Anda di halaman 1dari 16

Pengertian, Ruang

Lingkup Eika dan


Moralitas
Era Zana Nisa, S.Kep, Ns. M.K.M
Etika
● Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadarminta,
1953), Etika artinya ilmu pengetahuan tentang azas-azas
akhlak (moral). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(Depdikbud, 1988) etika mengandung arti:
○ Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk tentang
hak dan kewajiban moral.
○ Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
○ Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu
golongan atau masyarakat.
○ Kebijakan atau policy maker, siapa stake holders nya dan
bagaimana kebijakan yang dibuat sangat berpengaruh
atau mewarnai etika maupun kode etik.
● Etika juga diartikan sebagi ilmu yang membahas tentang moralitas atau tentang manusia
yang berkaitan dengan moralitas. Etika merupakan ilmu yang menyelidiki tingkah laku
moral. Terdapat tiga pembagian mengenai etika, yaitu sebagai berikut:
1. Etika deskriptif
● Etika deskriptif melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas, misalnya adat kebiasaan,
anggapan-anggapan tentang baik buruk, tindakan-tindakan yang diperbolehkan atau
tidak diperbolehkan.
● Etika deskriptif tidak memberi penilaian tetapi menggambarkan moralitas pada individu-
individu tertentu, kebudayaan atau subkultur tertentu dalam kurun waktu tertentu.
2. Etika normatif
● Pada etika normatif terjadi penilaian tentang perilaku manusia. Penilaian ini terbentuk
atas dasar norma. Etika normatif bersifat preskriptif (memerintahkan), tidak melukiskan
melainkan menentukan benar atau tidaknya tingkah laku.
● Etika normatif menampilkan argumentasi atau alasan atas dasar norma dan prinsip etis
yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional dan dapat diterapkan dalam praktik.
3.
Metaetika
● „Meta“ berasal dari bahasa Yunani yang berarti melebihi atau melampaui.
Metaetika mempelajari logika khusus dari ucapan-ucapan etis. Pada metaetika
mempersoalkan bahasa normatif apakah dapat diturunkan menjadi ucapan
kenyataan. Metaetika mengarahkan pada arti khusus dari bahasa etika.

● Bertens merumuskan arti kata etika sebagai berikut:


Etika berarti kumpulan asas atau nilai moral. Etika .Kata etika bisa dipakai
dalam arti nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya, arti ini bisa
dirumuskan sebagai sistem nilai. Sistem nilai bisa berfungsi dalam hidup
manusia perorangan maupun pada taraf sosial.
Ruang Lingkup Etika
01 02 03 04
Menyelidiki sejarah Membahas cara cara Menyelidiki faktor- Menerangkan
etika dan teori menilai baik dan faktor penting yang macam – macam
lama serta baru buruknya suatu mempengaruhi akhlak yang baik
tentang tingkah perbuatan lahirnya tingkah dan akhlak yang
laku manusia laku manusia buruk
05
Menyelidiki faktor - faktor penting yang
mencetak ,mempengaruhi dan mendorong lahirnya tingkah
laku manusia yang meliputi faktor manusia itu
sendiri,fitrahnya(nalurinya),adat
kebiasaannya,lingkungannya,kehendak dan cita cita,suara
hatinya motif yang mendorong berbuat dan masalah
pendidikan akhlak
Moralitas
Kata “moral” berasal dari bahasa Latin, mos
(jamak mores), sebenarnya memiliki arti:
ajaran tentang baik buruk yang diterima
umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban;
sinonim dengan akhlak, budi pekerti, susila;
kondisi mental yang membuat orang tetap
berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin; isi
hati, atau keadaan perasaan sebagaimana
terungkap dalam perbuatan; ajaran kesusilaan
yang dapat ditarik dari suatu cerita
Perbedaan Etika dan Moral
Istilah “etika” lebih menunjuk pada pemikiran kritis atau
filsafat, bersifat konseptual, yang mempersoalkan
mengapa;
sedangkan istilah “moral” menyangkut ajaran atau
peraturan, yang mengedepankan persoalan bagaimana
harus berbuat dengan menetapkan boleh atau
tidaknya suatu perbuatan itu dilakukan. Singkatnya
etika adalah prinsip-prinsip moral
FAKTOR PENENTU MORALITAS

Motivasi Tujuan Akhir Lingkungan


perbuatan
Moralitas
sebagai
Norma
Moralitas sebagai Norma

Objektif
Moralitas objektif sebagai
norma berhubungan dengan
semua perbuatan yang
hakekatnya baik atau jahat,
benar atau salah

Subjektif
moralitas yang melihat perbuatan
dipengaruhi oleh pengetahuan
dan perhatian pelakunya, latar
belakang, stabilitas emosional,
dan perlakuan personal lainnya.
Faktor yang mempengaruhi pelanggaran Etika

Kebutuhan Individu Perilaku dan kebiasaan


individu

Tidak ada pedoman Lingkungan tidak etis

Perilaku orang yang ditiru


Sanksi Pelanggaran Etika

Sanksi Sosial
Skala relatif kecil, dipahami sebagai kesalahan yang
dapat “dimaafkan”.
Sanksi Hukum
Skala besar, merugikan hak pihak lain. Hukum
Pidana menempati prioritas utama, diikuti oleh hukum
Perdata.
Thank you!...
02
03
Jelaskan sebab terdekat, ciri,

01 fungsi dan manfaat


moralitas!

Jelaskan sebab-sebab
Berikan 1 contoh kemerosotan moral
perbuatan perawat yang manusia!
beretika!

Anda mungkin juga menyukai