Anda di halaman 1dari 27

ETIKA (FILSAFAT MORAL)

AKSIOLOGI BIDANG UTAMA FILSAFAT


YANG MEMBAHAS TENTANG
NILAI
“AXIOS” (Nilai atau “LOGOS (Teori atau
sesuatu yg berharga) akal)

Teori nilai, penyelidikan mengenai kodrat,


kriteria dan status metafisika dari nilai dlm fils Yunani.
Studi tentang nilai ini mengedepankan
pemikiran Plato mengenai ide tentang
kebaikan dan keburukan yaitu sommum
bonnum (kebaikan yang tertinggi)
Tokoh-tokoh lain : Thomas Aquinos (nilai
tertinggi dengan penyebab nilai /causa prima
dalam diri Tuhan sebagai kebenaran
kehidupan, keabadian dan kebaikan tertinggi.
Spinoza, memandang nilai didasarkan pada
metafisika ,berbagai nilai diselidiki secara terpisah
dari nilai pengetahuan

Khan- memperlihatkan hubungan antara


pengetahuan dengan moral, estetik dan religius

Hegel—moralitas, seni, agama, dan filsafat


dibentuk atas dasar proses dialektik.
1. Pengertian Etika, Moral dan Norma

* Etika
- Secara etimologi berasal dari kata “ethos”
(watak kesusilaan/adat)
- Secara terminologi– cabang filsafat yang
membicarakan tingkah laku atau
perbuatan manusia dalam hubungannya
dengan baik dan buruk (perbuatan,
tingkah laku, gerakan, kata-kata)
Motif, watak dan suara hati sulit
untuk dinilai.
Tingkah laku yang dikerjakan dengan
kesadaran sajalah yang dapat
dinilai.
Kenneth E. Anderson
“Etika adalah suatu studi tentang
nilai-nilai dan landasan bagi
penerapannya. Ini bersangkutan
dengan pernyataan ‘apa itu
kebaikan atau keburukan, dan
bagaimana seharusnya’ “
Frans von Magnis S.
“Etika adalah penyelidikan filsafat
tentang bidang mengenai
kewajiban-kewajiban manusia
tentang yang baik dan buruk”
Etika mengandung 3 pengertian:
1. Kata etika dipakai dalam arti nilai-nilai/norma-
norma moral yg menjadi pegangan seseorang
atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya
2. Etika berarti kumpulan asas atau nilai moral,
misalnya kode etik
3. Etika merupakan ilmu tentang yang baik dan
yang buruk.
Obyek etika:
1. Obyek material—tingkah
laku/perbuatan manusia (perbuatan yang
dilakukan secara sadar dan bebas)
2. Obyek formal—kebaikan dan keburukan
atau bermoral dan tidak bermoral dari
tingkah laku tersebut
• Moral
Berasal dari kata Latin ‘Mos’ (jamaknya mores),
yang berarti adat atau cara hidup
Etika dan moral sama artinya, tetapi dalam
pemakaian sehari-hari ada sedikit perbedaan,
yaitu:
- Moral dipakai untuk perbuatan yang sedang
dinilai
- Etika dipakai untuk pengkajian sistem nilai yang
ada
*Norma
Ukuran, garis pengarah atau aturan bagi
pertimbangan dan penilaian
Segala yg dinilai baik dan berguna akan diusahakan
supaya diwujudkan kembali dalam perbuatan kita.
Sebagai hasil usaha itu timbul ukuran perbuatan
atau norma tindakan.
Norma kalau telah diterima oleh anggota masyarakat
selalu mengandung sanksi dan pujian/balas jasa.
Macam-macam Norma:
1. Norma khusus (berlaku dalam
situasi khusus)
2. Norma umum (berlaku secara
umum)norma sopan-santun,
norma hukum, norma moral.
Ruang Lingkup Etika
Meliputi bagaimana caranya agar
dapat hidup lebih baik dan
bagaimana caranya untuk berbuat
baik dan menghindari keburukan.
Obyek etika
Adalah pernyataan moral, yaitu pernyataan
tentang tindakan manusia dan pernyataan
tentan manusia sendiri atau tentang unsur-
unsur kepribadian manusia (motif, maksud,
watak).
Selain itu ada himpunan pernyataan ketiga yang
tidak bersifat moral tetapi penting dalam
rangka pernyataan tindakan .
Prinsip-prinsip Dasar Etika
1. Etika sebagai filsafat moral, filsafat tentang
praksis manusia. Etika tidak mempersoalkan
keadaan manusia, melainkan bagaimana
manusia harus bertindak
2. Etika menilai tindakan manusia secara sadar
dan disengaja, tanpa kesengajaan tidak ada
penilaian baik buruk
3.Kesengajaan menuntut adanya pilihan :
bertindak atau tidak bertindak—implikasinya :
tanggung jawab
4.Penilaian etis—harus ada kehenda dalam
memilih
Aliran filsafat tentang kehendak—determinisme
dan antideterminisme
5.Kesadaran penilaian etis didasarkan pada hati
nurani
• Etika Komunikasi
Mencoba mencari standar etika apa
yang digunakan oleh komunikator
dan komunikan dalam menilai
pilihan diantara teknik, isi dan
tujuan komunikasi
Perbedaan Etika dan Etiket
1E.tiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia
Etika menyangkut masalah apakah suatu perbuatan boleh
dilakukan atau tidak.
2. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan. Bila tdk ada orang lain
hadir-maka tdk berlaku
Etika tidak bergantung pada hadir tidaknya orang lain
3. Etiket bersifat relatif (tergantung budaya)
Etika lebih absolut (jangan berbohong, jangan
memfitnah)
4. Jika berbicara tentang etiket, hanya
memandang manusia dari segi lahiriah saja,
sedang etika menyangkut manusia dari sisi
dalam (mis: orang yg etis tdk akan
melakukan kejahatan)
Sebagai ilmu, etika menyelidiki tentang tingkah
laku moral yang dapat dijelaskan melalui 3
macam pendekatan, yaitu:
1. Etika Deskriptif
yaitu cara melukiskan tingkah laku moral
dalam arti luas, seperti adat kebiasaan,
anggapan tentang baik atau buruk, tindakan
yg boleh dan tdk boleh.
Etika deskriptif mempelajari moralitas yg
terdapat pada individu, kebudayaan
atau subkultur tertentu.
Oleh karena itu, etika deskriptif tidak
memberikan pemikiran apapun, ia hanya
memaparkan. Etika deskriptif lebih
bersifat netral.
2. Etika Normatif
Etika mendasarkan pendiriannya atas norma (dapat mempersoalkan
norma scr kritis , benar tdknya norma)
Etika normatif dibagi menjadi 2 bagian:
a. Etika Umum
Menekankan pada tema2 umum (apa yg dimaksud norma etis? Mgp
norma moral mengikat kita?
b. Etika Khusus
Upaya untuk menerapkan prinsip-prinsip etika umum ke dalam
perilaku manusia yang khusus.
Etika khusus disebut juga etika terapan.
3. Metaetika
Kajian yg ditujukan pada ungkapan-
ungkapan etis . Bahasa etis atau bahasa
yg digunakan dalam bidang moral dikaji
secara logis.
Meta etika menganalisis logika perbuatan
dalam kaitan dengan ‘baik’ atau ‘buruk’
Deskriptif
Etika Individual

