisi: Angka cakupan tidak mengalami perubahan sangat tajam
dari tahun ke tahun
Perhitungan: Angka cakupan tahun ini dibagi dengan rata-rata
cakupan 3 tahun sebelumnya (dalam satuan Rasio)
Rumus:

Standar Kualitas Baik Jika rasio berkisar 0,67 sd 1,33 (selisih rasio tidak
melebihi ±33% dari rata-rata 3 tahun sebelumnya)
3.1.2 Konsistensi antar indikator
Definisi: Kesesuaian suatu indikator dengan indikator lainnya,
misalnya membandingkan rasio jumlah absolut evaluasi pasien
baru TB (kasus BTA positif, BTA negatif dan ekstra Paru) dengan
jumlah absolut pasien baru TB (kasus BTA positif, BTA negatif dan
ekstra Paru) yang diobati.
Perhitungan: Jumlah absolut pasien baru TB (kasus BTA positif,
BTA negatif dan ekstra Paru) yang dievaluasi dibagi dengan jumlah
absolut pasien baru TB (kasus BTA positif, BTA negatif dan ekstra
Paru) yang diobati
Rumus:
Lanjutan Konsistensi antar indikator…
Standar Kualitas Baik Jika selisih rasio tidak lebih dari ±33% dibanding rasio rata-rata di
wilayah tersebut.
Tabel 3.1 Contoh ukuran konsistensi internal menurut jenis program
3.2 Konsistensi eksternal
3.2.1 Konsistensi data sasaran program
Definisi: Kesesuaian jumlah absolut sasaran program dengan
angka proyeksi BPS/Pusdatin (misalnya: sasaran bayi)
Perhitungan: Jumlah sasaran (bayi) dari laporan rutin dibagi
dengan jumlah sasaran (bayi) dari angka proyeksi oleh BPS atau
Pusdatin (dalam satuan rasio)
Rumus:

Standar Kualitas Baik Jika rasio berkisar 0,67 sd 1,33 (selisih rasio tidak
melebihi ±33% dari angka proyeksi)
3.2.2 Konsistensi data cakupan program
Definisi: Kesesuaian cakupan program dari laporan rutin dengan
cakupan hasil survei
Perhitungan: Cakupan program dari laporan rutin dibagi dengan
cakupan hasil survei pada periode waktu yang sama (dalam satuan
rasio)
Rumus:

Jika rasio berkisar 0,67 sd 1,33 (selisih rasio tidak melebihi ±33%
dari angka proyeksi)
II. Verifikasi Data
Metode verifikasi data merupakan mekanisme untuk mengetahui keakuratan
data. Verifikasi dilakukan dengan melihat data langsung ke fasilitas pelayanan
kesehatan yang membuat pelaporan. Verifikasi bertujuan untuk melakukan
cross check data secara cepat, sehingga dapat diketahui akurasi data yang
dilaporkan.
Akurasi adalah ukuran yang menghitung seberapa dekat nilai hasil
pengukuran dengan nilai sebenarnya (true value) atau nilai yang dianggap
benar (accepted value).
Rumus:

Jika rasio < 0,85 (klasifikasi data Over reporting)


Jika rasio berkisar 0,85 – 1,15 (klasifikasi data Akurat)
Jika rasio > 1,15 (klasifikasi data Under reporting)
III. Penilaian Sistem Pemantauan
Pengertian: Penilaian kualitas sistem pemantauan dan evaluasi merupakan
suatu proses untuk menilai beberapa komponen dalam sistem pemantauan dan
evaluasi melalui kunjungan lapangan dan observasi.

Tujuan: Penilaian ini bertujuan untuk memastikan sistem pemantauan dan


evaluasi berjalan dengan baik agar dapat melakukan pengolahan dan analisis
data dengan akurat dan menghasilkan kualitas data yang baik.

Komponen yang diukur dalam Monitoring dan Evaluasi:


1. Struktur, Fungsi dan Kapasitas dalam Pemantauan dan Evaluasi
2. Indikator dan Pedoman Laporan
3. Pengumpulan Data dan Ketersediaan Formulir
4. Pengolahan dan Analisis Data
5. Pemanfaatan Data dan Informasi
6. Kelengkapan dan Ketepatan Waktu Laporan

Anda mungkin juga menyukai