Anda di halaman 1dari 1

EMBOLISASI SEBAGAI TERAPI

DEFINITIF PADA KASUS MALFORMASI


ARTERIOVENA OTAK DENGAN
RIWAYAT RUPTUR: LAPORAN KASUS
Rizka Aprillia Syahputri1, Pinto Desti Ramadhoni2
1. PPDS Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya/ KSM Neurologi RSUP dr. Mohammad Hoesin
Palembang
2. Staff Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya/ KSM Neurologi RSUP dr. Mohammas Hoesin
Palembang

PENDAHULUAN
Malformasi arteriovena (MAV) otak merupakan kelainan vaskularisasi otak yang jarang ditemukan. Salah satu komplikasi pada MAV otak
ialah perdarahan intraserebral akibat ruptur MAV. Pada MAV otak dengan riwayat ruptur diutamakan untuk dilakukan tindakan invasif, salah satunya
ialah embolisasi. Embolisasi awalnya merupakan terapi pendamping sebelum tindakan reseksi. Seiring perkembangan zaman, embolisasi menjadi
salah satu terapi definitif pada MAV otak, tetapi masih menjadi kontroversi. Obliterasi komplit hanya terjadi pada 40% pasien MAV otak yang
melakukan tindakan emboliasi. Namun, pada MAV dengan karakteristik tertentu seperti, single artery feeder dan ukuran nidus 1-3 cm, obliterasi
komplit terjadi lebih dari 90% pada kasus yang ditangani.

LAPORAN KASUS
Laki, laki, usia 21 tahun dengan kelemahan sisi tubuh kanan secara tiba-tiba saat aktivitas sejak 1 bulan yang lalu dan tidak bertambah berat hingga
saat masuk rumah sakit. Pasien memiliki riwayat perdarahan intraserebral 1 bulan yang lalu, dengan gejala sisa berupa kelemahan sisi tubuh kanan. Riwayat
darah tinggi tidak ada. riwayat trauma kepala tidak ada, riwayat merokok, minum alkohol tidak ada, riwayat mengkonsumsi, riwayat konsumsi obat-obatan
antikoagulan tidak ada, riwayat mudah lebam, perdarahan sukar berhenti tidak ada. Riwayat nyeri kepala lama tidak ada, Riwayat keluarga dengan keluhan
serupa tidak adaDari pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital dalam batas normal. Dari pemeriksaan neurologis didapatkan hemiparese dekstra spatik.
Hasil CT-Scan kepala 1 bulan yang lalu menunjukkan ICH akut pada kortikal/ subkortikal lobus parietal kiri volume ± 43 cc curiga ec malformasi vaskular.
Hasil CT-Angiografi tidak tampak kelainan. Pasien dilakukan pemeriksaan Digital Substracting Angiography (DSA) didapatkan early fase vena didahului
nidus berukuran 7,88 mm x 12,68 mm pada lobus parietal sinistra sugestif malformasi arteriovena dengan feeding arteri berasal dari cabang MCA sinistra
segmen M3 dengan draining vein menuju vena kortikal parietal diteruskan ke sinus sagitalis superior. Dilakukan tindakan embolisasi, post embolisasi,
didapatkan obliterasi komplit MAV, tidak tampak sisa nidus. Pasien rawat jalan tanpa komplikasi neurologis post tindakan.

DISKUSI
Ruptur MAV otak merupakan penyebab yang cukup sering pada kasus perdarahan intracerebral usia muda. CT Angiografi (CTA) kepala memiliki
sensitivitas yang cukup tingi untuk mendeteksi adanya MAV otak, tetapi pada beberapa kasus MAV otak dengan ukuran kecil, tidak terlihat pada CTA kepala,
sehingga perlu dilakukan DSA. Embolisasi dapat digunakan sebagai terapi definitif MAV otak dengan karakteristik yakni berukuran kecil, feeding artery
sedikit dan skor Spletzer Martin I-II. Pada kasus ini, didapatkan nidus berukuran kecil, single artery feeder dan skor spletzer Martin II. Komplikasi yang
timbul tindakan emboliasasi ialah perdarahan intracerebral dan stroke iskemik. Dilakukan pemantauan post tindakan selama dua hari untuk melihat apakah
timbul komplikasi atau defisit neurologis baru. Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya deficit neurologis baru pada pasien ini dan pasien dalam
kondisi stabil

Gambar 1. CT-Scan Kepala Non Kontras Gambar 2. CT- Angiografi menunjukkan tidak Gambar 3. DSA pre embolisasi ( gambar sebelah kiri) dan DSA
meunjukkan perdarahan intraserbral pada tampak kelainan pembuluh darah otak post embolisasi ( sebelah kanan)
cortical/subcortical lobus parietal kiri

Referensi :
Wu, Eva M. et al. “Embolization of Brain Arteriovenous Malformations with Intent
to Cure: A Systematic Review.” Journal of Neurosurgery 2020: 388–399.
Kata Kunci : MAV otak, embolisasi, digital
substracting angiography. Potts, et al. “Curing arteriovenous malformations using embolization.” Neurosurgical
focus vol. 37,3 (2014): E19. doi:10.3171/2014.6. FOCUS 14228
Starke RM, et al. Embolization with N-butyl cyanoacrylate in the treatment of
cerebral arteriovenous malformations: outcomes, complications, and predictors of
neurologic deficits. Stroke. 2009; 40:2783–2790.

Anda mungkin juga menyukai