Umum

Tiga macam Normatif Etika Sosial


etika

Metaetika Khusus Kewajiban


terhadap
keluarga,
bangsa,
negara,
lingkunga
n
Tujuh perspektif dalam etika komunikasi:
1. Perspektif Politik
Etika untuk kebiasaan ilmiah dalam praktek komunikasi, menumbuhkan
bersikap adil atas kebebasan menanamkan penghargaan atas perbedaan.
2. Perspektif Sifat Manusia
Sifat manusia yang paling mendasar adalah kemampuan
berfikir dan kemampuan menggunakan simbol.
3. Perspektif Dialogis
Komunikasi adalah proses transaksi dialogis (dua arah) dimana
para partisipan komunikasi memerlukan keterbukaan, kejujuran,
kerukunan, dan intensitas.
4. Perspektif Situasional
Perspektif situasional merupakan faktor situasi situasional yang
memiliki relevansi dengan setiap penilaian moral.
5. Perspektif Religius
Kitab suci atau habit religious dapat digunakan sebagai standar
mengevaluasi etika komunikasi.
6. Perspektif Utilitarian
Standar utilitarian digunakan untuk mengevaluasi cara dan tujuan
komunikasi yang dapat dilihat dari kegunaan, kesenangan dan
kegembiraan.
7. Perspektif Legal
Perilaku komunikasi yang legal disesuaikan dengan peraturan yang berlaku
dan dianggap sebagai perilaku etis.

Anda mungkin juga menyukai